Disusun Oleh :
Siti Nur Aini Ayu Ningjanah, S. KG
NIM : J3A018017
LAPORAN KASUS
MODUL PEDIATRIC CARE
“SPACE REGAINER”
Disusun Oleh :
Siti Nur Aini Ayu Ningjanah, S. KG
J3A018017
Disetujui Oleh
Preceptor
A. Latar Belakang
Gigi desidui tidak tumbuh sekaligus, namun secara bertahap menembus
gusi selama 2,5 tahun pertama sejak kelahiran. Biasanya yang tumbuh
pertama kali adalah keempat gigi depan, yaitu dua di rahang atas dan dua di
rahang bawah. Sebagian besar anak-anak sudah lengkap semua giginya pada
saat berusia 3 tahun. Gigi desidui berukuran lebih kecil dibanding gigi
permanen pada orang dewasa. Supaya gigi permanen dapat muat menempati
ruang yang ditinggalkan gigi desidui yang telah tanggal, rahang terus menerus
mengalami pertumbuhan. Gigi desidui mulai tanggal saat anak berusia 6-7
tahun, dan prosesnya terus berlanjut hingga usia 12 tahun. Gigi yang tanggal
pertama kali adalah gigi incisivus (depan) atas dan bawah, yang akan
digantikan oleh gigi incisivus permanen.
Gigi desidui adalah guidance atau panduan bagi pertumbuhan gigi
permanen. Jadi walaupun sifatnya “sementara” dan nantinya akan diganti
oleh gigi permanen, namun harus tetap dijaga dan dipelihara kesehatannya.
Gigi desidui yang tanggal terlalu dini akan mempengaruhi pertumbuhan gigi
permanen. Gigi tersebut sudah tanggal sebelum saatnya dan benih gigi
permanennya belum siap untuk tumbuh, sehingga gigi permanen kehilangan
panduan.
Penyebab kehilangan atau penyempitan ruang adalah sebagai berikut:
a. Premature Loss
b. Mesial Drifting Tendency
c. Distal adjustment dari gigi anterior mandibula
d. Ankylosis dan Congenitaly missing teeth
Perawatan orthodonti dini dalam literatur sering disebut dengan
perawatan dini, perawatan preventif, perawatan interseptif, tooth guidance,
serta growth guidance. Perawatan terlambat sering disebut perawatan korektif
(Halim & Haryanto, 2003). Moyers menyatakan perawatan orthodonti ini
merupakan perawatan dengan memanfaatkan proses pertumbuhan aktif
dengan memanfaatkan berbagai metode yang tersedia. Masa pertumbuhan
aktif yang diperkirakan terjadi pada usia 9-13 tahun pada anak perempuan
dan 11-15 tahun pada anak laki-laki (Halim & Haryanto, 2003 ; Moyers,
1972). Hasil konsensus para orthodontis di Quebec City Canada Juli 1997
mendefinisikan perawatan orthodonti ini sebagai perawatan yang dimulai
pada masa gigi-gigi desidui atau bercampur. Tujuan perawatan adalah untuk
mengoptimalkan pertumbuhan gigi dan tulang sebelum gigi permanen erupsi
(Bishara et al., 1998).
Gigi-geligi desidui sudah sejak lama menjadi subyek pertentangan
pendapat baik dalam hubungannya dengan manfaatnya maupun dengan
keharusan mempertahankan gigi-gigi ini. Sudah sejak lama dikatakan bahwa
karena gigi-geligi desidui sifatnya hanya sementara, upaya mempertahankan
gigi-gigi ini menjadi tidak penting dan tanggalnya gigi susu yang terlalu cepat
biasanya ditanggapi dengan lebih tenang dibandingkan dengan tanggalnya
gigi tetap. Sebaliknya, juga dikatakan bahwa keberadaan gigi-geligi susu
penting bagi pertumbuhan rahang yang normal, bagi fungsi normal dan juga
bagi posisi dan oklusi gigi-geligi tetap yang normal dan bahwa tanggalnya
gigi susu yang terlalu cepat harus dicegah sebisa mungkin.
