Anda di halaman 1dari 10

1.

Space maintainer merupakan alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat
kehilangan dini gigi sulung,alat ini dipasang diantara dua gigi. Ruang yang terjadi akibat
adanya tanggal premature perlu dipertahankan sebelum gigi tetangga bergeser ke
diastema. Untuk mencegah agar ruangan tersebut tidak ditempati gigi-gigi yang
berdekatan

perlu

dipasang

piranti

yang

disebut

space

maintainer.

(AAPD,2009:Rahardjo,2009)
Space maintainer yang merupakan benda asing dalam rongga mulut dapat bersifat
mengganggu jika penggunaannya tidak diperhatikan dengan baik. Untuk dapat digunakan
, syarat-syarat space maintainer adalah sebagai berikut (Tilakraj,2003):
Dapat menjaga ruang dimensi proksimal , berarti alat in harus mampu menahan
desakan dan mesial maupun distalnya sehingga space yang dipertahankan tetap

ukurannya.
Tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya, berarti alat ini tidak boleh premature
kontak dengan gigi antagonis. Dalam pembuatan sentrik oklusi harus mendapat
perhatian khusus, sebab pengambilan sentrik oklusi yang tidak benar akan
mengakibatkan timbulnya kelainan lain atau memperparah kelainan yang telah

ada.
Tidak mengganggu erupsi gigi permanen, Alat space maintainer yang senng
menggangu erupsi gigi permanen adalah jenis distal shoe atau Willet shoe.
Pembuatan distal shoe yang kurang cermat dapat mengakibatkan distal shoe
tersebitjatuh tepat diatas gigi molar pertama permenen yang sedang erupsi
sehingga gigi tersebut terhalang erupsinya. Apabila distal shoe nya terlalu ke
depan maka justru akan mengganggu erupsi gigi premolar yang akan erupsi. Perlu
diingat bahwa distal shoe biasa di pasang pada kasus pencabutan gigi molar kedua
desidui sebelum gigi molar pertama permanen erupsi. Distal shoe atau Willet shoe
ini biasanya dipasang bersamaan dengan pencabutan gigi molar kedua desidui
ybs, sehingga memanfaatkan anesthesi pada pencabutan. Bila dilaksanakan
beberapa waktu setelah pencabutan maka dalam pemasangannya memerlukan
anesthesia lagi, karena harus membuka gingiva untuk mencapai ujung prosesus

alveolaris.
Harus menyiapkan ruang mesiodistal yang cukup untuk lurusnya erupsi gigi
permanen dibawahnya. Ini dimaksudkan agar alat space maintainer dipasang pada

keadaan spacenya cukup untuk gigi yang akan erupsi, jadi jangan sampai space
memang kurang dari space maintainer tetap dipasang. Perhitungan atau analisa
space tidak boleh gegabah, dan kemungkinan bahwa akan terjadi kekurangan
space harus tetap dinomersatukan sehingga tidak akan terjadi salah hitung, yang
seharusnya membutuhkan space disimpulkan sebagai cukup space. Akibatnya
space yang dipertahankan justru space yang kurang untuk erupsi gigi yang ada di

bawahnya. Ini akan berakibat gigi erupsi kearah lain atau impaksi.
Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula, desain yang sederhana. Tidak mengganggu lidah dan tidak
menyesakkan rongga mulut. Plat yang tebal dan besar akan menyita ruang gerak

lidah sehingga fungsi bicara terganggu.


Mudah dibersihkan dan dipertahankan
Jenis space maintainer : ANGKAT TANGAN !!! KEBANYAKAN :D, hahahaha,

AHB pasti lengkap entar jenis space maintainernya . muah


Sumber :
Rahardjo, pambudi. 2009. Peranti Ortodonti Lepasan. Surabaya: Airlangga University Press
Tilakraj, T.N.2003. Essentials of PEDODONTICS.New Delhi:Jaypee Brothers
2.
Tidak semua kasus gigi desidui yang tanggal harus menggunakan space maintainer.
Hal ini karena space maintainer terkadang menimbulkan kerusakan pada jaringan lunak
mulut terutama pada penggunaannya dalam waktu yang lama. Sehingga perlu
diperhatikan setiap indikasi maupun kontraindikasi penggunaan space maintainer untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaannya. Beberapa indikasi dan
kontraindikasi space maintainer yaitu :
A. Indikasi

Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi
menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masih
terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya.

Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat
yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapat
diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.

Adanya tanda-tanda penyempitan ruang.

Kebersihan mulut (OH) baik.

Adapun waktu yang tepat penggunaan space maintainer adalah segera setelah
kehilangan gigi sulung. Kebanyakan kasus terjadi penutupan ruang setelah 6 bulan
kehilangan gigi.

