SPACE MAINTAINER
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
Cover 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 3
BAB IV KESIMPULAN 22
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gigi sulung memiliki peranan yang penting bagi anak, gigi sulung berfungsi untuk
membantu proses pencernaan, pengucapan dan estetika. Selain itu, gigi sulung juga
mempunyai fungsi istimewa, yaitu sebagai pedoman penentu atau petunjuk gigi
permanen agar kelak tumbuh pada tempatnya dan menjaga pertumbuhan lengkung
rahang.
Tujuan utama pada bidang kedokteran gigi anak adalah menjaga gigi sulung
tersebut tetap berada didalam rongga mulut hingga waktunya tanggal. Perlu diingat
bahwa sebagai praktisi dalam bidang kedokteran gigi, kesehatan gigi yang normal tidak
hanya dilihat dari mahkota klinisnya saja yang dikelilingi oleh jaringan gingiva yang
sehat, akan tetapi dilihat juga dari segi jumlah, bentuk, ukuran, posisi, angulasi, kontak
oklusal, fonetik, dan estetik (Major, 1984).
Perkembangan oklusi dari gigi desidui menuju gigi permanen merupakan
suatu rangkaian kejadian yang dapat terjadi secara bertahap dan tepat waktu. Periode
pergantian dari gigi ini berpengaruh pada beberapa faktor seperti faktor fungsional,
estetik dan oklusi, apabila rangkaian ini terganggu maka akan muncul beberapa masalah
yang akan mempengaruhi perkembangan oklusi dan gigi permanen (Clarice, 2013).
Kehilangan geligi sulung yang terlalu dini/prematur dapat mengakibatkan lengkung
gigi dan oklusi yang tidak normal pada geligi tetap yang akan erupsi. Tanggal prematur
gigi sulung dapat disebakan oleh adanya karies gigi ataupun karena pencabutan.
Akibatnya gigi permanen yang akan tumbuh tidak mempunyai petunjuk sehingga sering
salah arah dan akan mengakibatkan gigi tetangganya bergeser karena adanya gaya ke
mesial dari gigi posterior yang erupsi pada anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan
dan perkembangan (Andlaw & Rock, 1992).
Gigi molar pertama desidui merupakan faktor penentu dalam perkembangan oklusi
gigi. Apabila ekstraksi dini gigi molar pertama desidui atau premature loss tidak dapat
dihindari karena karies yang sangat luas, maka dokter gigi harus mempertimbangkan
resiko kehilangan ruang sehingga dapat terjadinya maloklusi (Barberia dkk., 2006).
3
Pilihan yang dapat digunakan untuk mempertahankan dengan menggunakan space
maintainer. Space maintainer digunakan untuk mempertahankan ruang sampai gigi
permanen pengganti erupsi (Setia dkk, 2013). Oleh karena itu, penggunaan space
maintainer diharapkan dapat mempertahankan ruang gigi desidui yang hilang tersebut
sehingga calon gigi yang akan tumbuh di tempat tersebut dapat tumbuh dengan benar.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tulang alveolus di atas gigi pengganti tidak ada dan cukup ruang untuk erupsi
2. Tersedia cukup ruang dan tidak ada gejala adanya penutupan ruang
5
3. Terdapat beda yang cukup besar antara pencabutan dengan yang diperlukan
untuk perawatan ortodonsia
4. Gigi pengganti tidak ada dan penutupan ruang diinginkan.
pasif.
6
dimaksud dengan Semifixed space maintainer adalah space maintainer cekat
dengan pegangan pada satu sisi dari diastema.
a. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung dari ukuran lengkung rahang atau ruang tempat mana gigi
tetap yang akan bererupsi dapat dilakukan dengan melihat langsung ukuran gigi-
gigi sulung dalam mulut anak sehingga dapat diperkirakan ukuran gigi pengganti.
Penilaian potensi ruang dengan pengamatan langsung dapat juga dilakukan dengan
bantuan foto rontgen dari gigi-gigi yang belum bererupsi yang dapat menunjukkan
ukuran lengkung gigi dari gigi pengganti.
Analisis gigi-geligi campuran dilakukan untuk mengukur ruang yang ada dalam
mulut anak dan membandingkan dengan ruang yang diperlukan untuk erupsi yang
sesuai dari gigi permanen. Ruang paling penting yang harus dipertimbangkan
dalam analisis manapun adalah ruang yang ditempati oleh gigi kaninus, premolar
satu dan premolar dua. Sebagai pedoman umum, ruang untuk gigi-gigi kaninus dan
premolar permanen atas kurang lebih 23,0 mm dan 21,0 mm untuk RB. Ada
beberapa metode analisa gigi geligi campuran yang sering digunakan diantaranya
adalah: analisis Moyers dan analisis Nance. Penggunaan analisis ruang cara Moyers
pada masa gigi-geligi campuran membuat dokter gigi dapat bertindak secara dini
untuk memecahkan beberapa masalah yang dapat diatasi dengan prosedur
interseptif seperti space maintainer (McDonald, 1987).
