MAKALAH
Pembimbing :
Zulia Hasratiningsih, drg., M.DSc.
Disusun oleh :
DAFTAR ISI…………………………………………………………….….. i
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….…. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….….. 1
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Klasifikasi bahan cetak berdasarkan viskositas pada shear rate dan
Gambar I.2 Klasifikasi bahan cetak berdasarkan sifat elastic dan type kimia…….. 3
Gambar II.1 Pengaruh rasio W/P dan mixing time terhadap setting time pada
dental 11
plaster…………………………………………………………………
Gambar II.2 Pengaruh rasio W/P terhadap porusitas dan compressive strength pada 12
gypsum……………………………………………………………….. 30
PENDAHULUAN
(rekaman negatif) gigi dan jaringan di dalam rongga mulut. Tahap pencetakan
jembatan, alat orto dan protesa lainnya. Sehingga keakuratannya menjadi sangat
ditransfer ke dalam mulut pasien menggunakan tray (sendok cetak). Sendok cetak
ini diperlukan karena bahan cetak awalnya cair, mudah mengalir yang
memerlukan dukungan. Setelah didalam mulut, bahan cetak tersebut akan setting
baik secara kimiawi maupun fisik. Setelah setting, bahan cetak dan sendoknya
dilepas dari dalam mulut, kemudian diisi dan menjadi model. 1,2,6
sifat mekanisnya (Tabel I.1), (2) Pergerakan jaringan lunak selama prosedur
menjadi 2 yaitu bahan cetak untuk membuat gigi tiruan lengkap dan bahan cetak
Sifat Mekanis
Mekanisme Setting Non elastik Elastik
Reaksi Kimia Plaster Alginat
(irreversible/thermoset) ZnOE Polysulfida
Polyether
Silikon
Perubahan temperatur Kompon Agar hidrokoloid
(reversible/thermoplastic) Wax
dengan viskositas lebih tinggi dan terjadi pergerakan jaringan selama pencetakan,
Pembagian bahan cetak berdasarkan viskositasnya dapat dilihat pada gambar I.1.2,6
Bahan cetak non elastik ini digunakan untuk semua cetakan sebelum
ditemukannya cetakan agar. Meskipun bahan tersebut sudah tidak dipakai lagi
untuk pasien bergigi, bahan cetak non elastik ini memiliki keunggulan dalam
pembuatan cetakan untuk pasien tak bergigi. Plaster, kompon dan ZnOE yang
setting menjadi massa padat rigid sehingga tidak dapat dilepaskan dari daerah
undercut tanpa berubah atau fraktur. Karena itulah bahan tersebut lebih sesuai
Gambar I.2 Klasifikasi bahan cetak berdasarkan sifat elastik dan type kimia. 6
a. Memiliki sifat mengalir pada waktu insersi ke dalam mulut pasien. Bahan
memerlukan area yang kering, beberapa yang lain memerlukan area yang
lembab.
c. Perbedaan sifat hidrophobik dan bahan cetak dan hidrophilik dari gypsum
juga dapat menyebabkan blow hole, menghambat kontak yang rekat dan
d. Pada waktu setting, juga terjadi kontraksi bahan cetak yang menyebabkan
kontraksi dari bahan cetak dan sendok yang berlawanan arah yang terjadi
Bahan cetak non elastik memiliki nilai perubahan elastik yang tidak
Bahan cetak ini cenderung patah tanpa menunjukkan perubahan plastis jika nilai
tekanan yang diberikan melebihi nilai tensile, shear dan compressive strength
bahan tersebut. Karena karakternya yang tidak dapat menahan perubahan elastik
tanpa mengalami fraktur, penggunaan bahan cetak ini dibidang kedokteran gigi
semakin ditinggalkan. Bahan cetak non elastik terdiri dari : (1) Plaster, (2)
Kompon, (3) Pasta Zinc Okside Eugenol dan (4) Wax 1,2,6,7
di bidang kedokteran gigi pada masa awal sebelum ditemukan bahan cetak
elastomer. Type lainnya adalah : type 2 Plaster, type 3 Stone, type 4 Stone high-
bahan cetak ini sekarang lebih pembuatan bite registration dan wash (Bahan
pelapis/lining yang tipis diatas base yang kaku atau sendok cetak). Karena
sifatnya rigid dan brittle, bahan cetak ini mudah fraktur ketika melewati daerah
undercut. Biasanya patahan tersebut kemudian disusun kembali diluar mulut dan
diisi sehingga menjadi model gigi. Bahan cetak ini biasanya ditambah perasa agar
pasien lebih nyaman, diberi warna untuk membedakan antara model dan bahan
cetak. Pada bahan soluble plaster, ditambahkan tepung kentang (potato starch)
pada plaster agar lebih mudah larut (soluble). Tepung ini akan mengembang
ketika direndam dalam air panas dan memudahkan dalam pemisahan bahan cetak
bercampur dengan air akan berreaksi dan membentuk calcium sulphate dihydrate.