B. Kontraindikasi

Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan erupsi.

Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi dan diharapkan penutupan
ruang.

Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan pencabutan


dan perawatan ortodonti.

Gigi permanen penggantinya tidak ada (agenisi).


Selain kontraindikasi yang disampaikan diatas , terkadang space maintainer tidak

diaplikasikan pada anak meskipun ada gigi yang tanggal premature. Beberapa alas an lain
tidak digunakannya space maintainer adalah sebagai berikut :
1. Jika tonjolan dan dataran inklinasi dari gigi-gigi di samping gigi yang dicabut itu
sudah mengunci sedemikian rupa sehingga pergeseran ke arah tempat yang kosong
itu sudah dengan sendirinya terhalang.

2. Jika pergeseran ke arah tempat yang kosong itu dapat memperbaiki oklusi dari
molar pertama permanen.
3.

Jika pergeseran ke tempat yang kosong dapat memperbaiki adanya gigi depan yang
crowded.

4. Pada anak dengan usia yang masih sangat muda sehingga sulit kerjasama dengan
dokter gigi.
5. jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisif sulung, maka
pemasangan space maintainer tidak perlu karena pertumbuhan daerah ini ke arah
transversal sangat laju dan pergeseran gigi-gigi kaninus ke arah mesial hampir tidak
ada

AKU GAK NGERTI SUMBEREEEE :D


Sumber :
Moyers, R.E. 1973. Handbook of Orthodontics, 3rd ed. Chicago: Year-book Publishers
Finn, S.B., 1973. Clinical Pedodontic, 4 th. ed., W.B. Saunders Co., Philadelphia

3.

Metode-metode tadi kan jadinya nggak usah sha :D


Tahapan Tahapan ae yooo :D
Kehilangan dini gigi sulung akan mengakibatkan gigi tetangganya bergeser karena
adanya gaya ke mesial dari gigi posterior yang erupsi pada anak yang sedang dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan. Untuk mengatasi masalah kehilangan dini gigi sulung
adalah dengan penggunaan alat penahan ruang yang dikenal dengan space maintainer.
Pembuatan space maintainer yang dilakukan oleh dokter gigi melalui beberapa tahapan
dimulai dari datangnya pasien hingga terbentuknya space maintainer, yaitu sebagai
berikut :

1. Dilakukan foto rongten (sepurane lek salah tulisane) .


Edmund Kells adalah dokter gigi pertama yang menganjurkan penggunaan
radiografi secara rutin pada praktek dokter gigi .Radiografi dapat menjadi dasar
rencana perawatan dan mengevaluasi perawatan yang telah dilakukan.
Radiografi dapat digunakan untuk memeriksa struktur yang tidak terlihat pada
pemeriksaan klinis.
2. Interpretasi
Dari hasil foto rontgen akan terlihat gigi-gigi permanen yang belum erupsi
dimana tidak dapat dilihat secara klinis. Dengan gambaran radiopak yang
dihasilkan , dapat diketahui posisi gigi permanen serta ukuran gigi permanen
yang akan erupsi.
3. Diagnosa klinik
Dari interpretasi foto rontgen gigi, dokter gigi akan melakukan diagnose
mengenai kasus pada pasien. Misalnya dalam scenario adalah kehilangan gigi
75 dan 84 dan benih gigi 35 dan 44 belum menembus tulang alveolar.
4. Indikasi perawatan
Dari diagnose yang dibuat , berikutnya yang dilakukan adalah menentukan
perawatan. Dalam hal ini kaitannya dengan menentukan jenis space maintainer
yang sesuai dengan pasien. Pasien memiliki keluhan tidak nyaman ketika
mengunyah makanan . Hal ini dikarenakan banyaknya gigi pasien yang karies
dan adanya gigi yang tanggal dan gigi permanen dibawahnya belum siap
menggantikan. Oleh karena itu , sesuai dengan jenis-jenis space maintainer ,
pada pasien bisa dipasangkan space maintainer fungsional untuk memperbaiki
fungsi mastikasi pasien.
5. Membuat Desain
SYALALALALLAALALAAAAA
6. Pembuatan space maintainer
Langkah langkah pembuatan space maintainer secara garis besar dapat
dibagi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Fitting the bands


