MANDALA
TAMA CEPER
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Manufaktur I dengan
Dosen Pembimbing Bapak Ir. Lobes Herdiman, M.T.
Disusun oleh :
Kelompok 6
Dosen Pengampu :
SURAKARTA
2022
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat $ ridho Allah Subhanahu Wa
Ta'ala, karena tanpa rahmat & ridho-Nya kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada (Pak Lobes) selaku dosen pengampu
mata kuliah proses manufaktur yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang individu dan masyarakat.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Makalah dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah yang sempurna
Surakarta
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
2.8 Hasil.............................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................8
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
pasir hijau. Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan, bentonite, resin,
furan atau air gelas.
Industri pengecoran logam merupakan industri yang bergerak dalam bidang
pembuatan benda dengan proses pengecoran logam, salah satu industri di Indonesia yang
bergerak di bidang pengecoran logam adalah CV. Samad Power. Penulisan laporan ini
berfokus pada industri pengecoran logam CV. Samad Power yang terletak di Desa Batur
RT 1 RW 5, Tegalrejo, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas kunjungan Industri di Ceper, Klaten, Jawa Tengah
pada mata kuliah Proses Manufaktur I.
2. Mengetahui proses pembuatan logam dari proses pengecoran
hingga proses finishing di Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
3. Menyampaikan hasil dari kunjungan Industri Pengecoran Logam di
Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini membahas data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi
pada CV. Mandala Tama Ceper
Pemilik : Mustafid.
Pasir yang digunakan adalah pasir silika. Kualitas pasir sangat mempengaruhi
kualitas cetakan. Apabila pasir memiliki butiran yang kecil, maka akan menghasilkan
produk cor yang baik. Sedangkan, apabila memiliki butiran yang besar maka akan
memiliki permeabilitas yang baik. Namun, apabila butiran tidak menentu maka
7
hasilnya akan kurang baik. Pola yang digunakan dalam cetakan ini adalah pola yang
dapat digunakan berulang- ulang. Langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
1. Aliran tuangannya harus berjalan halus untuk menghasilkan aliran yang searah atau
rapi dan menghindari masuknya cairan logam yang berlebihan.
2. Dituangkan dengan cepat untuk menghindari cairan membeku sebelum cetakan terisi
penuh.
8
3. Dituangkan sedekat mungkin dengan cetakan agar menghindari masuknya udara ke
dalam cairan.
2.8 Hasil
CV. Mandala Tama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pengecoran logam yang bertempat di daerah Ceper, Klaten. Industri ini menerapkan
tope industri pengecoran campuran. Artinya perusahaan ini memproduksi dalam
bentuk jadi ataupun setengah jadi bergantung pada permintaan konsumen. Salah satu
perusahaan yang bermitra dengan CV. Mandala Tama adakah merek timbangan bebek
SSS asal Yogyakarta. CV. Mandala Tama dapat memproduksi sebanyak 1500 buah
perbulan dengan kisaran produksi setiap harinya adalah kurang lebih 50 buah.
Perusahaan ini dapat dikatakan sebagai perusahaan yang masih dalam tahap merintis.
CV. Mandala Tama Ceper menggunakan sistem pekerja tetap dengan jumlah
tenaga kerja sebanyak 15 orang sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu
diantaranya pembuatan pola sebanyak 3 orang, pasir cetak sebanyak 2 orang,
pengecoran sebanyak 3 orang, pembongkaran sebanyak 2 orang, pemesinan sebanyak
9
2 orang, dan finishing sebanyak 3 orang. Pekerja-pekerja ini merupakan warga sekitar,
sehingga dapat mengurangi cost production untuk transportasi harian.
CV. Mandala Tama Ceper menggunakan tungku pengecoran berjenis kupola
produksi tahun 1980-an. Tungku ini diisi dengan material pengisi antara lain besi,
kokas, flux, atau batu kapur, dan elemen paduan yang memungkinkan. Tungku ini
memiliki sumber energi panas dari kokas dan gas yang diberikan untuk meningkatkan
temperatur pembakaran. Hasil peleburan dari tungku ini akan di tapping secara
periodik untuk mengeluarkan besi cor yang telah mencair. Kapasitas tungku kupola
yang digunakan oleh CV. Mandala Tama Ceper berkisar 7-8 ton untuk setiap kali
pengecoran. Setiap harinya, perusahaan ini melakukan pengecoran sebanyak satu kali
dan menghasilkan produk kurang lebih sebanyak 50 buah bergantung pada tingkat
kesulitan dan banyaknya jumlah pesanan. Temperatur masuk dalam tungku berkisar
antara 700-800 derajat celcius. Kapasitas ladel utama yaitu sebanyak 800 kg dan ladel
pendukung sebanyak 25 kg.
Dalam melakukan pengecoran logam, perusahaan ini menggunakan beberapa
material. Bahan baku ini ada yang didatangkan dari dalam maupun dari luar negeri.
Berikut adalah beberapa bahan baku yang digunakan dalam pengecoran logam CV.
Mandala Tama :
1. Baja
Baja adalah besi yang ditambahkan karbon sampai dengan dibawah 1,4%. Baja
merupakan material yang paling banyak diaplikasikan, dikarenakan banyaknya variasi
yang dapat dikembangkan dari bahan material ini, mulai dari yang lunak dan tangguh
sampai yang keras dan kuat. Baja cor memiliki struktur mikro yang kurang baik dan
getas. Oleh karena itu, perlakuan panas pelunakan dan pendinginan diperlukan agar
strukturnya lebih halus sehingga baja cor menjadi lebih ulet. Mampu cornya lebih
buruk dibanding besi cor.
