Anda di halaman 1dari 25

Periodontics, Implantology, and Prosthodontics Integrated:

The Zenith-Driven Rehabilitation

Fausto Frizzera,1 Mateus Tonetto,2 Guilherme Cabral,3


Jamil Awad Shibli,4 and Elcio Marcantonio Jr.5

Oleh :
Farisah Atsari & Inez Kiantoro
PPDGS Prostodonsia

Pembimbing : Dr. drg. Ira Komara, Sp.Perio (K)


INTRODUKSI

Untuk memverifikasi perlunya


Integrasi multidisiplin diperlukan
Membuat senyum yang intervensi, kontur gingiva harus
untuk mencapai hasil estetika
harmonis memerlukan intervensi dievaluasi dan menetapkan zenit
dan fungsional dalam rehabilitasi
dari berbagai spesialisasi gigi gingiva yang tepat membantu
gigi sederhana dan kompleks.
perencanaan perawatan

Zenith gingiva adalah bagian


paling apikal dari margin gingiva Kontur margin gingiva harus
dan terletak di distal pada gigi selaras dengan senyum dan
insisivus sentralis rahang atas komponen wajah untuk
dan terpusat pada gigi insisivus identifikasi keseimbangan
lateral rahang atas dan gigi komponen wajah
kaninus.
• Digital Smile Design (DSD) adalah alat perencanaan digital berupa satu set
gambaran statis dan dinamis pasien yang digunakan untuk memfasilitasi deteksi
perubahan, perencanaan kasus individu, dan komunikasi antara personel yang
terlibat dengan visualisasi perencanaan sehingga meningkatkan
prediktabilitasnya.

• Membangun posisi ideal untuk puncak gingiva dengan DSD adalah langkah
pertama untuk menciptakan senyum yang harmonis.

Analisis posisi zenit gingiva :


- Pergerakan horizontal yang besar  Ortodontik
- Pergerakan horizontal yang kecil / koreksi vertikal  Crown Lengthening
Penutupan akar
Implan
- Memindahkan posisi zenit  bedah , cangkok jaringan untuk meningkatkan
volume jaringan lunak dan mencegah resesi jaringan gingiva atau peri-implan
Rehabilitasi area estetik dengan implan meningkatkan
integrasi antara prosedur bedah dan restoratif.

Immediate Tooth Replacement (ITR) yang diindikasikan


dengan tepat  keuntungan estetika, psikologis,
fungsional, dan biologis.

ITR kombinasi cangkok tulang dan gingiva memberikan


hasil yang baik mempertahankan struktur lingir dan
kontur jaringan lunak.

Sebelum melakukan ITR, posisi zenith yang ideal harus


ditetapkan untuk dijadikan sebagai panduan tindakan yang
akan dilakukan
Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk menunjukkan
protokol klinis interdisipliner untuk mendapatkan hasil
fungsional dan estetika yang lebih baik. Protokol didasarkan
pada posisi puncak gingiva sebagai titik awal dan prediksi
DSD untuk mendapatkan hasil yang dapat diprediksi.
Berikut adalah laporan kasus rehabilitasi yang ditentukan
oleh zenith gingiva. ITR dilakukan pada soket dengan
kerusakan tulang bukal yang luas, margin gingiva dari gigi
yang tidak berdekatan ditempatkan lebih ke apikal, dan
gigi anterior rahang atas menerima restorasi keramik.
Laporan Kasus
• Seorang pasien wanita, Kaukasia, 61 tahun, tidak puas dengan senyumnya
karena perubahan bentuk gigi dan asimetri gingiva
• Biotipe gingiva : tipis
• garis bibir : tinggi
• fraktur gigi 21 yang luas
• Secara klinis terdapat mobilitas fragmen yang ditandai dengan peningkatan
kedalaman poket pada aspek bukal (Gambar 1 ( a) dan 1 (b)).

