Gambaran klinis yang dapat dilihat adalah mukosa tampak licin mengkilap (tidak
ada stippling pada gingiva), pucat, kering, mudah mengalami iritasi dan
pembengkakan,
mudah terjadi pendarahan bila terkena trauma (lebih parah jika terdapat
kelainan
sistemik) serta elastisitasnya berkurang. Ini karena pertambahan usia
menyebabkan sel
epitel pada mukosa mulut mengalami penipisan, berkurangnya keratinisasi,
berkurangnya
vaskularisasi, serta penebalan serabut kolagen pada lamina propia.6,7,11 Antara
perubahan
klinis yang dapat terjadi adalah :
2.4.1 Jaringan flabby
Pada kasus resorbsi tulang alveolar, sering terjadi pada pasien yang sudah lama
kehilangan gigi sehingga mengakibatkan linggir alveolar menjadi datar atau
jaringan
lunak sekitarnya menjadi flabby. Menurut Boucher (cit. Damayanti) jaringan
flabby
merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperplasia yang awalnya
diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada
residual
ridge. Makin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat
jaringan
flabby. Biasanya terjadi pada penderita yang lama tidak memakai gigitiruan
atau dapat
juga terjadi pada penderita yang menggunakan gigitiruan yang tidak pas. 6
2.4.2 Kelenjar saliva
Fungsi kelenjar saliva yang mengalami penurunan merupakan suatu keadaan
normal pada proses penuaan manusia. Manula mengeluarkan jumlah saliva
yang lebih
sedikit pada keadaan istirehat, saat berbicara, maupun saat makan. Keadaan
ini
disebabkan oleh adanya perubahan atropi pada kelenjar saliva sesuai dengan
pertambahan
umur yang akan menurunkan produksi saliva dan mengubah komposisinya
sedikit.
terpaksa bekerja lebih keras untuk menghasilkan efek tekanan yang adekuat
dan dapat
menelan makanan, seterusnya akan meningkatkan resiko untuk
berkembangnya dysphagia.11,14
Fungsi penelanan pasti akan mengalami penurunan pada manula walaupun
mempunyai rongga mulut yang sehat. Aksi pergerakan lidah akan berubah
dengan
meningkatnya umur. Perubahan yang terjadi adalah perlambatan dalam
mencapai tekanan
otot dan pergerakan yang efektif pada lidah, gangguan pada ketepatan
waktu kontraksi otot lidah sehingga menganggu fungsi pencernaan di rongga
mulut secara
keseluruhannya.14
Akibat gangguan pada sistem pencernaan dan kehilangan sensori
pengecapan
sehingga menyebabkan kehilangan selera makan, manula kehilangan berat
badan
merupakan keadaan umum yang sering terjadi.
2.4.4 Bentuk bibir
Menurut Penna dkk (cit. Al-Drees) menyatakan bahwa terdapat penurunan
massa
dari otot bibir yaitu m. Orbicularis oris pada manula dengan menggunakan
analisa secara
histomorphometric. Senyuman manula kelihatan lebih lebar secara
transversal dan
mengecil secara vertikal. Ini menunjukkan bahwa memang berlaku
penurunan massa dari
otot Orbicularis oris pada bibir sehingga kemampuan otot ketika manula
senyum semakin
berkurang.
Tekstur permukaan mukosa mulut
Perubahan yang berlaku pada sel epitel mukosa mulut berupa penipisan
ketebalan
lapisan sel, berkurangnya elastisitas serta berkurangnya vaskularisasi.
Akibatnya secara
klinis menyebabkan mukosa mulut menjadi lebih pucat, tipis, kering, dengan
proses
penyembuhan yang melambat. Hal ini menyebabkan mukosa mulut lebih
mudah
mengalami iritasi terhadap gesekan atau trauma, yang diperparah dengan
berkurangnya
aliran saliva. Pada mukosa gingiva yang sehat karakteristiknya berupa
stippling yang
menghilang dengan bertambahnya usia, akibatnya mukosa gingiva menjadi
licin.
Faktor-faktor mempercepat/ memperlambat proses aging
Radikal-radikal bebas
Molekul-molekul terdiri dari atom dan elektron, dan elektron biasanya
berpasangan. Terdapat kondisi dimana terdapat molekul-molekul yang
mempunyai