Anda di halaman 1dari 7

Kata Sulit :

1. Perawatan Ortodontik
 Perawatan ortodontik merupakan perawatan yang dilakukan di bidang kedokteran gigi yang
bertujuan untuk mendapatkan penampilan dentofasial yang menyenangkan secara estetika
yaitu dengan menghilangkan susunan gigi yang berdesakan, mengoreksi penyimpangan
rotasional dan apikal dari gigi-geligi, mengoreksi hubungan antar insisal serta menciptakan
hubungan oklusi yang baik.

2. Pemeriksaan objektif
 Cara pemeriksaan yang dilakukan oleh operator pada objek, tidak ada pengaruh kesan atau
perasaan. Meliputi pemeriksaan ekstraoral dan intraoral.

Pertanyaan :

1. Apa etiologi gigi anak tidak rapi ? Natasya ▶️Afina


 Ukuran rahang
Ukuran rahang manusia modern jauh lebih kecil dibanding dengan rahang nenek moyang
terlebih dahulu. Jadi, ukuran rahang yang kecil dan sempit mungkin menyebabkan gigi anak
tumbuh tidak rapi atau sempurna, seperti berdesakan, bengkok, dan juga tidak sejajar.
 Kebiasaan buruk
Terdapat beberapa kebiasaan yang tanpa disadari dapat menyebabkan gigi anak tumbuh
berantakan. Misalnya:
- Malas mengunyah
Salah satu kebiasaan anak yang malas mengunyah atau terlalu sering mengemut
makanan bias menyebabkan gigi tumbuh berantakan. Sebab, malas mengunyah
membuat otot rongga mulut tidak berkembang atau rahangnya jadi sempit. Sehingga,
ketika gigi dewasa tumbuh, tidak ada cukup ruang. Ini yang membuat giginya berjejal
tidak rapi.
- Penggunaan dot dan pacifier
Penggunaan dot dan pacifier memberikan tekanan yang berisiko membuat gigi jadi
tumbuh maju sehingga membuat anak tampak tonggos. Tidak hanya itu, kebiasaan ini
sebelum tidur juga memicu masalah karies. Dimana apabila karies gigi tidak dirawat
nanti harus dilakukan pencabutan. Kalua sudah ada pencabutan, gigi tetap nanti
tumbuhnya tidak ada arah yang mengakibatkan gigi jadi tidak rapi.
- Menghisap jempol, gigit bibir, dan gigit kuku
Kebiasaan buruk ini harus dieliminasi dan dihentikan karena dapat menyebabkan
susunan gigi menjadi tidak rapi.
- Bruxism (menggermeretakkan gigi)
Menggemeretakkan gigi ke atas-bawah atau kesamping kanan-kiri saat tidur, hal ini juga
dapat berpengaruh terhadap gigi anak menjadi tidak rapi. Bruxism dapat membuat gigi
anak terkikis dan gigi yang tadinya Panjang menjadi rata.
Perilaku buruk yang berulang ini dapat mempengaruhi otot, fungsi mulut, atau wajah
sehingga pertumbuhan gigi ikut bermasalah.
 Genetic
Apabila salah satu atau kedua orang tua memiliki gigi yang rapat atau bengkok, mungkin
anak juga akan mengalami hal yang sama dengan orang tuanya. Jadi bisa disebabkan
pertumbuhan gigi anak yang tidak rapi disebabkan oleh factor keturunan.
 Terlambat mencabut gigi susu
Ketika anak memasuki usia balita, dimana pada usia tersebut adalah masa transisi antara gigi
susu dan gigi dewasa anak. Sehingga orang tua harus mulai mengawasi pertumbuhan
giginya. Apabila sudah ada gigi dewasa yang mulai tumbuh namun gigi susu belum tanggal,
maka pertumbuhan gigi anak akan menjadi tidak teratur dan tidak sesuai dengan lengkung
rahang.
 Cedera
Adanya pukulan ataupun benturan di wajah dan juga mulut yang sebelumnya pernah dialami
anak, mungkin bias merontokkan gigi sehingga mengakibatkan satu atau lebih gigi bengkok
dan tumbuh tidak rapi atau beraturan.
 Nutrisi dan perawatan gigi
Pemberian nutrisi yang kurang juga bias saja memengaruhi proses pertumbuhan gigi anak.
Apalagi, jika perawatan gigi dan mulut pada anak tidak diperhatikan dengan baik. Tidak
menutup kemungkinan bahwa gigi anak dapat tumbuh tidak rapi.

