Anda di halaman 1dari 9

BLOK XIX

CHILDREN

PJ BLOK : drg. Sri Pandu Utami, M.Si

DISUSUN OLEH: MUHAMMAD RIFKI 1710070110011

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURAHMAH

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kondisi gigi sulung yang sehat memiliki peranan penting bagi anak, sehingga
keberadaannya harus tetap dipertahankan sampai masa erupsi gigi permanen. Kehilangan gigi
sulung secara prematur akan mengakibatkan gigi tetangganya bergeser karena adanya gaya
ke mesial dari gigi posterior yang erupsi pada masa tahap pertumbuhan dan perkembangan
anak. Tanggalnya gigi sulung dapat berakibat buruk terhadap perkembangan oklusal.
Sebagaimana diketahui, bahwa gigi sulung tidak hanya berfungsi untuk mengunyah makanan,
tetapi juga sebagai penunjuk jalan bagi pertumbuhan gigi permanen yang akan
menggantikannya. Jika gigi sulung tercabut terlalu cepat maka gigi permanen akan
kehilangan arahnya sehingga erupsinya dapat terganggu.

Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan untuk mempertahankan gigi sulung selama
mungkin untuk mencegah kelainan-kelainan yang dapat terjadi selama masa proses tumbuh
kembang seorang anak. Kehilangan gigi sulung dan kegagalan untuk menjaga ruang tersebut
selama masa pertumbuhan dan perkembangan akan mempengaruhi oklusi normal pada gigi
permanennya. Karena itu, dibutuhkan penggunaan piranti space maintainer yang diharapkan
dapat mempertahankan ruang bekas pencabutan sehingga gigi dapat erupsi di tempat tersebut
secara adekuat.

Kehilangan gigi sulung sebelum waktunya akan mengakibatkan kondisi kompleks pada
rongga mulut anak, antara lain perubahan pertumbuhan oklusi, gigi permanen kekurangan
tempat sebab pada masa tunggu erupsi gigi permanen terjadi pergeseran gigi posterior ke arah
mesial, anak kesulitan untuk mengunyah makanan yang berdampak terjadinya kekurangan
asupan nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak.

Tanggal dini gigi sulung dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, yaitu kecelakaan,
anak terjatuh sehingga giginya tercabut, gigi rusak akibat karies yang besar dan tidak dapat
lagi dilakukan perawatan sehingga menjadi sumber infeksi jika tidak dilakukan tindakan
ekstraksi, dan juga oleh karena adanya resorbsi yang terlalu cepat pada akar gigi sulung.
Untuk mencegah terjadinya kelainan oklusi yang lebih lanjut pada proses tumbuh
kembang anak, dibutuhkan suatu piranti khusus yang digunakan untuk menjaga ruang akibat
kehilangan dini gigi sulung, yaitu space maintainer. Piranti ini dipasang pada daerah
edntulus, yaitu diantara dua gigi. Penggunaan piranti ini memerlukan perhatian yang lebih
dari dokter maupun pasien agar keberhasilan perawatan dapat dicapai.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Indikasi Space Maintainer

Indikasi penggunaan space maintainer, antara lain kehilangan gigi sulung dan gigi
penggantinya belum siap erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisis ruang
menyatakan masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya. Jika ada
kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat yang kosong atau
menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapat diinstruksikan sambil memberi
efek menghilangkan kebiasaan buruk, adanya tanda-tanda penyempitan ruang dan kebersihan
mulut yang baik.

Adapun waktu yang tepat penggunaan space maintainer adalah segera setelah kehilangan
gigi sulung. Kebanyakan kasus terjadi penutupan ruang setelah 6 bulan kehilangan gigi.

2. Kontra Indikasi Space Maintainer

Kontraindikasi penggunaan space maintener, antara lain tidak terdapat tulang alveolar
yang menutup mahkota gigi tetap yang akan erupsi, kekurangan ruang untuk erupsi gigi
permanen, ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi, kekurangan ruang yang
sangat banyak sehingga memerlukan tindakan pencabutan dan perawatan orthodontik dan
gigi permanen penggantinya tidak ada.

Pada beberapa keadaan penggunaan space maintainer tidak diaplikasikan pada anak, yaitu
jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus sulung, maka pemasangan
space maintainer tidak perlu karena pertumbuhan daerah ini ke arah transversal sangat laju
dan pergeseran gigi-gigi kaninus ke arah mesial hampir tidak ada

3. Tipe Space Maintaner dan Keuntungan Beserta Kerugian.

Space maintainer cekat maupun lepasan dapat digunakan untuk menjaga ruang, mencegah
kehilangan panjang lengkung. Jika terdapat gigi sandaran yang dapat direstorasi, maka space
maintainer cekat merupakan pilihan. space maintainer cekat mengurangi insidensi patah atau
hilangnya space maintainer tersebut. Penggunaan space maintainer cekat tidak bergantung
pada kerja sama pasien.

