Anda di halaman 1dari 7

4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi Manufaktur

Penggunaan komputer dalam bidang manufaktur menghasilkan sebuah


sistem yang dinamakan Sistem Informasi Manufaktur. Sistem Informasi
Manufaktur (SI Manufaktur) adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan
manufaktur produk perusahaan. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi
produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam
sebuah lantai produksi. Mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi,
dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi. SI Manufaktur
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam data input. Data-data tersebut
kemudian disimpan dalam basis data dan mengalami proses. Selanjutnya, data-
data tersebut dapat menghasilkan data output yang berguna untuk eksekutif
perusahaan. Model SI Manufaktur dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Input data yang dibutuhkan berupa data internal dan data eksternal. Data
internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya
manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi
perawatan, dan lain‐lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal
dari luar perusahaan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi
yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga
akhir proses. Contoh data eksternal adalah data pemasok, kebijakan pemerintah
tentang UMR, listrik, dan sebagainya. Data-data yang berasal dari data input
5

kemudian diproses sehingga didapat hasil data output berupa informasi yang
berguna untuk eksekutif perusahaan[1].

2.1.1 Manfaat Sistem Basis Data Manufaktur


1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem
informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi
semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak
terpakai.

2.2 Subsistem Input dan Subsitem Output Dalam Sistem Basis Data
Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur terdiri dari tiga subsistem input dan tiga
subsistem output, sebagai berikut :
2.2.1 Subsistem Input
Sistem basis data manufaktur Akuntasi Tugas pengumpulan data yang
menjelaskan operasi manufaktur paling baik dilaksanakan dengan menggunakan
terminal pengumpulan data.
1. Sistem Basis Data Akutansi
Mengumpulkan data internal yang menjelaskan operasi manufaktur dan
data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok.
2. Industrial Engineering (IE)
IE merupakan kegiatan menganalisis sistem yang terlatih khusus,
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. IE
tidak hanya mengkhususkan diri dalam rancangan dan operasi sistem fisik
tetapi juga memahami sistem konseptual.

3. Intelijen Manufaktur
Intelijen Manufaktur berfungsi agar menajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja,
material dan mesin.
6

2.2.2 Subsistem Output


1. Produksi
Produksi yaitu suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan.
2. Persediaan
Subsistem ini memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock dan
lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem
persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan
penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari subsistem persediaan adalah
mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari
bahanmentah menjadi bahan jadi.
3. Kualitas
Fungsi dari subsistem ini adalah mengukur kualitas bahan saat bahan
tersebut diubah. Selain itu subsistem kualitas juga berperan dalam
mengukur waktu, performa kerja dam pemilihan supplier[2].

2.3 Penggunaan Komputer Pada Sistem Basis Data Manufaktur

Dalam penerapannya, manajemen manufaktur menggunakan komputer


sebagai sistem konseptual yang terdapat pada area persediaan seperti Sistem
Pemesanan Kembali, MRP, dan JIT. Selain itu, manajemen juga menggunakan
komputer sebagai elemen dalam sistem produksi fisik yang meliputi : CAD,
CAM, dan Robotik.

2.3.1 Sistem Konseptual

1. Sistem Pemesanan Kembali (ReOrder Point/ROP)


Komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif
yang sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai
tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu
proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut
7

titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan


pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan
kembali (Re‐Order Point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain:
Stock‐out : kehabisan persediaan
Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan
Safety stock : persediaan aman
Rumus menghitung ROP :
R = titik pemesanan kembali
L = lead time pemasok
S = tingkat safety stok (dalam unit)
U = tingkat pemakaian (jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap
hari) Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis
sama sekali, dengan demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan
untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu pengiriman dari
pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi selama
jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat
menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi.
Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlah
inventarisasi ekstra atau sering disebut safety stok.
2. MRP
MRP terdiri dari dua bagian, yaitu Material Requirement Planing (MRP I)
dan Manufacturing Resource Planning (MRP II) [2].

2.3.2 Manufacturing Resource Planning (MRP II)

MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang


berhubungan dengan manajemen material. Implementasikan MRP II dapat
mencapai harapan yang maksimal pada tingkat keberhasilan tergantung pada
penampilan dalam tiga area:
8

1. Komitmen manajemen puncak, dikemukakan ketika para eksekutif secara aktif


ikut ambil bagian dalam steering committee, MRP II sebagai proyek yang paling
diprioritaskan dalam perusahaan.
2. Proses Implementasi, berlangsung dengan sangat baik bila seluruh area yang
ada di perusahaan mempunyai wakilnya dalam team proyek tersebut sehingga
dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lengkap bagi pemakai
3. Pemilihan software dan hardware, dapat dilakukan dengan baik bila RFP
(request for proposal) formal dikirimkan kepada semua pemasok software
dan hardware yang diminati[3].

2.3.3 ELEMEN DALAM SISTEM PRODUKSI FISIK


1. Computer Aided Engineering (CAE)
merupakan proses desain, analisa, simulasi, dan perbaikan menggunakan
media komputer. Teknologi CAE menggunakan sistem komputer untuk
menganalisis fungsi dari produk desain CAD, memungkinkan desainer
untuk mensimulasikan dan mempelajari bagaimana produk tersebut akan
berperilaku sehingga desain dapat disempurnakan dan dioptimalkan.
2. Computer Aided Design (CAD)
CAD adalah teknologi yang berkaitan dengan penggunaan sistem
komputer untuk membantu dalam penciptaan, modifikasi, analisis, dan
optimasi desain. Perangkat lunak CAD digunakan untuk membantu
rancangan produk yang akan dimanufaktur. Hasil rancangan tersebut
kemudian disimpan dalam basis data rancangan.

3. Computer Aided Manufacturing (CAM)


Penerapan komputer dalam proses produksi. Teknologi CAM melibatkan
sistem komputer yang merencanakan, mengelola, dan mengendalikan
operasi manufaktur melalui antarmuka komputer dengan sumber daya
produksi. Teknologi CAM menghasilkan mesin produksi khusus yang
dikendalikan oleh komputer untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi
dari basis data rancangan.
4. Industrial Robots (IR)
9

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial.


Alat yang secara otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam proses
manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan
mencapai tingkat kualitas yang tinggi[3].

2.4 Bagaimana Eksekutif Menggunakan Sistem Basis Data Manufaktur


Informasi manufaktur digunakan baik dalam penciptaan maupun dalam
operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif
perusahaan, manajer di area manufaktur, dan manajer di area lain.
Penggunaan sistem informasi manufaktur pada perusahaan, antara lain
1. Eksekutif Perusahaan
Eksekutif perusahaan menerima informasi dari subsistem output yang
menjelaskan seluruh operasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja pekerja dalam proses produksi dan hasil produksinya.
2. Manajer Bagian Manufaktur
Manajer bagian manufaktur menggunakan sistem informasi ini untuk
keberlangsungan proses produksi.
3. Manajer Bagian Lain
Manajer bagian lain seperti manajer pemasaran dan keuangan juga
menggunakan output dari sistem informasi mannufaktur ini. Pemasaran
merasa tertarik dengan aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan
penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk.
Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan
karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan, dan subsistem
produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai
konstruksi atau perluasan pabrik[3].
10

Anda mungkin juga menyukai