Anda di halaman 1dari 30

BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanggalnya gigi sulung yang terlampau cepat dapat berefek pada fungsi dan

kesehatan rongga mulut, antara lain fungsi mastikasi karena dengan hilangnya gigi geligi

pada lengkung rahang maka tekanan kunyah akan berkurang. Tanggalnya gigi anterior

pada gigi sulung yang terlalu cepat juga mempengaruhi fungsi bicara, yaitu penyebutan

huruf-huruf tertentu menjadi terganggu, mempengaruhi fungsi estetik karena akan

mempengaruhi penampilan. Selain itu, efek lain yang dapat terjadi terhadap tanggalnya

gigi sulung terutama gigi anterior akan mengubah penampilan anak, sehingga

menimbulkan efek psikologis yang tidak diinginkan yaitu anak-anak menjadi kurang

percaya diri dan merasa malu karena giginya ompong. Efek yang paling penting adalah

penutupan ruang pada lengkung rahang, sehingga gigi pengganti tidak mempunyai tempat

untuk erupsi dan jika terjadi pada lengkung rahang yang sempit akan menimbulkan

susunan yang berjejal pada gigi pengganti. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan untuk

memasang piranti space maintener.

Space maintainer merupakan piranti yang digunakan untuk menjaga ruang akibat

kehilangan dini gigi sulung, alat ini dipasang diantara dua gigi .Fungsi dari space

maintener adalah mencegah pergeseran dari gigi keruang yang terjadi akibat pencabutan

dini..mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini, memperbaiki fungsi

pengunyahan, memperbaiki fungsi estetik dan fungsi berbicara setelah pencabutan dini.

Penggunaan space maintener paling sering dilakukan pada kehilangan gigi molar

sulung rahang bawah maupun rahang atas, baik unilateral maupun bilateral. Space

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 1


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

maintainer secara umum dikelompokkan menjadi dua katagori, yaitu lepasan dan cekat.

Space maintainer lepasan digunakan untuk periode yang relatif singkat, biasanya sampai

1 tahun. Sedangkan space maintainer cekat jika didesain dengan baik, tidak merusak

jaringan rongga mulut dibandingkan dengan space maintainer lepasan, dan kurang begitu

mengganggu bagi pasien. Oleh karena itu, piranti ini dapat digunakan untuk waktu yang

lebih panjang, biasanya sampai 2 tahun.

Selain karena premature ekstraksi, space maintainer juga digunakan pada keadaan

dimana gigi sulung tanggal pada waktunya akan tetapi pada pemeriksaan rontgent foto,

diketahui bahwa gigi permanen penggantinya masih jauh. Adapun penyebab erupsi gigi

permanen yang lambat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain asupan nutrisi yang

kurang dan adanya kelainan sistemik.Alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat

kehilangan dini gigi sulung ialah space maintainer, yaitu alat yang dipasang diantara dua

gigi. Penggunaan alat ini memerlukan perhatian yang lebih dari dokter maupun pasien

agar keberhasilan perawatan dapat dicapai.

1.2 Tujuan Pembelajaran Skill Lab

1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang space maintainer

2. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis dan klasifikasi dari space maintainer

3. Mahasiswa dapat menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan space

maintainer

4. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat pemasangan dari space maintainer

5. Mahasiswa dapat menjelaskan perawatan dari space maintainer

6. Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan penunjang untuk membantu penggunaan

space maintainer

7. Mahasiswa dapat membuat dan aplikasikan space maintainer lepasan di model studi

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 2


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

1.3 Definisi Space Maintainer

Space Maintainer adalah suatu alat yang dipakai untuk mempertahankan ruangan

karena tanggalnya gigi sulung sebelum waktu, terutama pada periode geligi campuran

yang berguna untuk mencegah terjadinya pergesaran dari gigi yang dapat menyebabkan

gangguan oklusi.

Space maintainer merupakan piranti yang digunakan untuk menjaga ruang akibat

kehilangan gigi-gigi sulung, alat ini dipasang diantara dua gigi. Fungsi dari space

maintainer adalah untuk mencegah pergeseran gigi keruang yang terjadi akibat

pencabutan gigi, mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini,

memperbaiki fungsi pengunyahan, memperbaiki fungsi estetik dan fungsi berbicara

setelah pencabutan gigi.Penggunaan space maintainer paling sering dilakukan pada

kehilangan gigi molar sulung rahang atas dan rahang bawah, baik unilateral maupun

bilateral

Fungsi dari space maintainer yaitu :

- Mencegah pergeseran dari gigi keruang yang terjadi akibat pencabutan dini.

- Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini.

- Memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini.

- Memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini.

1.4 Indikasi Space Maintainer

1. Oral hygiene baik

2. Panjang lengkung rahang tidak mengalami pemendekkan

3. Apabila kehilangan gigi molar pertama sulung secara dini

4. Gigi pengganti belum siap erupsi menggantikan posisi

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 3


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

5. Untuk menghindari supra erupsi gigi pada lengkung yang berlawanan

6. Untuk memperbaiki fisiologi pengunyahan anak-anak dan mengembalikan kesehatan

gigi yang optimal. (Kennedy DB. Konservasi Gigi Anak. Trans. Narlan Sumawinata,

Sri Harini Sumartono. Edisi 3. Jakarta: 1992:1-10)

7. Gigi posterior atau anterior yang tanggal dini

8. Apabila saat dilakukan pengukuran dimensi ruang ditemukan tanda-tanda

penyempitan ruang dan ruang tersebut harus dipertahankan

9. Hubungan rahang atas dan rahang bawah tidak dipengaruhi hilangnya gigi

1.5 Kontraindikasi Space Maintainer

1. Pada gigi dengan lebar mesiodistal melebihi dari ruang untuk erupsi.

2. kurangnya ruang untuk erupsi gigi permanen.

3. Pengganti gigi permanen tidak ada.

4. Kekurangan ruang yang cukup banyak, sehingga memerlukan pencabutan dan

pemasangan ortodontik.

1.6 Syarat Space Maintainer

Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam pembuatan maupun pemasangan

space maintainer.Alat space maintainer yang dibuat harus sederhana dan nyaman dipakai

sehingga tidak mengganggu jaringan sekitar dan tidak membuat rongga mulut terasa

sesak. Plat yang tebal dan besar dapat menyita ruang gerak lidah sehingga fungsi bicara

dan mastikasi terganggu.

Semakin sederhana alat space maintainer maka akan makin disukai oleh

penggunanya. Hal ini disebabkan karena jaringan sekitar mudah melakukan penyesuaian,

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 4


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

dan juga mudah dalam tindakan pemeliharaan.Retensi harus benar-benar baik agar alat

tidak mudah terlepas saat dipakai. Syarat-syarat tersebut,antara lain sebagai berikut :

1. Alat space maintainer harus mampu mempertahankan proksimal dimensi

yang diperlukan, berarti alat ini harus mampu menahan desakan pada

bagian distal maupun mesial agar ukuran ruang dapat dipertahankan.

2. Alat ini tidak boleh mengganggu erupsi gigi antagonisnya sehingga tidak

boleh mengalami fraktur kontak dengan gigi antagonis.

3. Tidak boleh mengganggu erupsi gigi permanen misalnya pada pembuatan

distal shue, plat yang tertanam tidak boleh tepat berada diatas mahkota

gigi.

4. Tidak memberi tekanan abnormal pada gigi penyangga, sehingga jaringan

periodonsium dan tulang alveolar tetap sehat.

5. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan pergerakan sendi

temporomandibular.

6. Tidak boleh ada komponen alat yang tajam yang bsa mengakibatkan iritasi

jaringan lunak sekitar.

7. Didesain sederhana, ekonomis, dan mudah dibersihkan

8. Dapat dilakukan penyesuaian atau sedikit perbaikan bila diperlukan.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 5


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

1.7 Klasifikasi Space Maintainer

Space Maintainer secara umum dikelempokkan menjadi 2 kategori yaitu lepasan

dan cekat. Space Maintainer lepasan bias digunakan untuk periode yang relative singkat

biasanya sampai 1 tahun. Space Maintainer cekat tidak begitu merusak jaringan rongga

mulut dibandingkan Space Maintainer lepasan dan kurang begitu mengganggu saat

diaplikasikan kepada pasien. Oleh karena itu alat ini dapat digunakan dalam jangka

waktu panjang biasanya sampai 2 tahun. Space Maintainer lepasan digunakan pada

rahang atas maupun rahang bawah, dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu.

Alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1

permanen. Masalah yang sering timbul dari pemakaian alat ini adalah malasnya anak

memakai alat sehingga fungsi Space Maintainer tidak mencapai dan alat jarang

dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi pada jaringan mulut.

Klasifikasi space maintainer lepasan pada anak-anak pada periode gigi sulung dan

gigi campuran berdasarkan daerah yang tidak bergigi/Klasifikasi Brauer, yaitu:

 Kelas 1 : Unilateral maxillary posterior

Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada satu sisi dari

lengkung maksila.