Gigi sulung berperan penting untuk perkembangan rahang dan erupsi
atau pertumbuhan gigi permanen sehingga keberadaannya harus dapat
dipertahankan pada kondisi sehat. Gigi sulung yang lepas sebelum waktunya
(premature loss) dapat terjadi karena gigi berlubang atau karena gigi terlepas
dengan sendirinya. Keadaan ini akan menyebabkan ruangan yang tertinggal
menyempit karena pergeseran gigi sebelahnya. Ruangan yang menyempit ini
akan mengganggu erupsi gigi permanen di bawahnya pada anak yang sedang
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat mengakibatkan
gigi tetap tumbuh dalam posisi yang kurang baik dan susunan gigi pun
menjadi tidak rapi.
Perawatan kehilangan prematur gigi sulung dilakukan dengan
memperhatikan ada atau tidaknya kelebihan ruangan dalam lengkung gigi.
Pencabutan atau hilangnya gigi desidui lebih awal, dapat menyebabkan
semakin besar kemungkinan terjadi pergeseran gigi. Usaha untuk mencegah
pergeseran gigi yang diakibatkan oleh premature loss adalah dengan
menggunakan alat space maintainer. Space maintainer merupakan alat yang
digunakan untuk menjaga ruangan kosong akibat gigi anak yang terlepas
sebelum waktunya.
Apabila ruangan yang tersisa telah menyempit, maka alat yang
digunakan bukan space maintainer melainkan space regainer. Space regainer
adalah alat aktif yang digunakan untuk memperoleh kembali ruangan yang
telah menyempit pada lengkung gigi. Fungsi space regainer tidak
menciptakan ruangan yang baru tetapi untuk mendapatkan kembali ruangan
yang pernah ada akibat shifting/drifting gigi yang telah mengalami
penyempitan oleh beberapa sebab, seperti premature loss, menegakkan
kembali gigi permanen yang miring dan maloklusi kelas I tipe 5 (neutroklusi
dengan mesial drifting). Space regainer terdiri dari 2 jenis yaitu lepasan dan
cekat. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan space regainer adalah
ketersediaan ruangan yang cukup untuk gigi dalam keadaan posisi tegak,
dalam perawatan space regainer gigi harus diputar, diluruskan atau digeser,
pemeriksaan interferensi oklusal antara gigi RA dan RB, bentuk akar dari gigi
yang akan dirawat normal atau bengkok dan pemeriksaan adanya kelainan
jaringan periodontal.
B. Identitas Pasien
1. Nama : An. Latifa
2. Umur : 10 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Suku / Ras : Jawa / Mongoloid
5. Alamat :-
6. Diagnosa Medis : Edentulous ridge gigi 63
C. Deskripsi Kasus
1. Pemeriksaan Subyektif
a. Keluhan
Pasien anak berusia 10 tahun datang untuk dilakukan perawatan
lanjutan, yaitu pemasangan alat untuk menjaga ruang gigi belakang
bawah kirinya yang telah dicabut. Gigi tersebut telah dicabut ± 1 tahun
yang lalu karena berlubang besar dan sakit hingga mengganggu makan
dan aktivitas pasien. Orang tua/wali pasien setuju untuk dilakukan
pemasangan alat untuk menjaga ruang gigi setelah diberikan informasi
dan edukasi oleh operator.
b. Riwayat Medis
Pasien dalam keadaan sehat dan tidak sedang dalam perawatan
dokter. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat rutin. Pasien tidak
dirawat di rumah sakit selama 6 bulan terakhir.
c. Riwayat Gigi Terdahulu
Pasien menyikat gigi dua kali sehari saat mandi pagi dan mandi
sore. Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya.
d. Riwayat Keluarga
Ayah kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Ibu
kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
e. Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang siswa SD yang tinggal bersama dengan
orang tuanya.
2. Pemeriksaan Obyektif
Terdapat edentulous ridge gigi 53, 63, 74 dan 84 dalam keadaan baik,
tidak ada peradangan pada mukosa dan tidak ada peradangan pada gingiva
di gigi-geligi sekitar edentulous ridge tersebut.
