Disusun Oleh :
Hikmah Wijayanti 0619040003
Muhammad Halim Nur Aziz 0619040006
Dhipta Rama Samodra 0619040014
Koko Tri Prayogi 0619040019
Yusuf Aziz Pripratama 0619040027
Berlyan Putri A.N.Ts 0618040035
Reza VannessaValentina 0619040047
Juliananda Miftachul J. 0619040050
Arum SukmaMutiara 0619040055
Sri Puji Lestari 0619040057
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
1.3 Manfaat ...........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................3
2.1 Timah ..............................................................................................................3
2.2 Metode Pengecoran ........................................................................................3
BAB III RENCANA PENGECORAN ....................................................................5
3.1 Cetakan ...........................................................................................................5
3.2 Identifikasi ......................................................................................................7
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................12
4.1 Hasil.............................................................................................................12
4.2 Pembahasan .................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16
LAMPIRAN ...........................................................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Cetakan Pilihan 1 ....................................................................5
Gambar 3.2 Desain Cetakan Pilihan 2 ....................................................................5
Gambar 3.3 Tabel Standard Shrinkage Allowance .................................................6
Gambar 3.4 Cetakan yang sudah dibuat .................................................................9
Gambar 3.5 Proses Peleburan Timah ...................................................................10
Gambar 3.6 Proses penuangan Molten Metal ke Cetakan ....................................10
Gambar 3.7 Pengeluaran Produk Coran dari Cetakan ..........................................11
Gambar 4.1 Hasil Produk Coran sebelum dilakukan finishing ............................12
Gambar 4.2 Hasil Produk Coran setelah dilakukan finishing...............................13
Gambar 4.3 Inklusi Exogenous pada Produk Coran ............................................13
Gambar 4.4 Gas Defect pada Produk Coran ........................................................14
Gambar 4.5 Metal Penetration pada Produk Coran .............................................14
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Timah ....................................................................................8
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pada era modern ini, dunia industri terus mengalami kemajuan terutama
dalam bidang manufaktur. Ada berbagai macam produk manufaktur yang
dihasilkan dari proses manufaktur khususnya dari proses pengecoran. Proses
pengecoran dalam dunia industri digunakan untuk membuat benda-benda
berbentuk rumit, seperti benda-benda berbentuk rumit, seperti benda berlubang
dan lain sebagainya. Produk-produk yang rumit tersebut dapat diproduksi
masal secara mudah dan efisien dengan menggunakan proses pengecoran
logam. Proses pengecoran logam adalah salah satu cara pembentukan logam
yang umum digunakan pada industri manufaktur pada saat ini. Banyak sekali
metode pengecoran logam yang ada namun masih banyak yang harus
diperbaikan dalam setiap metode pengecoran untuk mendapatkan hasil coran
logam yang mempunyai kualitas yang baik.
Pengecoran logam merupakan proses pencairan logam untuk
membentuk logam cair sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Untuk membuat
coran harus dilakukan dengan proses-proses seperti : peleburan logam,
membuat rongga cetak, proses penuangan, etak, peoses penuangan, memeriksa
dan memeriksa dan menganalisa hasil coran. Sedangkan untuk pencairan.
Sedangkan untuk pencairan logam dapat dilakukan dengan tanur gan tanur
induksi, dapur kopula, dan lain sebagainya. Pengecoran mempunyai banyak
metode yang digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang
kompleks. Sand casting merupakan Pengecoran dengan mengunakan cetakan
pasir atau tanah yang banyak digunakan pada industri pengecoran Aluminium.
Selain membutuhkan biaya yang cukup sedikit, juga dapat membuat hasil coran
yang bentuknya yang rumit.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Timah
Timah (atau timah putih) adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor
atom 50.Timah termasuk logam pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel
periodik. Timah menunjukan kemiripan kimia dengan Germanium dan Timbal
yang juga berada di kelompok 14 dan memiliki dua kemungkinan bilangan
oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah adalah elemen ke 49 yang
paling melimpah di bumi, memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam
tabel periodik.
3
dengan sebutan upsetting atau penempaan upset atau flat-die forging. Upsetting
adalah pengurangan tinggi suatu benda kerja yang berakibat pada
meningkatnya dimensi penampang benda kerja tersebut.
4
BAB III
RENCANA PENGECORAN
3.1 Cetakan
3.1.1 Desain Cetakan
1. Plan A
5
3.1.2 Identifikasi
1. Perhitungan Shrinkage Allowances
Shrinkage Allowances merupakan toleransi yang harus
ditambahkan karena adanya proses penyusutan saat proses penurunan
temperatur dari temperatur penuangan sampai dengan temperatur kamar.
Gambar dibawah merupakan dimensi benda cor yang akan dibuat dengan
menggunakan material Timah.
6
Lempung terdiri dari dua bahan pokok yaitu lumpur halus dan
lempung. Lumpur halus ini mempunyai sifat tidak mengikat sedangkan
lempung memberi daya ikat yang penting. Bila dilihat dari bawah
pembesaran, pada lempung terlihat kumpulan partikel-partikel kristalin
yang disebut mineral lempung. Lempung disusun dari partikel serpih
yangdiameternya ± 2 mikron yang bertumpukan satu dengan yang
lainnya. Alasan memilih bahan tersebut adalah :
1) Karena tanah liat kaya akan sumber daya dan murah.
