Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN

ALAT DAN BAHAN FINISHING DAN POLISHING GTLL

DOSEN PENGAJAR
DRG. ARIYANI GOELILING M.KES

DI SUSUN OLEH

NAMA : HAJAR ASWAD

NIM : B1G119040

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN


INFORMATIKA

PRODI D-III TEKNIK GIGI

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Subahannahuwataala Tuhan


sekalian alam, shalawat dan salam kepada Rasulullah Sollallahualaihiwasallam
beserta keluarganya yang telah menuntun umatnya untuk selalu berpegang pada
jalan yang lurus dan benar, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “ALAT DAN BAHAN FINISHING DAN POLISHING
GTLL”, yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gigi Tiruan Lengkap
Lepasan. saya juga mengucapkan terima kasih kepada, ibu Drg. Ariyani
Goeliling, M. Kes selaku dosen pengajar pada mata kuliah Gigi Tiruan Lengkap
Lepasan.

Akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
untuk saya pribadi dan untuk pembaca.

Pammana, 12 Juni 2020

Hajar Aswad

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Finishing dan Polishing ................................................... 4
2.2 Tujuan Finishing dan Polishing ..................................................... 4
2.3 Alat dan Bahan Finishing dan Polishing......................................... 5
2.4 Faktor-faktor yang Dapat Mmempengaruhi Proses Finishing dan
Polishing........................................................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Restorasi gigi diselesaikan sebelum dipasang di dalam


rongga mulut untuk mendapatkan manfaat dari perawatan gigi
diantaranya kesehatan mulut, fungsi dan estetika. Restorasi dengan
kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan kesehatan mulut
dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri patogen. Ini
diperoleh melalui reduksi daerah permukaan total dan mengurangi
kekasaran permukaan restorasi. Permukaan yang lebih mulus akan lebih
mudah dijaga kebersihannya dengan tindakan pembersihan preventif yang
biasa dilakukan sehari-hari karena benang gigi dan sikat gigi akan
mendapat jalan masuk yang lebih baik ke semua permukaan dan daerah
tepi. Dengan beberapa bahan gigi tertentu, aktivitas karat dan korosi dapat
dikurangi cukup besar jika seluruh restorasi dipoles dengan baik.

Salah satu langkah yang paling penting untuk mendapatkan


restorasi yang sukses adalah finishing dan polishing. Menurut definisi,
finishing adalah pengurangan ketebalan atau kotoran untuk mendapatkan
anatomi yang dibutuhkan untuk restorasi, sementara polishing mengacu
pada pengurangan kekasaran dan goresan yang biasanya dibuat dengan
instrumen finishing.

Finishing and polishing yang tepat akan meningkatkan hasil


estetika serta meningkatkan umur restorasi yang lama sehingga
memaksimalkan kesehatan rongga mulut dari pasien. Finishing dan
polishing sangat penting karena permukaan yang halus mengurangi
kemungkinan adhesi yang berarti kecil kemungkinannya untuk plak dapat
terakumulasi pada permukaan yang dipolishing sehingga restorasi bertahan
lama, permukaan gigi yang halus dapat meminimalkan iritasi gingiva dan
diskolorisasi, dapat meningkatkan integritas marginal restorasi karena pada

1
permukaan interproksimal memiliki potensi retensi plak maksimum
dengan melakukan polishing pada permukaan interproksimal secara
signifikan akan menurunkan risiko karies sekunder dan penyakit
periodontal, dan dapat tahan terdapat aus.2 Selain itu, permukaan restorasi
yang halus mempunyai sifat mekanik yang baik.

Oleh karena pentingnya permukaan yang halus pada bahan yang


diaplikasikan pada kedokteran gigi seperti halnya resin akrilik dan alloy,
maka dari itu proses finishing dan polishing sangatlah penting. Proses
finishing dan polishing tentu saja tidak lepas dari instrumen pendukungnya
yaitu bahan abrasif. Untuk itulah penulis menyusun makalah yang berjudul
“Alat dan Bahan Finishing dan Polishing GTLL” yang bertujuan agar
pembaca dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan proses
finishing dan polishing pada pembuatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
(GTLL).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka hal yang akan dibahas


dalam makalah ini yaitu:

1. Apa definisi finishing dan polishing?


2. Apa saja tujuan dari finishing dan polising?
3. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam proses finishing dan
polishing serta fungsinya?
4. Apa saja faktor – faktor yang dapat mempengaruhi finishing dan
polishing?

