PENDAHULUAN
neoplastik. Saat ini, ada banyak teknik rekonstruktif untuk mengatasi defek ini.
Tetapi defek besar yang diakibatkan oleh ekstirpasi lesi neoplastik memerlukan
protesa wajah untuk mengembalikan fungsi bicara dan deglutisi serta untuk
protesa pasca operasi, protesa interim dan protesa definitif dengan masing-masing
Pada makalah ini akan dibahas mengenai salah satu protesa maxillofasial
yaitu obturator.
BAB II
OBTURATOR
Obturator adalah suatu protesa maksilo fasial yang digunakan untuk menutup
defek dengan menggantikan jaringan keras dan lunak serta gigi yang hilang.2
Obturator adalah suatu alat yang digunakan untuk menutup defek pada
lengkung rahang dan susunan gigi. Obturator dapat digunakan untuk memelihara
integritas komponen rongga mulut dan hidung akibat dari proses perkembangan
berperan sebagai alat rehabilitasi terhadap kemampuan bicara, sekresi oral, fungsi
Pada rahang atas defek dapat terjadi akibat trauma ataupun karena telah
menghubungkan sinus maksilaris dan rongga mulut, atau lebih luas merusak
elemen palatal keras dan lunak juga menghubungkan rongga hidung dan rongga
mulut. Defek pasca operasi yang menghubungkan rongga mulut dan rongga
hidung memicu pasien untung berbicara secara sengau, kebocoran cairan melalui
rongga hidung. Obturator dibuat untuk menutup celah atau defek non alamiah.
tekanan rongga mulut dan menurunkan aliran udara dari dan menuju hidung. 4
baik secara langsung atau tidak langsung pada daerah yang dilakukan
Aramany pada tahun 1978. Beliau membagi klasifikasi defek menjadi enam
kategori berdasarkan lokasi defek dan hubungan dengan gigi yang masih ada dan
Rancangan dasar obturator memerhatikan terhadap tiga gaya berikut; (1) Gaya
vertikal ke arah bawah, (2) Gaya vertikal ke arah atas, (3) Gaya rotasional multi
meningkat seiring dengan; (1) Besar dan kelengkungan rahang pasca operasi, (2)
Kualitas dan karakter mukosa yang menutupi area defek dan linggir, (4) Adanya
gigi pada area defek sebagai elemen retensi dan dukungan dari obturator.7
1. Kelas I
dan gigi pada satu sisi lengkung rahang. Defek ini yang paling sering
2. Kelas II
Gambar 2.
Klasifikasi
kelas II Aramany7
3. Kelas III
Kelas III Aramany melibatkan defek pada palatum keras dan juga area
4. Kelas IV
pada naterior berupa defek bilateral dan pada posterior berupa defek
unilateral (Gambar 4.). Pada kondisi ini biasanya masih terdapat beberapa
gigi posterior dalam satu gais lurus hal ini menyebabkan ungkitan yang
tidak efektif.7
5. Kelas V
6. Kelas VI
Gambar 6. Defek pembedahan pada area ini biasanya berupa area kecil
b. Kelas II Reseksi defek mandibula pada bagian posterior satu sisi rahang
distal premolar.
Gambar 8 Klas II
c. Kelas III Reseksi defek mandibula sampai pada daerah garis tengah
mandibula.
Gambar 14 Klas V
A. Surgical obturator
Tujuan obturator ini untuk memisahkan rongga mulut dan rongga hidung,
sebagai penutup luka, dan meminimalisir kontaminasi area bedah. Selain itu
B. Interim obturator
untuk mendapatkan rongga yang ada. Obturator ini dipasang selama periode
penyembuhan. Obturator ini memiliki retensi cangkolan dan perluasan sayap
untuk dukungan bibir dan pipi. Obturator ini dilakukan relining secara periodis
dengan surgical obturator; untuk memperoleh retensi dan adaptasi. Pada tahap
Insersi, lakukan pemeriksaan tekanan pada jaringan. Kontrol dilakukan setiap 10-
dibekali denture adhesive. Kontrol selanjutnya bila dirasa longgar / ada keluhan
lain. Interim obturator digunakan hingga luka pasca surgical stabil 6-12 bulan.6
C. Definitive obturator
Dilakukan prosedur Occlusal record. Dilanjutkan dengan prosedur wax Try in.
Pada saat Insersi, evaluasi stabilisasi, adaptasi, retensi, dan Tekanan pada
jaringan (pressure paste). Berikan instruksi pada pasien: Gunakan saat tidur –
sekresi saliva & sinus, dan menghindari tissue edema (hingga protesa fully seat).