Gambar Unilateral Maxillary Posterior

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 6


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

 Kelas 2 : Unilateral mandibular posterior

Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada satu sisi

lengkung mandibula.

Gambar Unilateral mandibular posterior

 Kelas 3: Bilateral maxillary posterior

Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi lengkung

maksila

Gambar Bilateral maxillary posterior

 Kelas 4: Bilateral mandibular posterior

Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi lengkung

mandibula.

 Kelas 5: Bilateral maxillary anterior posterior

Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi lengkung

maksila dan gigi anterior yang melewati garis median.

 Kelas 6: Bilateral mandibular anterior posterior

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 7


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi lengkung

mandibula dan gigi anterior yang melewati garis median.

 Kelas 7: Telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior sulung

Gambar Telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior sulung.

 Kelas 8: Semua gigi sulung hilang

1.8 Jenis- jenis Space Maintainer

Ada berbagai macam tipe space maintainer yang sering digunakan, secara umum

Foster membaginya menjadi dua kelompok yaitu space maintainer cekat dan lepasan.

Selain itu ada klasifikasi menurut Snawder yaitu space maintainer cekat dengan band,

space maintainer cekat tanpa band dengan etsa asam, space maintainer lepasan dengan

band atau semi- cekat, space maintainer lepasan tanpa band, space maintainer

fungsional, dan yang terakhir space maintainer non fungsional. Sedangkan jenis space

maintainer lainnya yang dikemukakan oleh Finn dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis

yaitu space maintainer lepasan (removable), cekat (fixed) dan semi cekat (semi-fixed),

space maintainer dengan band atau tanpa band, space maintainer fungsional dan non

fungsional, space maintainer aktif dan pasif, dan yang terakhir space maintainer jenis

kombinasi.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 8


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Alat space maintainer cekat memiliki banyak kelebihan dalam hasil perawatan

dibandingkan dengan space maintainer lepasan namun dalam proses pembuatannya

sangat rumit dan menggunakan banyak komponen alat. Banyak pasien pengguna space

maintainer yang mengeluhkan seringnya makanan tersangkut serta kesulitan dalam

membersihkan area disekitar alat, hal ini mengakibatkan banyaknya terjadi kelainan baik

pada gigi penyangga seperti karies, pada jaringan periodonsium seperti gingivitis

maupun periodontitis, dan pada jaringan lunak di sekitar alat seperti stomatitis kontak.

Space maintainer tipe cekat merupakan space maintainer yang didesain untuk

mempertahankan ruang dan terpasang secara cekat di dalam mulut. Space maintainer

tipe ini tidak dapat diubah posisinya dan juga tidak dapat dilepas apabila ingin

dibersihkan. Beberapa tipe yang umum dijumpai pada jenis space maintainer ini yaitu

space maintainer band and loop, space maitainer crown and loop, distal shoe, lingual

arch, dan space maintainer palatal arch/ nance appliance.

1.8.1 Band and loop space maintainer

Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya

satu gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar

satu desidui dan molar dua desidui secara dini untuk mencegah migrasi ke mesial

yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini juga

digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus desidui secara dini untuk mencegah

pergerakan gigi insisivus lateral permanen.

Band and loop lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah,

membutuhkan waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anastesi terlebih

dahulu untuk pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 9


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

gigi, selain itu mudah diatur untuk disesuaikan dengan perubahan gigi dan proses

pembuatannya lebih ekonomis.

Gambar 2.3. Space maintainer band and loop

Prosedur pembuatan space maintainer band and loop yaitu :

1. Pilih stainless steel band untuk dipasang pada gigi sebelah distal pada ruangan

baik molar kedua desidui maupun molar satu permanen. Cobakan band pada

gigi, band harus kencang untuk retensi alat supaya kokoh. Jika alat kendor

maka dapat terjadi demineralisasi email dibawah band.

2. Dengan band pada gigi, ambil cetakan alginate dari cetakan lengkung gigi

kemudian keluarkan band dari gigi dengan menggunakan tang pencabut band

selanjutnya tempatkan dengan akurat dalam cetakan sticky wax.

3. Alirkan gips yang telah dipanaskan sampai suhu 130˚C di bawah tekanan uap

kemudian letakkan ke dalam cetakan dengan hati- hati untuk menghindari

melesetnya band.

4. Bentuk sebuah loop dengan kawat 0,9 mm atau 1,0 mm, loop harus cukup

lebar supaya premolar dapat erupsi dan tidak boleh menekan gingival.