2) Cetakan tanah liat ini dapat ulang dan digunakan kembali setelah
penggunaan yang tepat.
3) Siklus untuk pembuatan cetakan singkat dan efisiensi kerja tinggi.
4) Bahan ini mudah untuk didapat
7
3.2.2 Sifat dan Karakteristik Molten Metal
1. Sifat Timah (Sn)
8
d) Menjadi logam yang sangat ringan, lunak, awet dan tidak mudah
terbakar.
e) Bisa menjadi logam murni dengan harga yang sangat mahal karena
tahan lama dan mudah untuk dirawat.
9
4. Sebelum logam dipanaskan, teflon dan timah dibersihkan, dicuci, atau di
amplas, dari kotoran dan debu agar tidak ada kotoran yang masuk ke
produk coran
5. Sarung tangan dan masker digunakan, lalu api dinyalakan, teflon
diletakkan diatas api kemudian timah dimasukkan.
6. Timah ditunggu hingga meleleh semuanya
10
Gambar 3.7 Pengeluaran Produk Coran dari Cetakan
10. Hasil produk dibersihkan kemudian identifikasi cacat yang terjadi.
setelah itu dilakukan finishing dengan amplas.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pengecoran diawali dengan peleburan logam didalam tungku
peleburan. Logam yang sudah mencair lantas dituang kedalam cetakan yang sudah
di persiapkan sesuai dengan produk yang akan dibuat. Penuangan logam cair ke
dalam rongga cetakan, akan terjadi rangkaian kejadian dalam cetakan tersebut. Pada
umumnya proses pembekuan akan terjadi pada dinding cetakan (logam cair pada
dinding cetakan) dan menuju pusat coran. Setelah pemadatan selesai akan terjadi
proses pendinginan sampai mencapai suhu kamar (amblent) dan untuk
mempercepat disiram air agar tidak menimbulkan pori-pori. Rangkaian kejadian
selama proses pembekuan dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, keseragaman dan
komposisi kimia dari struktur logam yang terbentuk. Berikut hasil dan pembahasan
dari praktikum yang telah dilakukan kelompok kami.
4.1 Hasil
Setelah melakukan proses perancangan hingga pengecoran logam dengan
metal timah dalam pengecoran ini memiliki tingkat kesulitan 7 dari 10 karena
timah merupakan logam yang memiliki titik didih paling rendah sehingga tidak
terlalu lama saat pemanasan dan saat penuangan diharuskan lebih hati-hati
karena kebanyakan cacat cor terjadi karena penuangan.
4.1.1 Hasil sebelum dilakukan finishing
12
yang direncanakan dan terdapat faktor molten metal yang kurang memenuhi
ketebalan cetakan yang direncanakan.
4.1.2 Hasil setelah dilakukan finishing
4.2 Pembahasan
Setelah melakukan proses pengecoran, setelah produk tersolidifikasi
selanjutnya dilakukan identifikasi cacat cor yang terjadi pada produk coran.
Berikut hasil identifikasi cacat cor produk coran beserta solusinya.
4.2.1 Cacat Coran dari Produk Cor
1) Slug Inclusion (Inklusi exogenous)
13
bervariasi dan termasuk terak, slug dan sisa-sida residu yang mana
terbentuk dan terpisah dalam dapur lebur. Inklusi ini termasuk cacat
spesifik dan cenderung terkonsentasi pada daerah-daerah tertentu seperti
pada permukaan atas atau di tikungan dalam ingates.
2) Gas Defect
14
4.2.2 Solusi Mengatasi Cacat Coran dari Produk Cor
1) Slug Inclusion (Inklusi Exogenous)
Untuk mengatasi inklusi adalah dengan menggunakan teknik filtrasi.
Dengan metode filtrasi, kotoran, slug, ataupun senyawa non-metallic
tidak akan masuk ke dalam cetakan.
2) Gas Defect
Untuk mengatasi cacat gas yaitu melakukan penuangan molten
metal dengan kecepatan konstan dan tidak terlalu cepat agar tidak terjadi
turbulensi yang menyebabkan udara masuk dan terjebak dalam molten
metal yang dicetak.
3) Metal Penetration
Untuk mengatasi permukaan kasar pada produk coran yaitu dengan
memperbaiki kekuatan cetakan dan menurunkan permeabilitas cetakan.
Bisa dengan melakukan agitasi setelah penuangan agar udara bisa naik
ke atas dan keluar dari molten metal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Zhengzhou, 2018. Keuntungan dan Kerugian dari Tanah Liat Basah Pengecoran
Pasir. [Online]
Available at: http://id.zzebforging.com/news/advantages-and-disadvantages-of-
clay-wet-20221690.html
[Accessed 21 Juni 2021].
16
LAMPIRAN
Tabel Pembagian Tugas
17