9
Dalam menganalisa kebutuhan ruang pada perawatan ortodonti, kita mengenal
beberapa istilah antara lain :
2. Ruang yang dibutuhkan (required space) adalah jumlah lebar mesiodistal gigi
kaninus, premolar satu dan premolar kedua yang belum erupsi/sudah erupsi, serta
keempat gigi insisivus.
3. Ruang yang tersedia (available space) adalah ruang di sebelah mesial molar
pertama permanen kiri sampai mesial molar pertama permanen kanan yang akan
ditempati oleh gigi-gigi permanen pada kedudukan yang benar yang dapat diukur
pada model studi.
Ada beberapa alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu menganalisa
kebutuhan ruang dalam perawatan ortodonti, yaitu :
1. Model studi
2. Rontgenogram
3. Tabel perkiraan
4. Rumus
5. Alat ukur : sliding calipers (jangka sorong), symmetograph, brass wire, jangka
berujung runcing dan penggaris
Ada berbagai analisa yang dapat digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang
dalam perawatan ortodontik, hal ini tergantung pada fase pertumbuhan gigi.
11
A. Siapkan:
- model RA & RB
- jangka sorong
- tabel kemungkinan
B. RB: misal sisi kanan dulu
1. Ukur lebar mesiodistal 21 12, jumlahkan
2. Tentukan jumlah ruang yang diperlukan jika gigi tersebut diatur dalam
susunan yang baik, caranya: beri tanda, cari ruang yang disediakan untuk c m1
m2 sisi kanan atau kiri, berapa ruang 3 4 5 yang seharusnya, lihat tabel rahang
atas, bandingkan, kemungkinan hasilnya.
· Perbedaan:
1. Tabel kemungkinan dipakai rahang atas
2. Overjet harus dipertimbangkan
III. Metode Huckaba
Untuk mengkompensasi karena pembesaran bayangan gigi pada roentgen foto
maka diusulkan rumus untuk menentukan ukuran mahkota gigi permanen yang
belum erupsi dengan roentgen foto sebagai berikut :
x=y
x’ y’
dimana,
y’ = lebar gigi sulung yang diukur pada X-ray film
y = lebar gigi sulung yang sama yang diukur pada studi model atau dalam mulut
x’ = lebar gigi permanen pengganti pada X-ray film
Ada berbagai jenis klamer yang dapat dipergunakan pada Removable Space
Maintainer, yaitu:
Klamer labial bow berfungsi untuk mencegah gigi bergerak ke depan pada
rahang atas dan pada rahang bawah hanya perlu digunakan jika terjadi
overbite.Tujuan pembuatan labial bow pada rahang bawah hanya untuk retensi
supaya alat tetap pada tempatnya. Letak labial bow harus cukup jaraknya dari
gingiva dan jangan sampai mengenai interdental papila karena dapat mengiritasi
gingiva. Sebaiknya lengan labial bow dibuat melalui cusp dari gigi C tetapi
tidak boleh mengganggu oklusi.
13
(A) (B)
Gambar 6 (A dan B) Occlusal Rest
Interproximal spur atau interproximal loop
Interproximal loop dipakai sebagai retensi tambahan pada anak-anak karena
sering memainkan lidahnya. Space maintainer yang tetap dipakai waktu makan
perlu dibuatkan klamer retensi. Klamer ini dapat dipakai pada rahang atas
maupun rahang bawah.
Klamer C
Klamer C dibuat hampir mengelilingi gigi dan dapat menghasilkan retensi yang
cukup baik. Namun demikian, pemasangan klamer C dapat menghalangi
pertumbuhan tulang rahang ke arah lateral. Oleh karena itu, diperlukan kontrol
yang teratur pada penggunaan klamer C. Jika terlihat gejala akan terjadi
crossbite maka pemakaian klamer ini dapat diganti dengan occlusal rest.