2. Bagaimana rencana perawatan orthodonti pada scenario? Intan ▶️natasya

3. Apa saja hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan perawatan ortodontik pada anak?
▶️Aulia
1) Pertimbangan berdasarkan kelompok usia
Setiap kelompok umur memiliki ciri, proses interaksi dan target tumbuh-kembang yang
berbeda, akibatnya terjadi pola strategi tindakan ortodontik menunjukkan perbedaan pula.
2) Pertimbangan berdasarkan kematangan tulang
Proses kematangan tulang, kraniofasial dan kompleks dentokraniofasial merupakan faktor
penting dalam menentukan hasil interaksi biomekanis antara intervensi pemakaian alat
ortodontik dengan jaringan rongga mulut
3) Pertimbangan berdasarkan keparahan kasus
Tingkat keparahan kelainan rongga mulut yang terjadi pada anak berbeda-beda, hal ini
tergantung dari: intensitas-frekuensi kejadian, potensi terjadinya kelainan, luassempitnya
lokasi kelainan. Anak dalam periode gigi desidui maupun gigi bercampur sudah dapat
dilakukan tindakan ortodontik, tidak perlu menunggu anak memasuki periode gigi geligi
tetap; yang penting menjadi pertimbangan tingkat keparahan kelainan, semakin parah kasus
semakin dini melakukan perawatan.
4) Pertimbangan berdasarkan interaksi dalam rongga mulut
dalam menentukan waktu perawatan, perlu terlebih dahulu memahami dan menghayati
mosalah kematangan hasil interaksi antara gigi geligi, tulang rahang.dan fungsi rongga
mulut.
5) Pertimbangan berdasarkan jenis kelamin dan erupsi gigi
Pada anak perempuan dapat dilakukan perawatan lebih dahulu dari pada anak laki-laki,
sebab pada anak perempuan gigi molar kedua telah diganti dengan gigi premolar kedua dan
telah muncul gigi tetap kedua serta diikuti masa puber, sedangkan pada laki-laki tidak
demikian adanya.
Ada pendapat perawatan jika dilaiukan setelah terjadi erupsi sempurna seluruh gigi tetap
kecuali gigi molar tetap ketiga' dan akan memakan waktu 2-3 tahun, tapi jika dilakukan
sebelum erupsi gigi tetap sempurna memakan waktu lama.

4. Apa tujuan pemeriksaan objektif ekstraoral dan intraoral? (Dwi) ▶️intan


 Pemeriksaan objektif extraoral merupakan pemeriksaan yang dilakukan di luar rongga
mulut, meliputi kepala, muka dan leher. Pemeriksaan extraoral ini bertujuan untuk melihat
ataupun memeriksa apakah bentuk wajah dari pasien ini simetris atau tidak, apakah pada
pasien terdapat kebengkakan kelenjar atau pembengkakan pada area wajah, dan juga
apakah ada perubahan suhu pada daerah yang mengalami pembengkakan.
 Sedangkan pemeriksaan objektif intraoral adalah kebalikannya dari pemeriksaan objektif
extraoral. Pemeriksaan objektif intraoral merupakan pemeriksaan dari bagian rongga mulut
yang meliputi mukosa dan gigi geligi. Tujuan dari pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan
dari daerah rongga mulut. Contohnya seperti pemeriksaan hasil menyikat gigi dilihat dari
lokasi, jumlah dan menentukan persentase permukaan gigi yang bebas plak. Kemudian juga
dengan pemeriksaan jaringan keras gigi yang dimana dilakukan pemeriksaan pada seluruh
gigi secara berurutan dimulai dari gigi belajang kanan atas, menuju gigi depan dilanjutkan ke
gigi depan kiri atas. Kemudian, gigi kiri bawah belakang menuju ke depan dan yang terakhir
gigi depan kanan bawah menuju belakang.