2
1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui dan memahami definisi finishing dan polishing.


2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari finishing dan polising.
3. Untuk mengetahui dan memahami alat dan bahan yang digunakan
dalam proses finishing dan polishing beserta fungsinya.
4. Untuk mengetahui dan memahami faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi finishing dan polishing.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Finishing dan Polishing

Finishing adalah proses menghilangkan defek permukaan dengan


tujuan menghasilkan suatu tekstur permukaan tanpa goresan kasar sesuai
kontur anatomi. Polishing adalahsuatu proses kelanjutan dari finishing
untuk mendapatkan permukaan yang halus dan mengkilap.

Finishing merupakan suatu proses yang menghasilkan bentuk


akhir dan kontur dari restorasi. Sedangkan polishing merupakan rangkaian
prosedur yang berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan goresan-
goresan yang terjadi dari proses pekerjaan sebelumnya.

Finishing restorasi melibatkan contouring , penghapusan perbedaan


marginal , mendefinisikan anatomi , dan menghaluskan permukaan dengan
memerlukan agen abrasif yang cukup kasar untuk menghapus sebagian
besar dari permukaan.

Polishing meningkatkan kualitas restorasi dengan menghasilkan


permukaan halus dan mengkilat mungkin supaya lebih tahan terhadap
korosi dan noda dengan membutuhkan lebih sedikit bahan abrasif untuk
menghaluskan dan mengkilatkan permukaan.

2.2. Tujuan Finishing dan Polishing

a) Mengurangi korosi : Restorasi logam yang dipoles dengan baik akan


terhindar dari tarnis dan korosi sehingga akan lebih tahan lama.
b) Meningkatkan estetis : Permukaan yang halus dan mengkilap akan
lebih terlihat estetis
c) Membuat permukaan terasa lebih halus
d) Mengurangi perlekatan : Permukaan yang halus pada restorasi akan
menyebabkan stain, plak, dan kalkulus sulit lengket

4
2.3. Alat dan Bahan Finishing dan Polishing

2.3.1 Alat dan Bahan Pemulihan

a) Gergaji Plaster

Digunakan untuk memotong gips dasar model.


b) Pisau Gips

Pisau gips berfungsi untuk membentuk gips. Pisau gips


pada prosedur ini digunakan untuk memisahkan bagian
potongan-potongan gips dari model rahang.
c) Separating Disk

5
Separating disk dengan bur fissure cross cut pada prosedur
ini digunakan untuk memisahkan gips yang berada pada daerah
under cut dengan model rahang.
d) Bur Fissure Cross cut

Separating disk dengan bur fissure cross cut pada prosedur


ini digunakan untuk memisahkan gips yang berada pada daerah
under cut dengan model rahang.

2.3.2 Alat dan Bahan Finishing

a) Micromotor

Micromotor merupakan alat yang berfungsi untuk


merapikan dan mengukir prothesa dengan cara disambungkan
dengan handpiece.

6
b) Arbond Band

Arbond Band berfungsi untuk membuang flash yang


terdapat pada prothesa.
c) Carbide Finishing Bur / Presser

Carbide berfungsi untuk memotong dan meratakan model.


Carbide burs tersedia dalam berbagai bentuk untuk contouring
dan finishing. Bur yang paling umum digunakan memiliki 8
sampai 40 fluted blades, bisa berbentuk lurus atau bengkok.
Paling umum digunakan adalah fluted carbide finishing burs
yang memiliki 12, 20, atau 40 blades untuk contouring dan
merapikan berbagai bahan restoratif dan struktur gigi. Carbide
finishing burs kurang baik dalam melakukan pengerjaan abrasif,
sehingga lebih baik digunakan untuk jaringan lunak yang berada
pada margin gingiva dibandingkan dengan diamond bur atau
bonded abrasive contouring instruments.

