Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Blok 5

PRAKTIKUM LOGAM DAN AMALGAM

Oleh Tutorial 2 :
1. Raudhatul Jannah (2213101010003)
2. Nectarina Olivida Liyana (2213101010013)
3. Selmi Agustari (2213101010023)
4. Irla oktavia (2213101010031)
5. Dinda Erawan (2213101010046)
6. Syabila Dahliana Nasution (2213101010056)
7. Elsi Syahfitri Limbong (2213101010063)
8. Rizal Asyraf (2213101010065)
9. Cut Zhafirah haura (2213101010067)
10. Mediana Azri Nasution (2213101010081)
11. Fitri Rahma Widhra (2213101010082)

FASILITATOR :
Viona Diansari S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Material Kedokteran Gigi, dengan judul:
“PRAKTIKUM LOGAM DAN AMALGAM”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Darussalam, 14 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Permasalahan .................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................................................ 3
BAB II Basic Teori .................................................................................................................... 2
2.1 Logam .............................................................................................................................. 4
2.2 Amalgam .......................................................................................................................... 4
BAB III Hasil ............................................................................................................................. 6
3.1 Logam .............................................................................................................................. 6
3.2 Amalgam .......................................................................................................................... 6
BAB IV Pembahasan ................................................................................................................. 8
3.1 Logam .............................................................................................................................. 8
3.2 Amalgam .........................................................................................................................10
BAB IV Kesimpulan .................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang Logam adalah substansi kimia opak mengkilap yang merupakan
penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik. Bila dipoles, merupakan pemantul atau
reflektor sinar yang baik. Kebanyakan logam yang digunakan di kedokteran gigi dalam bahan
padat untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan kawat ortodonti. Unsur logam
adalah: besi (Fe), alumunium (Al), timah (St), nikel (Ni) dan emas (Au). Suatu logam
mempunyai sifat-sifat tertentu yaitu sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif.

Salah satu sifat tersebut ada sifat mekanik, yang meliputi kekuatan, keuletan, kekerasan,
ketahanan lelah, dan sifat lainnya. Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan
proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses
permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik logam salah satu pengujian yang digunakan adalah
uji tarik.

Uji tarik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/
material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah. Pengujian tarik (tensile
test) juga sering disebut sebagai tension test, merupakan salah satu dari pengujian mekanik yang
paling mendasar/ fundamental, sangat sederhana, tidak mahal dan telah distandarisasi di seluruh
dunia. Dapat mengetahui tegangan, regangan,reduksi, dan modulus elastisitas.

Amalgam adalah paduan yang mengandung merkuri. Merkuri, cairan pada suhu kamar,
dapat larut dan bereaksi membentuk paduan dengan berbagai logam. Ketika partikel logam
dicampur dengan merkuri, bagian luar partikel akan larut menjadi merkuri. Pada saat yang sama,
merkuri berdifusi ke dalam partikel logam. Ketika kelarutan logam dalam merkuri terlampaui,
kristal-kristal yang mengandung merkuri mulai mengendap di dalam merkuri. Selama periode
reaksi ini, partikel-partikel logam hidup berdampingan dengan raksa cair, sehingga campuran
tersebut memiliki konsistensi seperti plastik. Ini berarti bahwa campuran tersebut dapat diubah
menjadi bentuk apa pun dengan tekanan yang ringan. Ketika kandungan raksa cair dalam

1
campuran berkurang karena terbentuknya endapan, campuran akan mengeras. Proses ini disebut
amalgamasi dan bahan ini telah digunakan untuk memperbaiki struktur gigi. Penggunaan
amalgam pertama kali untuk penambalan gigi tercatat dalam literatur medis Cina pada tahun 659
M. Dalam bab ini, istilah restorasi mengacu pada penambalan amalgam dan struktur gigi yang
berdekatan.

Amalgam yang digunakan saat ini sebagian besar didasarkan pada formulasi yang
diterbitkan oleh G.V. Black pada tahun 1895, meskipun konsep amalgam diperkenalkan di
Amerika Serikat pada tahun 1833 oleh Crawcours bersaudara, yang berasal dari Perancis. Sejak
saat itu, modifikasi besar dari formulasi G.V. Black termasuk penggabungan kandungan tembaga
yang lebih tinggi dan partikel bola, yang keduanya diperkenalkan pada awal 1960-an. Terlepas
dari sejarah panjang keberhasilannya sebagai bahan restoratif, ada kekhawatiran berkala
mengenai potensi efek kesehatan yang merugikan yang timbul dari paparan merkuri yang
dilepaskan dari amalgam gigi. Karena kemajuan dalam komposit berbasis resin dan teknologi
perekat dalam kedokteran gigi, penggunaan amalgam telah menurun secara substansial.
Penggunaannya mungkin akan dibatasi dalam waktu dekat dan pada akhirnya akan hilang dari
gudang senjata dokter gigi.

