Anda di halaman 1dari 19

BUKU SAKU ASUHAN

KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

ANAK

ERUPSI GIGI

DI SUSUN OLEH :
Ulfa Shelina
(P07125220075)

DOSEN PEMIMBING :
Niakurniawati, S.S.iT,
MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES ACEH
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI TERAPI GIGI
TAHUN 2023

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Buku Saku Asuhan keperawatan gigi dan mulut anak

ini telah disusun dan telah melakukan bimbingan,

hingga akhirnya selesai dibuat serta telah

mendapatkan persetujuan dari pemimbing.

Mengetahui
Pemimbing:

Niakurniawati, S.S.iT, MKM


NIP :

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada kehadirat


Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya, kami dapat
menyelesaikan tugas buku saku praktikum Asuhan keperawatan gigi dan
mulut anak ini. Penyusunan ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan waktu dan keadaan.

Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk kesempurnaan buku saku asuhan keperawatan gigi dan
mulut ini. Atas bantuan dan bimbingan yang kami peroleh dari berbagai
pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada : Dosen pemimbing Niakurniawati, S.S.iT, MKM serta teman-teman
kelompok 4 yang sangat berpartisipasi dalam penyusunan buku saku
praktikum asuhan keperawatan gigi dan mulut anak ini.

Kami mohon maaf atas segala kesalah yang pernah dilakukan. Semoga
buku saku praktikum Asuhan keperawatan gigi dan mulut anak ini dapat
memberikan manfaat bagi mahasiswa dan pembaca lainnya

Banda Aceh, 28 Februari


2022

3
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................
KATA PENGANTAR ..............................................
DAFTAR ISI ...........................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................
A. Latar Belakang ...............................
B. Tujuan .............................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................
A. Pengertian Erupsi Gigi ..................
B. Proses terjadinya Erupsi Gigi ......
C. Faktor yang mempengaruhi Erupsi Gigi ..........
D. Macam Macam Erupsi Gigi.........................................
E. Erupsi Gigi Decidui.........................................................
F. Waktu Erupsi Gigi Decidui........................................
G. Erupsi Gigi Permanen..................................................
H. Waktu Erupsi Gigi Permanen.................................
BAB III PENUTUP ..........................................
A. Kesimpulan ...................................
B. Saran .............................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Erupsi gigi diartikan sebagai pergerakan gigi pada tempat


pembentukannya di dalam tulang alveolar ke arah dataran
oklusal pada kavitas oral (Almonaiteine, et al., 2010). Erupsi gigi
merupakan suatu proses kompleks dan berkesinambungan dari
rangkaian lingkaran hidup gigi, terdiri atas fase inisiasi,
proliferasi, morfodiferensiasi, aposisi, klasifikasi dan juga erupsi.
Pada gigi desidui (gigi susu) sesudah erupsi akan diikuti dengan
eksfoliasi, sedangkan pada gigi permanen (gigi tetap) erupsi
merupakan fase terakhir (Seowondo, et al., 2014).

Proses erupsi gigi adalah proses fisiologis dimana gigi bergerak ke


arah vertikal, mesial, bergerak miring, dan rotasi. Waktu erupsi
gigi di rongga mulut berbeda untuk tiap gigi, gigi geligi pada
rahang bawah biasanya erupsi sebelum gigi geligi rahang atas.
(Erlinda et al., 2014) . Perkiraan waktu erupsi gigi merupakan
pedoman perencanaan kesehatan gigi anak termasuk
mendiagnosis, mencegah, dan mengobati pada kedokteran gigi
anak dan orthodontik. Informasi erupsi gigi juga merupakan
indikator kedewasaan dalam mendiagnosis gangguan
pertumbuhan dan dalam memperkirakan usia kronologis anak
yang riwayat lahirnya tidak diketahui. Prediksi waktu erupsi gigi
juga berguna dalam pedoman oklusi, khususnya dalam
menentukan gigi desidui mana yang harus diekstraksi dan
menentukan waktu untuk rencana perawatan orthodontik
(Poureslami et al., 2015).

5
Erupsi gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu,
faktor genetik, faktor hormonal, faktor lokal, ras, jenis kelamin
dan status gizi.(Javaneh, et al.2015). Kekurangan gizi
(kekurangan asupan energi, protein dan mikronutrien) dapat
mempengaruhi perkembangan skeletal begitu juga dengan
perkembangan gigi, karena peran nutrisi untuk jaringan rongga
mulut tidak berbeda dengan jaringan lain. Hal ini menunjukkan
bahwa gigi positif berhubungan dengan pengukuran
pertumbuhan somatik dan kematangan. Pada studi kohort
akhir-akhir ini ditemukan bukti hubungan antara malnutrisi
kronik dengan keterlambatan erupsi pada gigi desidui (Weltzien,
et al., 2013).