Dengan rasio W/P 0,5 atau 0,6 menghasilkan sifat mengalir yang sesuai untuk
digunakan untuk tahap pencetakan awal dan splinting transfer coping utilized
dalam pembuatan protesa dukungan long span implant karena sifatnya yang
rigid.1,6
mencegah penyerapan air dari udara dan memperngaruhi waktu setting. Dalam
memanipulasi bahan ini, harus diperhatikan rasio W/P dari pabrik. Serbuk
ditaburkan ke dalam air dan dibiarkan selama 30 detik agar terjadi proses wetting
CaSO4.2H2O, yang ketika dipanaskan kehilangan air sebanyak 1,5g mol dan
Reaksi setting terjadi karena perbedaan kelarutan dari di- dan hemihydrate
tinggi ada di pusat disolusi dan rendah di pusat presipitasi dimana CaSO4.2H2O
1. Ekspansi
3. Suhu air
Suhu air memberi pengaruh terhadap kelarutan relatif dari hemihydrate dan
kelarutan 4,5 : 1 pada suhu ruangan. Suhu naik menyebabkan rasio kelarutan
turun hingga menjadi 1 : 1 pada suhu 100 0C. Ketika rasio ini rendah, reaksi
menjadi lambat dan setting time bertambah. Perubahan suhu juga berefek
terhadap pergerakan ion. Ketika suhu naik, maka pergerakan ion kalsium dan
4. Kelembaban udara
mempengaruhi reaktivitas.
5. Koloid
dan menghasilkan permukaan yang halus dan mudah tergerus. Ini adalah sifat
1. Mixing
Pada rasio W/P yang sama, mixing mekanis menurunkan setting time,
Power-Driven
Hand Mix Mix with Vacuum
Modified from Garber DK, Powers JM, Brandau HE: J. Mich. Dent.
Assoc. 67, 133, 1985.
2. Setting time
Setting yang terlalu cepat mencegah pengisian yang baik dari bahan cetak
proses setting dan memodifikasi penyesuaian akhir. Potassium sulfat dan terra
3. Compressive strength
sisa air dan memperoleh kekuatan yang adekuat. Porusitas ketika setting
oleh W/P.
Compressive
Material W/P Ratio (mL/g)
Strength (MPa)
Model plaster 0.45 12.5
0.50 11.0
0.55 9.0
Dental stone 0.27 31.0
0.30 20.5
0.50 10.5
High-strength
0.24 38.0
dental stone
0.30 21.5
0.50 10.5
*All mixes spatulated 100 turns and tested 1 hour after the start of mixing.
4. Tensile strength
Gypsum bersifat brittle dan one hour diametral tensile strength (DTS) hanya
50% dari kekuatan pada kondisi kering. Rasio compressive strength dengan
DTS adalah 5 – 10 : 1.
