Disusun oleh :
1
P ENGISIAN DATA
PRIBADI PRAKTIKAN
foto
Nama Lengkap : Afanindya Bias Maharani
NIM : 221610101032
No Hp : 085853679114
DATA ORANG TUA
Nama Orang Tua : Agus supriyadi
Alamat Orang Tua : Perumahan Griya Smeeru Permai Blok B5
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu D4
Usia Ayah : 48
Usia Ibu 42
Pekerjaan Ayah TNI AD
Pekerjaan Ibu IRT
Penghasilan Ayah : 8.000.000
Penghasilan Ibu -
Riwayat Penyakit Ayah -
Riwayat Penyakit Ibu -
DATA MAHASISWA
Anak Ke- : 1. dari 2 orang saudara
Bersama Keluarga
Tempat Tinggal di :
Jember
2
Nilai Masuk
Rata-rata:
Perguruan Tinggi 88
3
Tinggi Badan : : 147
Berat Badan : : 32
Berat Badan Ideal : 37
Suhu Tubuh : 34
1 kali perminggu
Frek. Olahraga :
4
1
FISIOLOGI GIGI DAN RAHANG
Ketika gigi anterior rahang bawah (RB) dan RA di oklusikan, akan ditemukan
tumpeng tindih antar gigi-gigi anterior RA dan RB, baik secara secara vertical atau
horizontal. Jarak gigit adalah jarak horizontal antara insisal gigi insisif pertama RA
terhadap bidang-labial gigi insisif pertama RB. Jarak gigit yang dianggap normal adalah
2-3 mm. Jarak gigit (overjet) adalah tumpang tindih horizontal dari gigi insisif pertama
rahang atas terhadap gigi insisif pertama rahang bawah. Jumlah overjet diukur
menggunakan probe secara horizontal. Tumpang gigit (overbite) adalah tumpang tindih
vertikal dari tepi insisal (incisal edge) gigi insisif pertama RA terhadap tepi insisal gigi
insisif pertama RB. Overbite diukur menggunakan probe secara vertikal. Tumpang gigit
5
yang dianggap normal adalah 2-3 mm atau sekitar 20-30% dari tinggi gigi insisif pertama
RB (Gambar 2).
Dalam kondisi istirahat, gigi Premolar pertama (P1) RA dan RB, tidak dalam
kondisi kontak. Hal ini disebut Free Way Space (Jarak Interoklusal P1 RA dan RB)
(gambar 1). Jarak Interoklusal (Physiological Rest Position) yaitu jarak antara oklusal
premolar RA dan RB dalam keadaan istirahat, rileks dan posisi tegak lurus. Pada
keadaan ini otot-otot pengunyahan dalam keadaan istirahat. Hal ini menunjukkan tonus
otot kelompok elevator dan depresor kontraksinya dalam keadaan seimbang, dan kondili
dalam keadaan netral atau tidak tegang. Posisi ini dianggap konstan untuk tiap individu,
± 2 mm (gambar 3).
(A) kondisi otot pengunyah pada (B) cara pengukuran Free way space
posisi free way space
6
1.2 Alat dan bahan yang dipergunakan
1. Model gigi
2. Jangka
3. Penggaris
I II
IV III
7
Keterangan.
Penomoran gigi dimulai dari garis median (garis merah).
Garis median ditarik dari garis hayal pertengahan wajah.
Penomoran diberikan dalam dua angka. Angka pertama menunjukkan
kuadrannya (dalam huruf romawi).
Gigi di atas garis biru adalah gigi rahang atas (RA), dan
yang di bawah garis biru adalah gigi rahang bawah (RB),
dua baris di tengah adalah penomoran untuk gigi sulung.
Tabel 1 Hasil pengukuran lebar gigi I1, C, P1 dan M1 bagian M-D dan B-Li/Pal
Pertanyaan
1. Apakah terdapat pergeseran garis median di model gigi? Tidak
2. Apa penyebab dari pergeseran tersebut? Tidak terjadi pergeseran
3. Apakah Anda mengalami pergeseran garis median (dilihat di rumah)? Tidak
4. Apa penyebab dari pergeseran tersebut? Tidak terjadi pergeseran
8
5. Apakah ada gigi Anda yang terletak di luar puncak tulang alveolar, sebutkan gigi
nomor berapa saja ? Tidak ada
CATATAN
9
Pengisian Odontogram
1
0
Pembahasan
Berdasarkan dari gambar pemeriksaan odontogram dan juga pertanyaan di atas, dapat dilihat
Afa memiliki gigi posterior sebanyak 17 gigi yang terdiri dari 2 gigi premolar kanan RA, 2
Gigi premolar kiri RA, 2 gigi premolar kanan RB, 2 gigi premolar kiri RB, 2 gigi molar kanan
RA, gigi molar kiri RA, 3 gigi molar kanan RB (tetapi molar 3/gigi 38 belum erupsi
sepenuhnya) dan 2 gigi molar kiri RB. Sedangkan Afa memiliki gigi anterior sebanyak 12 gigi
yang terdiri dari, insisiv central RA dan RB, 4 insisiv lateral RA dan RB serta 4 caninus RA
dan RB. Artinya gigi yang afa miliki itu belum lengkap. Karena gigi normal manusia
berjumlah 32 gigi (12 gigi anterior dan 20 gigi posterior). Gigi 38 (molar 3 kiri RB) belum
erupsi sepenuhnya atau belum erupsi sempurna. Terlihat pada Gigi 38 mengalami
impaksi/tumbuh miring dikarenakan gigi yang akan tumbuh tidak memiliki Tempat/space pada
gingiva. Jadi kesimpulannya, ada 3 gigi yang tersisa/tidak ada yaitu gigi 18, 28 Dan 48.
REFERENSI
1. Hamzah Z., Indriana T., Endahyani DE., (2020). Barid Izzata. Fungsi Stomatognati
(Pengunyahan, Penelanan dan Bicara). Edisi 1, Deepublish, Yogyakarta, Indonesia,
235 hal.
2. Perryman. JH. (2021). Oral Physiology and Occlusion. 2nd Edition, Elsevier B.V. 245
hal. Doi. 10.1016/C2013-0-03059-9
3. Nelson SJ. (2014) Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion. 10th
Edition. https://medicalstudyzone.com/download-wheelers-dental-anatomy-
physiology-and- occlusion-pdf-free-2/
1
1