Anda di halaman 1dari 33

Topik 6 PROSES MENUFAKTUR

PROSES PEMBENTUKAN SHEET METAL

Joko Sedyono
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2022

Updated 25/10/22
Pembentukan Sheet Metal

Proses sheet metal working merupakan proses pembentukan dan


pemotongan pada logam lembaran (sheet), logam strip (memanjang), dan
coil (gulungan). Bahan baku pada proses ini memiliki perbandingan luas
permukaan bidang dengan volume yang tinggi. Perlakuan yang diterapkan
pada lembaran logam biasanya berupa tekanan.
Ketebalan lembaran logam biasanya antara 0,4 mm (1/64 in)
sampai 6 mm (1/4 in). Ketika ketebalan melebihi 6 mm biasanya
disebut sebagai pelat, bukan lembaran (sheet). Lembaran logam
yang paling umum digunakan adalah baja karbon rendah (0,06% -
0,15% C).
Macam-macam Proses Pembentukan Sheet Metal
1. Cutting
Sebelum komponen dari lembaran logam dibuat, benda kerja awal dengan
dimensi yang sesuai terlebih dahulu dipotongkan dari lembaran besar
(biasanya dari gulungan lembaran). Lembaran ini dipotong dengan prinsip
tegangan geser. Umumnya alat yang digunakan adalah punch dan die.

Ketika punch mulai mendorong benda kerja, deformasi plastis terjadi pada permukaan lembaran. Saat punch bergerak
ke bawah, penetrasi terjadi di mana punch menekan lembaran dan memotong logam. Zona penetrasi ini umumnya
sekitar sepertiga ketebalan lembaran
• Ujung hasil pemotongan dari lembaran memiliki karakter seperti pada
gambar 2. Di atas permukaan potongan adalah wilayah yang disebut
rollover. Pada rollover terjadi deformasi plastis.
• Tepat di bawah rollover adalah wilayah yang relatif mulus yang disebut
burnish. Burnish merupakan hasil dari penetrasi punch ke dalam benda
kerja sebelum patahan dimulai.
• Di bawah burnish adalah zona patah, yang memiliki permukaan yang
relatif kasar. Bagian paling bawah adalah burr.
• Burr adalah sudut tajam yang disebabkan oleh pemanjangan logam
selama pemisahan akhir.
2. Penekukan (Bending)
Penekukan (bending) dalam pekerjaan lembaran logam didefinisikan
sebagai peregangan logam di sekitar sumbu lurus (gambar 1). Selama
proses penekukan, logam di bagian dalam bidang netral ditekan, sedangkan
logam di bagian luar bidang netral diregangkan. Kondisi regangan ini dapat
dilihat pada gambar 1(b).
V-bending dan Edge Bending

v-bending, lembaran logam ditekuk di antara punch berbentuk v dan die. Kisaran sudut mulai dari yang
sangat tumpul hingga sangat tajam dapat dibuat dengan v-die. V-bending umumnya digunakan untuk
proses produksi rendah.

Edge bending melibatkan pembebanan kantilever dari lembaran logam. Pressure pad digunakan untuk
menerapkan gaya Fh guna menahan pangkal benda kerja terhadap die, sementara punch menekan tepi
benda kerja dan menekuknya sepanjang tepi die. Pada pengaturan yang ditunjukkan pada gambar 2(b),
edge bending terbatas pada tekukan 90⁰ atau kurang. Wiping die lebih rumit dapat dirancang untuk sudut
tekuk yang lebih besar dari 90⁰. Pressure pad serta wiping die dinilai lebih rumit dan mahal daripada v-die,
dan umumnya digunakan untuk pekerjaan produksi tinggi.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Bending
• Bend allowance : Jika jari-jari (radius) tekukan lebih kecil daripada ketebalan benda kerja, logam
cenderung meregang saat ditekuk. Penting untuk dapat memperkirakan jumlah peregangan yang
terjadi (jika ada), sehingga panjang bagian akhir akan cocok dengan dimensi yang ditentukan.
• Springback : Ketika tekanan tekuk dihilangkan pada akhir deformasi, energi elastis tetap berada di
bagian yang tertekuk dan menyebabkan sebagian pulih menuju bentuk aslinya.Dua metode umum
adalah overbending dan bottoming. Dalam overbending, sudut dan jari-jari punch dibuat sedikit lebih
kecil dari sudut yang ditentukan pada benda kerja akhir sehingga lembaran logam dapat kembali ke
nilai yang diinginkan. Sedangkan bottoming menekan logam saat mencapai ujung gerakan, sehingga
secara plastis mendeformasinya di daerah tekukan.
• Gaya tekuk (bending force) : adalah gaya yang diperlukan untuk melakukan
pembengkokan. Gaya tersebut tergantung pada geometri punch dan die serta
kekuatan, ketebalan, dan panjang lembaran logam.