5. Solder atau sambung loop pada band

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 10


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

6. Haluskan hasil solder dengan stone dan rubber wheel. Penghalusan dilakukan

pada model kerja untuk mencegah rusaknya alat.

7. Cobakan alat tersebut dalam mulut pasien dan diperiksa apakah alat tersebut

sudah sesuai.

8. Bersihkan dan keringkan gigi lalu isolasi dengan cotton roll dan saliva ejector.

Berikan campuran semen polikarboksilat pada bagian dalam band lalu

dudukkan dengan tekanan jari menggunakan band setter. Setelah itu buang

semua kelebihan semen bila telah mengeras.

1.8.2 Crown and loop space maintainer

Jenis space maintainer crown and loop biasa digunakan pada kasus gigi

abutment bagian posterior mengalami karies yang luas dan memerlukan restorasi

mahkota, juga kasus dimana gigi abutment pernah mendapatkan perawatan

endodontik dan mahkota gigi perlu dilindungi secara menyeluruh.

Untuk membuat suatu space maintainer jenis crown and loop dapat

digunakan metode direk maupun indirek. Dengan metode direk alat dipasang

secara langsung dalam mulut pasien tanpa menggunakan cetakan model gips,

sebelum pemasangan alat terlebih dahulu dilakukan preparasi pada gigi. Dalam

metode indirek pembuatan space maintainer harus dilakukan di laboratorium

dengan menggunakan cetakan gips dari rahang yang akan digunakan, setelah alat

tersebut jadi baru kemudian ditempatkan dalam mulut pasien.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 11


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Gambar 2.4. Space maintainer crown and loop

Prosedur pembuatan space maintainer crown and loop yaitu :

 Pembuatan secara direk/ langsung

1. Setelah mahkota dibuat dan dipasang pada gigi yang telah dipreparasi dalam

mulut lalu bengkokkan loop kawat 0,36 mm.

2. Tandai kawat dengan pensil putih pada bagian mesial bucal groove dan

lingual groove di mahkota stainless steel.

3. Angkat mahkota dari gigi lalu potong loop kawat di kedua tanda tersebut dan

disatukan tiap ujung kawat sehingga berada pada hubungan yang sama seperti

yang terdapat dalam mulut.

4. Cobakan kembali alat dalam mulut anak dan periksa kedudukannya serta

hubungan oklusi gingivalnya.

5. Angkat alat dan satukan sekali lagi, mesial ke daerah buccal dilas untuk

menahan loop kawat tetap berada pada posisinya.

6. Solder loop kawat ke mahkota lalu gunakan solder bar dan ujung karbon pada

bagian yang disatukan.

7. Alat tersebut kemudian dipolis.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 12


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

8. Gosok alat dalam air panas untuk menghilangkan flux yang larut dalam air lalu

bersihkan bagian dalam mahkota dengan stone hijau sampai tidak ada residu

yang tertinggal.

 Pembuatan secara indirek/ tidak langsung

1. Cetak rahang anak dengan alginat

2. Cor model dengan gips ortodontik

3. Pasang mahkota stainless pada gigi

4. Bentuk loop kawat ukuran 0,036 mm lalu pasang setelah itu satukan dan

solder seperti pada metode direk.

1.8.3 Distal shoe space maintainer

Distal shoe adalah pilihan space maintainer dimana molar dua desidui

hilang sebelum erupsi molar satu permanen. Fungsi dari distal shoe adalah

menuntun erupsi dari molar satu permanen ke posisinya yang normal dalam

lengkung rahang. Distal shoe bersifat sementara dan harus diganti dengan space

maintainer tipe lepasan mengikuti erupsi gigi molar permanen. Alat ini dibuat

dengan metode indirek pada sebagian besar kasus.

Komponen alat distal shoe adalah guide plane metal, yaitu sejenis plat

yang berfungsi menuntun molar permanen agar erupsi pada posisinya. Agar

efektif guide plane harus meluas ke dalam processus alveolar sehingga berkontak

dengan molar satu permanen kurang lebih 1 mm di bawah marginal ridge mesial.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 13


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Gambar 2.5. Distal shoe space maintainer

Prosedur yang dilakukan dalam pembuatan distal shoe yaitu :

1. Dari cetakan alginat pada lengkung rahang anak didapatkan hasil cetakan gips

ortodontik.

2. Gigi molar satu desidui yang berdampingan dengan molar dua desidui yang

hilang dikecilkan dengan hati- hati dengan tapered fissure bur sehingga dapat

dipasangkan suatu mahkota stainless stell.