1 (a) Fraktur oblique 21, Poket dalam 1(b) Biotipe gingiva tipis dan mahkota klinis pendek
Hasil pemeriksaan CBCT :
Kehilangan tulang bukal 21
lesi periapikal gigi 21
Tahapan Tindakan :
1. Gigi diekstraksi dengan periotome yang halus dan fleksibel (Maximus, MG, Brazil)
2. Soket dibersihkan dan diperiksa untuk memastikan defek pada area bukal
3. Pengeboran bertahap dilakukan pada tulang palatal untuk memasang implan 3,5
× 13 mm dengan koneksi lancip Morse (Flash; Conexa-o Sistema de Proteses, SP, Brazil)
4. Untuk membuat profil gingiva yang memadai, platform implan dipasang 4mm di
bawah margin gingiva dan 0,5 mm lebih distal daripada posisi gigi tengah; torsi
penyisipan yang diperoleh adalah 50 Ncm
Pencetakan posisi implan menggunakan PVS (Express XT; 3M ESPE, USA)
dilakukan untuk membuat cetakan gipsum untuk membuat platform .

Penahan sekrup sementara dengan kontur subgingiva cekung


yang dipasang 24 jam setelah operasi.

Soket diirigasi dan diperiksa untuk menghilangkan partikel bahan cetak.

Kantung bukal dibuat pada aspek facial implan dan cangkok jaringan ikat
subepitelial (CTG) setebal 1,5 mm dari langit-langit dengan teknik sayatan tunggal.
a) Graft dimasukkan ke dalam kantong dan dijahit ke dalam sisi bukal dari soket setinggi
margin gingiva dengan jahitan Polyglactin 910 5-0 (Vicryl; Ethicon, Brazil)

b) Membran kolagen non crossed link (Bio-Gide; Geistlich Biomaterials, Swiss) dipotong
sesuai dengan luas kerusakan tulang dan ditempatkan secara internal pada cangkok
jaringan lunak

c) Ruang antara membran kolagen dan implan diisi dengan mineral tulang sapi anorganik
yang terkait dengan kolagen babi (Bio-Oss Collagen; Geistlich Biomaterials, Swiss)
Healing abutment dipasang dan restorasi sementara diikat ke gigi yang
berdekatan sampai provisional sekrup dibuat dengan gigi tiruan dan
abutment titanium UCLA

Tampak oklusal soket yang sudah direkonstruksi dan akan


dipasangkan restorasi provisional dengan kontur subgingival
cekung dan tanpa kontak oklusal
Gambaran lateral demonstrasi rekonstruksi soket dengan cangkok dan provisional imediat
Provisional ditempatkan pada infraoklusi pada gerakan lateral excursive
dan posisi intersuspal maksimal dan oklusi sentris.

Instruksi post op :
500 mg amoksisilin per 7 hari
500 mg parasetamol selama 3 hari
Kumur larutan chlorhexidine selama 14 hari
tidak menyikat area tersebut selama 5 hari

 Setelah 15 hari : jahitan diangkat dan


jaringan gingiva muncul dengan bentuk
yang memadai

Kontrol pada 30 dan 90 hari setelah operasi


Untuk memperbaiki perbedaan gingiva pada hari ke-90, pemanjangan mahkota tanpa flap
pada gigi 12 dan 13 dilakukan untuk meratakan margin gigi yang berlawanan 22 dan 23

a) Dilakukan prosedur pembuangan tulang dengan periodontal


Micro-chisel dan kuret

b) Untuk mendapatkan jarak 3 mm antara


Tepi gingiva dan tulang krestal

Satu milimeter gingiva dan jaringan tulang telah dihilangkan dari kedua gigi tanpa
mengangkat flap. Margin gingiva dari gigi lain tidak dimanipulasi, termasuk implan yang
ditempatkan di daerah gigi 21.
Pada hari 180, implan tidak menunjukkan perubahan klinis dan pembuatan restorasi
definitif dimulai.

Karena terdapat perubahan anatomis dan bahan resin yang berlebihan di gigi
anterior  pembuatan veneer porselen pada gigi 13, 12, 11, 22, dan 23 dan
mahkota porselen penuh pada 14, 21, dan 24.