B. Tujuan

1. Agar tercapainya pengetahuan siswa tentang apa itu


erupsi gigi
2.agar mahasiswa dapat mengetahui proses terjadinya erupsi
gigi
3.Agar siswa dapat mengetahui penyebab terjadi
keterlambatan erupsi pada gigi
3.Agar siswa dapat mengetahui kapan waktu erupsi gigi
permanen
4.Agar siswa dapat mengetahui pentingnya menjaga gigi
decudui pada anak

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Erupsi Gigi


Gigi bagi seorang anak penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak itu sendiri. Fungsi gigi sangat diperlukan
dalam masa kanak-kanak yaitu sebagai alat pengunyah,
membantu dalam berbicara, keseimbangan wajah, penunjang
estetika wajah anak, dan khususnya gigi sulung berguna sebagai
panduan pertumbuhan gigi permanen.

Erupsi gigi adalah gerakan gigi secara bertahap dari posisi


pembentukannya dalam ruang tulang melalui tulang alveolar
menuju dataran oklusal hingga mencapai posisi fungsional
dalam rongga mulut (Praveenkumar, 2012).

7
B.Proses Terjadinya Erupsi Gigi
Proses erupsi gigi adalah proses fisiologis dimana gigi bergerak ke arah
vertikal, mesial,bergerak miring, dan rotasi. Waktu erupsi gigi di rongga mulut
berbeda energi, protein dan mikronutrien) dapat mempengaruhi perkembangan
skeletal begitu juga dengan perkembangan gigi, karena peran nutrisi untuk
jaringan rongga mulut tidak berbeda dengan jaringan lain.

Hal ini menunjukkan bahwa gigi positif berhubungan dengan pengukuran


pertumbuhan somatik dan kematangan. Pada studi kohort akhir-akhir ini
ditemukan bukti hubungan antara malnutrisi kronik dengan keterlambatan erupsi
pada gigi desidui

8
C. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Erupsi Gigi
Proses

erupsi gigi pada pertumbuhan dan perkembangan


anak dapat disebabkan oleh :

1.Gizi
Anak-anak dengan status gizi yang
baik mencerminkan terpenuhinya
asupan gizi yang seimbang.
Pertumbuhan gigi dapat dipengaruhi
oleh zat-zat gizi, seperti kalsium,
fosfor, protein, dan vitamin dalam
makanan. Pada masa pra-erupsi gigi,
zat-zat gizi tersebut memiliki peran
yang penting dalam pembentukan
struktur gigi.

2. Jenis Kelamin
Anak perempuan pada umumnya
memiliki waktu erupsi gigi yang lebih
cepat dibandingkan lanak laki-laki.
Perbedaan waktu erupsi gigi keduanya
rata-rata 4-6 bulan. Proses kalsifikasi,
pembentukan akar dan penutupan
apikal gigi pada perempuan lebih cepat
dibandingkan anak laki-laki. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan
kematangan seksual pada kedua jenis
kelamin yang dipengaruh hormon.

9
3. Ras
Perbedaan ras dapat menyebabkan
perbedaan waktu dan urutan erupsi gigi
permanen. Tahap erupsi gigi pada orang afrika
selatan terjadi pada usia dini dan pada orang
jepang terjadi pada usia lanjut.

4. Hormonal
Sistem endokrin merupakan salah satu
komponen penting bagi kelangsungan
hidup manusia selain sistem saraf pusat.
Hormon tumbuh kembang ini dapat
mempengaruhi erupsi gigi. Gangguan
kelenjar endokrin biasanya memiliki efek
mendalam pada seluruh tubuh, termasuk
gigi

5. Genetik
Beberapa kelainan dan gangguan
genetik yang memengaruhi erupsi gigi antara
lain gangguan yang memengaruhi
pembentukan enamel folikel gigi, seperti
Amelogenesis Imperfekta dan Hurler
Syndrom serta gangguan yang mengganggu
aktivitas osteoklastik, seperti Cleidocranial
Dysplasia dan osteopetrosis. Gangguan dan
kelainan genetik ini dapat menyebabkan
penundaan erupsi gigi permanen dan
kegagalan erupsi gigi.

10
D. Macam macam Erupsi Gigi

1. Fase pra-erupsi: Benih gigi berkembang ke segala arah. Namun,


perkembangan mahkota gigi ini lokal dan bukan perkembangan dalam
erupsi.

2. Fase intraosseous: Terjadi resorbsi tulang di sekitar mahkota gigi dan


pembentukan tulang baru di sekitar akar gigi yang sedang berkembang
guna menjadi pendukung akar gigi.

3. Fase penetrasi mukosa: Hal utama yang terjadi pada fase ini adalah
terbentuknva epital junction pada permukaan gigi. Ini diawali dari
epithelial enamel dan terus berkembang hingga mencapai permukaan akar
gigi selama erupsi. Selama fase ini teriadi reaksi hipersensitif lokal seperti
eritema lokal, rinitis dan demam.

4. Fase pra-oklusal: Fase pertumbuhan akar dan pembentukan tulang


pada dasar benih dan puncak alveolar serta septum inter radikular.
Pertumbuhan lebih pesat teriadi pada malam hari, mengikuti irama
jantung.