3. Ketika mahkota terpasang pada model gips, partikel gips pada bagian dalam

dibersihkan dengan cotton bud yang basah.

4. Pengukuran pada hasil radiografi daerah molar dengan pengukuran gaunge

dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk menetapkan panjang

lempengan metal yang akan meluas ke distal (shoe).

5. Jika shoe telah dibengkokkan, panjang yang tepat dipilih dan daerah ridge

pada gips digergaji atau diukir sehingga proyeksi gingival pada shoe dapat

dipasang.

6. Ketika pemasangan yang tepat telah dipastikan, ujung mesial dari shoe

terlebih dahulu disatukan dengan permukaan distal mahkota dan kemudian

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 14


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

disolder dengan wire silver ukuran 25 lalu lilitkan dua kali disekitar

penggunaan tadi. Flux yang banyak harus diberikan sebelum disolder dengan

menggunakan metode solder flame (nyala api) atau eletrik. Flux adalah bahan

yang digunakan untuk mencegah oksidasi dan memudahkan mengalirnya

bahan solder.

7. Alat yang telah disolder digosok dengan sikat gigi yang keras lalu dimasukkan

ke dalam air panas untuk menghilangkan flux solder, kemudian alat dipolis

dan disterilkan lalu siap untuk dipasang dalam mulut pasien.

8. Untuk memasang alat ini, pertama- tama dilakukan anastesi pada regio molar

pasien, molar satu desidui dipersiapkan untuk mahkota dan suatu insisi dengan

curved bard-parker blade dibuat pada ridge dititik distal ke margin molar satu

desidui yang sesuai dengan pengukuran yang dilakukan pada hasil radiografi.

9. Mahkota dipasang pada tempatnya dengan shoe dipasang ke dalam jaringan di

bawah permukaan ridge untuk membiarkan shoe berkontak dengan permukaan

molar satu yang belum erupsi.

10. Foto radiografi dilakukan pada daerah molar untuk mengetahui apakah space

maintainer distal shoe berada pada posisi yang benar.

11. Alat ini disemen pada tempatnya dengan semen hard eugenol-based atau

duralon. Setelah erupsi dari molar satu, space maintainer dilepas dan

kemudian diganti dengan space maintainer jenis crown and loop atau band

and loop.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 15


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

1.8.4 Lingual Arch

Lingual arch merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan gigi

multipel pada lengkung rahang bawah terutama jika insisivus permanen rahang

bawah terlihat crowded. Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral

cekat pada rahang bawah dan bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu

perangkat ini disemen pada gigi molar.

Lingual arch terbuat dari kawat yang memanjang disekitar daerah lingual

dari rahang, kawat itu terhubung dengan kedua sisi pada gigi molar, alat ini

didesain sedemikian rupa agar kedua gigi molar tidak dapat bergeser ke arah

mesial dan menutupi daerah tempat erupsi gigi premolar permanen.

Gambar 2.6. Lingual arch space maintainer

Prosedur pembuatan lingual arch space maintainer yaitu :

1. Buat model studi rahang bawah

2. Band yang telah dicobakan pada mulut anak dikeluarkan dan ditempatkan

pada model studi

3. Suatu kawat baja berukuran 0,036- 0,040 inchi dibentuk pada lengkungan dan

meluas ke depan untuk membuat kontak dengan daerah cingulum insisivus.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 16


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

4. Kawat diperluas ke posterior sepanjang 1/3 tengah dari permukaan lingual dari

band molar baru kemudian alat disolder dengan baik.

5. Setelah alat terpasang tepat pada model studi maka selanjutnya alat

diinsersikan ke dalam mulut pasien.

1.8.5 Palatal arch (nance aplliance)

Alat ini digunakan ketika satu atau lebih molar tanggal secara dini pada

rahang atas. Alat ini didesain seperti pada lingual arch kecuali pada beberapa

desain di bagian anteriornya tidak menyentuh permukaan lingual pada gigi anterior

atas melainkan menyebrang pada bagian palatal dan kawat tersebut langsung

menghubungkan molar band di kedua regio, tipe ini biasa dinamakan transpalatal

arch. Pada beberapa desain, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dengan

diameter kawat berukuran 0,025 inchi. Kawat ini pada bagian anterior dibatasi oleh

akrilik sedangkan pada bagian posterior terhubung pada masing- masing band.

Pada pemakaian space maintainer jenis ini, pasien harus diperiksa secara

periodik untuk memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi

kaninus dan premolar serta tidak mengganggu area disekitar palatum.