Profil kecembungan ditiru dari restorasi implan sementara ke transfer coping dengan
pola resin dan pencetakan dengan teknik open tray. jaringan lunak / model gips
dibuat dan pola custom abutment dari lilin

Pola lilin abutment discan dan dibuat menggunakan CAD / CAM menjadi custom
abutment zirconia (Presisi; Sistem Conexa Sistem Pro, SP, Brasil) dengan kontur subgingiva cekung.
1) gigi 14, 13, 12, 11, 22, 23, dan 24 dipreparasi dan dicetak dengan PVS, restorasi
sementara dibuat dari resin (Protemp, 3M)

2) Gambaran CBCT jaringan tulang di sekitar implan dan peningkatan jaringan gingiva
satu tahun setelah ITR ; terdapat dinding tulang bukal sempurna dengan ketebalan
3 mm setinggi implan; konversi biotipe yang tipis menjadi tebal, danjaringan
gingiva setebal 2,5 mm tampak pada aspek bukal 2 mm di bawah margin gingiva

3) Hasil perawatan setelah 1 tahun, rehabilitasi jaringan dengan panduan zenith


gingiva
• Hasil yang harmonis dicapai karena protokol perawatan yang dilakukan
(Tabel 1) dan pasien sangat puas.

• Gambar kontrol setelah 4 tahun prosedur rehabilitasi dengan panduan


zenith gingiva
DISKUSI
Kerja sama multidisiplin yang baik merupakan hal yang penting untuk
mencapai hasil perawatan yang maksimal dan memenuhi harapan
pasien.

Penggunaan Digital Smile Design (DSD) membantu dalam proses


diagnosis, perencanaan perawatan, dan komunikasi dan visualisasi
prosedur yang diperlukan oleh personel dan pasien yang terlibat
Menetapkan zenit gingiva yang ideal sebelum memulai perawatan
merupakan suat hal yang penting untuk memandu prosedur
periodontal, ortodontik, dan restoratif dan juga posisi tridimensional
implan yang ideal.

Posisi pemasangan implan


pada kasus ini bertujuana untuk meningkatkan
untuk menciptakan rekonstruksi dinding tulang
emergence profile yang bukal agar hasil restorasi yang
memadai dari platform implan stabil untuk jangka panjang.
yang sempit

Pendekatan tanpa flap dengan


kombinasi cangkok tulang,
membran barrier, dan cangkok
jaringan lunak dapat
digunakan jika posisi zenith
harus sedikit dipindahkan ke
arah koronal.
Kombinasi antara cangkok jaringan ikat subepitel dengan teknik yang dipandu
oleh gingiva dari biotipe tipis menjadi tebal dan juga mengurangi migrasi apikal
margin jaringan lunak.

Beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan meminimalkan


resesi jaringan ketika cangkok jaringan ikat digunakan terkait dengan ITR.

Prosedur ini juga meningkatkan ketebalan jaringan lunak bukal, yang


menunjukkan adanya resesi fasial yang lebih sedikit pada follow up jangka
panjang.

posisi zenith yang harmonis biasanya diperlukan pada pasien dengan garis
bibir tinggi dalam kasus klinis ini, prosedur pemanjangan mahkota tanpa
flap juga dilakukan pada gigi seri lateral rahang atas dan kaninus
kontralateral.
Prosedur semacam ini telah dijelaskan sebelumnya dan
menunjukkan hasil yang stabil terutama di daerah dengan
jaringan lunak yang tipis. Dengan tidak menggunakan flap,
waktu operasi lebih singkat dan penyembuhan jaringan
periodontal dapat terjadi lebih cepat
Kesimpulan
Integrasi dan komunikasi multidisiplin sangat mengesankan
untuk meningkatkan kemungkinan pengobatan. Rehabilitasi
yang didorong oleh zenith memandu para profesional dan
memungkinkan visualisasi prosedur yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang memuaskan bahkan dalam kasus-kasus
yang menuntut estetika kompleks-tinggi.

Anda mungkin juga menyukai