Impression taking
Appliance fabrication
Cementation

a. Langkah pertama pembuatan SM dimulai dengan mencoba berbagai


ukuran band yang akan dipakai yang sesuai dengan bentuk dan ukuran
gigi. Proses ini menggunakan cara trial dan error dimana band dipilih
dari berbagai macam ukuran yang bervariasi kemudian dipilih yang
paling cocok.
b. Jika kotak antara gigi sangat dekat, sehingga tidak ada ruang maka
diperlukan separating elastics yang dapat itempatkan beberapa hari
sebelum percobaan bands. Separating elastics ini dimasukkan ke sela
sela gigi menggunakan dental floss.
c. Memasang band pada gigi dan menyesuaikannya dengan kondisi gigi
menggunakan tekanan jari. Juga bisa menggunakan bantuan tongue
depressor dengan cara pasien iminta untuk menggigit tongue depressor.
d. Jika band terlalu besar maka akan longgar dan mudah untuk lepas
sehingga dokter gigi harus membuat band sedemikian rupa agar pas di
gigi dan tidak bergerak oleh karena tekanan jari. Pada tahap finl
digunakan band pusher jika masih tersisa ruang antara band dan gigi.
Hal ini untuk meminimalisasi penggunaan semen.
e. Memasuki tahap impression taking, biasanya ada 2 pilihan bahan yang
dapat digunakan. Yang pertama adalah alginate dan yang kedua adalah
compound. Alginate biasanya digunakan untuk removable appliance
sedangkan compound lebih igunakan untuk fixed appliance karena lebih
stabil dan akurat.
f. Compound kemudian dipanaskan sehingga akan didapatkan tekstur yang
lembut dan lunak sehingga dapat digunakan untuk mencetak gigi.
g. Kemudian compound tersebut diletakkan dalam tray yang selanjutnya
dimasukkan ke dalam rongga mulut untuk digigit selama sekitar 10
sampai dengan 15 etik.
h. Sesudah didapatkan cetakan yang jelas, cetakan tersebut dikirimkan ke
laboratorium.
i. Cetakan tersebut kemudian akan diberi gips sehingga menjadi keras.
j. Selanjutnya outline atau sktesa SM digambar pada cetakan yang telah
dilapisi oleh gips tersebut.
k. Pembuatan wire sesuai dengan cetakan, wire perlu ditempatkan dekat
dengan jaringan sehingga lenih nyaman untuk dipakai namun tidak

menyentuh jaringan lunak sehingga lidah tidak bisa berada di antara


l.
m.
n.
o.

wire dengan jaringan lunak karena akan mengiritasi.


Wire dipasang pada cetakan sehingga dapat disolder dengan band.
Polishing
Memasang SM dari model ke gigi.
Gigi diisolasi dengan cotton roll kemudian dikeringkan kemudian semen
diaplikasikan. Bahan semen yang digunakan bisa berupa zinc phosphat
atau glass ionomer.

10

11

12

13

14

15

16

TOLONG MASUKIN GAMBARNYA YA SHA . WES JAM 6 AKU KATE ADUS

Sumber : Atlas of Pediatric Dentistry online at http://depts.washington.edu/peddent/

.
4.

Opo iki ?? aku ngantoookkk


INDIKASI

a.

Dalam, pit dan fisura retentive

b.

Pit dan fisura dengan dekalsifikasi minimal

c.

Karies pada pit dan fisura atau restorasi pada gigi sulung atau permanen lainnya

d.

Tidak adanya karies interproximal

e.

Memungkinkan isolasi adekuat terhadap kontaminasi saliva

f.

Umur gigi erupsi kurang dari 4 tahun.

KONTRAINDIKASI
a.

Self cleansing yang baik pada pit dan fisura

b.

Terdapat tanda klinis maupun radiografis adanya karies interproximal yang memerlukan
perawatan

c.

Banyaknya karies interproximal dan restorasi. Jika sudah terjadi karies pada gigi , tidak
dapat dilakukan upaya pencegahan seperti halnya fissure sealant , tapi dilakukan tumpatan
pada gigi yang mengalami karies.

d.

Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan isolasi dari kontaminasi saliva

e.

Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun.


(M. John Hick dalam J.R Pinkham, 1994: 459-61)
Pertimbangan lain dalam pemberian sealant juga sebaiknya diperhatikan. Umur anak
berkaitan dengan waktu awal erupsi gigi-gigi tersebut. Umur 3-4 tahun merupakan waktu
yang berharga untuk pemberian sealant pada geligi susu; umur 6-7 tahun merupakan saat
erupsi gigi permanen molar pertama; umur 11-13 tahun merupakan saatnya molar kedua dan
premolar erupsi. Sealant segera dapat diletakkan pada gigi tersebut secepatnya. Sealant juga
seharusnya diberikan pada gigi dewasa bila terbukti banyak konsumsi gula berlebih atau
karena efek obat dan radiasi yang mengakibatkan xerostomia (Norman O. Harris, 1999:
245-6).

5.

Anda mungkin juga menyukai