Gambar 2.7. Palatal arch space maintainer

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 17


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

1.8.6 Space maintainer lepasan

Space maintainer lepasan digunakan apabila dalam satu kuadran gigi yang

hilang lebih dari satu. Alat ini sering menjadi satu- satunya pilihan apabila tidak ada

gigi penyangga yang sesuai dengan alat cekat. Alat ini terbuat dari plat akrilik dan

pada beberapa desain dapat ditambahkan gigi artificial untuk mengembalikan fungsi

estetik maupun pengunyahan.

Space maintainer lepasan dapat digunakan pada rahang atas maupun

rahang bawah, alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar dua desidui

sebelum erupsi gigi molar satu permanen. Space maintainer jenis ini memiliki

konstruksi yang sederhana, pergerakan fungsional yang baik, dan biaya pembuatan

yang relatif murah, selain itu alat ini juga sangat mudah untuk dibersihkan.

1.9 Perawatan gigi anak selama penggunaan space maintainer

Alat- alat ortodontik seperti space maintainer merupakan benda asing dalam

rongga mulut anak. Alat ini menempel pada jaringan dan membentuk lapisan keratinisasi

dan pada berbagai kasus sering timbul iritasi dan menghasilkan inflamasi, kemerahan,

pembengkakan, serta rasa sakit. Jika iritasi ini dibiarkan terus- menerus maka akan terjadi

reaksi fibrous gingival yang permanen.

Karies sering terjadi pada pemasangan space maintainer terutama pada bagian

interproksimal gigi. Jika terdapat food debris disekitar alat dalam jangka waktu yang lama

maka akan terbentuk tanda garis putih (garis dekalsifikasi) yang melekat secara langsung

pada permukaan email dan tidak akan hilang sampai alat lepas. Oleh karena itu untuk

menghindari hal- hal tersebut maka dibutuhkan beberapa perawatan, adapun perawatan-

perawatan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Aplikasikan topikal florida untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 18


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

2. Penyemenan ulang band molar dengan interval 6 bulan

3. Pemeriksaan foto radiografi dibutuhkan untuk melihat reaksi jaringan pada

pemasangan alat

4. Lakukan kontrol plak secara rutin dan skeling dengan hati-hati di area sekitar

gigi maupun di sekitar alat space maintainer yang terdapat plak serta kalkulus

5. Lakukan pengangkatan debris dan pembersihan poket

6. Gunakan sikat gigi yang lunak untuk menghilangkan sisa- sisa makanan serta

berkumur dengan larutan chlorhexidine untuk menghindari dental plak

7. Lakukan kontrol rutin ke dokter gigi minimal tiap empat bulan sekali.

1.10 Keuntungan dan kerugian penggunaan space maintainer

Alat space maintainer merupakan alat orthodonsi yang bersifat pasif dan

digunakan untuk mempertahankan ruang bekas gigi desidui yang hilang terlalu awal

sampai dengan saat erupsi gigi penggantinya. Penggunaan alat space maintainer selain

mempunyai keuntungan terhadap perawatan yang dilakukan juga mempunyai kerugian

jika digunakan tidak sesuai prosedur.

Keuntungan mendasar yang didapatkan saat penggunaan space maintainer

yaitu alat ini mampu mempertahankan proksimal dimensi yang diperlukan dan bekerja

menahan desakan dari bagian mesial maupun distal gigi tetangga agar ruang yang ada

dapat dipertahankan ukurannya. Diantara berbagai keuntungan yang ada, juga dapat

ditemukan beberapa kerugian saat perawatan diantaranya yaitu ditemukannya kelainan

jaringan periodonsium, karies, maupun iritasi pada jaringan disekitar karena desain dari

alat space maintainer yang rumit misalnya pada tipe cekat.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 19


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Keuntungan penggunaan space maintainer yaitu :

1. Mencegah hilangnya ruang pada lengkung rahang sehingga gigi dapat erupsi

dengan baik dan menempati posisinya pada lengkung rahang

2. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang mengalami premature loss

3. Mencegah gigi permanen yang berjejal akibat penyempitan ruang pada gigi yang

akan erupsi

4. Mengembalikan fungsi estetik, fungsi artikulasi/ fonetik, serta fungsi

pengunyahan yang normal

5. Menambah kepercayaan diri anak

6. Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak

Kerugian yang ditemukan saat menggunakan space maintainer yaitu :