5. Apa indikasi dilakukan perawatan ortodontik? Putri ▶️(dwi)


 Indikasi perawatan ortodonti adalah:
a. Gigi-gigi menyebabkan kerusakan jaringan lunak, contohnya dapat menyebabkan food
inpaction
b. Gigi berjejal dan tidak teratur menyebabkan factor predisposisi dari penyakit
periodontal/penyakit gigi
c. Penampilan pribadi kurang baik akibat posisi gigi
d. Posisi gigi menghalangi proses bicara yang normal
 Kontraindikasi dari ortodonti adalah:
a. Prognosa dari hasil perawatan tersebut buruk sebab pasien kurang atau tidak kooperatif
b. Perawatan akan mengakibatkan perubahan bentuk gigi
c. Perawatan akan mengganggu proses erupsi gigi permanen

Jawaban lain:

 Indikasi perawatan ortodontik:


a. Jika dirasakan perlu bagi subjek untuk mendapat posisi postural adaptasi mandibula
b. Jika ada gerak menutup translokasi mandibula dari posisi istirahat atau dari postural
adaptasi ke posisi interkuspal
c. Jika posisi gigi sedemikian rupa sehingga terbentuk mekanisme reflex yang merugikan
selama fungsi oklusal dari mandibula
d. Jika gigi-gigi menyebabkan kerusakan jaringan lunak
e. Jika gigi berjejal dan tidak teratur menyebabkan factor predisposisi dari penyakit
periodontal atau penyakit gigi
f. Jika penampilan pribadi kurang baik akibat posisi gigi
g. Jika posisi gigi menghalangi proses bicara yang normal
 Kontraindikasi perawatan ortodontik:
a. Jika prognosa dari hasil perawatan tersebut jelek sebab pasien kurang atau tidak
kooperatif
b. Jika perawatan hanya untuk memperpanjang waktu saja (jika perawatan ditunda sampai
gigi bercampur atau gigi permanen) hasilnya sama saja
c. Jika perawatan akan mengakibatkan perubahan bentuk gigi
d. Jika perawatan akan mengganggu proses erupsi gigi permanen.

6. Apa saja pemeriksaan intraoral yang dapat dilakukan untuk perawatan ortodontik? Alsya ▶️
1) Kebersihan mulut (oral hygiene/OH) : baik/cukup/jelek
Ini dapat ditetapkan dengan Indeks OHIS, pasien yang kebersihan mulutnya jelek
kemungkinan besar kebersihan mulutnya akan lebih jelek lagi selama perawatan dilakukan ,
oleh karena itu motivasi kebersihan mulut perlu diberikan sebelum perawatan ortodontik
dilakukan.
2) Keadaan lidah : normal/macroglossia/macroglossia
Pasien yang mempunyai lidah besar ditandai oleh :
- Ukuran lidah tampak besar dibandingkan ukuran lengkung giginya
- Dalam keadaan relax membuka mulut, lidah tampak luber menutupi permukaan oklusal
gigi-gigi bawah.
- Pada tepi lidah tampak bercak-bercak akibat tekanan permukaan lingual mahkota gigi
(tongue of identation)
- Gigi-gigi tampak renggang-renggang (general diastema)
3) Palatum : normal/tinggi/rendah serta normal/lebar/sempit
Pasien dengan pertumbuhan rahang rahang atas kelateral kurang (kontraksi) biasanya
palatumnya tinggi sempit, sedangkan yang pertumbuhan berlebihan (distraksi) biasanya
mempunyai palatum rendah lebar. Jika ada kelainan lainnya seperti adanya peradangan,
tumor, torus, palatoschisis, dll. Dicatat.
4) Gingiva : normal/inflamasi/kelainan lainnya
Pasien dengan oral hygiene yang jelek biasanya mempunyai gingiva dan mucosa yang
inflamasi dan hypertropy.
5) Frenulum labii superior : normal / tinggi / rendah , tebal / tipis
6) Frenulum labii inferior : normal / tinggi / rendah , tebal / tipis
7) Frenulum lingualis : normal / tinggi / rendah , tebal / tipis
Pemeriksaan frenulum dilakukan untuk mengetahui posisi perlekatannya (insersio) pada
marginal gingiva serta ketebalannya, apakah akan mengganggu pengucapan kata-kata
tertentu dan apakah akan mengganggu pemakaian plat ortodontik yang akan dipasang.
 Tonsila palatina : normal / inflamasi / hypertrophy
 Tonsila lingualis : normal / inflamasi / hypertrophy
 Tonsila pharengea : normal / inflamasi / hypertrophy
Apakah ada amandel yang membengkak? Dilakukan pemeriksaan dengan menekan lidah
pasien dengan kaca mulut, jika dicurigai adanya kelaianan yang serius pasien dikonsulkan ke
dokter ahli THT sebelum dipasangi alat ortodontik.
8) Bentuk lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah : Parabola / Setengah elips / Trapeziod /
U-form / V-form / Setengah lingkaran
9) Pemeriksaan gigi geligi