2. Besi
Mengandung karbon, sillsium, mangan, fosfor, dan belerang. Kandungan karbon pada
besi cor umumnya antara 2,4-4%. Struktur mikro besi cor terdiri atas ferir, perlit, dan
serpih karbon bebas yang ukuran, bentuk, dan struktur dasarnya berubah sesuai
dengan kualitas dan kuantitasnya.
3. Batubara
Batubara yang digunakan berjenis bituminous untuk pembuatan kokas sebagai bahan
bakar dan sebagai reduktor. Kokas digunakan dalam peleburan bijih besi pada tungku
10
sembur untuk menghasilkan pig iron. Pig iron selanjutnya digunakan untuk
memproduksi baja. Untuk memproduksi kokas, batubara bituminous dipanaskan
dalam kondisi yang terkendali dengan tidak adanya udara pada suhu setinggi 1000
derajat Celcius. Penggunaan jenis batubara bituminous ini dilatarbelakangi karena
memiliki kadar sulfur yang rendah. Dalam mendapatkan bahan baku ini, CV. Mandala
Tama Ceper mendatangkan langsung dari Prancis.
Besi cor adalah paduan antara unsur besi yang mengandung unsur karbon (s),
silicon (i), Mangan (Mg), Phospor (P), dan Sulfur (S). Dalam pengerjaannya, CV.
Mandala tama menggunakan komposisi besi karbon (FeC) menggunakan 5,57 %. Pola
yang dipakai dalam proses pengecoran logam CV. Mandala Tama yaitu terbuat dari
bahan logam. Jenis pol aini memiliki umur lebih Panjang dibandingkan pola yang
lainnya, sehingga pola logam menjadi pilihan untuk digunakan ketika melakukan
pengecoran dalam jumlah banyak. Cetakan yang dipakai menggunakan cetakan kayu.
Penggunaan pola ini didasari atas jumlah pesanan yang masih sedikit sehingga dapat
mengurangi biaya produksi. Cetakan kayu memiliki kelebihan dari segi biaya yang
murah, waktu pembuatan cepat, dan proses pembuatannya lebih mudah dibandingkan
dengan cetakan logam.
Inti (core) adalah bagian dari cetakan yang dibuat secara terpisah yang
berfungsi untuk membentuk profil di dalam maupun di luar permukaan benda dan
bisa digunakan juga untuk pemisah atau pembentuk leher riser pada cetakan yang
biasa disebut "backing core". Pada proses pengecoran logam CV. Mandala Tama
menggunakan pasir silika dalam proses pembuatan inti. Pasir silika memiliki fusi
tinggi (1760 derajat Celcius) dan laju ekspansi termal yang rendah menghasilkan inti
dan cetakan yang stabil dan kompatibel dengan semua suhu tuang pada sistem
paduan. Perangkat utama yang diperlukan untuk membuat inti adalah kotak inti, yang
bisa terbuat dari kayu maupun logam. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses
pembuatan inti :
1. Letakkan kotak inti di tempat yang bersih dan berikan serbuk pemisah.
2. Gunakan klem untuk kotak inti belahan untuk mencegah terjadinya sirip.
3. Masukkan pasir inti ke dalam kotak inti kemudian padatkan sedikit demi
sedikit.
4. Tambahkan pasir kemudian padatkan lagi sampai penuh sesuai profile/bentuk
kotak inti.
11
5. Ratakan permukaan pasir sejajar dengan kotak inti menggunakan plat perata.
6. Beri lubang gas untuk meniupkan gas CO2. Pastikan arah penusukan lurus
sehingga tidak merusak permukaan inti.
7. Pukul kotak inti pelan-pelan dengan palu karet.
8. Gunakan bantalan gas, tembakan gas CO2 selama waktu tertentu.
9. Lepaskan klem dan semua bagian. Pukul bagian luar kotak inti dengan palu
karet untuk melonggarkan kotak inti dengan kotak inti yang sudah terbentuk.
10. Keluarkan inti dari kotak inti dengan perlahan-lahan. Pastikan arah pencabutan
inti maupun kotak inti harus seimbang (antara kiri/kanan dan atas/bawah)
sehingga inti tidak rusak.
11. Bersihkan sirip-sirip yang terdapat pada inti.
12. Simpan dan susun inti dengan baik.
Pasir cetak yang baik untuk pembuatan cetakan perlu memenuhi persyaratan sifat,
mampu bentuk, permeabilitas, distribusi pasir, mampu menahan logam cair,
komposisi yang cocok dan mampu digunakan lagi. Pasir cetak yang umum digunakan
adalah pasir gunung,pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir kuarsa). Proses
pendinginan sampai waktu pembongkaran lelehan logam dalam cetakan memakan
waktu sebanyak 1 hari setelah proses penuangan.
1. Misrun
Misrun merupakan logam cor yang mengeras sebelum mengisi rongga cetakan
sepenuhnya.
2. Cold Shut
Cold shut terjadi ketika dua bagian logam mengalir bersama tetapi tidak
terjadi fusi di antara keduanya karena pembekuan dini. Penyebab cold shut
hampir sama dengan penyebab misrun.
3. Cold Shot
12
Prosedur penuangan dan desain gating system yang tepat dapat mencegah
cacat ini.
Cacat ini berupa lekukan di permukaan atau kekosongan internal pada produk
cor. Rongga karena susut dapat diselesaikan dengan desain riser yang tepat.
5. Porositas mikro
Porositas mikro terdiri dari jaringan rongga kecil yang terdistribusi di seluruh
coran (produk cor). Cacat ini disebabkan oleh penyusutan lokal pada logam.
6. Sobekan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14