1. Kadang mengakibatkan tipping atau rotasi pada gigi penyangga

2. Menyebabkan retensi plak sehingga terjadi daerah demineralisasi, karies, dan

kelainan jaringan periodonsium pada area gigi penyangga

3. Pada beberapa jenis space maintainer harus dilakukan preparasi pada gigi

penyangga sehingga mengakibatkan bentuk anatomis normal gigi berubah

4. Beberapa jenis space maintainer terutama yang tipe cekat membutuhkan waktu

kontrol yang lebih lama

5. Beberapa komponen alat space maintainer bisa bersifat sitotoksik karena terbuat

dari logam yang disolder

6. Pada beberapa kasus ditemukan gangguan fungsi bicara dan pengunyahan

7. Ada beberapa jenis space maintainer yang dapat mengganggu estetik dari gigi-

geligi misalnya pada jenis space maintainer lepasan

- Pada jenis space maintainer lepasan, kebanyakan alat hilang maupun berubah

bentuk karena tidak dijaga dengan baik

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 20


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

- Jenis space maintainer lepasan bilateral apabila digunakan dalam waktu yang

lama tanpa kontrol yang ketat dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan rahang ke arah lateral.

1.11 Pemeriksaan Penunjang dalam pemasangan

Dalam hal penggunaan space maintainer digunakan pemeriksaan radiografi jenis

panoramic sebagai pemeriksaan penunjang. Karena jenis radiografi ini digunakan untuk

memeriksa benih gigi dan space antar gigi yang ingin dipertahankan menggunakan

space maintainer ataupun ingin menambah ruang 3 – 5 mm menggunakan space

regainer.

1.12 Instruksi Pada Pasien

Setelah pasien diberikan pendidikan kesehatan gigi dan oral profilaksis,dokter

gigi segera melakukan perawatan pada pasien. Rencana perawatan ditentukan setelah

diagnosis. Kemudian dilakukan pencetakan sebagai pedoman untuk pembuatan piranti.

Pemasangan alat dilakukan pada kunjungan selanjutnya. Satu minggu kemudian pasien

diminta datang kembali untuk control. Lakukan pemeriksaan keutuhan space

maintainer,kondisi gigi penyangga dan kesehatan gingiva. Intruksikan pasien untuk

menjaga kebersihan mulutnya dan dokter gigi juga melakukan oral profilaksis.

Perawatan yang dapat dilakukan yaitu :

a. Aplikasikan florida topical untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi

b. Penyemenan ulang band molar dengan interval waktu 6 bulan

c. Lakukan foto rontgen untuk melihat keadaan jaringan pada pemasangan alat

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 21


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

d. Scalling pada gigi yang memiliki kalkulus dengan hati-hati

e. Bersihkan debris dan poket

f. Gunakan sikat gigi yang lembut untuk menghilangkan sisa makanan

g. Kontrol tiap empat bulan.

Pasien diminta untuk kontrok ke dokter gigi setiap 4 bulan sekali untuk dilakukan

pemeriksaan keutuhan space maintainer, kondisi gigi penyangga dan gingivanya. Lalu pada

4bulan pertama dilakukan fotorontgen yang bertujuan untuk melihat reaksi jaringan mulut

terhadap pemasangan alat.

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 22


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

BAB 2

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM SKILLS LAB

2.1 ALAT

1. Tang adam

2. Tang koil

3. Syringe

4. Pensil tinta / spidol

5. Hamplas ukuran 250, 350, 500 dan 1000

6. Straigh handpiece dan mata bur freeser

2.2 Bahan

1. Model studi

2. self cure acrylic resin

3. Kawat Ligature 0,8

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 23


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

BAB 3

TAHAPAN SKILL LAB SPACE MAINTAINER

Tahap 1

Meradir model pada gigi yang sudah ditentukan pada model kerja, gigi yang hilang pada gigi

molar 1 dan molar 2 sulung.

Tahap 2

Membuat desain untuk Klamer Ligature dengan bentukkan C klep dan desain untuk plat self

cure acrylic resin menggunakan Pensil tinta / spidol

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 24


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Tahap 3

Membuat klamer dengan bentukkan C klep pada gigi caninus kanan dan kiri serta pada gigi

molar permanen kanan dan kiri dengan menggunakan tang adam dan tang koil

Tahap 4

Pemberian CMS pada model kerja sesuai dengan desain plat self cure acrylic resin agar hasil

tidak lengket pada model kerja

Tahap 5

Memfiksasi klamer dengan malam agar tidak berubah posisinya sebelum diberikan self cure

acrylic resin

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 25


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Tahap 6

Menaburkan monomer self cure acrylic resin sesuai desain plat kemudian diteteskan polimer

self cure acrylic resin sedikit demi sedikit dengan menggunakan syringe sampai ketebalan

plat sudah dianggap cukup kuat

Tahap 7

pemberian self cure acrylic resin harus merata dan juga pada daerah gigi yg tanggal

premature dan diberikan ketinggian yang cukup tetapi tidak boleh lebih dari oklusan gigi

