Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar Belakang Masalah Perubahan dimensi pada cetakan gigi dan mulut biasanya

terjadi selama atau setelah pengambilan cetakan. Untuk mendapatkan model restorasi

yang baik, diperlukan derajat keakurasian cetakan yang tinggi dalam pengambilan

cetakan. Perbedaan dimensi yang terdapat diantara model dan objek, menghasilkan

restorasi yang tidak pas sewaktu dipasangkan didalam mulut. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan perubahan dimensi pada hasil cetakan yang terjadi seperti tipe bahan cetak

yang digunakan, proporsi campuran bahan cetak, ketebalan bahan cetak atau ukuran

sendok cetak, cara mengeluarkan cetakan, waktu pengisian hasil cetakan, dan cara

penyimpanan. Selama pengambilan cetakan, perubahan dimensi yang terjadi tergantung

dari tipe bahan cetak yang digunakan, sifat-sifat bahan cetak, dan waktu cetakan

dikeluarkan atau dilepaskan. Di kedokteran gigi ada beberapa jenis bahan cetak yang

digunakan seperti : Impression compound, Zink oxide eugenol paste, Agar reversible

hydrocolloids, Alginate irreversible hydrocolloids, dan Elastomer. Secara signifikan ada

perbedaan sifat dari satu produk dengan produk lainnya. Bahan cetak elastomer termasuk

dalam bahan cetak elastik dan merupakan bahan cetak yang menyerupai karet seperti :

polisulfid, polieter, kondensasi vinil silikon, dan adisi vinil silikon. Perubahan dimensi

yang terjadi pada bahan cetak elastomer ini disebabkan oleh sifat bahan cetak, waktu

pengisian cetakan, kehilangan produk sampingan, dan pengerutan karena waktu

polimerisasi. Bahan cetak polyvinyl siloxane adalah elastomer reaksi adisi silikon yang

diperkenalkan pada tahun 1970. Dimana bahan cetak ini terdiri atas dua pasta yaitu pasta

basis dan pasta katalis. Bahan cetak polyvinyl siloxane ini tersedia dalam berbagai
bentuk seperti : light body, regular body, heavy body, and putty berdasarkan

viskositasnya.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian bahan cetak elastomer?
Bagaimana kalsifikasi bahan cetak elastomeer?
Apa saja alat dan bahan dalam manipulasi material cetak elastomer?
Bagaimana cara kerja dari manipulasi material cetak elastomer?
Bagaimana bisa terjadi perubahan dimensi pada material cetak elastomer?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian bahan cetak elastomer
Untuk mengetahui kalsifikasi bahan cetak elastomer
Untuk mengetahui alat dan bahan dalam manipulasi material cetak elastomer
Untuk mengetahui cara kerja dari manipulasi material cetak elastomer
Untuk mengetahui terjadinya perubahan dimensi pada material cetak elastomer

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Material Cetak Elastomer

Material cetak digunakan untuk membuat replika atau cetakan jaringan keras dan lunak

mulut secara akurat. Area yang ingin dicetak bisa bervariasi, bisa satu gigi saja, seluruh
rahang bergigi, hingga satu rahang tanpa gigi. Cetakan yang dihasilkan adalah cetakan

negative yang harus diisikan dengan dental stone atau material model lain untuk

menghasilkan cetakan positif yang dapat dilepas bila dental stone atau material model sudah

setting. (Sakaguchi, 2012, p. 278).

Material cetak yang digunakan sekarang ini dapat dikelompokkan berdasarkan komposisi,

mekanisme setting, sifat mekanis, dan aplikasinya (Anusavice 2012, p. 152). Material cetak

yang ideal haruslah material elastis yang dapat mencetak bentuk gigi dengan akurat hingga di

area undercut dan kembali ke bentuk semula tanpa mengalami distorsi. Material cetak

berdasarkan sifat mekanisnya, dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu material

cetak elastis dan non elastis (McCabe, 2008, p.137).

Material cetak elastomer merupakan salah satu jenis material cetak elastis. Material cetak

ini merupakan material cetak berbasis polimer sintesis yang secara kimiawi berikatan rantai

ketika set dan dapat diregangkan, namun akan dengan cepat kembali ke dimensi awalnya,

seperti karet vulkanisir alami (karet yang terdiri atas campuran karet dan belerang)

(Anusavice, 2012, p. 153). Material cetak elastomer bersifat lebih kuat dan lebih stabil

daripada material cetak hidrokoloid (Manappallil, 2010, p.191). Hal tersebut disebabkan

karena material cetak elastomer tidak dimanipulasi dengan air sehingga tidak memiliki sifat

sineresis (mengerut) seperti material cetak hidrokoloid. Hal tersebut membuat elastomer

memiliki batas waktu untuk membuat model positif lebih panjang dari material cetak

hidrokoloid (tahan hingga satu minggu).

Secara umum, material cetak elastomer memiliki sifat sebagai berikut:

a. Dapat menciptakan cetakan yang sangat detail karena memiliki viskositas rendah
b. Koefisien ekspansi termal tinggi.
c. Hampir semua jenis material cetak elastomer (kecuali polyether) bersifat

hydrophobic, sehingga harus berhati-hati ketika menuangkan adonan gypsum ke

dalam cetakan negative agar tidak ada udara yang terjebak, selain itu saat akan
diaplikasikan untuk pencetakan jaringan di dalam rongga mulut, permukaan yang mau

dicetak harus dipastikan kering juga harus kering agar flow elastomer baik.
d. Tear strength baik sehingga tahan terhadap sobekan. (Manappallil, 2010, p.193)

Menurut Manappallil (2010, p. 191), secara kimiawi, material cetak elastomer terbagi

atas tiga kelompok, yaitu:


1. Polysulphides
2. Silicones
a. Addition Silicones
b. Condensation Silicones
3. Polyether
Karena bahan cetak elastomer memiliki sifat-sifat seperti yang disebut diatas,

material
cetak ini dapat digunakan untuk :
a. Sebagai material cetak untuk membuat gigi tiruan tetap
b. Sebagai material cetak untuk membuat gigi tiruan lepasan pada rahang bergigi

maupun tidak bergigi


a. Sebagai rekam gigit
b. Untuk mebuat model duplikasi (tiruan)
c. Polyether digunakan sebagai ujung cetakan pada custom trays rahang tak

bergigi (Manappallil, 2010, p. 192) Material cetak elastomer umumnya

diformulasikan dalam beberapa konsistensi (viskositas). McCabe dan Walls

(2008, p. 164) mengklasifikasikan bahan cetak ini menjadi empat menurut

viskositasnya, yaitu :
1. Light bodied or low consistency
2. Medium bodied or medium consistency
3. Heavy bodied or high consistency
4. Very high consistency or putty like

Elastomer dikemas dalam dua komponen, yaitu pasta base dan pasta katalis

(atau cair) yang kemudian dicampur sebelum membuat cetakan. Pencampuran

material cetak elastomer dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain adalah

hand mixing, static mixing dan dynamic mechanical mixing (Anusavice 2012, p. 153,

157-9).
1. Hand Mixing :

Metode ini dilakukan dengan mengeluarkan kedua pasta di atas mixing pad

atau glass lab dengan ukuran panjang yang sama. Kemudian kedua pasta tersebut

diratakan melebar di atas mixing pad, kemudian diaduk secara melipat ke depan dan

ke belakang hingga homogen. Adonan sudah dikatakan homogeny apabila kedua

warna pasta telah tercampur dengan baik. Untuk material cetak elastomer jenis silikon

yang memiliki viskositas putty metode pencampuran dilakukan dengan menakar

volume kedua pasta dengan sendok takar dan kemudian mencampur kedua pasta

dengan melipat adonan menggunakan tangan hingga warnanya menjadi homogen.

2. Static Mixing:

Metode ini dilakukan dengan menggunakan gun untuk menekan material cetak

elastomer yang terdiri dari base dan katalis di dalam cartridge. Pengaplikasian pada

area yang akan dicetak dibantu oleh mixing tip yang berbentuk silinder. Material

adonan cetak dapat langsung diaplikasikan pada tray atau langsung pada gigi yang

telah disiapkan.

3. Dynamic Mechanical Mixing:

Metode ini dilakukan dengan menggunakan motor untuk nenjalankan parallel

plungers, mendorong material cetak keluar menuju mixing tip dan menuju sendok

cetak.

2.2 Teknik Pembuatan Cetakan

Menurut Manappallil (2010, p. 202) terdapat beberapa metode dalam

membuat cetakan dengan material cetak elastomer, yaitu:

1. Single Mix Technique


Teknik ini dilakukan dengan menggunakan bahan cetak elastomer yang

viskositasnya regular dan indivudual tray. Base dan katalis dicampur, sebagian
dimasukkan ke dalam tray dan sebagian dimasukkan ke dalam syringe. Adonan yang

dimasukkan ke dalam syringe diinjeksikan langsung pada area yang akan dicetak dan

tray dicetakkan juga di bagian yang akan dicetak dan tunggu hingga material cetak

mencapai fase setting.


2. Multiple Mix Technique (Umumnya disebut Double Impression)
Material yang digunakan adalah material cetak berviskositas heavy bodied dan

light bodied. Kedua material yang berviskositas berbeda dicampurkan dalam pads

yang berbeda. Adonan Heavy bodied dimasukkan ke dalam tray sedangkan material

yang light bodied dimasukkan ke dalam syringe dan diaplikasikan langsung pada area

yang akan dicetak. Kemudian, tray yang berisi adonan heavy body juga dicetakkan ke

area yang akan dicetak, dan tunggu hingga material cetak tersebut telah mencapai fase

setting.
3. Reline Technique
a. One-stage putty wash technique

Jenis material cetak elastomer yang digunakan pada teknik ini adalah yang

berviskositas putty dan light body dengan stock tray berpori. Pertama adonan putty

dibuat dan dimasukkan ke dalam stock tray, sedangkan adonan light body dimasukkan

ke dalam syringe dan diinjeksikan langsung ke area yang akan dicetak. Setelah itu,

tray yang berisi adonan putty dicetakkan dan ditekan hingga setting. Adonan material

cetak putty akan menekan adonan light body agar mencetak detail struktur permukaan

gigi yang dicetak sehingga cetakan yang dihasilkan lebih akurat.

b. Two-stage putty wash technique

Pada teknik ini, jenis material cetak yang digunakan adalah yang berviskositas

putty dan light body dengan stock tray berpori. Pertama adonan putty dibuat dan

dimasukkan ke dalam stock tray. Sebelum mencetakkan stock tray ke area yang akan

dicetak, plastik tipis diletakkan diatasnya, setelah itu baru dicetakkan. Setelah setting,

lepaskan adonan putty dari cetakan dan lepaskan plastiknya. Lalu adonan light body
dimasukkan ke dalam syringe dan diinjeksikan langsung ke area yang akan dicetak,

dan sisanya dimasukkan ke dalam adonan putty yang ada di tray. Setelah itu cetakan

awal yang dibuat dengan adonan putty dicetakkan juga diatas adonan yang telah

diinjeksikan dan ditunggu hingga setting.

2.3 Klasifikasi Bahan Cetak elastomer

Spesifikasi American Dental Association (ADA) menyebutkan beberapa jenis bahan cetak

elastomer berdasarkan bahan dasarnya yaitu silikon kondensasi, polieter, polisulfid dan

polyvinyl siloxane (silikon adisi). Masing-masing bahan tersebut dapat mencetak struktur

rongga mulut dengan cukup akurat untuk digunakan dalam pembuatan restorasi protesa cekat

atau lepasan. Bahan cetak ini dikemas dalam bentuk dua pasta yaitu pasta basis dan pasta

katalis. Pada umumnya, bahan cetak polieter dan silikon memiliki keunggulan tanpa bau. Di

sisi lain, silikon lebih unggul dibandingkan bahan cetak polisulfid dan polieter dari sudut

pandang lamanya penyimpanan. Bahan cetak yang ideal dapat mencetak struktur rongga

mulut secara akurat, dikeluarkan dari mulut tanpa distorsi, dan dimensinya tetap stabil selama

proses laboraturium atau ketika diisi stone. Begitu dikeluarkan dari mulut, cetakan harus

dapat mempertahankan keakuratan dimensinya.

