Anda di halaman 1dari 16

PROSES EKSTRUSI

Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembentukan

Dosen Pengampu:

Bpk. Riswan Dwi Djatmiko M.Pd,

Disusun oleh :

1. Marchellino Radja Wiandra (23050730071)


2. Andre Maulana (23050730072)
3. Dalafunki Nur Fauzi (23050730073)

PRODI PENDIDIKAN TEKNK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Artikel yang berjudul “Proses
Ekstrusi” ini tepat pada waktunya.

Artikel ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Proses Manufaktur. Makalah
ini berisikan materi definisi proses ekstrusi, jenis-jenis proses ekstrusi, kelebihan dan kekurangan
proses ekstrusi, serta proses cacat yang dapat terjadi dalam proses ekstrusi. Kamipun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat memuaskan semua pihak.

Akhir kata, kami berharap agar Artikel ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 5 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Makalah .................................................................................................... 4
1.3. Tujuan ....................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 6
2.1. Definisi Ekstrusi ....................................................................................................... 6
2.2. Keuntungan dan Kelemahan ..................................................................................... 7
2.3. Jenis-Jenis Extrusi..................................................................................................... 8
2.4. Extrusion Ratio ....................................................................................................... 13
2.5. Cacat pada Proses Ekstrusi ..................................................................................... 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 15
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
3.2. Saran ....................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam proses
manufaktur. Dimana aplikasinya sangat luas seperti dijumpai pada aplikasi-aplikasi struktur,
komponen-komponen mobil, sampai dengan proses pembentukan pada komponen-
komponen yang sangat kecil. Ekstrusi merupakan proses manufaktur dengan penekanan pada
material sampai terjadi deformasi plastis sehingga terbentuk komponen sesuai dengan bentuk
yang telah didesain.

Dalam perkembangannya, proses ekstrusi telah memberikan kemudahan bagi


industri manufaktur dalam usaha pembuatan produk hasil industri. Hampir semua industri
manufaktur telah menggunakan teknologi die yang menggantikan kemampuan keahlian
tangan manusia. Penggunaan die akan memberikan dampak pada efisiensi waktu, karena
dengan adanya die memungkinkan untuk memproduksi dalam jumlah yang besar.

Transverse welding terjadi pada proses ekstrusi pada pertemuan permukaan ujung
benda kerja, yang sering memperlihatkan discontinue pada batas pertemuan antar permukaan
ujung benda kerja. Fenomena ini sering terjadi pada manufaktur alumunium untuk tujuan
yang continue ( mass production).

Fenomena ini dapat menimbulkan masalah yang serius terutama karena dapat
menurunkan kualitas produk. Kebutuhan akan membuang lagi sebagian produk menjadi hal
yang tidak diinginkan dari sebuah manufaktur.

1.2. Rumusan Makalah

1. Apakah definisi dari proses ekstrusi?


2. Apa saja jenis-jenis proses ekstrusi?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis ekstrusi?
4. Apa saja cacat yang dapat terjadi pada proses ekstrusi?

4
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari proses ekstrusi.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis proses ekstrusi.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis ekstrusi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis cacat yang dapat terjadi pada proses ekstrusi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Ekstrusi

Ekstrusi merupakan salah satu proses yang termasuk dari karakteristik proses bulk
deformation. Dimana proses bulk deformation secara umum adalah mengubah bentuk benda
kerja secara signifikan dan besar-besaran. Karakteristik bulk deformation lainnya yaitu
perbandingan luas permukaan bidang benda kerja dengan volumenya relatif kecil (mengapa
diberi istilah bulk). Bulk berlawanan dengan sheet, di mana sheet memiliki luas permukaan
bidang yang jauh lebih besar dari volumenya.

Proses ekstrusi diperkenalkan sekitar tahun 1700 dengan memperkenalkan ekstrusi


bahan logam, dengan mengekstrusi pipa lead. Dalam prosesnya sebuah billet bulat di
tempatkan dalam sebuah chamber dan didorong melalui sebuah cekatan terbuka dengan
menggunakan sebuah ram. Hasil produk keluar dari die dengan pengurangan penampang
permukaan. Proses ekstrusi sederhana ditunjukkan pada gambar berikut di bawah ini.

Gambar 2.1. Proses Ekstrusi

Proses ekstrusi adalah proses pembentukan kompresi dimana logam kerja dipaksa
mengalir melalui celah cetakan untuk menghasilkan bentuk penampang yang diinginkan.
Secara umum, ekstrusi digunakan untuk menghasilkan bagian panjang penampang yang
seragam, seperti dalam pembuatan batang silinder, tabung berongga dan sebagainya.