5. Kekerasan permukaan
6. Setting ekspansi
ekspansi sampai 100%. Setelah setting, tidak ada perubahan dimensi lagi
Gambar II.2 Pengaruh rasio W/P terhadap porusitas dan compressive strength pada
gypsum
Bahan cetak plaster pada campuran awalnya sangat mengalir dan dapat mencetak
jaringan lunak dengan baik tanpa kompresi. Sifat partikel hemihydrate yang mampu
yang erat antara bahan cetak dengan jaringan lunak. Gabungan kedua sifat diatas
ditambah perubahan dimensi yang minimal menghasilkan hasil cetakan yang akurat dan
Sifat menyerap air ini mengakibatkan pasien komplain timbulnya sensasi kering
setelah proses pencetakan. Desinfeksi dapat dilakukan dengan merendam dalam larutan
Kompon, sering disebut modelling plastic adalah bahan cetak yang bersifat
rigid, reversible yang setting dengan perubahan fisik. Sebagai bahan cetak
thermoplastic yang tersedia dalam bentuk lembaran dan batangan, bahan cetak ini
menjadi melunak dengan pemanasan dan mengeras pada kondisi dingin. Bahan
cetak ini digunakan untuk mencetak edentolous ridge dan pencetakan gigi
tunggal.1,2,3,6
Diproduksi dengan sifat keras dan flow yang lebih rendah daripada type I.
Penggunaan sendok cetak kompon ini semakin berkurang dan digantikan oleh
dimasukkan dalam sendok cetak, serta diletakkan pada jaringan sebelum bahan
gigi.
pada gigi sehingga kompon mengalir pada kaviats yang telah dipreparasi. Tube
menggunakan sendok cetak biasa, kemudian dibuat model dan sendok cetak
- Menjadi plastic pada suhu yang tidak membahayakan jaringan dalam mulut.
- Tidak mengandung bahan yang berracun atau yang dapat mengiritasi.
- Tidak fraktur atau terjadi deformasi permanen ketika bahan cetak diangkat
- Stabil secara dimensional setelah diangkat dari dalam mulut dan dalam
penyimpanan
- Tetap stabil dan tidak larut ketika direndam dalam air dalam waktu lama
Malam atau resin dalam kompon adalah kandungan utama dan membentuk
matriks.
- Plasticizers.
Karena malam tersebut rapuh, substansi seperti shellac, asam stearic, dan
kemampuan kerja.
- Fillers
Fillers ditambahkan untuk menaikkan viskositas pada suhu diatas suhu
- Colouring
Ketika kompon dipanaskan dalam hot water bath, bahan ini mulai
melunak pada suhu 390C. Tapi belum bias digunakan untuk pencetakan. Dengan
suhu dinaikkan menjadi 43.50C, bahan ini makin melunak dan flow menjadi massa
plastis yang dapat dimanipulasi. Pada suhu ini atau diatasnya, pencetakan dapat
temperature.2
daripada bagian dalam. Hal ini dapat diatasi dengan merendam dalam hot water
bath agak lama. Demikian juga ketika pendinginan, bagian yang dekat dengan
rongga mulut lebih cepat dingin daripada bagian dalam. Melepaskan kompon
tidak boleh pada tahap ini. Sangat penting untuk menunggu beberapa saat sampai
dan wax. Kontraksi linear yang terjadi karena perbedaan suhu mulut dan suhu
ruangan mencapai 0,3%. Kesalahan akibat distorsi thermal ini dapat diminimalisir
dengan cara :
- Dengan memegang kompon dan melewatkan di atas nyala api sampai lapisan
pencetakan kedua ini, shrinkage yang terjadi relatif lebih rendah karena hanya
strain, maka untuk mencegah distorsi, pengisian harus segera dilakukan tidak
ke dalam sendok cetak dan segera masuk ke dalam mulut. Kompon dalam bentuk
cakes biasanya pada suhu 65-750C dari water bath. Setelah diangkat, dipijat
dengan tangan agar merata pelunakannya. Setelah keluar dari dalam mulut
Keuntungan :
- Bahan cetak dapat digunakan kembali (pada pasien yang sama) pada kasus
api.
