Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BESAR TEKNIK PEMBENTUKAN LOGAM

MAKALAH

”ROLLING ATAU PENGEROLAN LOGAM”

Disusun Oleh:
1. Muhammad Tauvan Farezi (2110017211028)
2. Seprinaldo (2110017211027)
3. Ghinaa Nur Fauziy (2110017211031)

DOSEN:
Duskiardi, S.T,.M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2024
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menggunakan ataupunmelihat hal-hal seperti
mobil, jembatan, pipa, tabung gas, rel kereta api. Semua itumerupakan benda-benda yang biasa
kita temui di dalam kehidupan kita. Semuabenda tersebut dibentuk sesuai dengan kegunaannya
masing-masing. Untukmembentuk material menjadi produk sesuai dengan kebutuhannya seperti
contohdiatas, bisa dilakukan dengan beberapa proses. Diantaranya bisa dilakukan denganproses
rolling. Proses rolling banyak digunakan untuk membuat berbagai macamprofil. Karena
banyaknya kegunaan dari proses rolling ini, untuk itulah di dalammakalah ini saya akan mencoba
menjelaskan tentang proses rolling.
Rolling dalam teknik pembentukan logam adalah proses melewatkan bahan logam di antara
dua atau lebih rol untuk mengubah bentuk dan ketebalan bahan tersebut. Proses ini umumnya
digunakan dalam industri untuk menghasilkan lembaran logam, plat, atau profil dengan dimensi
yang diinginkan. Rolling dapat dilakukan baik pada suhu tinggi (hot rolling) maupun suhu
rendah (cold rolling), tergantung pada jenis logam dan kebutuhan aplikasi. Proses ini membentuk
logam secara efisien, meningkatkan kekuatan dan kekerasan bahan, serta menghasilkan produk
dengan toleransi yang ketat.
Untuk membentuk material menjadi produk sesuai dengan kebutuhannya seperti contoh
diatas, bisa dilakukan dengan beberapa proses. Diantaranya bisa dilakukan dengan proses rolling.
Proses rolling banyak digunakan untuk membuat berbagai macam profil. Karena banyaknya
kegunaan dari proses rolling ini, untuk itulah di dalam makalah ini saya akan mencoba
menjelaskan tentang proses rolling.

 Tujuan
 Mengetahui pengertian proses rolling
 Mengetahui jenis jenis proses Rolling
 Mengetahui keuntungan dan kekurangan proses Rolling
 Mengetahui contoh produk dan aplikasi dari proses Rolling
 Ruang Lingkup Materi
Didalam makalah ini, saya akan mencoba memberikan rincian tentang apa itu proses rolling,
mulai dari pengertian tentang proses rolling, jenis-jenis proses rolling beserta keuntungan dan
kekurangannya, dan aplikasi dari produk rolling tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Proses Rolling

Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses pembentukan
pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan dengan satu set rol yang berputar dan
menekan benda kerja supaya terjadi perubahan bentuk. Rolling pertama kali dikembangkan pada
tahun 1500-an. Rolling dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan pada suhu yang tinggi atau
disebut hot rolling. Hot rolling dilakukan untuk mengurangi dimensi bahan baku secara besar-besaran.
Setelah hot rolling selanjutnya dilakukan cold rolling, yaitu pengerolan pada suhu ruang. Pada cold
rolling pengurangan dimensi tidak dilakukan secara besar-besaran karena proses ini memerlukan tenaga
yang sangat besar. Cold rolling dilaksanakan sebagai finishing untuk mencapai dimensi yang sesuai,
memperhalus permukaan benda kerja, dan meningkatkan sifat mekanis benda kerja.

Proses pengerolan ini biasanya merupakan proses pertama yang digunakan untuk
mengubah material menjadi produk kasar. Material yang tebal di roll menjadi blooms, billets
atau slab, atau bentuk-bentuk ini dapat dibuat langsung dari continous casting. Produk seperti
bloom, billet, dan slab ini merupakan produk setengah jadi dan harus dibentuk lagi pada proses
selanjutnya. Proses rolling ini banyak digunakan pada proses pengerjaan logam, karena
memberikan kemungkinan untuk memproduksi produk akhir yang berkualitas tinggi dan mudah
dikontrol.