Pembentukan logam metoda ini menggunakan gaya tekan yang relatif besar, sehingga
pada umumnya operasinya dilakukan pada temperatur tinggi. Pada temperatur tinggi,
6
umumnya logam memiliki tahanan deformasi rendah. Gaya deformasi menjadi rendah.
Operasi ekstrusi dilakukan dengan memasukkan billet berbentuk silindris ke dalam wadah
atau bejana ekstrusi, kemudian ditekan ke arah die atau cetakan. Cetakan ditahan dengan kuat
pada dinding wadah ekstrusi. Gaya tekan melalui batang penekan, atau punch akan meng-
upset atau mengodrong billet untuk memenuhi bagian dalam wadah. Sebagian logam akan
keluar lubang penampang cetakan menjadi bagian produk.

Pada awal ekstrusi, proses deformasi tidak tetap atau non steady, dan pada saat logam
keluar melalui lubang cetakan, deformasi berubah menjadi steady. Namun pada akhir operasi,
deformasi kembali menjadi non steady. Pada umumnya ekstrusi dipergunakan untuk
menghasilkan batang silinder atau tabung berongga, tetapi bentuk-bentuk penampang yang
tidak teratur juga dapat dihasilkan, dengan menggunakan logam yang mudah di ekstrusi,
misalnya aluminium. Karena pada ekstrusi dibutuhkan gaya yang besar, sebagian besar
logam diekstrusi dalam keadaan panas, di mana tahanan deformasi logam rendah. Akan tetapi
ekstrusi dingin mungkin dilakukan pada berabagai jenis logam dan telah menjadi komersial
yang penting. Reaksi billet ekstrusi dengan wadah dan cetakan menghasilkan tegangan
konfresi tinggi yang efektif untuk mengurangi retak bahan yang terjadi pada pembentuk
pertama dari ingot. Hal ini merupakan alasan utama bertambahnya pemanfaatan ekstrusi
untuk logam yang sulit dibentuk, seperti baja tahan karat, paduan- paduan nikel dan bahan-
bahan suhu tinggi yang lain.

Untuk bahan baku logam, dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu
dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui sebuah
die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan penampang die.

2.2. Keuntungan dan Kelemahan

Keuntungan ekstrusi secara umum:

- Dapat menghasilkan bentuk melintang yang bervariasi, tetapi harus seragam,


- Struktur butir dan sifat kekuatannya bertambah dalam pengerjaan dingin dan hangat,
- Khusus untuk pengerjaan dingin, dapat dihasilkan toleransi yang ketat (presisi),
- Pada beberapa jenis ekstrusi, sisa material yang terbuang kecil atau tidak ada sama sekali.

Kekurangan ekstrusi secara umum:

7
- Permukaan retak – Bila permukaan ekstrusi pecah, hal ini sering disebabkan oleh gesekan
suhu ekstrusi, atau kecepatan terlalu tinggi. Hal ini juga bisa terjadi pada suhu yang lebih
rendah jika produk yang diekstrusi hanya sementara.
- Pipa – Sebuah pola aliran yang menarik oksida dari permukaan dan kotoran ke pusat produk.
Pola seperti ini sering disebabkan oleh gesekan yang tinggi atau pendinginan pada daerah
luar billet tersebut.
- Bagian internal yang pecah – Bila titik ekstrusi menghasilkan keretakkan atau void. Retak
ini yang dikaitkan dengan keadaan tegangan tarik hidrostatik di tengah zona deformasi die.
(Situasi yang sama dengan necked region dalam spesimen tegangan tarik)
- Garis Permukaan – Bila ada garis yang terlihat pada permukaan profil materi yang
diekstrusi. Hal ini sangat bergantung pada kualitas die production dan seberapa baik die
dipertahankan, karena beberapa residu bahan diekstrusi dapat menempel ke permukaan die
dan menghasilkan garis timbul.

2.3. Jenis-Jenis Extrusi

1. Berdasarkan konfigurasi fisik


a. Direct Extrusion (forward extrusion)

Pada ekstrusi jenis ini, logam dimasukkan ke dalam wadah dan ditekan dengan
penekan (ram). Penekanan tersebut membuat logam keluar dari lubang di sisi lain wadah
dan memiliki bentuk penampang sesuai dengan bentuk lubang (die).

Gambar 2.2. (a) Ekstrusi langsung untuk menghasilkan penampang berlubang atau semi
belubang; (b) penampang berlubang; (c) semi berlubang

Kekurangan ekstrusi langsung:

8
- Pada saat ram ditekan akan terjadi gesekan antara logam kerja dengan dinding kontainer,
sehingga gaya yang dibutuhkan menjadi sangat besar;
- Bila ekstrusi dilakukan dalam operasi pengerjaan panas, gesekan bertambah besar akibat
terbentuknya oksida pada permukaan logam kerja (bilet).