Seperti halnya dengan bahan lain yang dibahas dalam buku ini, keterampilan praktis dan
pengetahuan ilmiah yang baik tentang bahan tersebut diperlukan untuk membuat restorasi yang
berkualitas tinggi. Bahkan ketika tidak ada amalgam baru yang dipasang pada pasien, masih ada
miliaran restorasi amalgam yang tersisa di mulut pasien. Restorasi ini memerlukan pemeriksaan
berkala untuk memutuskan apakah tambalan yang rusak harus diganti, diperbaiki, atau
difinishing. Namun, keputusan klinis ini membutuhkan pemahaman tentang beberapa istilah
kunci yang biasa digunakan oleh profesi kedokteran gigi. Dalam bab ini, struktur amalgam,
ikatan yang tepat, dan karakteristik manipulasi akan dibahas.

1.2 Permasalahan.

1. Bagaimana standar prosedur pengujian tarik dengan baik benar ?


2. Apa saja sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian tarik ?
3. Data apa saja yang didapat dari hasil pengujian tarik ?

2
4. Apa pengertian amalgam?
5. Bagaimana komposisi pada bahan tumpatan amalgam?
6. Apa saja kondisi dan sifat bahan tumpatan amalgam?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan amalgam?
8. Bagaimana tehnik manipulasi serta reaksi setting bahan amalgam?
9. Bagaimana pengaplikasikan bahan tumpatan amalgam?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pemanjangan (strain) dari logam


2. Untuk mengetahui bagaimana teknik yang benar ketika melakukan uji tarik stress dan
strain
3. Untuk mengetahui perubahan perpanjangan dan dimensi dari logam yang diuji
4. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan logam mengalami perpanjangan
5. Untuk mengetahui indikasi serta kontraindikasi pada pembuatan restorasi amalgam
6. Untuk tahu sejauh mana batasan pada pembuatan restorasi amalgam
7. Untuk mengetahui teknik pembuatan restorasi amalgam
8. Untuk mengetahui kegagalan yg mungkin terjadi pada pembuatan restorasi amalgam

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan praktikum dan pembuatan laporan ini adalah
ilmu pengetahuan pada bidang logam kedokteran gigi dan material kedokteran gigi, khususnya
dalam bidang uji tarik.

Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan praktikum dan pembuatan laporan ini adalah
ilmu pengetahuan pada bidang penambalan amalgam dan struktur gigi yang berdekatan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Logam

Logam adalah: suatu kumpulan atom yang membetuk: kristalin secara teratur bahan
logam mudah unluk dibentuk.

 karalcristik dari logam yaitu: keras, hosar, padal, opaque (Lidak lembus simur),
mengkilat, titik loleh tingei, padat, bersifat konduktor panas dan listrik, terdiri dari
karistal, ductile (dapat ditarik: memberluk kawal, malleable (diberlak lingga tipis dan
lembne calaya) dil. Pornbuatan Logans Kedokturan Cigi:
 Casting/pengecoran: mencairkan logam dan membentulya dalam cetakan seperti besi,
aluminium dIl
 Cold working : logam ditempa, ditarik dan digulung untuk mendapatkan bentuk
kawat.
 Amalgamasi

Contoh logam kedokteran gigi: kawat ortodontik, untuk inlay, crown bridge, rangka gigi
tiruan, amalgam, dental implant dan logam muri.

Dampaknya kontak mulut pasien dengan nikel/logam terlebil jika ia alergi

Mahasiswa kg diharapkan dapat membuatnya dengan hasil maksimal, permukaan halus dan
scsuai ukuran schingga ia punya pengalaman dibidang tersebut dan berguna nantinya ketika
praktek.

2.2. Amalgam

Beberapa dekade yang lalu bahan restorasi yang paling populer adalah amalgam,
dikarenakan amalgam mempunyai sifat yang sangat kuat, tahan tekanan dan tahan terhadap
temperatur suhu yang tinggi.

Komposisi amalgam sendiri ialah campuran atau gabungan dari 63%-70% perak, 26%-
29% timah, 2%-5% tembaga 0-2% seng.