Terdapat 4 tipe dasar dari space maintainer (Pedodontic Appliances, 1977) :

1. Band and loop

Digunakan untuk menjaga ruang dari kehilangan satu gigi molar pertama atau

kedua sulung

Keuntungan :

 Ekonomis, membutuhkan waktu kerja yang lebih sedikit pada dental chair,

memungkinkan pertumbuhan rahang transversal

Kerugian :

 Band and loop merupakan space maintainer nonfungsional, oleh karena itu tidak

mengembalikan funsi mastikasi

 Tidak mencegah supraerupsidari gigi permanen lawannya

 Memungkinkan mesial tipping jika loop berada di bawah area kontak. Oleh karena itu

pembuatan loop dan adaptasinya harus tepat

2. Nance holding arch

Menjaga panjang lengkung maksila setelah premature loss lebih dari satu gigi

molar sulung pada kuadran yang sama atau setelah premature loss bilateral gigi molar

sulung

Keuntungan :

 Lebih ekonomis bila dibandingkan 2 konstruksi band and loop

 Memungkinkan area inter-canine tumbuh secara transversal


 Jika gigi molar kedua sulung digunakan sebagai gigi sandaran, memungkinkan area

intermolar (permanen) tumbuh secara transversal

Kerugian :

 Membutuhkan keahlian dan ketangkasan dari klinisi

 Pin palatal dapat menyebabkan akumulasi makanan, sehingga dapat menyebabkan

respon inflamsi jaringan lunak pada palatal

 Jika gigi molar permanen digunakan sebagai gigi sandaran, tidak memungkinkan area

intermolar untuk tumbuh transversal

3. Fixed lingual arch

Menjaga panjang lengkung mandibula dan mencegah mesial tipping dan/atau

rotasi gigi molar permanen. Fixed lingual arch juga mencegah lingual tipping dari gigi

insisiv perrmanen

Keuntungan :

 Ekonomis bila dibandingkan 2 konstruksi band and loop dipasang bersamaan Kurang

mengiritasi lidah, jika dibuat dengan baik

4. Distal shoe

Digunakan untuk mencegah migrasi ke mesial dari gigi molar pertama permanen yang

belum erupsi setelah premature loss gigi molar kedua gigi sulung

Keuntungan :

 Space maintainer yg efektif

 Mencegah elongasi dari pertumbuhan gigi lawannya


 Dapat dikonstruksi secara direct atau indirect

 Harga tidak mahal

Kerugian :

 Pasien harus dalam pengawasan ketika alat ini ditempatkan

 Pengukuran yang akurat dalam pembuatan merupakan syarat mutlak

4. Syarat-syarat Space Maintainer

 Dapat menjaga ruang dimensi proksimal

 Tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya dan erupsi gigi permanen

 Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan pergerakan mandibula

 Mencegah ekstrusi gigi lawan

 Tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga

 Tidak mengganggu jaringan lunak

 Desain sederhana, ekonomis, dan mudah dibersihkan

5. Ketika penggunaan space maintainer pada anak itu memerlukan perhitungan dan

pemilihan perawatan yang tepat untuk membantu pasien anak yang mengalami hal

tersebut dengan mempertahankan ruang untuk gigi erupsi serta meminimalisir

penggunaan alat ortodontik cekat di kemudian hari.


Daftar pustaka

1. Fajriani. Penatalaksanaan space maintainer pada anak. Departemen Ilmu Kedokteran

Gigi Anak. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hassanudin. 2014

2. Fathian. M. Et. al. Laboratory – made space maintainer : a 7 year retrospective study

from private pediatric dental practice. Pediatric Dent. 2007 Nov - Dec; 29(6) :500-6.

Boston University. USA

3. Isabela Rivi dan Hendrarlin Soenawan. Pemakaian crown loop dan band loop di

rahang bawah anak usia enam tahun (laporan kasus). Jurnal Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia. 2001 : 8(2) : 21-25

4. Ferawati, Penatalaksanaan band loop sebagai space maintener pada premature lose

gigi molar sulung, USU e-repositori;2008

5. Barberia E. Free-end space maintener: disain, penggunaan dan keuntungnya. J Clin

Pediatric 2006; 31(1):5-8.

6. Sartika L. Penatalaksanaan space maintener lepasan pada kehilangan gigi molar susu

bilateral. USU e–repository; 2008

7. Foster TD. Buku ajar ortodonsi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2000

8. Ramadhani R, Hidayat S, Primarti RS. Compliance evaluation of removable space

maintainer or space regainer usage. Padjajaran Journal of Dentistry. 2012;24(1):53-8.

9. Yulina V, Yumna A, Syafriza D. Space Maintainer Tipe Crown and Loop: Suatu

Perawatan Kasus Tanggal Dini Gigi Sulung. Cakradonya Dent J. 2015; ‘(1):745-806.

10. Carvalho TM, Miranda AF. Preventive orthodontics: space maintainers in the early

loss of deciduous tooth – clinical case report. EC Dental Science. 2017; 10(5): 143-8.

Anda mungkin juga menyukai