Untuk mengatasi hal ini, digunakan blok dummy sedikit lebih kecil dibandingkan dengan
diameter bilet, sehingga akan dihasilkan cincin tipis (yaitu lapisan oksida) yang tertinggal
pada dinding kontainer, dan produk akhir akan terbebas dari oksida.

b. Indirect Exstrusion (backward extrusion)

Pada ekstrusi ini, die dipasang pada pendorong (ram). Ketika pendorong mendorong
material, material tersebut akan mengalir melalui celah dengan arah yang berlawanan.
Cetakan dipasang pada ujung ram yang berlubang. Pada saat ram menekan bendakerja,
logam yang ditekan akan mengalir melalui lubang ram dalam arah yang berlawanan dengan
arah gerakan ram.

Kelebihan Indirect Extrusion

- Bilet tidak bergerak relatif terhadap kontainer, sehingga tidak terjadi gesekan antara bilet
dengan dinding kontainer;
- Karena tidak tejadi gesekan, maka gaya tekan yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan
dengan ekstrusi langsung.

Kekurangan Indirect Extrusion

- Karena ram yang digunakan berlubang, maka kurang kokoh dibandingkan dengan ram pejal
pada ekstrusi langsung;
- Hasil ekstrusi tidak dapat ditopang dengan baik sehingga sering terjadi deformasi
(pelengkungan) akibat gaya gravitasi.

Ekstruksi tidak langsung juga dapat digunakan untuk membuat produk


berlubang/tabular (gambar 5.33). Cetakan ditempatkan di ujung ram dan ditekan ke bilet, sehingga
logam mengalir di sekeliling ram menghasilkan bentuk cawan.

9
Gambar 2.3. Ekstrusi tidak langsung untuk menghasilkan penampang berlubang

c. Ekstrusi Impak

Dilakukan dengan kecepatan yang lebih tinggi dan gerakan yang lebih pendek
dibandingkan dengan ekstrusi konvensional. Ekstrusi impak/tumbuk digunakan untuk
membuat komponen secara tersendiri. Tumbukan dapat dilakukan dengan ekstrusi ke depan
(forward), ekstrusi ke belakang (backward), atau kombinasi dari keduanya. Beberapa
contoh ditunjukkan dalam gambar 5.36.

Ekstrusi impak untuk berbagai macam logam pada umumnya dilakukan dalam
keadaan dingin. Ekstrusi impak ke belakang lebih banyak digunakan. Produk yang dibuat
dengan proses ini antara lain tabung pasta gigi dan rumah bateri. Seperti ditunjukkan dalam
contoh, dinding yang sangat tipis dapat dibuat dengan proses ini. Dengan kecepatan tinggi
dapat dihasilkan reduksi yang besar dan kecepatan produksi yang tinggi, sehingga cara ini
merupakan proses komersial yang penting.

Gambar 2.3. Ekstrusi Impak


10
d. Ekstrusi Hidrostatik (hydrostatic extrusion)

Salah satu masalah yang dihadapi dalam ekstrusi langsung adalah gesekan antara
billet dengan dinding kontainer. Untuk mengatasi masalah ini digunakan fluida yang
ditempatkan di sekeliling billet di dalam kontainer. Fluida ditekan dengan menggerakkan
ram ke depan, sehingga fluida menekan seluruh permukaan billet (gambar 5.35),
mengakibatkan logam mengalir melalui die terbuka.

Gambar 2.4 Ekstrusi hidrostatik

Kelebihan ekstrusi hidrostatik

- Bisa dilakukan pada suhu ruang maupun suhu tinggi.


- Tekanan hidrostatisnya dapat meningkatkan sifat mampu bentuk bahan.
- Cocok untuk bahan yang terlalu getas jika diproses dengan direct extrusion.
- Mampu mengekstrusi dengan perbandingan reduksi yang tinggi pada bahan yang ulet.

Kekurangan ekstrusi hidrostatik

- Bahan awal harus dibentuk tirus atau lancip supaya rapat dengan die.
- Memerlukan seal untuk mencegah kebocoran pada lubang die ketika penekanan terjadi.

11
2. Berdasarkan temperatur kerja
a. Ekstrusi panas (hot extrusion)

Ekstrusi panas dilakukan pada logam yang suhunya di atas temperatur rekristalisasi.
Suhu tersebut mengurangi kekuatan bahan dan meningkatkan keuletan bahan. Ekstrusi
panas diperlukan ketika ingin mengurangi dimensi benda kerja secara ekstrim dan
membentuk benda yang kompleks. Logam yang biasa diekstrusi panas yaitu aluminium,
tembaga, magnesium, seng, timah, paduan logam-logam di atas, baja paduan.