Aplikasi Proses Penekukan


Bending adalah salah satu proses pembentukan yang paling umum. Proses ini biasanya
digunakan untuk membentuk body mobil, toolbox, penjepit kertas, atau lemari arsip.
Secara mekanik, bending dapat memberikan kekakuan pada benda kerja dengan
meningkatkan momen inersianya.
Proses-proses Lain yang Tergolong Proses Bending :
a. Bending dengan Mesin Four-slide : merupakan mesin yang dirancang untuk
membentuk lembaran logam menjadi tabung.

b. Roll bending adalah : proses di mana lembaran logam dibentuk menjadi


komponen yang melengkung dengan menggunakan satu set rol. Roll bending juga
digunakan untuk membentuk pelat, pipa, dan batang pejal. Namun, pada penjelasan
kali ini lebih digunakan untuk membentuk lembaran logam (sheet metal).
c. Flanging adalah : proses pembengkokan di mana bagian ujung lembaran logam
ditekuk dengan sudut 90 derajat. Penekukan tepi atau ujung ini biasanya untuk
membentuk flensa.

d. Hemming adalah : proses penekukan sepanjang tepi lembaran logam. Hemming


juga dikenal dengan istilah flattening. Proses ini tergolong dalam proses bending.

e. Seaming adalah : proses penyambungan dua tepi lembaran logam dengan prinsip
hemming. Supaya sambungan lebih kuat dan rapat, lipatan tersebut dapat ditekan
dengan bantuan die.
f. Bulging adalah : proses perluasan logam yang berbentuk tabung, kerucut, atau
lengkung.

g. Rotary bending : membentuk lembaran logam dengan mekanisme yang mirip seperti
edge bending. Meskipun mirip, rotary bending menggunakan desain punch dan die yang
berbeda dari edge bending. Punch pada rotary bending berbentuk silinder dengan alur
bersudut (alur V) sesuai besar sudut produk yang diinginkan. Silinder tersebut dapat
berputar dan terpasang pada saddle.
h. Chanel bending : Punch dan die dapat dibuat dengan geometri khusus untuk
menekuk lembaran logam dengan bentuk tertentu. Contoh proses penekukan
dengan punch dan die yang memiliki geometri khusus antara lain seperti: channel
bending dan u-bending.

i. U-bending adalah proses penekukan lembaran logam yang memiliki prinsip mirip
dengan V-bending. U-bending menggunakan die dan punch, di mana keduanya
berbentuk U dan menghasilkan tekukan berbentuk U.
j. Air bending adalah salah satu metode penekukan, di mana benda kerja tidak
benar-benar menyentuh seluruh bagian tool (punch dan die). Istilah lain dari air
bending adalah partial bending atau free bending. Pada penekukan jenis ini, benda
kerja hanya bersentuhan dengan dua titik ujung die dan satu titik ujung punch

k. Bottom bending adalah proses penekanan ujung radius punch pada benda kerja.
l. Offset bending adalah salah satu proses pembentukan lembaran logam yang
mampu menekuk dua tekukan yang berdekatan secara bersama-sama.

