MODUL DESIDUI
EKSTRAKSI CE
Oleh:
ANDHIKA GALIH PRASETYO
J530155034
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi anak merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan gigi anak. Semua gigi geligi susu akan lengkap erupsi saat anak
berumur kurang lebih 2,5 tahun. Pada periode ini lengkung gigi pada umumnya
berbentuk oval dengan gigitan dalam (deep bite), overbite dan overjet juga dijumpai
adanya generalized interdental space (celah antara gigi geligi). Hal ini terjadi karena
adanya pertumbuhan tulang ke arah transversal untuk mempersiapkan gigi permanen
yang akan tumbuh celah yang terdapat di mesial kaninus atas dab distal kaninus
bawah yang disebut primate space.
Adanya celah-celah ini memberi kemungkinan gigi permanen yang akan
erupsi memiliki cukup tempat, sebaliknya bila tidak ada, memberi indikasi
kemungkinan terjadi gigi berjejal (crowding).
Periode gigi bercampur :
1. Gigi susu (gigi desidui)
: 6 bulan 6 tahun
2. Gigi bercampur
: 6 tahun 13 tahun
3. Gigi permanen
: mulai 13 tahun
PERSISTENSI
Persistensi gigi sulung (over retained deciduous teeth) yaitu gigi sulung yang
sudah melewati waktunya tanggal tetapi tidak tanggal. Persistensi gigi decidui
adalah suatu keadaan gigi decidui masih berada di mulut / belum lepas, tetapi gigi
tetap yang akan menggantikannya sudah tumbuh.
Beberapa faktor penyebab persistensi pada gigi decidui yaitu:
1. Resorpsi akar gigi decidui yang lambat. Hal ini bisa dikarekanakan gangguan
nutrisi, hormonal atau gigi berlubang besar dengan indikasi perawatan saraf yang
tidak dirawat.
2. Posisi abnormal benih gigi tetap / arah tumbuh gigi tetap tidak searah dengan
arahtumbuh gigi susu yang akan digantikannya.
3. Ketidakcukupan tempat bagi gigi tetap yang akan tumbuh menggantikan gigi
decidui.Dengan demikian gigi tetap mengarah kepada tempat yang kosong, bisa
di depanatau belakang gigi susunya
NO.RM
DATA
PASIEN
Alamat
Jogobayan
03/05
Umur : 8 th
8
Rt
I. IDENTITAS
Nama Lengkap
: Muhammad Shofiullah
Alamat
: Jogobayan Rt 03/05
Nomor Telepon
TTL
: 3 Maret 2007
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
:-
Agama
: Islam
:-
Alergi
: Tidak Ada
Penyakit sistemik
: Tidak Ada
Operator
: Andryana Vera
NO. RM
Anamnesis
Umur : 8 th
Gigi
NO. RM
Pemeriksaan
Fisik
Umur : 8 th
: Sehat
Mental
: Sehat
Vital Sign
Tekanan Darah
: 90/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Pernafasan
: 25 x/menit
Suhu
: 35,6
Berat Badan
: 21 kg
Tinggi Badan
: 100 cm
TAK
TAK
TAK
TAK
Neuromuskular
TAK
TAK
TAK
TAK
Kelenjar
Ludah
TAK
TAK
TAK
TAK
Kelenjar
Limfe
TAK
TAK
TAK
TAK
Tulang
Rahang
TAK
TAK
TAK
TAK
TMJ
TAK
TAK
TAK
TAK
Fungsi
NO. RM
Pemeriksaan
Fisik
: TAK
Mukosa Pipi
Dasar Mulut
: TAK
Lidah
: TAK
Gingiva
Orofaring
: TAK
Oklusi
: Normal Bite
Torus Palatina
: Tidak Ada
Torus Mandibula
: Tidak Ada
Palatum
: Sedang
Supernumery teeth
: Tidak Ada
Diastema
: Ada 11 dan 21
Gigi Anomali
: Tidak Ada
Gigi Tiruan
: Tidak Ada
Oral Hygiene
:-
Lain- lain
:-
NO.RM
Lembar
Tindakan
Alamat : Jogobayan
Umur : 8 th
Tanggal
22 Juni
2015
22 Juni
2015
Elemen
51
72
Diagnosis
Persistensi
Perawatan
disertai Ekstraksi
luksasi derajat 3
Luksasi derajat 3
Operator
Qonita
Pembimbing
Drg. Aryani
dengan CE
Ekstraksi
Andryana
Drg. Aryani
dengan CE
Vera
NO.RM
8
8
Diagnosis dan
Rencana
Perawatan
Elemen
55
54
53
52
51
62
Umur : 8 th
Diagnosis
D/ Radices
D/ Radices
D/ Karies dentin
Rencana Perawatan
Ekstraksi
Ekstraksi
Restorasi SIK klas II
D/ Radix
Ekstraksi
D/ Radix
Ekstraksi
D/ Radix
D/ Karies Dentin
Palpasi:Perkusi:Sondasi:CE:+
D/ Karies email
Ekstraksi
D/ Radices
D/ Karies dentin
Ekstraksi
Restorasi SIK klas II
D/ Radices
D/ persistensi,
luksasi derajat V
D/ Radices
D/ Karies Email
Ekstraksi
Ekstraksi dengan CE
D Karies Email
D Karies Email
64
65
75
74
73
72
84
85
36
46
NO.RM
Ekstraksi
Restorasi SIK klas I
8
9
Pemeriksaan
Odontogram
Pemeriksaan Odontogram
10
CARA KERJA
A. Alat dan bahan
Alat diagnostik (kaca mulut, pinset, ekskavator, sonde)
Tang desidui
CE
Kapas, Cotton pellet,
Povidone iodine
B. Cara Kerja
1. Melakukan pemeriksaan lengkap berupa pemeriksaan subjektif (CC, PI, PDH,
PMH, FH, SH\
2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan objektif
4. Melakukan pemeriksaan intraoral dan ekstra oral
5. Melakukan pemeriksaan PHPM
6. Melakukan pemeriksaan jaringan karies gigi (odontogram)
Setelah dilakukan anamnesis, diagnosis dan rencana perawatan, maka tindakan
selanjutnya adalah:
1.
2.
Meletakkan ujung tang pada bagian labial dan lingual hingga servical gigi serta
meletakkan kapas yang telah diberi CE pada bagian CEJ (cement enamelo
junction).
3.
4.
Setelah gigi keluar dari soket, dilihat apakah masih terdapat akar gigi yang tersisa
maupun tulang yang tajam.
5.
6.
11
Referensi
Anusavice KJ, 2004, Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi (Edisi Kesepuluh), Jakarta,
EGC
Bakar, A., 2013, Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2, Yogyakarta, Quantum Sinergis Media
Baum, 1997, Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi (Edisi Ketiga). Jakarta, EGC, h. 49-50
Mukuan, T., Abidjulu. J., Wicaksono, D. A., 2013, Gambaran Kebocoran Tepi Tumpatan
Pasca Restorasi Resin Komposit Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi
Angkatan 2005-2007, J. E-Gigi, 1 : 115-120.
Rizky. IM, 2008, Adhesi Perlekatan Tambahan Resin Komposit Pada Gigi, Medan, FKG
Universitas Sumatera Utara, h. 3-13.
12