Kelebihan ekstrusi panas

- Kekuatan logam dapat dikurangi, dan keuletan ditambah;


- Dapat mendeformasi logam kerja dengan pengurangan dimensi yang cukup besar;
- Dapat menghasilkan geometri produk yang lebih kompleks;
- Gaya ram yang dibutuhkan lebih kecil dan gerakan ram yang lebih cepat;
- Struktur butir kristal produk akhir yang dihasilkan lebih baik.

Kekurangan ekstrusi panas

- Terjadi pendinginan cepat pada permukaan billet yang bersentuhan dengan dinding
kontainer sehingga gesekan bertambah besar. Untuk mengatasi hal ini biasanya dilakukan
ekstrusi isotermal.
- Untuk beberapa jenis logam (seperti baja) dibutuhkan pelumas.

b. Ekstrusi dingin (cold extrusion)

Ekstrusi dingin dilakukan pada suhu ruang. Proses ini biasanya digunakan sebagai
finishing. Tujuan ekstrusi dingin agar benda kerja memiliki dimensi yang sesuai, permukaan
akhirnya baik, dan kekuatannya meningkat. Logam yang biasa diekstrusi dingin yaitu
aluminium, tembaga, magnesium, seng, timah, paduan logam-logam di atas, baja karbon
rendah, dan baja tahan karat (strainless steel).
12
Kelebihan ekstrusi dingin

- Kekuatan bertambah karena adanya pengerasan regang,


- Toleransi sangat ketat (presisi),
- Permukaan hasil ekstrusi halus karena tidak terjadi oksidasi,
- Laju produksi tinggi.

2.4. Extrusion Ratio

Disebut juga reduction ratio, didefnisikan sebagai:

𝐴𝑜
𝑟𝑥 =
𝐴𝑓

Dimana:

rx = rasio ekstrusi;

Ao = luas penampang billet awal; dan

Af = luas penampang akhir dari bagian yang diekstrusi.

Berlaku untuk ekstrusi langsung dan tidak langsung

2.5. Cacat pada Proses Ekstrusi

Beberapa jenis cacat (defect) dalam produk ekstrusi :

Gambar 2.5 Cacat pada produk Ekstrusi


13
a. Centerburst (gambar a), retak yang terjadi pada bagian dalam produk ekstrusi yang
terbentuk akibat adanya tegangan tarik sepanjang garis tengah (center line) bendakerja
selama proses ekstrusi.
b. Piping (gambar b), cacat yang terjadi pada proses ekstrusi langsung, dimana pada ujung
akhir billet terdapat lubang. Untuk menghindari terbentuknya cacat ini dapat dilakukan
dengan menggunakan blok dummy dengan diameter sedikit lebih kecil daripada
diameter billet. Nama lain dari cacat ini adalah tailpipe dan fishtailing.
c. Retak permukaan (surface cracking) (gambar c), cacat yang terjadi pada permukaan
hasil ekstrusi.

14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Ekstrusi adalah proses pembentukan dengan penekanan logam kerja sehingga


mengalir melalui cetakan yang terbuka untuk menghasilkan bentuk pada bagian melintang
sesuai dengan yang diinginkan. Klasifikasi ekstrusi berdasarkan konfigurasi fisik di
bedakan menjadi 2 (dua) yaitu ekstrusi langsung (direct exstrusion) dan ekstrusi tidak
langsung (indirect exstrusion).

Pada Direct Extrusion di butuhkan gaya yang lebih besar, karena Pada saat ram
ditekan akan terjadi gesekan antara logam kerja dengan dinding kontainer. contoh produk
yang dapat dibuat dengan proses Direct Extrusion adalah produk berlubang atau semi
berlubang. Sedangkan pada ekstrusi tidak langsung (indirect extruction) bilet tidak bergerak
relatif terhadap kontainer, sehingga tidak terjadi gesekan antara bilet dengan dinding
kontainer.

3.2.Saran

Perlu adanya penambahan bembahasan mengenai proses ekstrusi langsung yang


lebih mendetail. Sehingga pembaca dapat lebih mengerti tentang perbedaan ekstrusi
langsung dan ekstrusi tidak langsung.

Penulis berharap dengan adanya makalah tentang proses extrusion yang telah
disajikan dapat dijadikan referensi ataupun tambahan wawasan bagi penulis maupun
bagi pembaca.

15
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/30461247/Ekstrusi_Metal

https://dokumen.tips/documents/ekstrusi-pembentukan-logam.html

https://pdfslide.tips/documents/makalah-pengetahuan-bahan-extrusion-molding-method.html

Widyasanti, Asri. 2013. Ekstrusion. Bahan Kuliah Mesin dan Peralatan Pengolahan
Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Jurusana Teknik dan Manajemen Industri
Pertanian, Universitas Padjadjaran.

16

Anda mungkin juga menyukai