Pada prosedur finishing carbide bur/presser digunakan


untuk membuang flash yang terdapat pada pinggiran prothesa,
carbide bur juga digunakan untuk mengkontur anatomi landasan
gigitiruan dengan dipasangkan pada handpiece lurus dan untuk
penyelesaian landasan gigitiruan pada bagian palatal atau

7
lingual, pada prosedur ini juga digunakan Carbide bur dengan
ukuran gb 14-7 yang berfungsi untuk membuka frenulum labial.
Selain carbide bur/presser juga digunakan bur bulat kecil untuk
membuang nodul-nodul pada permukaan gigitiruan yang
menghadap jaringan.

d) Cungkil Kecil dan Tajam

Pada prosedur ini digunakan untuk membuang flash dan


stone yang terdapat pada prothesa.
e) Pahat

Pada prosedur ini digunakan untuk membuang flash resin


akrilik yang berada disekitar leher gigi pada prothesa.
f) Handpiece Lurus

Yaitu suatu jenis handpiece yang mempunyai bentuk


lurus memanjang. Handpice jenis ini, Bur dipegang oleh dua

8
buah logam yang berfungsi sebagai penjepit. Alat ini didalam
opdent digunakan untuk preparasi kavitas terutama pada gigi
anterior bagian labial atau untuk menyelesaikan tambalan inlay
sebelum insersi dilakukan. Digunakan dengan menggunakan bur
yang bertangkai panjang.

2.3.3 Alat dan Bahan Polishing

a) Rag Wheel

Pada prosedur polishing ini rag whell dan brush whell harus
digunakan dengan salah satu bahan poles. Tidak boleh
digunakan secara bergantian dengan bahan abrasive yang
berbeda. Rag wheel harus dibiarkan lembut dan basah dan
digunakan dengan pumice basah untuk mencegah panas yang
berlebihan. Gunakan rag wheel dan pumice halus untuk
memoles permukaan restoratif. Hilangkan semua kekasaran
permukaan restoratif dengan tekanan serendah mungkin dan
putaran roda serendah mungkin.

9
b) Brush Wheel

Pada prosedur polishing ini rag whell dan brush whell harus
digunakan dengan salah satu bahan poles. Tidak boleh
digunakan secara bergantian dengan bahan abrasive yang
berbeda. Brush wheel dan pumice basah digunakan untuk
memoles permukaan fasial prothesa.
c) Buff Wheel

Buff wheel dan acrylic polish digunakan untuk


mengkilapkan prothesa.
d) Pumice

10
Merupakan bahan abrasif pilihan untuk memoles akrilik
dan logam emas. Bubuk pumice merupakan bahan abrasif untuk
memoles material halus. Bubuk pumice biasanya dicampur air
atau glycerin pada penggunaannya untuk mencegah timbulnya
panas. Selain menggunakan pumice bahan abrasif lainnya yang
dapat digunakan yaitu: Batu Arkansas, Kapur, Korundum, Intan,
Amril, Akik, Quartz, Pasir, Tripoli, Zirkonium silikat, Cuttle,
Kieselguhr, Silikon Karbid, Oksida Aluminium, Abrasif Intan
Sintetik, Rouge, Oksida Timah.

e) Acrylic Polish

acrylic polish digunakan untuk mengkilapkan


prothesa,digunakan bersama buff wheel.

2.4. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Proses Finishing dan


Polishing

a. Sifat-sifat mekanis bahan abrasif

Bila bahan abrasif pecah, hendaknya dihasilkan tepi baru yang


tajam. Jadi kerapuhan suatu bahan abrasif dapt merupakan suatu
keberuntungan.

11
b. Sifat-sifat bahan yang hendak digosok

Bahan yang rapuh dapat digosok dengan cepat, sedangkan bahan


yang lunak dan kenyal (misalnya, emas murni) akan mengalir dan
bukannya terasah oleh abrasif.

c. Kekerasan partikel abrasive

Untuk mendapatkan abrasi maksimal maka partikel abrasif harus


lebih keras dibandingkan permukaan yang akan diabrasi. Bahan
abrasif biasanya terbuat dari bahan yang sangat keras misalnya,
diamond adalah bahan yang paling keras, sedangkan batu apung, batu
akik, dan lain-lain relatif lebih lunak.

d. Ukuran partikel abrasive

Semakin besar apartikel abrasif maka goresan yang ditimbulkan


juga semakin dalam. Semakin dalam goresan maka sejumlah besar
permukaan bahan akan hilang.