Pada saat Kontrol dilakukan Observasi penggunaan protesa, apakah ade kesulitan
1) Obturator Berongga (Hollow Bulb) Cacat rahang dengan ukuran besar dapat
One Piece Hollow Bulb adalah pembuatan hollow bulb dengan shim
didalam protesa. Shim adalah rongga dengan lapisan yang terbuat dari
Two Piece Hollow Bulb adalah pembuatan hollow bulb yang terdiri dari
dua bagian, dimana resin akrilik heat curing digunakan pada bagian dasar
hollow yang terbuka dan bagian atas hollow sebagai penutup yang
2) Obturator tidak berongga Obturator ini biasanya digunakan pada cacat rahang
Dibawah ini terdapat salah satu Teknik dalam membuat sebuah obturator
bedah pada sebuah kasus, secara singkat dapat di uraikan sebagai berikut;9
untuk mendapatkan model kerja dan membuat garis batas dari reseksi
maksila (Gambar 8). Desain di tinjau kembali dengan dokter bedah untuk
normal (Gambar 9). Perhatikan area pembengkakan dari lesi dapat dikerok
dan area defek (Ulkus) dapat di bangun dengan dental stone dalam rangka
melibatkan area retentif infrabulge labial dari sisa gigi sehat pada area non
6. Pasang kembali plat palatal pada model rahang atas dan membuat bentuk
template vakum dari plat (Gambar 20). Dengan catatan permukaan fasial
pada sisi defek dari model harus benar-benar tercatat seluruhnya dalam
7. Lepas plat palatal dari model dan di transfer ke template vakum yang telah
dibentuk.
dipisahkan dari bagian yang akan dipotong dari model (Gambar 21).
Gambar 20: Template vakum yang Gambar 21: Model rahang atas di
Gunakan bagian sisa (struktur normal) dari model untuk membuat
prostesis.
9. Pasang kembali bagian yang tersisa dari model (bersama dengan plat
10. Buat gigi palsu dengan menambahkan autopolimerisasi aklirik resin yang
sewarna dengan gigi pada daerah cetakan gigi dalam template vakum yang
yang telah dibentuk/ lepaskan protesa dari vakum template secara hati-
hati. Potong aklirik resin yang berlebih dari fasial sayap dan finishing dan
13. Desinfeksi alat protesa sebelum dicoba pada mulut pasien dengan larutan
menutup jaringan yang terbuka secara kongenital atau acquired, terutama bagian
palatum keras atau lunak serta struktur alveolar/jaringan lunak yang berdekatan.
Komponen protesa ini fit dan menutup defect oral cavity atau body defect. Protesa
integritas oral dan nasal compartement karena dampak kongenital, atau acquired
artikulasi yang diakibatkan oleh kelainan cleft palate. Protesa ini digunakan dalam
palatum. Protesa ini sangat dibutuhkan pada pasien dengan kelainan cleft palate
menutupi defek palatum lunak. Obturator ini merehabilitasi fungsi bicara pasien
dan mencegah regurgitasi selama proses penelanan. Protesa ini dibagi menjadi:10
fungsi yang normal. Velopharynx adalah bagian katup muskular yang terletak
antara rongga mulut dan hidung, pada dasarnya terdiri dari dinding faring lateral
Velopharyngeal timbul apabila kelainan cleft palate tidak diperbaiki atau kelainan
palatum lunak (soft palate defects) yang diperbaiki melalui pembedahan terlalu
pendek untuk berkontak dengan dinding faringeal yang mengganggu dalam proses
velopahryngeal. Obturator palatal lift menutup bagian palatum keras dan secara
fisikal menduduki pada suatu posisi yang baik untuk mencapai penutupan
velopharyngeal .10
3. Obturator Meatal
Obturator meatal dapat juga dikenali sebagai obturator meatus yang didesain
untuk menutup bagian posterior ‘nasal chonane’ yaitu suatu bagian pembukaan
antara rongga hidung dan nasofaring. Obturator ini diindikasikan bagi pasien yang
total. Obturator ini berfungsi secara vertikal pada bagian posterior protesa ini
untuk mengobturasi bagian posterior ‘nasal chonae’. Protesa ini sangat membantu
Operasi bedah pemotongan mandibula pada kasus tumor jinak maupun tumor
tergantung pada lokasi dan perluasan tumor mandibula, tindakan perawatan bedah
mandibulektomi. 11
Cacat rahang bawah lebih jarang terjadi dibanding cacat rahang atas tetapi
menimbulkan lebih banyak masalah selama fabrikasi obturator mandibula. Hal ini
karena kehadiran lidah yang sangat mobile bersama dengan luas permukaan yang
lebih sedikit untuk dukungan dibanding dengan maksila. Karena adanya cacat
mandibula dapat menyebabkan dukungan bibir tidak memadai, fungsi bicara yang
terganggu, drooling, fungsi dan efisiensi pengunyahan yang berkurang dan estetik
prosthesis faktor-faktor tertentu seperti volume cacat, posisi jaringan keras dan
lunak yang tersisa yang akan digunakan sebagai retensi, stabilisasi, dan dukungan
dari prostesis, kehadiran gigi, pemilihan gigi penyangga, jenis cengkram harus
dentate juga dapat membantu untuk mencapai retensi juga. Penggunaan alternatif
bukal dan lingual undercut akan lebih meningkatkan retensi. Konsep zona netral
bisa juga dapat digunakan selama kesan untuk lebih baik kualitas mekanik di
springs, dua bagian obturator bisa sangat berguna dalam mencapai retensi.