5.Fase bidang oklusal: Saat gigi mencapai bidang oklusal, terjadi


pembentukan tulang alveolar yang lebih padat di sekitar akar gigi untuk
memperkuat posisi gigi. Kemudian terbentuk lamina dura dan bertambah
kuatnya jaringan ligamen periodontal, juga selesainya pembentukan akar
gigI.

11
E. Erupsi Gigi Decidui

Gigi sulung, gigi desidui atau gigi susu adalah


gigi yang tumbuh pada umur 6-8 bulan sampai
2-3 tahun. Gigi ini berjumlah 20 gigi geligi
yaitu 10 pada rahang atas maksila dan 10
pada rahang bawah mandibula. Dimulai dari
midline atau garis tengah pada wajah, gigi
pertama yang disebut insisif sentral yang
berguna untuk memotong makanan.

12
F. Waktu Erupsi Gigi Decidui

Waktu erupsi pada masing - masing gigi sulung bervariasi. Gigi


seri pertama pada rahang bawah merupakan gigi pertama
yang tumbuh, dikuti gigi seri pertama pada rahang atas
sampai yang terakhir adalah gigi gerahan kedua rahang atas
dan bawah.

Fase pertumbuhan gigi susu bagian bawah :


Usia 6 - 10 bulan gigi seri pertama (tengah).
Usia 10-16 bulan gigi seri kedua.
Usia 17-23 bulan gigi taring.
Usia 14- 18 bulan gigi geraham pertama.
Usia 23--31 bulan gigi geraham kedua.

Fase pertumbuhan gigi susu bagian atas :


Usia 8-12 bulan gigi seri pertama (tengah).
Usia 9- 13 bulan gigi seri kedua.
Usia 16- 22 bulan gigi taring.
Usia 13--19 bulan gigi geraham pertama.
Usia 25--33 bulan gigi geraham kedua

13
G. Erupsi Gigi Permanen

Erupsi gigi diartikan sebagai pergerakan gigi


pada tempat pembentukannya di dalam tulang
alveolar ke arah dataran oklusal pada kavitas
oral (Almonaiteine, et al., 2010). Erupsi gigi
merupakan suatu proses kompleks dan
berkesinambungan dari rangkaian lingkaran
hidup gigi, terdiri atas fase inisiasi, proliferasi,
morfoditerensiasi, aposisi, klasifikasi dan juga
erupsi.

14
H. Kapan Waktu Erupsi
Gigi Permanen ?

Waktu erupsi gigi diartikan sebagai munculnya tonjol


gigi atau tepi incisal dari gigi yang menembus gingival
tissue. Erupsi gigi sulung dimulai dari gigi insisivus
pertama rahang bawah pada usia 6 bulan dan seluruh
gigi sulung akan tumbuh lengkap pada usia 2-4tahun
dengan jumlah 20 buah gigi. Sedangkan gigi permanen
mulai erupsi pada usia 6-7 tahun yang selanjutnya
lengkap berjumlah 32 gigi pada usia 20-22 tahun
(Itjiningsih, 1995 dalam Goenawan, 2004).

Erupsi gigi permanen pada umumnya terjadi antara usia


6 sampai 13 tahun, kecuali gigi permanen molar tiga
yang erupsi pada usia antara 17 sampai 21 tahun. Erupsi
gigi permanen biasanya dimulai dari molar pertama
rahang bawah bersamaan dengan insisivus pertama
rahang bawah dan molar pertama rahang atas (Philips,
2006).

15
I. Mengapa Gigi Susu Pada Anak
Harus Dijaga ?

1.Mengatur posisi gigi

2. Menentukan kesehatan gigi

permanen

3. Menunjang Kesehatan dan

nutrisi si kecil

4. Gangguan berbicara

5. Berkontribusi pada kualitas

konsentrasi dan harga diri

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Erupsi gigi susu merupakan hal yang
normal terjadi pada usia anak 6/7 bulan
dan diperlukan perhatian khusus dari
orang tua.

B. Saran
1.Penting nya peran seorang ibu untuk
lebih mengetahui masalah erupsi gigi anak
agar terhindar dari hal-hal tidak
diinginkan
2.Perlunya Pemeriksaan kesehatan gigi
dan mulut hendaknya dilakukan secara
rutin oleh pihak sekolah bekerjasama
dengan puskesmas setempat
3.Dinas Kesehatan setempat diharapkan
melakukan penyuluhan mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/34660/2/
BAB%20I%20Pendahuluan.pdf

http://rskgm.bandung.go.id/wp-

content/uploads/2020/06/menjaga-

kesehatan-gigi-dan-mulut.pdf

http://repository.unair.ac.id/60128/1/

KG.%20128-

17%20Mau%20e%20abstrak.pdf

http://gizi.unida.gontor.ac.id/2020/

08/13/6-faktor-penyebab-

pertumbuhan-gigi-anak/

18
By :
Ulfa Shelina

Anda mungkin juga menyukai