e. Bentuk partikel bahan abrasive

Bentuk partikel dapat berupa spherical ataupun irreguler. Bentuk


irreguler dipahami dapat lebih meningkatkan abrasi dibandingkan
bentuk spherical, karena tepi bentuk irreguler cenderung untuk
menggerus permukaan dibandingkan bentuk bulat yang hanya
berputar pada permukaan bahan. Oleh karena itu bentuk spherical
kurang mengabrasi dibandingkan bentuk irreguler. partikel yang
mempunyai tepi tajam akan lebih efisien daripada partikel yang
bersudut tumpul.

f. Tekanan bahan abrasif

Tekanan yang berlebih pada saat finishing dan poles akan


meningkatkan abrasi pada permukaan restorasi/material. Hal ini juga
dapat meningkatkan suhu material yang dipoles karena gesekan.

12
tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan potongan yang lebih
dalam pada area tersebut, menyebabkan kekasaran permukaan yang
berisiko menempelnya plak dan permukaan terlihat kusam

g. Kecepatan putar

Semakin tinggi kecepatan putar yang digunakan maka abrasi yang


terjadi semakin besar, dan juga meningkatkan suhu.

h. Material abrasive

Pemilihan material bahan abrasif yang sesuai sangat penting untuk


diperhatikan. Semakin keras permukaannya maka semakin keras pula
bahan abrasif yang harus digunakan. Menggunakan bahan abrasif
yang lebih lunak daripada permukaan akan merusak bahan abrasif
tersebut. Tabel dibawah menunjukan tingkat kekerasan bahan abrasif
yang biasa digunakan.

i. Pelumas

Air merupakan pelumas yang sering digunakan. Air digunakan


bersamaan dengan bur untuk mendinginkan gigi saat preparasi
kavitas. Pada saat finishing dan polishing, pelumas juga disarankan
untuk digunakan sebagai pembawa panas yang timbul pada saat
pengabrasian.

j. Gerakan menggosok material

Semakin cepat gerakan yang dilakukan maka semakin besar panas


yang dihasilkan. Panas ini dapat menyebar pada gigi dan jaringan
pada gigi. Beberapa akibat yang dapat timbul adalah kerusakan
berlebihan pada material yang di-polish dan dapat melukai pulpa gigi,
maka dari itu kecepatan yang dianjurkan adalah lambat dan sedang.
Penggunaan material pelindung tambahan dapat mengurangi risiko
akibat bahan abrasif tersebut, material pelindung ini dapat berupa

13
cairan tertentu. Cairan tersebut dapat pula berperan sebagai pelumas
yang membantu kerja bahan abrasive.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Finishing merupakan suatu proses yang menghasilkan bentuk akhir


dan kontur dari restorasi. Sedangkan polishing merupakan rangkaian
prosedur yang berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan
goresan-goresan yang terjadi dari proses pekerjaan sebelumnya.
2. Tujuan dari finishing dan polishing adalah mengurangi korosi,
meningkatkan estetis, membuat permukaan terasa lebih halus, dan
mengurangi perlekatan.
3. Alat yang diperlukan dalam proses finishing dan polishing adalah
micromotor, mata bur, straight handpiece, mesin poles, sikat putar
hitam dan putih.
4. Bahan yang digunakan dalam proses finishing dan polishing adalah
bahan abrasif,
5. Tekanan, kecepatan, material, sifat-sifat bahan yang akan digosok,
kekerasan partikel abrasive, ukuran, dan gerakan merupakan beberapa
faktor yang mempengaruhi proses finishing dan polishing

3.2 SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika penyusunan makalah diatas


masih terdapat banyak kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banya sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/400076483/Alat-Dan-Bahan-Polishing-Gtsl

https://id.scribd.com/doc/314788004/makalah-polishing-docx

https://fdokument.com/document/defenisi-benefits-dan-prinsip-finishing-dan-
polishing.html

https://id.scribd.com/doc/293124232/Pertemuan-III

https://docplayer.info/63366788-Bab-i-pendahuluan-I-I-latar-belakang.html

https://mafiadoc.com/teknik-gigi_59c04cf51723dd6f10854abl.html

https://youtu.be/NFKt_hH7TD0

16

Anda mungkin juga menyukai