- Bahan ini cukup baik untuk mendukung cetakan itu sendiri terutama
di bagian tepi (peripheral), yang tidak akan mudah patah meski tanpa
Kerugian :
paste, temporary filling material dan root canal filling cementing medium.6
dengan warna yang berbeda, yaitu base paste dan reactor paste (accelerator). 1,2,3,4,6
Lanolin 3%
Resinous Balsam 10%
Oil of cloves terdiri 70-85% eugenol : pengganti eugenol yang digunakan untuk
mengurangi rasa terbakar
Menurut ADA no 16, Bahan cetak ZnOE ini dibagi 2 yaitu type I (hard)
dan type II (soft). Biasanta tersedia dalam 2 tube yaitu : base plate (warna putih)
zinc okside dan reaksi berikutnya antara zinc hidroksida dan eugenol untuk
Zn + H2O Zn(OH)2
Air dibutuhkan untuk mengawali reaksi dan juga merupakan hasil samping
dari reaksi. Jenis reaksi ini seringkali disebut otokatalitik. Ini adalah alasan
mengapa reaksi lebih cepat terjadi pada lingkungan lembab. Reaksi pengerasan
dipercepat dengan adanya zinc acetat dihidrat, yang lebih larut dibanding zinc
hidroksida dan dapat memberi ion ion zinc lebih cepat. Asam asetik adalah suatu
katalis yang lebih aktif untuk reaksi pengerasan dibanding dengan air, karena
diletakkan kedalam mulut dengan tepat bervariasi antara 3 sampai 6 menit. Waktu
pengerasan akhir (final set) dimana bahan tidak bisa lagi dibentuk bervariasi 10
time.
dll dapat memperpanjang setting time. Namun tindakan ini bisa mengurangi
dicampur pada slab/mixing pad dengan spatel flexible sampai diperoleh warna
yang homogen. Pasta bisa diperoleh dengan menekan kedua pasta dengan panjang
yang sama masing-masing dari tiap tube. Biasanya diaduk pada kertas tahan
Bahan ini biasanya dipergunakan dalam bagian tipis (2-3 mm) sebagai
cetakan akhir. Cetakan dengan zinc okside eugenol dapat dilakukan dengan
menggunakan sendok khusus yang sangat rapat atau menggunakan basis gigi
tiruan yang ada terutama basis gigi tiruan yang hendak di-relining. Bahan ini
dapat kompatibel dengan bahan model dental stone. Pasta dapat dikeluarkan dari
stone dengan cara melunakkannya dalam air suhu 600C. Desinfeksi yang
jaringan, sementara bahan yang tipis dan cair menghasilkan cetakan negatif dari
jaringan dalam kondisi istirahat dengan sedikit atau tanpa tekanan. Pada keadaan
Bahan cetak zinc okside eugenol tersedia dalam 2 tipe yaitu: tipe I
viscositas tinggi, bisa menekan jaringan dan setting time pendek. Tipe II lebih
encer dari tipe I, tipe ini bisa merekam jaringan tanpa atau dengan tekanan kecil.6
1. Flow
membentuk/ mencatat detail cetakan jaringan, dan aliran akan berkurang dengan
2. Kestabilan Dimensi
Tidak terdapat perubahan dimensional selama proses setting, atau kalau pun ada
Bahan cetak ini tidak boleh fraktur atau rusak ketika dikeluarkan dari dalam
4. Pertimbangan Biologi3
Pasta yang mengandung eugenol dapat mengiritasi, memberi rasa gatal, atau rasa
vaselin (petroleum jelly) terlebih dulu. Bila sensasi berlebihan pada pasien bisa
5. Detail Reproduksi
Dapat mencatat detail permukaan dengan akurat karena flow yang baik.
Keuntungan 2
5. Mucostatic
Kekurangan
1. Bahan ini tidak elastic hingga tidak dapat mencatat daerah undercut
tetapi biasanya digunakan untuk memperbaiki kerusakan kecil pada bahan cetak
lain (Jenis Zinc okside/eugenol). Bahan cetak lilin adalah bahan cetak
termoplastik yang siap memiliki flow pada suhu mulut dan relatif lunak pada suhu
ruangan. Bahan cetak ini diaplikasikan dengan kuas, untuk mengisi area cetakan
yang mana terdapat kekurangan bahan cetak dan atau terdapat defek akibat udara.
Bahan cetak ini biasanya merupakan campuran antara lilin parafin low melting
Bahan cetak ini dahulu digunakan untuk pencetakkan saddle pada kasus
gigi tiruan berujung bebas saddle pada rahang bawah disebut denan prosedur
menuangkan lilin pada sendok cetak, kemudian setelah beberapa saat sendok
cetak ditempatkan dan ditekankan pada area yang akan dicetak. Sendok cetak
dibiarkan selama beberapa saat hingga lilin mencapai aliran plastis untuk
Wax merupakan salah satu bahan termoplastik yang terdiri dari berbagai
bahan organis dan bahan alami sehingga menjadi bahan dengan sifat yang sangat
microcrystallin wax yang diperoleh dari hasil residu petroleum melalui proses
destilasi. Contoh : Paraffin wax akan mencair pada suhu 48-70°C dan
mencair pada suhu 65-90°C dan memiliki rantai hidrokarbon yang bercabang.