7. Apa saja pemeriksaan ekstraoral yg dapat dilakukan untuk perawatan ortodontik? Aulia▶
Alsya
1) Pemeriksaan bentuk muka (simetris/tidak)
2) Pemeriksaan tipe muka, ada 3 tipe muka yaitu:
a. Brahisepali : lebar, persegi
b. Mesosepali : lonjong/oval
c. Oligisepali: Panjang/sempit
3) Pemeriksaan profil muka, dikenal 3 tipe profil muka yaitu:
a. Cembung (convex), bila titik petemuan Lcb-Lca berada didepan garis Gl-Pog
b. Lurus (straight), bila titik petemuan Lcb-Lca berada tepat pada garis Gl-Pog
c. Cekung (concave), bila titik petemuan Lcb-Lca berada dibelakang garis Gl-Pog

Untuk menentukan profil muka digunakan 4 titik anatomis Gabella (Gl), Lip Contour atas
(Lca), Lip Contour bawah (Lcb) dan Pogonion (pog) serta garis referensi Gl-Pog sebagaia
acuan:
a. Glabella (Gl) : Titik terendah dari dahi terletak pada tengah-tengah diantara alis mata
kanan dan kiri.
b. Lip contour atas (Lca) : Titik terdepan bibir atas.
c. Lip contour bawah (Lcb) : Tiik terdepan bibir bawah
d. Pogonoin (Pog) : Titik terdepan dari dagu didaerah symphisis mandibula.
4) Pemeriksaan otot-otot mastikasi dan otot-otot bibir
Serabut otot bersifat elastis , mempunyai dua macam ketegangan (tonus), aktif dan pasif.
Pada waktu kontraksi terdapat ketegangan yang aktif dan apabila dalam keadaan dilatasi
terdapat ketegangan pasif. Dengan demikian pada waktu istirahat otot-otot mastikasi dan
bibir mempunyai tonus yang dalam keadaan normal terdapat keseimbangan yang harmonis,
bila tidak normal tonus otot sangat kuat (hypertonus) atau sangat lemah (hipotonus) dapat
menimbulkan anomali pada lengkung gigi akibat adanya ketidakseimbangan atara tekanan
otot di luar dan di dalam mulut.
Pada pemeriksaan klinis, periksa:
- Otot-otot mastikasi: normal/hypertonus/hypotonus
- Otot bibir atas: normal/hypertonus/hypotonus
- Otot bibir bawah: normal/hypertonus/hypotonus
5) Pemeriksaan keadaan bibir pada waktu istirahat (rest position) : terbuka/menutup
Bibir terbuka pada waktu rest posisi bisa disebabkan karena bibir terlalu pendek
(incompetent) atau hypotonus otot bibir sering dijumpai pada pada pasien yang gigi
depannya protrusive
6) Pemeriksaan keadaan pipi : normal/cembung/cekung
Keadaan ini juga berkaitan dengan tonus otot-otot pipi (m. masseter) pasien.

8. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan sebelum melakukan perawatan
ortodontik? Afina ▶️putri
Pemeriksaan penunjang ortodonti:
a. Pembuatan model studi
Pemeriksaan secara klinis belum lengkap dapat memberikan data yang dibutuhkan untuk
perawatan ortodontik. Disamping karena terbatasnya waktu pemeriksaan diklinik juga ada
bagian-bagian yang tidak bisa diamati secara teliti. Banyak pengukuran tidak bisa dilakukan
secara langsung pada pasien. Untuk itu diperlukan model cetakan gigi dan rahang sebagai
model studi.
b. Ronsen panoramic
Pemeriksaan foto ronsen yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan pada foto ronsen
panoramik. Kegunaan pemeriksaan foto ronsen panoramik adalah:
- Melihat hubungan antara gigi-gigi pada satu rahang dan hubungan gigi-gigi rahang atas
dengan rahang bawah
- Melihat tahap perkembangan gigi tetap dan resorbsi akar gigi sulung. Informasi
perkembangan gigi diperlukan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan
oklusi gigi dan waktu yang tepat untuk perawatan.
- Melihat ada tidaknya kelainan patologis.
c. Sefalometri
Manfaat sefalometri radiografik adalah:
- Mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial
- Diagnosis atau analisis kelainan kraniofasial
- Mempelajari tipe fasial
- Merencanakan perawatan ortodontik
- Evaluasi kasus-kasus yang telah dirawat
- Analasis fungsional
- Penelitian

9. Apa saja jenis-jenis alat ortodonti?


Alat Orthodonti terdiri dari 2 macam yaitu alat orthodonti lepasan dan alat orthodonti cekat.
1. Alat ortodonti lepas
Alat orthodonti lepas adalah alat yang pemakaiannya bisa dilepas dan dipasang oleh pasien,
alat ini mempunyai kemampuan perawatan yang lebih sederhana dibandingkan dengan alat
cekat. Kegagalan perawatan sering terjadi karena pasien tidak disiplin memakai sesuai
dengan aturan pemakaiannya

Alat orthodonti lepas bisa dipilih sebagai alat untuk merawat gigi, apabila:
- Kelainan gigi pasien tidak terlalu kompleks, hanya diakibatkan oleh letak gigi yang
menyimpag pada lengkung rahangnya sedangkan keadaan rahangnya masih normal
- Umur pasien diatas 6 tahun dianggap sudah cukup mampu, memasang, melepas alat
dalam mulut, merawat, membersihkan alat yang dipakai
- Keterbatasan biaya untuk pemilihan perawatan alat ortho cekat

Alat orthodonti lepasan memiliki beberapa macam tipe, yaitu:


a. Alat orthodonti lepasan aktif, yaitu alat orhodonti yang digunakan untuk menggerakkan
gigi geligi.
b. Alat orthodonti lepasan pasif, yaitu alat orthodonti yang digunakan untuk
mempertahankan posisi gigi setelah perawatan selesai, atau mempertahankan ruangan
setelah pencabutan awal.

2. Alat ortodonti cekat


Alat orthodontik cekat adalah alat yang dipasang secara cekat dengan pengeleman pada gigi
pasien sehingga alat tidak bisa dilepas oleh pasien sampai perawatan selesai. Alat ini
mempunyai kemampuan perawatan yang sangat tinggi, kemungkinan keberhasilan
perawatan sangat besar dengan detail hasil perawatan yang lebih baik. Komponen alat
orthodontik cekat terdiri dari bracket, band, archwire, elastics, o ring dan power chain.
a. Bracket
merupakan alat orthodontik cekat yang melekat dan terpasang mati pada gigigeligi,
dimana berfungsi untuk menghasilkan tekanan yang terkontrol pada gigi geligi.
b. Band
merupakan piranti alat orthodontik cekat yang terbuat dari baja antikarat tanpa
sambungan. Band ini dapat diregangkan pada gigigeligi untuk membuatnya cekat
dengan sendirinya.
c. Archwire
merupakan alat orthodontik cekat yang menyimpan energi dari perubahan bentuk dan
suatu cadangan gaya yang kemudian dapat dipakai untuk menghasilkan gerakan gigi.
d. Elastics
dibuat dalam beberapa bentuk yang sesuai untuk penggunaan ortodonti, tersedia dalam
berbagai ukuran dan ketebalan. Gaya yang diberikan oleh elastics menurun sangat cepat
di dalam mulut sehingga harus selalu diganti pada saat kontrol perawatan. O ring adalah
suatu pengikat elastis yang digunakan untuk merekatkan archwire ke bracket yang
tersedia dalam berbagai warna yang membuat bracket jadi lebih menarik. Power chain
terbuat dari tipe elastis yang sama dengan o ring elastis. Pada intinya, power chain
seperti ikatan mata rantai dan ditempatkan pada gigigeligi, bentuknya seperti pita yang
bersambung dari satu gigi ke gigi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai