“FORGING”
Di Susun Oleh:
Kelompok 4
Rifanor (223020210025)
Ervan Zelino (223030210038)
Javier Asyher (223020210019)
Berkat Andreano (223030210046)
Rubar Praza (223030210042)
Wayan Agus (223020210032)
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Forging
B. Klasifikasi Forging Berdasarkan Proses dan Cetakan
C. Kelebihan Dan Kekurangan Forging
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempa/Forging adalah proses pembentukan logam dalam keadaan panas
ataupun dingin dengan sistem pukulan. Bentuk dan ukuran logam di ubah sesuai
kebutuhan, dikerjakan secara konvensional atau bantuan mesin tempa dengan
suhu pengerjaan tertentu. Pembentukan yang dilakukan dengan penempaan tidak
terjadi pemotongan, sehingga jumlah logam yang hilang atau terbuang akan lebih
sedikit.
Pemakaian mesin tempa pada sistem dapur pandai besi itu sangat penting
untuk menunjang produktivitas sesuai kemajuan zaman, pengembangan pandai
besi ini sesuai amanat Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa sebagai
bagian intergral dari program pembangunan nasional yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Forging ?
2. Apa Saja Proses Forging ?
3. Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Forging ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Memahami dan Mengetahui Forging .
2. Dapat Memahami dan Mengetahui Proses Forging .
3. Dapat Memahami dan Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan
Forging
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan dari tujuan penulisan adapun manfaat penulisan adalah:
Untuk menambah wawasan dan juga ilmu pengetahuan para penulis dan
pembaca. Dan bermanfaat bagi para pembaca sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan mengenai FORGING sehingga aspek-aspek yang
menunjang kelancaran makalah dapat lebih diperhatikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Forging
Forging adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan
memberikan gaya tekan pada logam yang akan dibentuk . Gaya tekan yang
diberikan bisa secara manual maupun secara mekanis (hidrolis ataupun
pneumatis). Proses forging bisa dikerjakan pada pengerjaan dingin maupun
pengerjaan panas.
B. Jenis Jenis Forging
Forging dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Hammer Forging
Proses ini merupakan forging yang paling sederhana. Pada
umumnya landasan (ANVIL) dan palu yang dipakai berbentuk
datar. Sehingga prosesini diprioritaskan untuk membuat benda
kerja yang sederhana dan skala produksi kecil. Prosesnya lama dan
hasilnya tergantung dari skill operator.
b. Drop Forging
Prinsip dari drop forging adalah memaksa logam panas yang
plastis memenuhi dan mengisi bentuk die dengan cara penempaan.
Proses ini yang diperlengkapi dengan die. Die umumnya dibagi dua
bagian dimana satu bagian diletakkan pada hammer, yang lainnya pada
anvil.
Syarat die yang digunakan harus kuat dan tangguh terhadap
beban impact ,keausan, dan temperatur umumnya terbuat dari campuran
baja dengan krom, molibdenum dan nickel. Faktor yang penting dan
harus diperhatikan adalah tenaga pneumatis dan tenaga hidrolis sehingga
mesin-mesin tipe steam hammer maupun air hammer mampu bekerja
sangat cepat,mudah dikontrol dan otomatis.
c. Press Forging
Pada hammer forging maupun drop forging energi yang
diberikan pada saat penempaan sebagian besar terserap oleh anvil,
pondasi mesin dan permukaan luar benda kerja sedangkan bagian
dalam benda kerja belum terdeformasi. Karena itu untuk benda
kerja dengan penampang tebal dan besar digunakan press forging.
Prinsip press forging adalah dilakukannya penekanan
secara perlahan-lahan pada benda kerja sampai menghasilkan
aliran logam yang uniform.Press forging biasanya dikerjakan tanpa
die dan hammer maupun anvilnya berbentuk datar.
d. Upset Forging
Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran
diameter pada ujung batang logam ditekan dalam arah memanjang.
Pada dasarnya benda kerja yang diupset berupa bar bulat, wire
ataupun benda kerja berbentuk silindris.
Ada 3 hal yang diperhatikan saat melakukan Upset Forging:
A. Kelebihan Forging
1. High-Working Efficiency:
Mesin press dengan crank memiliki efisiensi kerja tinggi
2. Elastisitas Tinggi:
Bagian yang ditempa memiliki elastisitas tinggi dan ketahanan
besar terhadap benturan
3. Kemudahan dalam Pengelasan:
Bagian yang ditempa dapat dengan mudah dilas
4. Kekuatan Tarik Tinggi:
Piston jenis forging memiliki kekuatan tarik 26% lebih tinggi
daripada piston casting biasa
B. Kekurangan Forging
1. Biaya Investasi Tinggi:
Proses forging memerlukan peralatan mahal dan kompleks,
seperti pemanas induksi dan peralatan tekanan tinggi
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan pemahaman ini, dapat disimpulkan bahwa meskipun
proses forging memiliki kelebihan dalam kekuatan dan elastisitas
material, namun juga memiliki keterbatasan terutama dalam hal biaya
investasi dan keterbatasan pada bentuk produk yang rumit.
DAFTAR PUSTAKA
https://taufiqurrokhman.wordpress.com/2018/11/13/forging-
penempaan/