Bentuk bahan dasar dan produk proses pengerolan ini dapat dibedakan sebagai berikut :

 Bloom : Mempunyai penampang melintang segiempat atau bujur sangkar dengan


ketebalan lebih besar dari 6 inchi dan lebarnya ≤ 2x tebal.

 biasanya lebih kecil dari bloom, penampang lintangnya berupa bujur sangkar atau
lingkaran. Dibuat dengan beberapa kali forming seperti rolling atau ekstrusi.

 Slab : segiempat utuh dengan lebar penampang ≥ 2x tebal. Slab dapat diproses lebih
lanjut menjadi plate, sheet, atau strip.

Berikut ini beberapa contoh produk dari proses pengerolan :


Gambar 2.1 Skema aliran produk proses Rolling

2.2 Prinsip Pengerolan / Rolling

Rolling dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan pada suhu yang tinggi atau
disebut hot rolling. Hot rolling dilakukan untuk mengurangi dimensi bahan baku (ingot) secara
besar-besaran. Setelah hot rolling selanjutnya dilakukan cold rolling, yaitu pengerolan pada suhu
ruang. Pada cold rolling pengurangan dimensi tidak dilakukan secara besar-besaran karena
proses ini memerlukan tenaga yang sangat besar. Cold rolling dilaksanakan sebagai finishing
untuk mencapai dimensi yang sesuai, memperhalus permukaan benda kerja, dan meningkatkan
sifat mekanis benda kerja. Pada proses manufaktur modern, rolling biasanya diawali dengan
proses pengecoran kontinu. Kombinasi antara pengecoran kontinu dan rolling bisa meningkatkan
produktivitas. Di samping itu, kombinasi ini juga dapat mengurangi ongkos produksi.

2.3 Jenis jenis Proses Pengerolan / Rolling


A. Proses Pengerolan Panas (Hot Rolling)

Hot rolling merupakan operasi pengerolan yang dilakukan pada temperature lebih tinggi dari
temperature rekristalisasi. Biasanya bahan kerja yang digunakan dalam proses pengerolan panas
berupa potongan besar logam dalam bentuk slab atau bloom untuk tahap berikutnya, sehingga
pada akhirnya diperoleh bentuk batang, plat, atau lembaran.

Pada proses pengerolan panas ini, deformasi tidak menyebabkan terjadinya penguatan logam.
Tegangan alir bahan akan semakin kecil dengan semakin tingginya temperature operasi. Energi
deformasi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil pada temperature yang lebih tinggi. Dengan
demikian, maka deformasi dapat dilakukan pada benda kerja yang berukuran relative besar
dengan total deformasi besar.

Keuntungan dari pengerolan panas adalah :

 Bebas dari tegangan sisa

 Sifat-sifatnya lebih homogen

Sedangkan beberapa kekurangan dari pengerolan panas ini yaitu :

 Dimensi kurang akurat

 Terjadi oksidasi pada permukaan rolan

B. Proses Pengerolan Dingin

Cold rolling merupakan proses pengerolan yang dilakukan pada temperature dibawah
temperature rekristalisasi benda kerjanya. Pengerolan dingin ini biasanya dilakukan setelah
proses pengerolan panas . Proses pengerolan dingin ini menghasilkan kualitas permukaan yang
lebih baik, dan kesalahan dimensional yang lebih kecil daripada hasil proses pengerolan panas.
Bahan baku untuk proses pengerolan dingin ini biasanya adalah hasil dari proses pengerolan
panas.
Proses pengerolan dingin ini akan menyebabkan terjadinya mekanisme penguatan pada
benda kerja yang diikuti dengan turunnya keuletan. Benda kerja menjadi lebih kuat, lebih keras,
dan lebih rapuh. Pada proses pengerolan dingin ini, tegangan alir benda kerja menjadi semakin
meningkat.

