Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Proses manufaktur

Di susun oleh :

Nama : ariyani lubis

Npm : 71200914039

Prodi : teknik industri

Dosen pengampu : Ir. Abdurrozaq hasibuan MT

PRODI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

2021
A.  Pengertian Proses Pengerolan.
        Proses pengerolan adalah proses mengurangi ketebalan benda kerja dengan
menggunakan sejumlah rol. Contoh produk hasil proses pengerolan adalah Plate (dengan
ketebalan lebih dari 6 mm), sheet (dengan ketebalan kurang dari 6 mm), dan foil (dengan
ketebalan kurang dari 0.1 mm).

B.  Klasifikasi Proses Pengerolan

1.   Berdasarkan geometri benda kerja

·         Proses Pengerolan Datar (Flat Rolling)


Proses pengerolan ini dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja yang berbentuk
kotak

·         Proses Pengerolan Bentuk (Shape Rolling)


Pada proses pengerolan ini benda kerja dengan penampang berbentuk kotak diubah menjadi
produk dengan bentuk/ profil tertentu

2.   Berdasarkan temperatur pengerjaan

·         Proses Pengerolan Panas (Hot Rolling)


Proses pengerolan ini dilakukan di atas temperatur rekristalisasi. Proses ini merupakan cara
efektif untuk memperkecil ukuran butir logam serta untuk memperbaiki kekuatan dan
keuletan.
Keuntungan proses pengerolan panas adalah bebas dari tegangan sisa dan bersifat isotropik.
Kekurangan dari proses pengerolan panas adalah toleransi dan kekasaran permukaan produk
yang dihasilkan rendah.
·         Proses Pengerolan Dingin (Cold Rolling)
Proses ini dilakukan di bawah temperatur rekristalisasi. Pengerolan dingin dilakukan untuk
mengurangi ketebalan lebih lanjut dari pengerolan panas. Proses pengerolan dingin
menguatkan kekuatan logam yang dirol, meningkatkan toleransi dan bebas lapisan oksida.

C.  Tahapan Proses Pengerolan


Proses pengerolan menggunakan bahan mentah : ingot/ batang logam yang baru mengalami
proses solidifikasi, berikut tahapan dari proses pengerolan :
-       Proses pemanasan:
·         Ingot dimasukkan ke dalam tungku agar temperatur ingot merata
·         Proses ini sering disebut proses soaking
·         Ingot yang telah dipanaskan di rol dengan temperatur pengerolan 1200oC.

-       Proses pengerolan :
·         Pengerolan membentuk salah satu dari tiga bentuk lanjutan : bloom, billet  atau slab.
·         Bentuk lanjutan tersebut dapat dirol kembali menjadi bentuk produk akhir yang diinginkan.
·         Bloom : memiliki penampang kotak dengan dimensi >150 mm x 150 mm
·         Slab : dirol dari bloom dan memiliki penampang kotak dengan panjang sisi > 40mm.
·         Billet : dari ingot atau bloom, memiliki penampang persegi panjang dengan dimensi lebar >
250mm dan ketebalan 40 mm.

D.   Jenis-Jenis Proses Pengerolan.


1. Proses Pengerolan Datar
Gaya pengerolan dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut :
·         Mengurangi gesekan
·         Menggunakan rol dengan diameter kecil, sehingga mengurangi daerah kontak
·         Pereduksian ketebalan benda kerja yang dilakukan beberapa kali dengan tebal yang kecil,
sehingga dapat mengurangi daerah kontak
·         Melakukan pengerolan pada temperatur tinggi, karena pada temperatur tinggi material akan
mengalami penurunan kekuatan.
·         Memberikan tegangan pada strip  dalam arah longitudinal selama proses pengerolan.
Pertimbangan Geometri
·         Akibat gaya yang bekerja, rol dapat mengalami defleksi. Besarnya defleksi tergantung pada
besar kecilnya modulus elastisitas material rol. Semakin besar modulus elastisitas rol, maka
defleksi akan semakin kecil. Akibatnya bagian tengah pelat lebih tebal dibandingkan bagian
tepi.

·         Rol juga dapat mengalami pemuaian pada bagian tengah yang disebabkan oleh panas yang
dihasilkan proses deformasi plastis selama pengerolan. Akibatnya pelat akan mempunyai
bagian tengah yang lebih tipis dibandingkan bagian tepinya.