Adapun berbagai jenis desain yang dapat dipergunakan pada Fixed Space
Maintainer, yaitu:
Band/crown and loop
Indikasi dari penggunaan band / crown and loop ini adalah kehilangan gigi
molar satu sulung unilateral sebelum atau setelah erupsi gigi molar satu
permanen atau kehilangan bilateral gigi molar sulung pertama sebelum erupsi
gigi molar pertama permanen. Band and loop terdiri dari sebuah band yang
ditempatkan di gigi abutment dengan loop di daerah edentulous disolder dengan
band. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam desain loop. Lengan dari
loop harus ditempatkan pada sepertiga tengah dan servikal dan tidak menganggu
14
oklusi. Kontur dari loop harus disesuaikan dengan kontur gingiva dan lebar
bukolingual dari loop harus cukup untuk erupsi premolar dalam loop. Loop
harus disesuaikan minimal berjarak 0,5 mm dari jaringan gingiva dan sebebas
mungkin dari gaya kunyah.
Keuntungan penggunaan band/crown and loop antara lain konstruksinya
yang mudah dan cepat, waktu kunjungan yang lebih sedikit, dan banyak
modifikasi yang bisa digunakan. Sementara itu, kekurangannya antara lain tidak
bisa menyeimbangkan lengkung rahang, tidak fungsional, tidak bisa digunakan
untuk kehilangan beberapa gigi, dan kadang alat bergerak karena tekanan
kunyah
15
\
16
menjadi space maintainer yang efektif, namun, inflamasi di bawah acrylic
botton dapat terjadi, dan pemeliharaan oral hygiene juga menjadi sulit.
Transpalatal arch
Transpalatal arch (TPA) digunakan untuk memelihara ruang pada
kehilangan dini gigi sulung posterior maksila baik di satu ataupun kedua
kuadran. Dalam aplikasi transpalatal arch, iritasi dan inflamasi jaringan palatum
dapat dihindari. Hal ini disebabkan TPA berada di atas palatal vault, sehingga
menghindari kontak dengan jaringan lunak. Kawat yang mengikuti vault nyaman
dan tidak mengganggu pengucapan normal.
17
BAB III
PEMBAHASAN
19
Karena tidak ada indikasi untuk pemakaian space maintainer maka
dianggap gigi 85 hilang dan akan dipasangkan SM fungsional.
Pertimbangan memakai SM fungsional adalah umur pasien yang masih 7
tahun sehingga belum mengganggu pertumbuhan gigi Molar atas saat
erupsi. Klamer labial bow digunakan untuk meretraksikan gigi yang
berada di luar lengkung (dalam model gigi I dan C) depan kearah lingual,
mempertahankan lengkung gigi dari arah labial, dan mempertinggi
retensi serta stabilitas alat. Wrap Around Clasp digunakan pada gigi 36
dan 46 yang belum erupsi sempurna sebagai retensi dan mencegah
pergerakan gigi ke arah mesial.
20
BAB IV
KESIMPULAN
21
Pemilihan Space maintainer fungsional dalam kasus (dimisalkan)
ditujukan untuk mendukung fungsi pengunyahan. Contohnya, pada daerah
diastema dapat dibuat dengan tambahan elemen gigi tetapi dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat berkontak dengan gigi antagonisnya. Keuntungan
penggunaan space maintainer fungsional adalah pasien dapat mengunyah
sesuai dengan fungsi gigi. Namun, perlu diperhatikan waktu erupsi gigi
pengganti karena bila kurang kontrol dapat mengganggu erupsi gigi tetap
akibat terhalangi oleh plat. Perhitungan dan pemilihan perawatan yang tepat
membantu pasien anak yang mengalami hal tersebut untuk mempertahankan
ruang untuk gigi erupsi serta meminimalisir penggunaan alat ortodontik cekat
di kemudian hari.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Andlaw, R.J dan Rock, W.P., 1992, Perawatan Gigi Anak (terj), edisi 2, Widya
Medika, Jakarta.
Barberia, E., Lucavechi, T., Cardenas, D., Maroto, M., 2006, Free-end space
maintainers : design, utilization and advantages, J Clin Pediatr Dent., 31(1):5-
8.
Clarice, S., 2013, Management of Premature Primary Tooth Loss in The Child
Patient, CDA Journal, 41(8): 612-6
Major, M., 1984, Wheeler’s dental anatomy, physiology, and occlusion 6 th ed.,
Philadelphia: W B. Saunders Co: 29.
22
McDonald, Ralph.E. Dentistry for the child and adolescent. The CV Mosby
Company: St. Louis;1987.
Rao, A., 2012, Principles and Practice of Pedodontics, Jaypee, New Delhi.
Setia, V., Pandit, IK., Srivastava,N., Gugnani, N., dan Sekhon, HK., 2013, Space
Maintainers in Dentistry: Past to Present, Journal of Clinical and Diagnosis
Research, & (10): 2402-2405.
Tim Penyusun Buku Ajar Ortodonsia III Buku ajar ortodonsia III kgo III. Available
from www.google.com/search/Spacemaintainer. Diakses pada tanggal 09 Maret
2020.
23