obturator mandibula dapat digunakan untuk mencapai retensi yang lebih baik.
seperti tinggi wajah bagian bawah, status gigi penyangga, waktu dan biaya harus
kinerja obturator karena memberikan kualitas mekanik yang lebih baik. Implan
gigi di obturator tidak hanya berfungsi sebagai retensi primer untuk prostesis
tetapi juga dapat digunakan dimana augmentasi tulang atau cangkok tulang
Diskontinuitas Mandibula
Pada situasi dimana porsi badan mandibula direseksi atau hilang jarena traua,
tetapi kedua kondil masih utuh, fiksasi interarch penting dilakukan untuk menjaga
oklusi normal. Model maksila dan mandibula dari hasil pencetakan sebelum
bar dan splint labiolingual yang ditempatkan sebelum atau saat operasi merupakan
sementara dibuat dan dipakai oleh pasien untuk mencegah relapsnya segmen
fiksasi interarch dengan elastik untuk beberpa minggu dapat berperan sebagai
Protesa reseksi mandibula dengan sayap atau panduan palatal dapat dibuat
dan diposisikan dengan baik pada mandibula yang masih tersisa. Beberapa pasien
hubungan maksilomandibula.12
Gambar 2.6. Protesa reseksi mandibula dengan sayap sebagai panduan
mandibula
tidak dibutuhkan lagi, karena bagian posterior sudah tidak didukung lagi oleh
tulang. Jaringan lunak yang menutupi defek adalah jaringan fibrosa yang tidak
berkeratin dari mukosa bukal dan atau dasar mulut. Jaringan lunak tipe ini tidak
dapat menyediakan dukungan yang cukup untuk perpanjangan distal terutama jika
menghasilkan estetik dan dukungan untuk bibir bawah. Pada kasus ini tidak
Pada kebanyakan kasus reseksi mandibula, gigi pada region yang tidak
lingual dengan resiprokasi bukal adalah yang paling sering dipakai. Tetapi bila
terdapat gerong di daerah bukal, maka digunkan cengkram dengan retensi di bukal
proksimal diposisikan pada garis fulkrum pada desain perpanjangan distal pada
gerong mesial dan distal pada gigi penyangga anterior dan posterior harus
dihindari untuk mencegah gaya torquing pada gigi selama pergerakan yang tidak
stabil yang dihasilkan oleh perpanjangan basis distal pada sisi kontralateral saat
Gigi tiruan sebagian rahang bawah yang sudah ditempatkan pada posisinya.
tiruan lengkap rahang bawah dengan otot-otot sekitarnya. Penempatan gigi tiruan
selama berfungsi dan menstabilkan retensi dan stabilitas gigi tiruan lengkap
yang masih tersisa. Pembuatan relasi sentrik dan pergerakan lateral pada
diskontinuitas mandibula adalah hal yang sangat sulit. Penggunaan gigi tiruan
Deviasi dan rotasi mandibula tak bergigi yang telah direseksi membutuhkan
reduksi dimensi vertikal terutama bila disertai trismus. Retensi, stabilitas, dan
dukungan yang adekuat untuk protesa dapat berkurang jika gigi yang tersisa
hanya sedikit. Pada kasus seperti ini, penggunaan implan menjadi efektif untuk
KESIMPULAN
menutup defek dengan menggantikan jaringan keras dan lunak serta gigi yang
hilang. Obturator diindikasikan pada pasien yang memerlukan dan telah dilakukan
terapi penghilangan kanker atau terjadi defek karena bawaan atau kongenital.
2. Hupp JR, Ellis III E, dan Tucker MR. Contemporary Oral and
wm/31110.pdf
5. Lang BR, Bruce RA. Presurgical maxillectomy prosthesis. Vol. 17, The
Rehabil. 2001;28:821–9.
11
:534-37
11. Hussain, M, Hassan, S.I, Naqvi, S.K, Khsn, M.Y, and Tanveer, W.
755-759.
12. Owall, B, Kayser, A.F, and Carlsson, G.E. Prosthodontics: Principles and