Anda di halaman 1dari 8

BAB

PEMBAHASAN

A. HOT SPINNING

proses pembentukan logam panas secara plastis dari bentuk datar dengan
ukuran tertentu menjadi bentuk yang sesuai dengan dies dengan cara memutar
benda kerja dan memberikan tekanan secara lokal pada sisi benda kerja. Proses
spinning dapat juga dikerjakan dengan proses pengerjaan dingin bahan benda
kerjanya merupakan lembaran logam yang tipis dengan ketebalan sampai 6 untuk
pengerjaan panas.

B. PENGERTIAN PROSES PEMBENTUKAN DINGIN

Proses pembentukan logam secara plastis dengan temperatur pengerjaan


dibawah temperatur rekristalisasi. Logam pada umumnya mengalami pengerjaan
dingin pada suhu ruang, meskipun perlakuan tersebut mengakibatkan kenaikan
suhu. Pengerjaan dingin mengakibatkan timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan
dingin dapat meningkatkan kekuatan, memperbaiki kemampuan permesinan,
meningkatkan ketelitian dimensi, dan menghaluskan permukaan logam. Pada
proses pembetukan logam dengan menggunakan pembentuka dingin tedapat
keuntungan dan kerugian antara lain.

1. Keuntungan menggunakan proses pembentukan dingin pada pembuatan logam:

a. tidak memerlukan pemanas


b. hasil permukaan akhir lebih baik
c. kontrol dimensi baik
d. kontaminasi dapat dikurangi
e. sifat strenght, fatique dan wear meningkat

2. Kerugian menggunakan proses pembetukan dingin pada pembuatan logam :

a. gaya tekan yang dibutuhkan lebih besar


b. peralatan mesin berat
c. sifat ductility menurun
d. permukaan logam harus bersih
e. tegangan sisa yang tidak diinginkan terjadi

C. MACAM-MACAM PROSES PEMBENTUKAN DINGIN


Klasifikasi proses pengerjaan dingin dapat dibagi menjadi :

1. Squeezing ( pengecoran)

2. Shearing (pemotongan)

3. Drawing (penarikan)

4. Bending (pembengkokan)

5. H.E.R (membentuk dengan energi tinggi)

1. SQUEEZING (pengecoran)
Sebagian besar dari proses ini identik dengan pengerjaan panas. Alasan utama
dalam pembentukan dingin adalah keakuratan dimensi dan peningkatan
permukaan akhir.

2. SHEARING (pemotongan)
proses pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan
burning atau melting. Jika cutting blade lurus dinamakan shearing sedangkan jika
cutting blade berbentuk lengkungan, bisa dinamakan blanding, piercing, notching
dan trimming . Proses shearing dapat dibagi 2 kelompok besar, yaitu shear
forming dan shearing.

a. SHEAR FORMING
Bentuk-bentuk seperti kerucut, setengah bola sering kali dibentuk dengan
shear forming atau flow turning, yaitu merupakan modifikasi dari proses spinning
dimana tool formernya berputar dan bergerak maju.

b. SHEARING
Sewaktu punch turun mengenai benda kerja, logam terdeformasi plastis
didalam die. Karena kelonggaran diantara punch dan die hanya 5-10% dari tebal
benda kerja maka deformasi terlokalisir di daerah itu saja.

1. Slitting

Proses shearing yang menggunakan rol pemotong asepanjang benda kerja


dengan lebar pemotongan sama dengan jarak antar rol. Proses slitting ini
merupakan proses kontinu dan dapat melakukan operasi secara cepat dan
ekonomis.

2. Piercing dan blanking


Piercing dan blanking adalah operasi shearing dimana benatuk pisau
merupakan lengkungan yang tertutup. Perbedaan blanking dan piercing dapat
ditinjau dari benda kerja dan skrapnya. Bila hasil yang dipunch adalah benda
kerja sedangkan bentuk yang tidak diinginkan tertinggal pada plat sisa adalah
skrapny, ini dinamakan proses blanking. Bila hasil yang dipunch adalah
skrapnya sedangkan bentuk yang tertinggal pada plat sisa adalah benda kerja,
ini dinamakan proses piercing.

3. DRAWING

Cold drawing merupakan proses pembentukan dingin secara plastis dari


metal sepanjang sumbunya. Proses ini dapat dibagi 5 kelompok besar :

a. BAR AND TUBE DRAWING

b. WIRE DRAWING

c. STRETCH FORMING

d. DEEP DRAWING

e. FORMING WITH RUBBER

a. BAR AND TUBE DRAWING

Hasil dari bar drawing adalah pengecilan penampang melintang dan


pemanjangan batang dengan konsekuensinya timbul strain. Hardening pada
umumnya proses ini dilakukan secara bertahap Proses bar drawing ini biasanya
diikuti dengan proses annealing jika reduksi penampangnya melebihi 30-50 %
Proses tube drawing digunakan untuk membuat pipa tanpa sambungan. Bahan
dasar yang digunakan berbentuk pipa sehingga kualitas pipa yang dihasilkan
memiliki permukaan yang halus, berdinding tipis dan keakuratannya tinggi serta
kekuatannya naik.