4
Amalgam memiliki beberapa kelebihan diantaranya

 prosedur perawatannya tidak memerlukan waktu yang banyak


 memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga baik untuk menahan tekanan saat
mengunyah
 biaya yang terjangkau
 jangka pemakaian yang cukup lama dibandingkan dengan bahan restorasi lain.

Walaupun memiliki kelebihan yang cukup banyak, lambat Laun amalgam mulai ditinggalkan
dan tidak dipakai lagi, selain karena kurang estetik, amalgam mengandung merkuri yang menjadi
pertimbangan biologis. Ada 2 jenis pengaruh biologis potensial yang akan terjadi

1. Reaksi kontak mukosa pada amalgam atau amalgam yang korosi

2. Efek sistemik yang merugikan dari kandungan merkuri yang berbahaya bagi tubuh

5
BAB III

HASIL

3.1. Amalgam

Pada percobaan, yaitu melakukan triturasi secara mekanik menggunakan amalgam


berbentuk tablet dengan perbandingan 1:1 dengan bantuan amalgamator selama 10 detik. Pada
percobaan ini didapatkan hasil berupa amalgam mencapai kekerasan (setting time amalgam).

3.2. Logam

NO JENIS WIRE WAKTU KETERANGAN


PENARIKAN
1 Wire ortho 10 Menit Tidak terjadi pemanjangan
2 Wire tembaga 10 Menit 0,6 mm : terjadi penambahan 2cm
1,0 mm : terjadi pemanjangan 0,5 cm
Pemanjangan wire 1,0 mm Pemanjangan wire 0,6 mm

6
Pemanjangan wire ortho

Wire ortho berbahan stainless steel lebih kuat dari pada wire tembaga, tidak mudah mengalami
perenggangan. Hasil uji Wire otho stainless steel tidak terjadi perubahan setelah ditarik
menggunakan tang dari kedua sisinya selama 10 menit. Sedangkan dalam kurun waktu yang
sama kawat dari tembaga dari 5 cm menjadi 7 cm setelah di tarik dengan tang di kedua sisinya.

7
BAB 1V

PEMBAHASAN

4.1. Logam

Di dalam kedokteran gigi logam adalah salah satu bahan pilihan utama yang digunakan
untuk merestorasi gigi yang hilang karena karies, rusak, dan trauma. Logam mempunyai
kekuatan yang lebih besar dan lebih padat dibandingkan dengan unsur kimia lainnya.
Kebanyakan bahan logam yang digunakan dalam restorasi gigi tiruan kedokteran gigi adalah
bahan logam campur atau yang biasa disebut dengan logam alloy atau dental alloy

 Alat dan bahan


1. Wire ortho: stainless stell 0,6 mm
2. Wire listrik (tembaga)
3. Tang listrik
4. Tang potong
5. Mikrometer digital

 Cara kerja
1. Ukur dan potong wire sepanjang 20 cm
2. Jepit kedua ujungnya dengan tang listrik dan tarik sekuatnya selama 10 menit secara
kontinyu
3. Ukur panjang wire
4. Tahapan kerja no.2 dan 3 di ulang in sebanyak 3 kali atau sampai putus
5. Amati dan foto bagian tengah wire selama proses penarikan sampai putus di bawah
steromikroskop

1. Wire Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu yang
berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang
baik. Adapun sifat sifat tembaga adalah :

8
• Tembaga memiliki warna kuning kemerah - merahan.

• Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi.

• Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran
tipis, kawat.

• Bersifat sebagai konduktor panas dan listrik yang bagus untuk aliran electron

2. Wire Ortho

Wire ortho adalah wire yang berbahan stainless steel, pada wire steinless steel dilakukan
penarikan pada 10 menit pertama tanpa mengalami pemanjangan dan putus dan selanjutnya
pada 10 menit kedua wire ini juga tidak mengalami pemanjangan.

Wire satainless steel memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dan memiliki elastic limit
dan modulus elastisitas yang tinggi, yang membuatnya lebih baik dibanding allery lainnya
khususnya pada kasus dibutuhkamya wire yang lebih kaku.

Adapun sifat-sifat dari steinless steel, yaitu :

• Sebagian varietas dari stainless steel memiliki permeabilitas magnetis. Mereka sangat
tertarik terhadap magnet.

• Stainless steel bukan konduktor yang baik (panas dan listrik).

• Tahan terhadap korosi.

• Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi. Ini berarti dapat dengan mudah dibentuk atau
bengkok atau digambar dalam bentuk kabel.

Untuk menentukan besarnya Stress, Strain maupun modulus elastisitas dapat ditentukan dari
grafik hasil pengambilan data pengujian tarik logam seperti gambar di bawah ini yaitu curve
stress-train :

9
Kemiringan garis lurus dari grafik regangan tegangan menunjukkan ukuran modulus elastisitas
atau kekauan dari material logam.

4.2 Amalgam

Amalgam adalah campuran dari paduan logam (aloi) dan air raksa (Hg). Amalgam merupakan
bahan untuk merestorasi gigi yang terkena karies.

Adapun Alat dan bahan yang di gunakan:

1.Mortal dan pestel

2.Amalgamator

3.Amalgam Dispenser

4.Kain kasa 10 X 10 Cm2

5.Amalgam Kondesor

6.Burnisher

7.Dental pinset

8.Lempeng Kaca

9.cetakan berbentuk ring terbuat dari pelantik ukuran diameter 5 mm tinggi 3 mm

10.Spatula semen

11.Amalgam kapsul,bubuk alloi,liquid merkuri

Cara Kerja
10
2. Pengadukan Menggunakan Amalgamator:

a. Siapkan alat-alat.

b. Letakan amalgam kapsul pada pegangan kapsul.

c. Atur amalgamator pada kondisi triturasi 10 detik ( lihat instruksi pabrik ).

d. Tekan tombol triturasi ( sesuai waktu yang telah ditentukan ).

f. Lepaskan kapsul dari amalgamator.

g. Tuangkan massa amalgam ke dalam kasa kemudian peras untuk membuang kelebihan
merkuri. ( simpan dalam wadah yang disiapkan ).

h. Masukan massa amalgam sedikit demi sedikit ke dalam cetakan/ring plastic. (Pada demo
praktikum kemarin, step ini tidak dilakukan.)

(Gambar 1) (Gambar 2) (Gambar 3)

11
Merkuri yang terkandung dalam amalgam dimurnikan melalui proses distilasi. Hal ini dilakukan
untuk memastikan proses eliminasi sisa-sisa material yang tak murni yang dapat mempengaruhi
karakteristik setting dan sifat-sifat fisik dari amalgam yang telah setting. Komposisi bubuk alloy
diatur sesuai dengan Standar ISO untuk amalgam alloy. Komponen utama dari alloy adalah
perak, timah, dan tembaga. Beberapa komponen lain dengan jumlah sedikit yang terkandung
dalam alloy antara lain besi, indium, atau palladium.

Reaksi yang terjadi ketika bubuk alloy dan merkuri tercampur adalah reaksi yang kompleks.
Merkuri berdifusi kedalam partikel-partikel alloy, dimana partikel-partikel yang sangat kecil
dapat larut secara menyeluruh dalam merkuri. Reaksi ini menghasilkan kristal yang membentuk
fase baru dalam amalgam yang telah setting.

12
BAB V

KESIMPULAN

Pada hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa uji tarik logam diamati ketahanan bahan
materialnya sejauh mana pertambahan panjangnya dan bagaimana bahan tersebut bereaksi
terhadap tarikan, berdasarkan hasil percobaan tembaga mengalami perpanjangan.

Jenis material yang berbeda, dengan perlakuan yang didapatkannya berbeda dan
komposisinya yang berbeda akan menyebabkan nilai kekuatannya berbeda pula dan kurva hasil
uji tariknya juga berbeda, didapatkan hasil uji wire ortho sulit untuk putus dibandingkan dengan
wire tembaga.

Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah
merkuri atau air raksa. Penggunaan amalgam sebagai bahan restorasi sudah sangat jarang
digunakan. Hal ini disebabkan kandungan amalgam mengandung merkuri dan memiliki
keestetikan yang kurang. Namun, amalgam juga memiliki beberapa kelebihan diantaranya masa
pemakaian yang lebih lama, pemasangan yang cukup mudah, serta tidak mahal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anusavice, KJ., 2004, Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10, Jakarta : EGC
Penerbit Buku Kedokteran

Ilmu kedokteran gigi dasar, dental material, Abdillah Imron Nasution

Mccabe JF, Walls AWG. Applied Dental Material. 9th ed. United Kingdom : Blackwell
Publishing, 2008

Nurdin Hendri. 2019. Metalurgi Logam. Unp Press. Padang

14

Anda mungkin juga menyukai