m. Corrugating adalah salah satu jenis penekukan logam (sheet metal bending).
Proses ini menghasilkan tekukan simetris sepanjang lebar lembaran logam dan
memiliki interval teratur. Panjang tekukan tersebut mencapai seluruh panjang
lembaran logam.
n. Tube forming adalah proses fabrikasi untuk membentuk pipa dari logam lembaran.
Mirip seperti sheet metalworking lainnya, proses ini menggunakan perkakas berupa
punch dan die. Punch dan die pada tube forming dirancang khusus sehingga mampu
membentuk pipa dari bahan logam lembaran.

o. Roll forming (juga disebut contour roll forming) adalah proses pembengkokan
kontinu di mana rol yang berlawanan digunakan untuk menghasilkan bentuk profil
panjang. Bahan awal dari proses ini biasanya berupa gulungan lembaran logam
(coil).
3. Blanking
Merupakan pemotongan lembaran logam dalam satu langkah untuk memisahkan
potongan dari lembaran yang lebih besar. Bagian yang dipotong terletak di tengah logam
induk dan merupakan produk yang diinginkan dalam proses pekerjaan ini. Bagian hasil
potongan tersebut dikenal dengan istilah blank.

4. Punching
Mirip dengan blanking, perbedaannya adalah apa yang dihasilkan.
Punching menghasilkan lubang. Potongan yang terpisah dari proses
punching adalah limbah (scrap) yang disebut slug. Lembaran yang tersisa
adalah bagian yang diinginkan.
5. Slotting
Adalah istilah yang kadang-kadang digunakan untuk pekerjaan punching yang
memotong lubang memanjang atau persegi panjang.

6. Perforating
Adalah proses pembuatan banyak lubang pada lembaran logam dengan pola
tertentu. Pola lubang biasanya dibuat untuk tujuan dekoratif. Di samping itu, pola
lubang juga berfungsi untuk memungkinkan cahaya, gas, atau cairan lewat.
7. Parting
Merupakan pemotongan lembaran logam menggunakan punch dengan dua tepi potong
yang cocok/pas dengan tepi dari blank (hasil). Lebih mudahnya, parting adalah proses
pemotongan lembaran logam menjadi dua bagian atau lebih dengan bentuk tertentu.

8. Cutoff
Adalah proses pemotongan di mana part (hasil) dipisahkan dari lembaran logam induk
dengan memotong sisi dalam dari part tersebut secara berurutan
9. Notching
Adalah proses pemotongan lembaran logam dari tepinya. Notching biasanya merupakan
proses produksi ringan yang dioperasikan secara manual. Selama proses notching, tepi
benda kerja dihilangkan dengan menggunakan beberapa pisau potong yang diatur
dengan sudut yang tepat satu sama lain.

10. Seminotching
adalah proses pemotongan sebagian logam dari bagian dalam lembaran. Proses ini
digambarkan pada gambar 1. Seminotching tampaknya sama dengan proses punching
atau slotting. Perbedaannya adalah logam yang dipotong dengan seminotching
menciptakan bagian dari garis luar blank, sementara punching dan slotting menciptakan
lubang pada blank.
11. Shaving
Adalah proses pemotongan pada lembaran logam yang dilakukan dengan jarak
sangat kecil.

12. Fine blanking


Adalah proses pemotongan yang digunakan untuk membentuk blank lembaran
logam dengan toleransi kecil dan tepi yang halus dalam satu langkah.
13. Trimming
Adalah proses pemotongan yang dilakukan pada lembaran logam yang dibentuk, untuk
menghilangkan logam berlebih serta menetapkan ukuran. Istilah ini memiliki arti dasar
yang sama seperti pada proses tempa.

14. Dinking
Adalah salah satu proses manufaktur. Dinking menggunakan die khusus yang
disebut dinking die, atau pemotong berlubang. Bagian ujung dari die tersebut
biasanya mempunyai kemiringan sekitar 20° dan tajam. Proses ini digunakan untuk
memotong atau melubangi bahan-bahan lunak.
15. Nibbling
Adalah proses pembuatan lubang-lubang kecil yang saling tumpang tindih
(berpotongan satu sama lain) pada logam lembaran. Kumpulan lubang yang saling
tumpang tindih tersebut akan membentuk garis potong.

