Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Muhammad Ismu Johan Mahendra
(1422000116)
FAKULTAS TEKNIK
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik
Pengecoran dengan judul ‘PEMBUATAN INTI” sesuai dengan materi yang telah diberikan
dan dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada Bapak Maula Nafi, S., MT.,
M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Pengecoran dan semua Pihak yang telah
membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosakata maupun isi dari keseluruhan.
Kami sebagai penulis tentunya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
untuk kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami kedepannya.
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Pengertian....................................................................................................................5
2.2 Fungsi..........................................................................................................................5
2.3 Bahan dasar..................................................................................................................5
2.4 Alat..............................................................................................................................7
2.5 Proses pembuatan........................................................................................................9
2.6 Cacat yang terjadi......................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
Pola yang digunakan untuk pembuatan cetakan benda coran dapat digolongkan menjadi
pola logam dan pola kayu (termasuk pola plastik dan sterofom). Pola kayu dibuat dari kayu,
murah, cepat dibuatnya dan mudah diolahnya dibandingkan dengan pola logam. Oleh karena
itu pola kayu umumnya dipakai untuk cetak pasir maupun pasir cetak CO2 proses. Pasir cetak
merupakan salah satu bagian terpenting dari proses pengecoran logam.
Jenis pasir ini juga disebut cetakan pasir kering dikarenakan kadar air yang sedikit yang
terdapat dalam cetakan tersebut. Proses pembuatan cetakan seperti ini mudah dan tidak
memerlukan proses pengeringan untuk mengeraskannya. Salah satu syarat benda cor yang
baik tergantung dari pembuatan cetakan untuk menghasilkan cetakan yang baik dibutuhkan
pasir cetak yang memiliki. Kemampuan bentuk, kemampuan alir pasir, ketahanan bentuk,
kemampuan alir gas, ketahan panas (sinter poin), kemudahan hancur, kemampuan daur
ulang.
1.3 Tujuan
4. Untuk mengetahui konsep pada pembuatan inti
5. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam proses pembuatan inti
6. Untuk memahami proses pembuatan inti
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Inti adalah pasir yang dibentuk dan dipadatkan kemudian ditempatkan pada rongga
cetakan untuk mencegah masuknya logam cair ke bagian-bagian yang didesain berbentuk
lubang atau berongga dalam suatu coran. Macam-macam inti dibedakan berdasar pengikatnya
atau cara pembuatannya, antara lain: inti minyak, kulit, CO2, udara dan sebagainya,
disamping pasir dengan pengikat tanah lempung.Inti adalah bagian dari cetakan yang dibuat
terpisah.
2.2 Fungsi
Fungsi inti adalah untuk membuat profil didalam maupun diluar benda. Inti lebih
dikenal untuk membuat lubang pada coran. Inti ditempatkan pada telapak inti pada cetakan
utama.
Benda cor yang memiliki lubang, terutama diitengah dan bentuk rumit maupun sederhana
baiknya digunakan inti. Bentuk dan macam inti ini sangat banyak, karena setiap benda cor
membutuhkan inti yang berbeda sesuai dengan profil lubang yang akan dibuat.
1. Pasir CO2
Pasir CO2 merupakan salah satu jenis pasir yang digunakan pada dunia foundry.
Dikatakan pasir CO2 karena sistem pengerasaannya menggunakan gas CO2 yang
ditembakkan pada cetakan. Campuran pasir CO2, antara lain :
Pasir kuarsa / silika
Water glass : 2% - 5% dari pasir
Bahan tambahan : 1%
Gas CO2 : sebagai pengeras.
Prinsip kerjanya adalah water glass / air kaca yang dicampurkan ke pasir berfungsi sebagai
pengikat butiran pasir dan apabila water glass / air kaca tersebut ditiup dengan gas CO2 akan
mengeras menjadi kristal.
2. pasir pepset
Pasir pepset merupakan jenis pasir yang mengeras sendiri. Jenis pasir ini akan
mengeras ketika katalis dan pengikatnya dicampurkan. Pasir pepset biasanya digunakan
untuk membuat benda yang membutuhkan untu berukuran besar.
Campuran pasir pespet, antara lain : pasir kuarsa / silika
Komponen 1 : 0,8% dari pasir
Komponen 2 : 0,8% dari pasir
Katalisator : 0,5% - 1,8% bersama dengan komponen 1 atau 2 pada pencampuran
tahap pertama.
Prinsip kerjanya adalah proses pengerasan telas terjadi pada saat komponen 1 dicampurkan
dengan komponen 2, namun tanpa katalisator proses pengerasa terjadi beberapa menit setelah
pencampuran secara seketika.
3. Pasir furan
Pasir furan hampir sama dengan pasir pepset, sifat dan karakternya yang membedakan
hanyalah jenis katalis dan pengikatnya saja. Jenis pasir ini juga merupakan pasir yang
mengeras sendiri.
Campuran pasir furan, antara lain :
Pasir kuarsa / silika
Furan : 2% - 3% dari pasir
Katalis / hardener : 25% - 60% dari furan.
Prinsip kerjanya adalah proses pengerasan pada pasir ini lebih cepat daripada pasir pepset
dan tingkat kekerasannya pun lebih dari pasir pepset.
2.4 Alat
Peralatan untuk membuat cetakan dan inti pengecoran logam :
1. Sekop
Digunakan untuk mencampur pasir cetak dan memindahkannya dari satu tempat
ketempat lainnya.
2. Ayakan pasir
Digunakan untuk memisahkan material material asing dari pasir cetak seperti batu,
paku, dll. Setelah diayak, pasir akan menjadi lebih halus sehingga lebih mudah
diproses.
3. Penumbuk pasir
Merupakan peralatan kayyu yang digunakan memadatkan pasir cetak didalam rangka
cetak.
4. Palu karet
Digunakan untuk melonggarkan pola dari cetakannya atau juga untuk melonggarkan
inti dari kotaknya.
2.5 Proses pembuatan
1. Penutupan kotak inti
Penutup kotak inti harus dikunci untuk menghindari lepasnya kedua belahan kotak
inti. Alat pengunci umumnya bekerja secara pneumatis, hidrolis, maupun mekanis.
5. Pengambilan inti
Setelah kotak inti dibuka, inti yang tekah mengeras dapat diambil. Saat pembukaan,
inti yang rumit akan tertinggal pada salah satu belahan kotak inti, sehingga diperlukan
penyodokan. Pada gambar dibawah ini, memperlihatka suatau mekanisme
penyodokan yang langsung terpasang pada kotak inti. Jika kotak inti dibuka, batang
penyodokan akan
menahan inti sehingga
ikut tertarik.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan laporan yang saya buat ini saya bisa mengerti ada pengertian dan fungsi dari inti,
cara pembuatannya, alat yang digunakan saat membuat cetakan inti, lalu terbuat dari bahan
apa saja, hingga cacat apa saja yang terjadi di inti cetakan. Inti adalah pasir yang dibentuk
dan dipadatkan kemudian ditempatkan pada rongga cetakan untuk mencegah masuknya
logam cair ke bagian-bagian yang didesain berbentuk lubang atau berongga dalam suatu
coran.