Kedaruratan Endodontik
Disusun oleh :
1. Nadiah Thahirah AR
2. Nadya Luthfiyah Hapusa
3. Wahdiyah Burhani
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul
“Kedaruratan Endodontik”
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Masalah.................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Kedaruratan Endodontik............................................................3
B. Klasifikasi Kedaruratan Endodontik............................................................4
C. Penegakan Diagnosa....................................................................................5
D. Penatalaksanaan...........................................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................19
B. Saran...........................................................................................................20
Daftar Pustaka........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegawatdaruratan dalam endodontik dan infeksi adalah kasus yang
dirasakan penderita berupa sakit (nyeri) dengan berbagai frekuensi nyeri atau
pembengkakan sebelum, selama, atau sesudah perawatan saluran dengan
penyebab berupa iritan yang menimbulkan inflamasi yang hebat di pulpa atau
jaringan periradikuler (Cohen et al., 1987 cit. Walton and Torabinejad, 1997;
Lemon, 1990 cit. Walton and Torabinejad, 1997).
Kedaruratan endodontik merupakan kasus yang cukup sering terjadi. Pada
survei yang dilakukan di AS diperoleh hasil 12% dari populasi telah mengalami
nyeri gigi dalam 6 bulan terakhir. Meskipun terdapat sedikit data, pulpitis
ireversibel yang ditandai dengan rasa nyeri yang sangat, dan akut merupakan
alasan paling sering bagi pasien untuk sesegera mungkin mencari perawatan pada
klinik dokter gigi. Pada kasus rasa nyeri sakit sulit dikontrol dengan obat
penghilang rasa nyeri, dokter gigi harus segera memberikan pertolongan yang
cepat dan efektif untuk meredakannya. Keberhasilan manajemen kedaruratan
endodontik membutuhkan keterampilan untuk mendiagnosis dan melakukan
penatalaksanaan kegawatdaruratan endodontik yang dapat dilakukan dengan
pulpektomi.
Sekitar 90% pasien yang datang ke tempat praktik dokter gigi dan
meminta perawatan untuk menghilangkan rasa nyeri adalah pasien yang memiliki
penyakit pulpa dan atau penyakit periapikal. Perawatan kegawatdaruratan yang
dilakukan dokter gigi bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan mengkontrol
inflamasi atau infeksi yang terjadi (Stock dkk., 2004). Perawatan lanjutan dapat
dilakukan setelah kondisi pasien memungkinkan (Weine, 2004).
Sebelum perawatan endodontik rutin maupun gawat darurat dilakukan,
harus dilakukan diagnosis yang tepat untuk mengetahui penyebab sakit pasien.
Sumber penyakit, pulpa maupun periapikal, harus dapat dibedakan karena
keduanya memiliki teknik perawatan yang berbeda. Pada umumnya, kondisi yang
memerlukan perawatan kegawatdaruratan endodontik dibagi menjadi empat
kategori dan masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda untuk
menghilangkan rasa nyerinya. Keempat kategori tersebut adalah pulpitis akut,
pulpitis akut dengan periodontitis apikal, pulpa nekrosis, dan abses periapikal
akut. Beberapa kondisi akut dapat terjadi dari inflamasi kronis dan lesi awal
inflamasi. Menentukan patogenitas yang tepat tidak begitu penting dalam
perawatan kegawat daruratan karena yang terpenting adalah menghilangkan rasa
sakit pasien (Weine, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimadsud dengan kegawatdaruratan endodontik ?
2. Apa saja klasifikasi dari kegawatdaruratan endodontik ?
3. Bagaimana sistem penegakan diagnosa kegawatdaruratan endodontik ?
4. Bagaimana pentalaksanaan dari kegawatdaruratan endodontik ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perngertian dari kegawatdaruratan endodontik
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari kegawatdaruratan endodontik
3. Untuk mengetahui sistem penegakan diagnosa dari kegawatdaruratan
endodontik
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari kegawatdaruratan endodontik
D. Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui apa pengertian dari kegawatdaruratan
Endodontik
2. Agar dapat mengetahui klasifikasi dari kegawatdaruratan endodontik
3. Agar dapat mengetahui sistem penegakan diagnosa dari kegawatdaruratan
endodontik
4. Agar dapat Mengetahui penatalaksanaan dari kegawatdaruratan
endodontik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegawatdaruratan Endodontik
Gawat = kritis = genting = berbahaya = dekat dengan kematian,
sedangkan Darurat adalah Keadaan sulit(sukar) yg tidak disangka-sangka
yang memerlukan penanggulangan segera. Kedaruratan endodontik
biasanya dikaitkan dengan rasa nyeri atau pembengkakan dan memerlukan
penegakan diagnosis serta perawatan dengan segera. Kedaruratan ini
disebabkan oleh adanya kelainan dalam pulpa dan atau jaringan
periradikuler. Kebanyakan keadaan darurat gigi adalah adanya gangguan
yang tidak direncanakan di dalam praktek sehari-hari, namun dokter gigi
harus memberikan pertolongan dengan cepat dan efektif. Kedaruratan
endodontik adalah suatu tantangan, baik dalam penegakan diagnosis
maupun penatalaksanaannya.
Dalam beberapa aspek diperlukan pengetahuan dan keterampilan
yang baik, ketidakmampuan menerapkan keterampilan dan kemampuan
yang baik akan menimbulkan akibat yang membahayakan. Diagnosis
danperawatan yang tidak tepat mungkin dapat meredakan nyeri yang
diderita, bahkan dapat memperparah keadaan. Para klinisi hendaknya
memiliki pengetahuan mengenai mekanisme nyeri, penatalaksanaan
pasien, diagnosis, anastesi, cara-cara pengobatan terapeutik dan perawatan
yang tepat, baik untuk jaringan lunak maupun jaringan keras (Grossman,
1988; Walton and Torabinejad, 2002).
Kedaruratan adalah masalah yang perlu diperhatikan pasien, dokter
gigi dan stafnya. Berbagai frekuensi nyeri atau pembengkakan terjadi pada
pasien sebelum, selama atau sebuah perawatan saluran akar. Penyebabnya
adalah adanya iritan yang menimbulkan inflamasi yang hebat di dalam
jaringan pulpa atau jaringan periradikuler.
Merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri apabila kita
berhasil menanggulangi dengan baik seorang pasien yang datang dalam
keadaan kesakitan. Sebaliknya, tidak ada yang lebih menyesakkan hati,
baik bagi pasien maupun dokternya, selain menerima pasien yang
mengalami flare-up setelah dirawat saluran akarnya padahal pada awalnya
gigi tersebut asimptomatik (Walton ang Torabinejad, 2002).
B. Klasifikasi dari kegawatdaruratan endodontik
1. Pulpitis reversible akut
Tanda dan Gejala :
Nyeri yang berlangsung singkat dihasilkan oleh temperatur yang
ekstrem dan kadang-kadang dengan makanan manis.
Rasa sakit biasanya berasal dari dentin
Pada pemeriksaan radiologis : Tidak terdapat pelebaran ligament
periodontal space
respons serba berlebihan dan tidak tepat. Mereka cenderung bingung dan
cemas. Oleh karena itu, harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar
dan pendekatan yang sistematik agar diagnosis akurat. Agar sampai pada
diagnosis yang tepat dan dapat menentukan sumber nyerinya, maka klinisi
nyeri; melakukan pemeriksaan visual pada wajah, jaringan keras dan lunak
radiograf.
medisnya sudah ada dan hanya perlu diperbaharui saja. Jika pasien
dikunjunginya
2. Pemeriksaan subyektif
dari pulpa. Nyeri yang terjadi pada waktu mastikasi atau ketika gigi
konfirmasi.
3. Pemeriksaan obyektif
pemeriksaan dengan kaca mulut dan sonde untuk melihat karies, ada
palpasi diatas apeks; tekanan dengan jari atau menggoyangkan gigi dan
perkusi ringan dengan ujung gagang kaca mulut. Tes vitalitas pulpa
tidak begitu bermanfaat pada pasien yang sedanh menderita sakit akut
4. Pemeriksaan periodonsium
apikalis akut disebabkan oleh pulpa nekrosis. Abses – abses ini kadang
5. Pemeriksaan radiografi
sebenarnya.
jaringan pulpa masih vital. Adanya sebagian jaringan yang vital dan
sebagian nekrose atau sebagian akut dan sebagian kronis dengan tidak
bila gigi menjadi sakit tanpa faktor penyebab, seperti makanan, panas,
dingin, manis atau trauma, sakit yang mengganggu pasien tidur di malam
kategon ini adalah pulpanya vital dan tidak peka terhadap perkusi.
adalah :
chamber).
trauma oklusal.
signifikan.
dibersihkan.
Menutup kavitas.
Cek oklusi
Analgesik diperlukan
sal.akar