Disusun oleh :
Berat Badan : : 48 kg
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ukuran rata-rata serta ciri-ciri gigi, rahang dan wajah yang ideal berguna sebagai alat
pembanding untukmengetahuipenyimpangandarinormalitas dan dipakai sebagai panduan untuk
menentukan rencana terapikelainandentomaksilofasial.1 Jarakmesiodistal gigi diperlukan dalam
ilmu antropologi karena memberi informasi yang berguna mengenai evolusi manusia dengan
perubahan teknologi dan diet manusia.Ukuran mesiodistal gigi turut memberikan informasi
yangsignifikan terhadap masalah biologis danodontologiklinis. Singh dan Goyal menyatakan
ukuran gigi sangat berguna bagi dokter gigi untuk mendiagnosis dan merancang perawatan masalah
ruang pada gigi, terutama dalam bidang pedodontik dan ortodontik.
Ukuran gigi yang bervariasi ini tidak hanya penting dalam bidang kedokteran gigi tetapi juga
dalam menentukan sexual dimorfisme dalam mengidentifikasi seseorang. Selain itu, dari berbagai
data yang diperoleh pada saat identifikasi, menentukan suku bangsa penting dilakukan jika terjadi
kecelakaan yang melibatkan berbagai jenis suku, misalnya pada kecelakaan pesawat terbang, kereta
api dan penemuan mayat tak dikenal.
Melalui praktikum ini, akan diketahui informasi mengenai perbedaan ukuran mesiodistal dan
bukolingual/palatal gigi insisif sentral, kaninus, premolar pertama, serta molar pertama pada rahang
atas dan rahang bawah pada gigi orang coba. Selain itu, akan didapatkan informasi mengenai
ukuran overjet, overbite serta Physiological Rest Position/ Free Way Space pada orang coba
sehingga dapat menentukan apakah oklusi pada gigi orang coba mengalami gigi tonggos,
deep bite atau kelainan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ukuran mesiodistal dan bukolingual/palatal pada orang coba?
2. Apa pengaruh ukuran mahkota gigi dengan orang lain?
` 3. Apakah terjadi overbite, overjet pada susunan gigi geligi orang coba?
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran gigi geligi /oklusi?
2. Mahasiswa mampu mengukur mesiodistal dan bukopalatal/lingual pada gigi orang coba
3. Mahasiwa mampu mengetahu overjet, overbite dll
1.4 Manfaat
1. Mendapat pengetahuan baru mengenai ukuran mahkota gigi
BAB II
HASIL PENGAMATAN
2.1 Pemeriksaan Ukuran Gigi
Tabel 1.1 Hasil pengukuran lebar gigi I1, C, P1 dan M1 bagian M-D dan B-Li/Pal
2.2 Pemeriksaan Overjet, Overbite dan Physiological Rest Position/Free Way Space
Tabel 1.2 Data hasil pengukran overbite dan overjet
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Overjet
Overjet adalah jarak horizontal antara gigi-gigi insisivus atas dan bawah pada keadaan
oklusi, yang diukur pada ujung incisal insisvus atas. Overjet tergantung pada inklinasi dari gigi-gigi
insisvus dan hubungan antero-posterior dari lengkung gigi. Jika gigi rahang atas berada pada
lingual gigi insisivus rahang bawah, hubungan tersebut digambarkan sebagai underjet. Ukuran
Overjet normal berkisar 0 - 4,0 mm. Jika overjet lebih dari 4 mm maka gigi akan terlihat maju
atau tonggos dan dapat menyebabkan gangguan saat makan serta berbicara.
3.3 Overbite
Overbite adalah jarak vertikal antara ujung gigi-gigi insisivus atas dan bawah. Overbite
dipengaruhi oleh derajat perkembangan vertikal dari segmen dento-alveolar anterior. Idealnya,
gigi-gigi insisivus bawah harus berkontak dengan sepertiga permukaan palatal dari insisivus atas,
pada keadaan oklusi, namun bisa juga terjadi overbite yang berlebihan atau tidak ada kontak
insisal. Pada keadaan ini overbite disebut tidak sempurna jika insisivus bawah di atas ketinggian
edge insisal atas, atau gigitan terbuka anterior, jika insisivus bawah lebih pendek dari edge insisal
atas pada oklusi.Overbite pada gigi permanen bervariasi antara 10 - 40%. Jika overbite lebih dari
4 mm akan membuat gigi atas terlalu turun ke bawah mengakibatkan gigitan terlalu dalam
atau deep bite. Pada beberapa kasus gigi rahang atas bahkan dapat menyentuh gusi di
rahang bawah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Ukuran rata-rata serta ciri-ciri gigi, rahang dan wajah yang ideal berguna sebagai
alat pembanding untukmengetahuipenyimpangandarinormalitas dan dipakai sebagai
panduan untuk menentukan rencana terapi kelainan dentomaksilofasial. Jarakmesiodistal
gigi diperlukan dalam ilmu antropologi karena memberi informasi yang berguna mengenai
evolusi manusia dengan perubahan teknologi dan diet manusia.Ukuran mesiodistal gigi
turut memberikan informasi yangsignifikan terhadap masalah biologis danodontologiklinis.
Singh dan Goyal menyatakan ukuran gigi sangat berguna bagi dokter gigi untuk
mendiagnosis dan merancang perawatan masalah ruang pada gigi, terutama dalam bidang
pedodontik dan ortodontik Gigi manusia memiliki ukuran yang spesifik pada setiap jenis
gigi.
Dari hasil penelitian diketahui ukuran perwakilan gigi dari rahang atas dan bawah.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, susunan gigi geligi pada orang coba memiliki
besaran overbite, overhead serta Physiological Rest Position yang normal sehingga tidak
menunjukkan adanya maloklusi maupun kelainan lain seperti gigi tonggos, deep bite akibat
overbite, overjet yang melewati batas normal
4.2 Saran
1. Jumlah sampel pada praktikum ini lebih banyak sehingga dapat dibandingkan antara
ukuran gigi-geligi antar individu
2. Pengukuran aspek gigi menggunakan metode dan alat yang lebih teliti dalam
pengukuran sehingga meminimalisasi kesalahan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Eboh, DEO.A Dimorphic Study of Maxillary First Molar Crown Dimension of Urhobos in
Abraka, South-Southern Nigeria. J. Morphol, Sci., 2012. 29(2).96-100
Hamzah Z., Indriana T., Endahyani DE., (2020). Barid Izzata. Fungsi Stomatognati
(Pengunyahan, Penelanan dan Bicara). Edisi 1, Deepublish, Yogyakarta, Indonesia, 235
hal.
Nelson SJ. (2014) Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion. 10th Edition.
https://medicalstudyzone.com/download-wheelers-dental-anatomy-physiology-and-
occlusion- pdf-free-2/
Perryman. JH. (2021). Oral Physiology and Occlusion. 2 nd Edition, Elsevier B.V. 245 hal. Doi.
10.1016/C2013-0-03059-9
Rieuwpassa, I. E., Hamrun, N., & Riksavianti, F. (2013). Ukuran mesiodistal dan
servikoinsisalgigi insisivus sentralis suku Bugis,Makassar, dan Toraja tidak
menunjukkanperbedaan yang bermakna. Dentofasial, Vol.12, No.1, 1-2.