16.Dimpling
adalah salah satu proses yang dapat dijumpai pada pembentukan lembaran (sheet
metal forming). Terdapat dua proses penting dalam dimpling, pertama proses
punching dan kedua proses pembentukan flensa. Pada saat flensa terbentuk, lubang
pada lembaran logam juga menjadi lebih besar.
17. Ironing
Pada proses deep drawing terjadi kompresi di mana tepi luar lembaran logam menjadi
lebih tebal saat bergerak ke dalam die. Jika ketebalan benda kerja ini lebih besar dari
jarak antara punch dan die, maka ketebalan tersebut akan ditipiskan dengan proses
yang dikenal sebagai ironing.

18. Redrawing
Jika perubahan bentuk yang diperlukan oleh desain benda kerja terlalu parah (rasio
drawing terlalu tinggi), maka memerlukan lebih dari satu langkah drawing. Langkah
drawing kedua dan langkah-langkah drawing lebih lanjut (jika diperlukan), disebut
sebagai proses redrawing.
19. Reverse drawing
Adalah proses redrawing di mana benda kerja yang dibentuk diposisikan menghadap ke
bawah (menghadap die)

20. Embossing
Adalah proses pembentukan yang digunakan untuk membuat lekukan pada lembaran
logam. Pada proses ini, pasangan punch dan die menekan logam hingga terbentuk
lekukan.
21. Lancing
Adalah proses gabungan antara pemotongan dan pembengkokan atau pemotongan dan
pembentukan yang dilakukan dalam satu langkah. Proses tersebut memisahkan
sebagian logam dari lembaran tetapi tidak sampai terpisah

22. Twisting
Adalah proses pembentukan dengan memuntir lembaran logam. Proses tersebut
menghasilkan lilitan sepanjang dimensi lembaran.
Proses Pembentukan Sheet Metal Tanpa Menggunkaan
Mesin Press Yaitu :
1. Stretch forming
Adalah proses deformasi lembaran logam di mana lembaran logam tersebut
sengaja diregangkan dan secara bersamaan ditekuk untuk mencapai perubahan
bentuk.
2. Explosive Forming
Tergolong proses high energy rate forming (HERF). HERF merupakan proses
pembentukan lembaran logam dengan menggunakan energi yang besar dalam waktu
singkat. Proses explosive forming sendiri menggunakan bahan peledak untuk
membentuk lembaran logam pada rongga cetakan.
3. Electrohydraulic forming
Adalah proses HERF (high energy-rate forming) di mana gelombang kejut untuk
mengubah bentuk benda kerja sesuai rongga cetakan dihasilkan dari pelepasan energi
listrik antara dua elektroda yang terendam dalam cairan transmisi (air). Karena prinsip
operasinya, proses ini juga disebut electric discharge forming.
4. Electromagnetic forming
Adalah proses di mana lembaran logam dideformasi oleh gaya mekanik medan
elektromagnetik yang diinduksi dalam benda kerja oleh kumparan berenergi. Kumparan
diberi energi oleh kapasitor dan menghasilkan medan magnet. Medan induksi melawan
medan primer dan menghasilkan gaya mekanis yang mengubah bentuk benda kerja
sesuai rongga di sekitarnya.
5. Peen forming
Adalah proses pembentukan pada lembaran logam tipis yang menghasilkan
lengkungan dengan menembakkan bola-bola kecil pada salah satu sisi
permukaan lembaran.
6. Laser Forming
Adalah proses pembentukan yang menggunakan sinar laser sebagai
sumber panas dan menerapkannya di daerah tertentu pada lembaran
logam. Laser tersebut menyebabkan tegangan thermal pada benda kerja
sehingga terjadi deformasi plastis lokal.

Anda mungkin juga menyukai