Anda di halaman 1dari 8

FENOMENA SPRINGBACK PADA PROSES COLD

WORKING UNTUK PROSES BENDING MATERIAL BAJA

Dosen Pengampu :
Ir. Sampurno, MT

Disusun oleh:
Daniswara Arkananta Aryasatya
(5007211193)

Kelas:
Proses Manufaktur I (A)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kepada Saya, sehingga pada kesempatan ini Saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan Praktikum berjudul
“Praktikum Proses Bubut, Freis, dan Taping” dibuat dalam rangka memenuhi penugasan mata
kuliah Proses Manufaktur I.
Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
 Allah SWT
 Dosen mata kuliah Proses Manufaktur I Bapak Sampurno Ir. MT
 Staff laboratorium Proses Manufaktur I
 Kedua orang tua, dan
 Teman-teman yang telah memberikan bantuan moral.

Saya menyadari bahwa tidak menutup kemungkinan apabila laporan praktikum yang
Saya susun masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan serta tidak sempurna. Oleh
karena itu, Saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhir kata, Saya berharap semoga Laporan Praktikum Proses Manufaktur ini dapat
bermanfaat bagi kehidupan.

Surabaya, 11 Oktober 2022

Daniswara Arkananta Aryasatya


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Permasalahan.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
ISI...........................................................................................................................................................5
2.1 Definisi Springback...................................................................................................................5
2.2 Proses Bending...........................................................................................................................5
2.3 Contoh Produk Hasil Proses Bending......................................................................................6
2.4 Cara Mengatasi Springback.....................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri sebuah
negara. Industri manufaktur adalah kelompok perusahaan yang mengolah bahan-bahan
atau bahan baku (raw material) menjadi barang setengah jadi atau menjadi barang jadi
yang pada akhirnya akan mempunyai nilai tambah yang lebih besar.
Pada industri manufaktur, terdapat banyak proses yang harus dilalui oleh suatu
material mentah sebelum akhirnya menjadi barang jadi. Salah satunya adalah proses
bending yang banyak ditemukan pada material baja. Pada makalah kali ini, akan
membahas mengenai fenomena Springback pada proses bending pada material baja.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka diperoleh masalah yang akan
dibahas pada makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Definisi Springback
2. Proses Bending
3. Contoh produk hasil proses bending
4. Cara mengatasi Springback
5. Analisis
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan
diatas serta memenuhi penugasan dari mata kuliah Proses Manufaktur I.
BAB II
ISI

2.1 Definisi Springback


Springback merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan
pelat yang mengalami proses pembentukan. Biasanya akibat springback terjadi
penyimpangan terhadap sudut pembengkokan yang dibentuk. Besarnya perubahan
dimensi pada hasil pembentukan setelah tekanan pembentukan ditiadakan merupakan
sifat bahan logam yang mempunyai elastisitas tersendiri. Besarnya gaya balik ini
ditentukan oleh harga Modulus Elastisitas bahan.

Springback pada suatu material memiliki dua penyebab utama. Pertama berkaitan
dengan gaya tekan dan tarik pada tingkat molekuler, dan yang kedua melibatkan sifat
tegangan dan regangan material. Springback dapat dipengaruhi oleh sudut tekukan dan
radius tekukan dan jari-jari tikungan yang berbeda dapat menghasilkan jumlah
springback yang berbeda.
2.2 Proses Bending
Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier
dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan
bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die). Tak hanya logam, metode
bending juga bisa berguna untuk material sepeti acrylic, kayu, nilon, dan lainnya.
Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan
pada sisi lainnya mengalami tekanan.
Macam-macam proses bending yang biasa dilakukan terhadap logam adalah sebagai
berikut:
 Angle bending
Angle bending merupakan pembentukan sheet metal dengan menekuk
bagian tertentu sheet metal untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan.
Bending jenis ini dapat membuat lengkungan hingga membentuk sudut ±150°.
 Roll bending
Roll bending yaitu jenis bending yang biasanya digunakan untuk
membentuk silinder, atau bentuk-bentuk melengkung yang dibuat dari sheet
metal yang disisipkan pada suatu roll yang berputar.
 Draw bending
Draw Bending merupakan jenis pembengkokan yang dilakukan dengan
menggunakan pressure die dan bend die. Bending jenis ini biasanya digunakan
untuk membengkokkan pipa.
 Roll forming
Roll Forming adalah jenis bending untuk sheet metal yang bekerja secara
progresif, sehingga dalam pembentukannya terdapat banyak roll die dengan
bentuk atau ukuran yang berbeda.
 Press Brake bending
Press Brake Bending adalah salah satu jenis bending, yang pengerjaannya
dengan meletakkan sheet metal di atas die kemudian ditekan dari atas sehingga
mendapatkan hasil sesuai dengan die yang dipasang.

2.3 Contoh Produk Hasil Proses Bending


Contoh produk-produk logam yang dibuat dengan menggunakan proses bending
adalah:
 Chimney starter

 Panel box
Dan produk lainnya yang umum dibuat melalui proses bending adalah bagian otomotif,
panel pesawat terbang, peralatan rumah, dan lain sebagainya.
2.4 Cara Mengatasi Springback
Cara-cara dalam mengatasi fenomena Springback pada proses bending adalah sebagai
berikut:
 Over bending
Dalam teknik ini, material dibengkokkan melewati sudut yang
dirancang sehingga springback membawa material ke sudut yang diinginkan
(sudut bengkok). Besarnya overbending (sudut bending) dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus matematika yang melibatkan ketebalan
material, sudut yang diinginkan, dan sifat fisik material.
 Bending ulang
Springback dapat diatasi dengan berulang kali membengkokkan
material. Namun, hal tersebut dapat mengakibatkan kelelahan logam, dimana
material menjadi lemah atau rusak pada titik tekukan.
 Menambah gaya forming
Gaya yang diberikan pada material selama pembengkokan dapat
ditingkatkan untuk mengatasi pegas. Saat menggunakan mesin press brake,
ini berarti mendorong material sampai ke dasar die atau bottom forming.
 U Dies dan Channel Dies
Tipe ini tidak sepenuhnya menghilangkan springback, sehingga
diperlukan pressure yang lebih. Oleh karena itu terkadang menghasilkan
lubang pada dasar benda kerja
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier
dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan
bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die). Proses bending tidak hanya dapat
dilakukan pada logam, tetapi pada material lain seperti kayu dan nilon. Springback pada
proses bending material baja merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh
elastisitas bahan pelat yang mengalami proses pembentukan. Besarnya gaya balik ini
ditentukan oleh harga Modulus Elastisitas bahan.
3.2 Saran
Springback pada suatu material memiliki dua penyebab utama, yaitu gaya tekan dan
tarik pada tingkat molekuler, dan sifat tegangan dan regangan material. Fenomena
springback sebaiknya diatasi agar dapat menghasilkan material yang sesuai keinginan.
Beberapa cara dalam mengatasi fenomena springback pada proses bending material baja
adalah dengan melakukan overbending, melakukan bending ulang, menambah gaya
forming, serta menggunakan U dies dan Channel Dies.

Anda mungkin juga menyukai