b. WIRE DRAWING

Prinsipnya sama dengan bar drawing. Hanya saja diameternya lebih kecil, dan
dikerjakan secara kontinu melalui beberapa die. Jika diperlukan kawat yang lunak,
annealing dilakukan didalam dapur dengan mengontrol temperaturnya setelah
proses drawing terakhir. Pada proses penarikan kontinu, kawat ditarik melalui
beberapa die dan rol penarik yang disusun seri.

c. STRETCH FORMING
Pada proses ini, die (form block) hanya dikenai tegangan kompresi, benda
kerja yang diikat dengan grip dan ditarik ke arah horisontal. Die umumnya
terbuat/dapat dibuat dari kayu atau plastik. Stretch forming merupakan proses
yang dikembangkan dari aerospace dalam pembuatan penampang yang lebar dari
sheet dan ditarik untuk membentuk lengkungan penampang.

d. DEEP DRAWING

Proses ini ditujukan untuk membuat tangki dengan berbagai bentuk dimana
kedalamannya lebih besar dibandingkan dengan ukuran diameter, dan disamping
itu dikenal juga istilah shallow drawing. Pada dasarnya proses ini ada dua, yaitu:

1. SHRINK FORMING

Pada proses ini terjadi kompresi melingkar selama proses dengan


pengurangan diameter dan logam cenderung tipis. Karena material cukup
tebal maka pada dinding produk akan berakibat terjadi kerutan.

2. STRETCH FORMING

Pada proses ini terjadi pengecilan benda kerja sebagi akibat tarikan
melingkar yang digunakan untuk memperbesar diameter. Guna mencegah
kerutan dan ketebalan dinding yang tidak merata, aliran logam harus
dikontrol. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan ring penakan. Perhatikan
gambar dibawah ini.

f. FORMING WITH RUBBER

Pada proses ini karet dipakai sebagai penekan, ditujukan untuk mengeliminir
salah satu die aas atau bawah. Proses guerin forming didasarkan pada kenyataan
bahwa sifat konsisten dari karet dapat mentransfer seluruh tekanan yang
diberikannya secara uniform ke segala arah. Proses bulging didasarkan bahwa
fluida atau karet dimanfaatkan untuk memindahkan tekanan yang dibutuhkan
untuk mengembangkan bahan baku ke arah luar sehingga menempel pada die.

4. BENDING

Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu
linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan perubahan
luas permukaan. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral
mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan. Proses
bending dapat dibagi menjadi 6 bagian :

a. ANGLE BENDING
b. ROLL BENDING
c. ROLL FORMING
d. SEAMING
e. STRAIGHTENING
f. FLANGING
a. ANGLE BENDING

Angle bending untuk membuat lengkungan dengan sudut sampai 150


pada lembaran logam.

b. ROLL BENDING

Biasanya digunakan untuk membentuk silinder. Bentuk-bentuk lengkung atau


lingkaran dari pelat logam.

c. ROLL FORMING

Proses ini digunakan untuk membuat bentuk-bentuk kompleks dengan bahan


dasar lembaran logam .tebal bahan sebelum maupun sesudah proses pembentukan
tidak mengalami perubahan posisi roll dipasang sejajar dan prosesnya berjalan
continu.

d. SEAMING

Seaming adalah operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung


lembaran logam sehingga membentuk benda kerja seperti kaleng, drum,
ember,dsb. sambungan dibentuk dengan rol-rol kecil yang disusun secara
berurutan.

e. STRAIGHTENING

STRAIGHTENING merupakan proses yang berlawanan dengan bending


digunakan untuk meluruskan lembaran logam . Pada umumnya straightening
dilaksanakan sebelum benda kerja dibending. Proses ini menggunakan rol-rol
yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang berbeda.

e. FLANGING

Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat
dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar .

5. HIGH ENERGY RATE FORMING

Proses pembentukan logam secara plastis dengan menggunakan energy yang


tinggi dalam interval yang singkat . Seringkali High Energy Rate Forming
disingkat dengan Herf. Keuntungan dari Herf:

1. Memungkinkan membuat benda kerja besar dan sulit untuk dibentuk dengan
peralatan yang lebih murah daripada yang lain

2. Hampir tidak ada Spring Back.

BAB

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang kita lakukan di atas kita dapat memperoleh beberapa
kesimpulan diantaranya :

1. Pada proses pembentukan dingin kita dapat melakukannya dengan lima


cara yaitu :

a. squeezing

b. shearing

c. drawing

d. bending

e. high energy rate forming

2. pada proses shearing data dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. shear forming

b. shearing

3. Pada proses drawing dapat dilakukan dengan lima cara yaitu :

a.bar and tube drawing

b.wire drawing

c.stretch forming

d.deep drawing

e.forming with rubber

4. pada proses bending dapat dikerjakan dengan menggunakan enam cara


yaitu :

a. angle bending

b. roll bending

c. roll forming

d. seaming
e. straightening

f. flanging

5. Pada proses pengerjaan dengan High Energy Rate Forming biasanya


disingkat dengan Herf . Keuntungan dari Herf :

1. Memungkinkan membuat benda kerja besar dan sulit untuk dibentuk dengan
peralatan yang lebih murah daripada yang lain

2. Hampir tidak ada Spring Back.

Anda mungkin juga menyukai