Pada saat benda kerja mengalami pengerolan dingin, terjadi perubahan yang mencolok
pada struktur butir dan pergeseran atom-atom. Untuk pengerolan dingin diperlukan tekanan yang
lebih besar daripada pengerolan panas, karena material akan mengalami deformasi plastis bila
tegangan melebihi batas elastis. Karena tidak mungkin terjadi rekristalisasi selama pengerolan
dingin, tidak terjadi pemulihan dari butir yang mengalami perpecahan.

Keuntungan dari proses pengerolan dingin antara lain :

 Produknya lebih tipis daripada produk pengerolan panas

 Benda kerjanya menjadi lebih kuat dan lebih keras

Sedangkan beberapa kekurangan dari pengerolan dingin antara lain :

 Membutuhkan proses pengerjaan panas setelah pengerolan, untuk menyeimbangkan lagi


sifat mekanik produk

2.4 Jenis Jenis Mesin Rolling


1. Mesin roll dua tingkat

Mesin roll ini mempunyai diameter sekitar 0,6 sd 1,4 m. Roll ini dapat bekerja secara bolak-
balik (reversing) atau searah (nonreversing). Rol yang searah selalu berputar pada arah yang
sama dan benda kerja selalu dimasukkan dari sisi yang sama. Roll yang bekerja bolak-balik arah
putar roll dapat dibalik, sehingga benda kerja bisa dimasukkan dari sisi yang lain.

1. Lembaran logam bergerak antara rol kemudian dihentikan


2. Arah rol dibalik, benda kerja dimasukkan dari sisi yang lain.
3. Pada interval tertentu logam diputar 900 agar penampang univorm dan butir-butir logam
merata.
Keuntungan:
a. Dapat mereduksi luas penampang dalam berbagai ukuran.
b. Dapat diatur kemampuanya sesuai denagn ukuran batangan dan laju reduksi.
Kelemahan:
a. Ukuran panjang batangan terbatas
b. Pada setiap pembalikan siklus pembalikan gaya kelembaman arus diatasi.

2. Mesin roll tingkat tiga


Keuntungan:
a. Tidak diperlukan arah pembalikan arah putar rol, sehingga tidak ada gaya
kelembaman yang harus diatasi.
b. Biaya lebih murah dan mempunyai keluasan lebih tinggi dibandingkan dengan mesin
rol bolak-balik
Kelemahan:
a. Diperlukan adanya mekanisme elevasi
b. Terdapat sedikit kesulitan dalam mengatasi kecepatan rol

3. Mesin roll tingkat empat

Rol ini menggunakan dua rol dengan diameter lebiuh kecil yang bersentuhan langsung
dengan benda kerja dan dua rol pendukung untuk menahan rol yang berdiameter lebih kecil.
Biasa digunakan untuk lembaran yang lebar.

4. Mesin roll kluster

Menggunakan empat rol pendukung dengan dua rol yang langsung berhubungan langsung
dengan benda kerja dimana diameternya lebih kecil dibandingkan mesin rol tingkat empat.
Penggunaanya sama dengan mesin ol tingkat empat.

5. Mesin roll tandem

Rol ini menggunakan beberapa pasang rol, sehingga dapat dioperasikan secara kontinu
sampai dicapai ketebalan produk yang diinginkan
2.5 Proses Dasar Pengerolan / Rolling

Logam yang telah dipanaskan dilewatkan diantara dua roll yang berputar berlawanan arah,
dengan celah antar rollnya kurang dari ketebalan material yang akan dimasukan. Karena roll
berputar dengan kecepatan permukaanmelebihi kecepatan logam yang masuk, gesekan sepanjang
kontak antar muka bereaksi memajukan logam

Logam dijepit dan perpanjangan adalah kompensasi dari penurunan luas penampang lintang.
Jumlah deformasi yang bisa dicapai pada sekali pengerolan tergantung pada kondisi friksi
(gesek) di sepanjang permukaan. Bila terlalu banyak yang diinginkan roll tida dapat memproses
material dan slip diatas permukaan. Apabila terlalu sedikit deformasi untuk sekali lewat
pengerolan, maka akan mengakibatkan biaya produksi yang dibutuhkan menjadi lebih mahal.