Gambar 1.1 Radiografi Panoramik Pasien
3. Assessment
Berdasarkan hasil pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan obyektif,
didapatkan bahwa:
Diagnosis : Edentulous Ridge Gigi 84
Perawatan : Space Regainer
Prognosis : Ad Bonam
4. Planning
a. KIE
b. Pencetakan model studi
c. Radiografi panoramik
d. Perhitungan ruang dan diskusi desain alat
e. Pencetakan model kerja
f. Prosesing alat
g. Insersi alat
h. Kontrol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Premature Loss
Kehilangan gigi sulung secara dini dapat menimbulkan anomali pada
lengkung rahang oleh karena adanya pergeseran gigi tetangga dan gigi
antagonis ke arah ruangan yang kosong, sehingga menyebabkan terjadinya
kehilangan panjang lengkung rahang. Selain itu, kehilangan gigi molar sulung
sebelum waktunya seringkali menyebabkan maloklusi. Gigi molar kedua
sulung yang bersebelahan dengan molar pertama permanen merupakan gigi
sulung yang sering mengalami karies. Keadaan ini disebabkan karena gigi
tersebut memiliki daerah morfologi yang memudahkan retensi plak dan
berkembangannya karies (Sartika, 2002).
3. Recurved helical coil finger spring space regainer dimana per (helical
spring) ada dalam dua konfigurasi, bisa satu atau dua seperti peniti. Dapat
menggerakkan gigi sampai 3-4 mm. Untuk mendapatkannya, diameter dari
koil harus dilebarkan.
G. Space Regainer Cekat
1. Gerber Space Regainer menggunakan kawat berbentuk “U”. Sebuah U-
assembly disolder ke band/crown kemudian kawat berbentuk u dipasangkan
ke dalam assembly dengan/tanpa coil spring. Apabila alat menggunakan
spring, maka spring ditempatkan diantara tube dan tube stop, panjang dari
coil spring umumnya adalah 1-2 mm lebih panjang dari kawat seharusnya dan
hal ini akan mengaktivasi spring. Apabila alat ini tidak disertai dengan spring
maka bagian loop dari kawat dipasangkan pada tube dan alat dipasangkan
dengan bagian kawat memanjangke kontak gigi sebelah mesial dari daerah
edentulous
2. Hotz Lingual Arch Regainer. Metode lain untuk memindahkan distal molar
menggunakan Hotz Lingual Arch (Hitchocock 1874). Indikasi Hotz Lingual
Arch adalah gigi permanen bergerak ke mesial dan terdapat ruangan yang
cukup untuk erupsi gigi permanen molar kedua. Untuk mengaktifkannya,
loop dikecilkan atau dibesarkan secara berkala sebulan sekali sampai
mendapatkan ruangan yang sesuai.
3. Open coiled space regainer atau herbs space regainer merupakan alat untuk
mendapatkan kembali ruangan dengan menggerakan gigi ke distal.
BAB III
PEMBAHASAN
Andlaw, R. J. dan W. P. Rock. 1992. Perawatan Gigi dan Anak Edisi 22. Jakarta:
Widya Medika.
Bishara, S. E., R. Justus, dan T. M. Garber. 1998. Proceding of The Workshop
Discusion on Early Treatment. Am J Orthodontics, 113(1) : 5-6.
Finn, S. B. 1973. Clinical Pedodontic 4th Ed. Philadelphia: W. B. Sounders Co.
Graber, T. M. 1972. Orthodontic Principles and Practice 3rd Ed. Philadelphia: W.
B. Saunders Co.
Halim, H. dan G. A. Haryanto. 1993. Pertimbangan Klinis Perawatan Orthodonti
Dini. Jakarta: Kedokteran Gigi FKG USAKTI.
Linden, Vander. 1984. Perkembangan Gigi Geligi. Jakarta: Bina Cipta.
Mathewson, R. J. dan R. E. Primosch. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry
3rd Ed. St. Louis: Quintessence Publishing Co. Inc.
Moyers, R. E. 1972. Handbook of Orthodontics for The Student and General
Practitioner. Chicago: Year Book Medical Publishers Incorporated.
Sartika, L. 2002. Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan Pada Kehilangan
Gigi Molar Susu Bilateral. Medan: USU e-Repository.