Anda di halaman 1dari 41

PROSES

PEMBENTUKAN
LOGAM

OLEH:
DANIEL AGUNG, M.T.
Apa itu proses pembentukan logam?
Proses pembentukan
logam (Metal
Forming), merupakan
proses manufaktur
dimana geometri
logam diubah dengan
menggunakan prinsip
deformasi plastis.
Perubahan bentuk
dihasilkan dengan
menggunakan tool
yang disebut die.
TEGANGAN PADA PROSES
PEMBENTUKAN LOGAM
- Tegangan yang diberikan pada logam harus melebihi
dari yield strength material, sehingga dapat
mengakibatkan deformasi plastis.
- Secara umum, kebanyakan tegangan yang digunakan
pada proses pembentukan logam adalah gaya tekan
(compressive). Sebagai contoh : proses rolling, forging,
extrusion
- Tegangan lain yang digunakan antara lain tegangan
tarik (pada proses wire drawing), dan tegangan geser
(shearing process)
KARAKTERISTIK MATERIAL PADA
PROSES METAL FORMING
- Karakteristik material yang ideal :
1. Memiliki yield strength rendah
2. Memiliki tingkat keuletan tinggi

Karakteristik ini dipengaruhi oleh temperatur kerja,


dimana tingkat keuletan akan meningkat dan yield
strength akan menurun seiring meningkatnya
temperatur
TEMPERATUR KERJA PADA METAL
FORMING
Temperatur kerja pada proses metal forming
terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Cold working
2. Warm working
3. Hot working
COLD WORKING
Proses cold working dilakukan pada temperatur
ruangan atau sedikit di atas temperatur ruangan.

Keunggulan proses cold working :


1. Toleransi lebih mudah dicapai
2. Kualitas permukaan baik
3. Kekuatan dan kekerasan akan meningkat
4. Biaya untuk energi pemanasan rendah
5. Tidak banyak diperlukan proses machining
tambahan
COLD WORKING
Kekurangan proses cold working :
1. Dibutuhkan gaya dan tekanan yang lebih tinggi
2. Terkadang untuk cold working dibutuhkan proses
annealing terlebih dahulu
3. Benda kerja tidak cukup ulet
WARM WORKING
Proses warm working dilakukan pada temperature
± 0.3 dari temperature melting point material

Kelebihan proses warm working :


1. Meningkatkan sifat deformasi plastis
2. Gaya yang dibutuhkan lebih rendah
dibandingkan cold working
3. Memungkinkan pada proses dengan geometri
yang rumit
4. Dapat mengurangi proses annealing

Kekurangan proses warm working


1. Kualitas permukaan yang kurang baik
2. Dibutuhkan proses machining tambahan
HOT WORKING
Proses hot working dilakukan pada temperature
±0.5 – 0.75 dari melting point material

Keunggulan proses hot working :


1. Deformasi plastis berkurang
2. Dapat dilakukan perubahan bentuk yang
signifikan pada material
3. Dibutuhkan gaya yang lebih rendah untuk
proses forming
4. Tidak diperlukan proses annealing
HOT WORKING
Kekurangan proses hot working :
1. Usia alat yang lebih rendah
2. Kualitas permukaan yang kurang baik
3. Akurasi dari dimensi rendah
4. Dibutuhkan proses machining tambahan
5. Dibutuhkan energi yang besar untuk proses
pemanasan
Klasifikasi proses pembentukan logam
BULK DEFORMATION
Bulk deformation adalah perubahan bentuk
geometri, dimana perbandingan luas penampang
benda dan volume benda kecil. Biasanya bentuk
awal benda kerja dalam bentuk cylindrical billet
atau rectangular bar.
BULK DEFORMATION