·         Agar didapatkan pelat yang mempunyai ketebalan yang sama, umumnya bagian tengah rol
dibuat mempunyai diameter yang lebih besar dibandingkan dengan bagian tepi.
·         Penggunan rol dengan diameter yang besar cenderung membuat permukaan rol menjadi rata.
·         Rasio lebar-tebal yang rendah akan mengakibatkan lebar material yang dirol menjadi lebar.
Hal ini tidak terjadi pada pengerolan dengan rasio lebar-tebal yang tinggi.
Karakteristik Pengerolan Datar
-       Proses pengerolan panas akan membuat ingot yang mempunyai struktur cor (umumnya getas
dan berporositas) menjadi struktur yang berstruktur butir halus dan lebih ulet.
-       Proses pengerolan panas untuk paduan aluminium dilakukan pada temperatur sekitar 450 oC,
lebih dari 1250oC untuk baja paduan, dan lebih dari 1650oC untuk paduan refraktori.
Sedangkan pengerolan dingin dilakukan pada temperatur kamar.
Pack rolling adalah proses pengerolan yang menggunakan lebih dari dua lapis logam yang dirol
secara bersama-sama.
-       Temper rolling adalah proses yang digunakan untuk memperbaiki permukaan pelat hasil
proses pengerolan yang tidak rata dengan cara pengerolan kembali secara ringan dengan
reduksi antara 0,5 - 1,5%.
-       Tegangan sisa (residual stress) terjadi karena deformasi material yang tidak seragam pada
celah rol. Hal ini terutama terjadi pada proses pengerolan dingin.
-       Toleransi dimensi : ketebalan pelat yang dirol dingin umumnya bertoleransi  0,1 mm – 0,35
mm dan meningkat untuk pelat yang dirol panas. Toleransi kerataan umumnya  15 mm/m
untuk proses pengerolan dingin dan  55 mm/m untuk pengerolan panas.

2. Pengerolan Bentuk (Shape Rolling)


       Struktur yang lurus dan panjang dengan bentuk tertentu (seperti batang-l, rel kereta api,
dan batang pejal) dibentuk pada temperatur tinggi dengan proses pengerolan bentuk atau
pengerolan profil.
Pengerolan bentuk ada bermacam-macam:
a. Pengerolan Miring (Skew Rolling)
       Proses pengerolan ini mirip dengan proses penempaan dengan rol, dimana digunakan
untuk menghasilkan bantalan peluru
b. Pengerolan Cincin (Ring Rolling)
           Proses ini dilakukan untuk mengurangi ketebalan cincin dan memperbesar diameter
cincin. Proses pengerolan panas dilakukan untuk cincin dan diameter besar, sedangkan
pengerolan dingin dilakukan untuk cincin dengan diameter kecil. Contoh produk yang
dihasilkan : roda kereta api, ring pipa.
3.Pengerolan Ulir
        Proses pembuatan ulir dengan pengerolan termasuk proses pengerjaan dingin. Proses ini
mempunyai kelebihan dapat membuat ulir tanpa menghasilkan sisa material (scrap),
mempunyai kekuatan yang baik, mempunyai surface finish yang halus dan dapat
menimbulkan terjadinya tegangan sisa tekan pada benda kerja, sehingga daya
tahan fatique meningkat.
        Proses pengerolan ulir dilakukan pada kondisi material lunak, karena proses ini
membutuhkan sifat keuletan. Untuk mengeraskan produk, pada umumnya diproses lebih
lanjut dengan proses perlakuan panas dan bila diperlukan proses pengerjaan akhir (finishing)
dengan proses permesinan.
        Roda gigi lurus dan roda gigi heliks dapat dibuat dengan menggunakan proses
pengerolan dingin yang serupa dengan pengerolan ulir.

4.Pengerolan Pipa
        Pada proses ini diameter dan ketebalan pipa dan tabung dapat direduksi dengan
menggunakan rol. Proses ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan internal mandrel.

Pengendalian mutu adalah proses saat bisnis berusaha untuk memastikan bahwa kualitas


produk dipertahankan atau ditingkatkan. Pengendalian mutu atau Quality Control (QC)
mengharuskan bisnis untuk menciptakan lingkungan antara manajemen dan karyawan
berusaha untuk mencapai kesempurnaan.

Contoh Kendali Mutu

Contohnya saja pada proses kendali mutu yang dilakukan oleh perusahaan yang
memproduksi obat-obatan dan makanan. Pengendalian mutu ini dilakukan dengan cara
mengadakan uji mikrobiologis dan kimia menggunakan sampel yang diambil dari proses
produksi guna memastikan konsumen tidak mengalami gangguan atau jatuh sakit setelah
mengkonsumsinya. Kendali mutu ini juga mencakup pada panduan yang biasanya tertera
pada kemasan makanan jadi maupun olahan.

Anda mungkin juga menyukai