2.4 Bahan Cetak Polyvinyl Siloxane (Adisi Silikon)

Bahan cetak Polyvinyl siloxane adalah elastomer polimerisasi adisi silikon yang

diperkenalkan pada tahun 1970 sebagai sistem dua pasta yaitu pasta basis dan pasta katalis.

Sejak waktu bahan cetak ini diperkenalkan secara luas di pasaran. Bahan cetak ini

mempunyai perubahan dimensi yang rendah, setting time yang relatif pendek, tidak

menghasilkan by product pada reaksi polimerisasi, dan mempunyai stabilitas dimensi yang
baik. Polyvinyl siloxane digunakan pada pembuatan gigi tiruan cekat, tambalan, gigi tiruan

lepasan dan implan.

2.4.1 Komposisi Bahan Cetak Polyvinyl

Siloxane Polyvinyl siloxane merupakan bahan cetak yang terdiri atas pasta basis dan

katalis mengandung vinil silikon. Dimana bahan ini merupakan modifikasi dari silikon

kondensasi. Pasta basis mengandung polymethyl hydrogen siloxane, serta prepolimer

siloxan lain. Pasta katalis mengandung divinyl polidimetil siloxane dan prepolimer

siloxan lain. Bila pasta katalis mengandung aktivator garam platinum, berarti pasta yang

berlabel basis harus mengandung hibrid silikon. Bahan retarder mungkin juga terdapat

dalam pasta yang mengandung katalis platinum. Pasta Basis dan katalis juga mengandung

bahan pengisi. Amorphous silica atau flourcarbons digunakan sebagai bahan pengisi

untuk meningkatkan dan memperbaiki sifat sifat pasta. Bahan pengisi secara normal

berguna untuk meningkatkan bond strength antara bahan pengisi dan polimer, yang mana

berfungsi sebagai cross-linker. Warna agen yang ditambahkan untuk membedakan pasta

basis dan katalis dan untuk membantu evaluasi pengadukan.


BAB III

METODE PRATIKUM

3.1 Alat Dan Bahan Manipulasi Material Cetak Elastomer

Alat Bahan
1. Spatula 1. Kain lap putih untuk alas kerja
2. Sendok cetak sebagian
3. Model gigi rahang atas atau bawah ukuran 30cm x 30 cm
4. Stopwatch 2. Tissu
3. Paper pad
4. Material cetak silikon putty
5. Material cetak silikon light body

3.2 Cara Kerja Manipulasi Material Cetak Elastomer

1. Persiapan
Meja kerja dialas dengan lap kerja
Menyusun dan mempersiapkan alat dan bahan
2. Manipulasi Material cetak silikon putty
Mengambil material cetka silikon putty yaitu base dan katalis masing-masing

sesuai sendok takar


Kemudian mencampur base dan katalis dengan tangan
Caranya dengan diremas remas hingga homogen dan tercampur merata

selama 30 detik
Meletakkan hasil campuran tadi kedalam sendok cetak sebagian dan lakukan

pencetakan model gigi, tunggu hingga setting


Setelah setting, angkat hasil cetakan pada model gigi (firs impression)
Mengamati kehalusan permukaan dan adanya gelembung pada permukaan

cetakan
3. Manipulasi Material Cetak Silikon Light Body
Mengambil dan meletakkan base dan katalis pada paper pad sama panjang
Selanjutnya aduk dengan cara memutar dan melipat masing-masing selama

30 detik
Masukkan campuran material kedalam sendok cetak sebagian yang sudah

terisi oleh hasil cetakan sebelumnya dan kemudian meletakkan kembali ke

model yang sama (double impression)


Tunggu hingga setting
Melepaskan material cetak dari model gigi
Mengamati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada

permukaan hasil cetakan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Manipulasi Material Cetak Elastomer

HASIL PRATIKUM
SILIKON SETTING TIME

Putty 3 menit 18 detik

Light Body 4 menit 39 detik

PEMBAHASAN

Jadi dari hasil pratikum yang kami lakukan tentang Manipulasi Material Cetak

Elastomer) yaitu antara putty dan light body itu tidak dapat menyatu dengan sempurna.

Dalam menekan light body harus rata sehingga hasilnya bisa lebih tampak dan sempurna.
Kesalahan yang dapat terjadi, yaitu:

1. Pada saat mengaduk light body dan putty hingga rata, operator tidak memperhatikan

waktu pengadukan sehingga bahan cetak elastomer menjadi mengeras


2. Tidak rata pada saat penekanan kedua (light body) tidak sama dengan kekuatan

penekanan pertama (putty) sehingga hasilnya menjadi kurang bagus.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Material cetak digunakan untuk membuat replika atau cetakan jaringan keras dan lunak

mulut secara akurat. Area yang ingin dicetak bisa bervariasi, bisa satu gigi saja, seluruh

rahang bergigi, hingga satu rahang tanpa gigi.

Material cetak yang digunakan sekarang ini dapat dikelompokkan berdasarkan komposisi,

mekanisme setting, sifat mekanis, dan aplikasinya. Material cetak elastomer merupakan salah

satu jenis material cetak elastis.

Kesalahan yang dapat terjadi pada manipulasi material cetak elastomer yaitu :

1. Bahan cetak elastomer mengeras akibat operator tidak memperhatikan waktu yang

telah ditentukan
2. Kurangnya penekanan pada saat mencetak rahang dekan light body maupun putty,

sehingga mengakibatkan hasil yang kurang sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

http://text-id.123dok.com/document/oz1k7ey9-perbedaan-perubahan-dimensi-hasil-cetakan-

pada-bahan-cetak-elastomer-polyvinyl-siloxane-tipe-light-body-dan-heavy-body.html
http://dokumen.tips/documents/praktikum-imkg-topik-3-material-cetak-elastomer-fix-

fix.html

Manappalil, JJ. 2010. Basic Dental Materials. 3rd ed. Jaypee Brothers Medical Pub. Ltd.,

India.

MAKALAH

MANIPULASI MATERIAL CETAK ELASTOMER

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah :

ILMU MATERIAL TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI


DISUSUN OLEH :

1. RIFKY ARIS PRATAMA (15-050)


2. BUNGA RIKA AUDILA (15-051)
3. FADHLURRAHMAN (15-052)
4. ZUKHRUF IBRAHIM (15-053)
5. NUZULLA FARHAN (15-054)
6. RANA ATIKAH (15-056)
7. DILLA PUTERI .A (15-057)

KELAS : B

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai

Manipulasi Material Cetak Elastomer.

Adapun makalah Manipulasi Material Cetak Elastomer ini telah kami usahakan

semaksimal mungkin , sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Namun tidak

lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi

penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan

terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi kita semua, yang ingin memberi saran dan

kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Manipulasi Material Cetak

Elastomer ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Manipulasi Material Cetak

Elastomer ini kita dapat mengambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi

terhadap kita semua.

Padang, April 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3

1.3 Tujuan.....................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Material Cetak Elastomer..................................4

2.2 Teknik Pembuatan Cetaka...................................................................................................4

2.3 Klasifikasi Bahan Cetak Elastomer......................................................................................4

BAB III METODE PRATIKUM

3.1 Alat Dan Bahan Manipulasi Material Cetak Elastomer...................................................12

3.2 Cara Kerja Manipulasi Material Cetak Elastomer ............................................................12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 hasil manipulasi Material Cetak Elastomer..................................................................17

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24

Anda mungkin juga menyukai