2.6 Variasi Pengerolan / Rolling


 Shape Rolling

Shape rolling atau dikenal juga dengan profile rolling merupakan proses pembentukan
material dimana benda kerja dilewatkan pada roll untuk mendapatkan bentuk profil tetap yang
diinginkan. Produk dari shape rolling bisa berupa profil I, profil H, profil T, profil U, rel kereta
api.

Gambar 2.2 Shape rolling


 Roll Forging

Roll forging merupakan sebuah proses dimana sebuah benda kerja berupa lingkaran ataupun
plat dikurangi ketebalannya sehingga panjangnya bertambah. Roll forging menggunakan 2 buah
roll silinder ataupun roll semisilinder yang setiap rollnya mempunyai satu atau lebih alur
bentuknya

Gambar 2.3 Roll Forging.

 Skew Rolling

Skew rolling adalah sebuah proses pembentukan logam yang menggunakan dua buah roll yg
berputar berlawanan yang di desain khusus dan berputar terus menerus. Skew rolling ini
digunakan untuk membuat bola logam dari benda kerja.

Gambar 2.4 Skew Rolling


 Ring Rolling

Pada proses pengerolan cincin, satu roll ditempatkan melalui lubang dari cincin yang tebal
dan roll kedua menekan dari luar. Sejalan dengan penjepitan roll dan berputar, ketebalan dinding
cincin direduksi dan diameter ring bertambah besar. Roll yang dibentuk dapat dipakai untuk
memproduksi berbagai profil penampang yang berbeda. Hasilnya cincin tanpa sambungan untuk
roket, turbin, pesawat terbang, jalur perpipaan, dan ketel tekanan.

Gambar2.5 Ring rolling

2.7 Tujuan Proses Rolling


Proses rolling bertujuan untuk:
 Mengurangi ukuran penampang benda kerja.
 Memperoleh bentuk yang diinginkan.
 Memperhalus ukuran butir benda kerja (struktur butir lebih halus).
 Mengurangi kegetasan benda kerja (benda kerja awal biasanya berupa ingot hasil
pengecoran yang bersifat getas).
 Menghilangkan lubang-lubang kecil di dalam benda kerja (pada proses pengecoran
biasanya ada gas yang terjebak di dalam benda kerja dan menyebabkan lubang-lubang
kecil).
 Meningkatkan kekuatan benda kerja.
 Meningkatkan kekerasan benda kerja.
 Memperhalus permukaan benda kerja.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

 Rolling atau pengerolan logam adalah sebuah proses untuk mengurangi ketebalan atau
luas penampang dari suatu logam atau benda kerja, dengan melewatkan benda kerja pada
sepasang roll yang berputar dengan arah yang berlawanan.
 Proses rolling bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Hot rolling dan Cold rolling.
 Faktor yang mempengaruhi proses rolling adalah temperature benda kerja. Untuk
mendapatkan hasil pengrolan yang baik, benda kerja haruslah mempunyai temperature
yang seragam.

3.2 Saran

Dari uraian yg telah kami sampaikan, bisa kita lihat banyak sekali jenis dan kegunaan
dari proses pengerolan ini yang bisa kita temui di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, tidak
ada salahnya kalau kita mempelajari lebih dalam lagi tentang proses pengerolan ini, disamping
menambah ilmu pengetahuan kita, semoga juga akan bermanfaat di dalam kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Affiz, Fuad. September 2012. Pengaruh Pengerolan Pra Pemanasan Dibawah Temperatur
Rekristalisasi dan Tingkat Deformasi Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik Serta
Struktur Mikro Baja Karbon Sedang Untuk Mata Pisau Permanen Sawit. Jurnal e-
Dinamis. Volume II, No. 2.

Dieter, E., George. 1988. Metalurgi Mekanik. Jakarta. Erlangga

Halmos, T., George. 2006. Roll Forming Handbook. New York. Taylor & Francis Group

Anda mungkin juga menyukai