Paraffin wax memiliki sifat mudah pecah dan microcrystallin wax memiliki
2. Wax yang berasal dari serangga (hewani). Contoh : Beeswax yang akan
mencair pada suhu 84-91°C dan memiliki sifat yang mudah pecah pada
wax, candelilla wax, resin, dan getah. Carnauba wax akan mencair pada suhu
84-91°C. Candelilla wax akan mencair pada suhu 68-75°C. Candelilla wax
Wax memiliki temperatur yang cukup tinggi di atas 37 derajat celcius. Selama
terjadinya perubahan dari satu laticce ke tipe laticce yang lain wax dapat
dimanipulasi dengan baik tanpa adanya kerusakan pada tekanan yang berlebih
Daya alir wax tidak diperlukan pada temperatur kamar dan mulut, karena akan
saat manipulasi.
4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk
mencapai panas yang seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu
bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solid, maka
Pada beberapa dental wax, seperti inlay wax kekerasan sangatlah diperlukan
agar inlay wax dapat dicarving beberapa kali sesuai dengan keinginan tanpa
mengalami patah.
biasanya memiliki ciri-ciri tidak memiliki rasa, tidak berwarna, tidak berbau, dan
keberadaan undercut pada permukaan preparasi yang dimana hal tersebut akan
menimbulkan masalah serius dalam pencetakan alloy emas. Namun impression
wax cenderung akan terdistorsi apabila diambil pada daerah yang terdapat
dapat digunakan pada edentulous ridge atau permukaan oklusal. Malam cetak
yang biasa digunakan adalah beeswax dan colophany. Untuk menggunakan bahan
cetak ini diperlukan teknik pemanasan baik dengan api maupun dengan air panas
hingga bahan tersebut benar-benar melunak dan kemudian siap untuk digunakan
air dengan suhu 16oC hingga 18oC. Hasil cetakan kemudian diperiksa untuk
1. Corrective wax
pada undercut dan cetak positif gigi. Sumber lain menyebutkan bahwa corrective
memiliki sifat yang mudah mengalir pada suhu rongga mulut sehingga dapat
Bite registration wax terdiri dari beeswax atau parafin dan ceresin. Malam
ini dibuat dari casting wax sheet atau hard base plate wax. Fungsi dari wax ini
adalah untuk mendapatkan artikulasi akurat dari rahang atas dan rahang bawah.
Cara manipulasi dari wax ini yaitu lilin diukur dengan penetrasi di suhu 37ºC dari
2,5% menjadi 22% yang menunjukkan bahwa lilin ini rentan terhadap distorsi
pada penghapusan dari mulut. Produk dagang terbaru banyak pilihan untuk
KESIMPULAN
bahan cetak, yakni bahan cetak elastis dan bahan cetak non-elastis. Bahan cetak
non elastis dibagi lagi menjadi bahan cetak non elastis yang irreversible dan
bahan cetak non elastis yang reversible. Sedangkan bahan cetak elastis, dapat
dibagi lagi menjadi bahan cetak hidrokoloid dan bahan cetak elastomer tanpa
air.1,2,8
Contoh dari bahan cetak jenis ini yang irreversible ialah plaster of paris dan zinc
okside eugenol. Sedangkan contoh dari yang reversible ialah wax dan kompon.
Bahan cetak jenis ini memiliki sifat keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui
undercut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan. Bahan cetak tidak
elastis ini digunakan untuk semua cetakan sebelum ditemukannya cetakan agar.
Meskipun bahan tersebut sudah tidak dipakai lagi untuk pasien bergigi, bahan
tidak elastis ini memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan untuk pasien tak
bergigi. Bahan cetak zinc okside eugenol dan plaster of paris disebut bahan cetak
DAFTAR PUSTAKA