Rolling Forging
BULK DEFORMATION

Extrusion Wire& Bar Drawing


ROLLING
Proses rolling merupakan proses dimana ketebalan benda
kerja akan berkurang akibat adanya gaya tekan dari roller
yang bergerak pada arah yang berlawanan
ROLLING
Terdapat 3 jenis bentuk hasil rolling, yaitu :
1. Bloom : merupakan bentuk hasil rolling dengan luas
penampang 150 mm x 150 mm atau lebih ( 6 inchi x 6 inchi).
Bloom biasanya akan di rolling menjadi baja- baja konstruksi/
profil, dan rel kerata api.
2. Slab : merupakan bentuk hasil rolling dengan luas penampang
250mm2 atau lebih dan memiliki tebal 40mm (1.5 inchi). Slab
biasanya akan di rolling menjadi baja- baja lembaran dan
gulungan
3. Billet : merupakan bentuk hasil rolling dengan luas penampang
40 mm2 . Billet biasanya digunakan sebagai benda kerja untuk
proses milling & baut.
ROLLING
ROLLING
Untuk melakukan proses rolling, dibutuhkan rolling mill untuk
membentuk benda kerja. Terdapat beberapa tipe rolling
mill, antara lain :
1. Two High Rolling Mill
2. Three High Rolling Mill
3. Four High Rolling Mill
4. Tandem Rolling Mill
ROLLING

Two high rolling mill Three high rolling mill


ROLLING

Four high rolling mill

Tandem rolling mill


ROLLING
Beberapa proses lain pada proses rolling, antara lain :
1. Thread rolling
2. Ring rolling

Thread rolling biasanya digunakan untuk proses pembuatan ulir luar


secara mass pro seperti pada pembuatan baut
ROLLING

Prinsip kerja ring rolling adalah bagian ring yang tebal dan
berdiameter kecil akan ditekan sehingga akan mengurangi ketebalan
ring, tetapi menambah diameter.
Biasanya digunakan untuk pembuatan roller bearing, ball bearing,
roda kereta api.
FORGING
Proses forging merupakan proses deformasi dimana benda
kerja ditekan 2 die (cetakan). Proses penekanan dapat
dilakukan dengan tekanan impak, ataupun tekanan yang
perlahan-lahan.
FORGING
Proses forging biasanya dilakukan pada temperature
tinggi/ hot working, terutama untuk benda- benda
berukuran besar. Sedangkan untuk benda- benda
berukuran kecil, dapat digunakan proses cold working.

Untuk mendapatkan produk akhir pada proses forging,


biasanya proses pembentukan dilakukan secara bertahap
(lebih dari 1 proses).
FORGING
Berdasarkan jenis cetakan, ada 3 jenis proses forging, yaitu :
1. Open Die Forging
2. Close Die Forging
3. Flashless Forging
OPEN DIE FORGING
Open die forging adalah penempaan yang dilakukan
dengan meletakkan benda kerja di antara die yang
berbentuk datar, atau flat die atau yang berbentuk
sederhana.

Open die forging biasanya digunakan untuk memberikan


bentuk awal benda kerja yang akan dilanjutkan dengan
penempaan yang menggunakan die tertutup, atau closed
die forging.
OPEN DIE FORGING
Ideal condition

Start of compression Partial compression Completed compression

Barreling effect
CLOSE DIE FORGING

Closed die forging adalah operasi penempaan yang


menggunakan sepasang die block yang secara presisi
membentuk benda kerja yang diinginkan.

Penempaan dengan menggunakan die block ini akan


menghasilkan produk yang memiliki toleransi ukuran yang
lebih presisi. Die block terdiri dari dua bagian, yaitu die
bagian atas, dan die bagian bawah. Closed die forging
umumnya diaplikasikan untuk benda kerja berukuran relatif
kecil.
CLOSE DIE FORGING
Pada proses tempa ini, volume benda kerja harus cukup
untuk dapat mengisi seluruh rongga cetakan dengan
sempurna. Sulitnya menentukan volume yang tepat, maka
sering digunakan volume benda kerja yang relatif lebih
besar.