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 26


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Tahap 8

menunggu self cure acrylic resin sampai benar benar setting kemudian dipulas menggunakan

Straigh handpiece dan mata bur freezer agar halus kemudian dilanjutkan dengan memakai

Hamplas ukuran 250, 350, 500 dan 1000 secara berurutan

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 27


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

LEMBAR PENILAIAN
Skills lab Space Maintainer

Nama operator :
NIM :
Nama Instruktur :

No Tahap pekerjaan Tanggal Nilai Paraf Instruktur


1. Diskusi

2. Membuat desain klamer C klep


dan plat self cure acrylic resin

3. Pemilinan klamer C klep untuk


digunakan sebagai cengkram
atau jangkar

4. Pemberian CMS dan fiksasi


klamer C klep

5. Hasil self cure acrylic resin


setelah setting time

6. Hasil self cure acrylic resin


setelah di pulas

TOTAL NILAI

NILAI RATA – RATA :

TOTAL NILAI
6

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 28


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Daftar Pustaka

Adinda C., Nuraini P., Pradopo S., 2011. Pilihan perawatan kehilangan prematur molar kedua
sulung dengan distal shoe appliance. Prosiding PIN IDGAI V: Hal. 712-6

Clarice S., 2013. Management of premature primary tooth loss in the child patient. CDA
Journal; 41(8): 612-6

Ferawati, 2008. Penatalaksanaan Band Loop Sebagai Space Maintener Pada Prematur Loos
Gigi Molar Sulung, Universitas Sumatera Utara Rerepositori.

Fithriyah RE, Runkat J. Pemeliharaan ruangan dan bentuk lengkung akibat premature loss
dengan space maintainer cekat. Prosiding PIN IDGAI V; 2011: 491-2, 494-6

Foster TD, 2007. Buku ajar ortodonsi ed 3. Jakarta: EGC;.Hal 4-8, 12-3, 26-8, 226-8, 313-5

Horax S., 2009. Management of premature loss of primary first molar case with simple fixed
space maintainer. Journal dentofacial; 8(1): 22-4

Kupietzky A., Tal E., 2012. The transpalatal arch: an alternative to the nance appliance for
space maintainer. Pediatri dentistry journal; 101(1): 2-3

McDonald RE., Avery DR., Dean JA., 2004. Dentistry for the child and adolescent 8 ed. UK:
Mosby. P. 415, 425-7, 429-33, 628, 631-2, 635-42

Nasir N., Christou P., Topouzelis N., 2010. The orthodontic periodontic interrelationship in
integrated treatment challenges a systematic review. Journal of oral rehabilitation;;
37: 113

Peedikayil FC., 2011. Delayed tooth eruption. Eletronic journal of dentistry; 1(4): 81-84

Pinkham., 1988. Pediatric Dentistry (Infancy Throught Adolescence). Philadelphia: W.B


Sounders Company.

Singh G., 2007. Texbook of orthodontics 2 ed. New Delhi: Jaypee Brothers. P.28, 38-42, 85-
91, 195-200, 549-51, 679

Subekti A., Kuswandari S., 2012. The use of crown (SSC) and loop as space maintainer in
premature loss of mandibular second primary molar on children aged 5 years. The
Indonesians journal of dental research; 189-191

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 29


BUKU PETUNJUK SKILLS LAB SPACE MAINTAINER

Susetyo B., Yuwono L., 2013. Alat- alat ortodonsi cekat : prinsip dan praktik. Jakarta: EGC;
Hal. 161-62

Uddanwadiker R., Patil PG., 2013. Evaluation of the deformation on the jaw bone due to a
band and loop, nance appliance and transpalatal arch space maintainers: a three
dimentional finite element analysis. Dentistry journal; 3(3): 1-4

Yeluri R., Munshi AK., 2012. Fiber reinforced composite loop space maintainer: an
alternative to the conventional band and loop. Contemporary clinical dentistry
journal; 3(1): 26-8

Kurikulum Berbasis Kompetensi PSKG Tahun 2016-2017 Hal 30

Anda mungkin juga menyukai