Kelebihan volume ini akan menyebabkan terjadinya aliran


material secara lateral yang melebar ke luar dari rongga
die dan membentuk pita logam tipis yang biasa disebut
sebagai flash.
CLOSE DIE FORGING

Starting stage Intermediate Final stage with


stage flash formation
Pada proses close die forging, flash yang dihasilkan akan
dipotong. Proses ini masih memerlukan proses pengerjaan
lanjutan atau near net shape.
FLASHLESS FORGING
Flashless forging atau precision forging merupakan proses
forging yang dikembangkan dari proses closed die forging.
Pada proses ini tidak dihasilkan flash, sehingga produk
yang dihasilkan net shape/ tidak diperlukan pengerjaan
tambahan.
FLASHLESS FORGING
Pada proses ini, perlu dipastikan bahwa volume benda
kerja sama dengan volume cavity die.

Apabila volume benda kerja lebih besar daripada cavity,


akan menyebabkan tekanan berlebih yang dapat
mengakibatkan retak pada benda kerja

Apabila volume benda kerja lebih kecil daripada cavity,


produk tidak akan jadi, karena material tidak mengisi
ruang
EXTRUSION
Proses ekstrusi merupakan proses pembentukan logam yang
bertujuan untuk mereduksi atau mengecilkan penampang
dengan cara menekan bahan logam melalui rongga
cetakan. Pembentukan logam metoda ini menggunakan
gaya tekan yang relatif besar.
EXTRUSION
Proses ekstrusi membutuhkan gaya yang relatif besar,
sehingga pada umumnya operasinya dilakukan pada
temperatur tinggi. Pada temperatur tinggi, umumnya
logam memiliki tahanan deformasi rendah.

Operasi ekstrusi dilakukan dengan memasukkan billet


berbentuk silindris ke dalam wadah atau bejana
ekstrusi, kemudian ditekan ke arah die atau cetakan.

Tipe proses ekstrusi :


1. Direct / Forward Extrusion
2. Indirect / Backward Extrusion
DIRECT EXTRUSION
Pada ekstruksi langsung, billet atau benda kerja diletakkan
dalam wadah dan ditekan oleh penekan ke arah cetakan.
Terjadi gerakan relatif antara wadah dan billet. Billet
bergerak dan dinding wadah diam. Gerakan relatif ini
menimbulkan gaya gesek yang dapat meningkatkan
kebutuhan daya operasi secara keseluruhan.

Produk yang dihasilkan dari proses ekstrusi langsung keluar


bergerak searah dengan gerakan penekan atau searah
dengan gaya tekan yang digunakan.
INDIRECT EXTRUSION
Pada ekstrusi tak langsung, cetakan terdapat pada
penekan berongga, sedangkan pada ujung wadah yang
lain ditutup dengan pelat. Umumnya ekstrusi tak langsung
penekan dengan cetakan diam, dan yang bergerak adalah
wadah dan billetnya.

Produk yang dihasilkan dari proses ekstrusi tak langsung


keluar dengan arah berlawanan dengan arah gerakan dari
penekan atau gaya tekan yang digunakan.
INDIRECT EXTRUSION
Pada ekstrusi tak langsung tidak terjadi gerakan
relatif antara dinding wadah dengan permukaan billet.
Sehingga secara keseluruhan gaya gesek menjadi rendah
dan daya yang dibutuhkan untuk operasi menjadi relatif
lebih kecil jika dibandingkan dengan ekstrusi langsung.

Indirect extrusion : Solid Billet Indirect extrusion : Hollow Billet


WIRE AND BAR DRAWING
Proses wire drawing, merupakan suatu proses
pembentukan logam dengan cara menarik wire rod,
kawat batangan, melalui dies atau cetakan oleh gaya
tarik yang bekerja pada bagian luar dan ditarik ke
arah luar dies.

Proses penarikan kawat umumnya dilakukan pada


temperatur rendah atau temperature ruang, sehingga
pembentukan ini disebut sebagai cold drawing. Pada
proses penarikan terjadi deformasi yang cukup besar,
sehingga sering terjadi peningkatan temperatur yang
relatif besar.
WIRE AND BAR DRAWING
Pada umumnya reduksi penampang untuk setiap tahap dies
atau draft tidak lebih dari 30 – 35%. Untuk mendapatkan
diameter akhir dengan total lebih besar dari 35 %, maka
diperlukan reduksi ganda atau bertahap untuk mencapai
reduksi keseluruhan.
WIRE AND BAR DRAWING

Anda mungkin juga menyukai