Oleh
Dr. Ir. Iskandar Muda, M Eng
TEKNIK METALURGI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
1
Proses Pembentukan Sheet-Metal
(Sheet Metal Forming)
2
Proses pembentukan sheet metal
Banyak produk dihasilkan dari proses
pembentukan sheet metal (lembaran logam,
kebanyakan dari low-carbon steel). Contoh produk
semacam itu antara lain:
– Meja yg dibuat dari plat logam,
– Filing cabinet, almari
– Body mobil,
– Sayap pesawat terbang,
– Kaleng makanan/minuman
(beverage cans),
– Alat rumah tangga, dll.
Stainless Steel Sheet Metal
3
Produk Sheet Metal (1)
4
Produk Sheet
Metal (2)
5
PRODUK HASIL DEEP DRAWING
TABUNG GAS (LPG)
JIS G 3116 SG 255, 295, 325
EN 10120 P245NB, P265NB
Or equivalents
7
Sheet-Metal Parts
(a) (b)
Figure 16.1 Examples of sheet-metal parts. (a) Die-formed and cut stamped parts.
(b) Parts produced by spinning. Source: (a) Courtesy of Aphase II, Inc. (b)
Courtesy of Hialeah Metal Spinning, Inc.
8
Keunggulan sheet metal forming
(dibandingkan casting & forging)
• Cocok u/ produk yg kecil dan
ringan,
• Bentuk produk bisa bermacam-
macam,
• Biaya produksi lebih murah,
• Material mempunyai kekuatan
dan mampu bentuk (formability)
yg baik (umumnya low-carbon
steel),
• Untuk penggunaan di pesawat
Aluminum Sheet Metal
terbang dan aerospace,
umumnya menggunakan
aluminum dan titanium.
9
Sheet Metalworking
• Pembentukan dan operasi terkait dilakukan
pada lembaran logam, strip, dan koil
• Permukaan rasio area-terhadap-volume tinggi
dari logam, yang membedakan ini dari
deformasi massal
• Sering disebut pressworking karena dilakukan
proses penekanan dalamproses ini
• Bagian bawah disebut stamping
• Bagian atas yaitu perkakas: punch dan die
PROSES SHEET METAL FORMING
DIBAGI MENJADI 2 MACAM
• Proses Pemotongan
• Proses Pembentukan
Pemotongan
1. Clearance
2. Penetrasi
3. Burr
1. CLEARANCE
• Jarak antara dua gaya yang
berlawanan, ditimbulkan oleh kedua
sisi-sisi tajam dari punch dan die.
2. PENETRASI
• Panjang langkah punch yang
menyebabkan terpotongnya plat /
material
3. Burr
• Akibat dari patahan yang timbul dari
proses potong.
Secondary shear
• Yang dimaksud
dengan secondary
shear adalah
robekan pada
material yang tidak
diinginkan, yang
terjadi karena
pemilihan clearance
yang terlalu
kecil/tidak sesuai.
Dalam proses pemotongan material terdapat
beberapa kategori :
• Shearing
Pemotongan lembaran logam
• Blanking (Hasil pemotongan berpasangan)
– Perforating
Proses pembuatan lubang dengan
jumlah yang banyak.
- Punching (jika 1 lubang)
Trimming
Proses pemotongan sisa material yang tidak
dibutuhkan untuk mendapatkan ukuran akhir
yang tepat.
Shearing Operations
1) Piercing - Operasi pelubangan yang khas, di mana
pelubang silinder menembus lubang ke dalam
lembaran.
2) Slotting - Operasi pelubangan yang membentuk lubang
persegi panjang pada lembaran. Kadang-kadang
digambarkan pelubangan meskipun bentuknya 2
berbeda.
1
3) Perforasi - Punching pengaturan yang dekat dari
sejumlah besar lubang dalam satu operasi.
4) Notching - Punching tepi lembaran, membentuk takik
dalam bentuk sebagian dari pukulan.
5) Nibbling – Punching serangkaian celah atau lubang
kecil yang tumpang tindih di sepanjang jalur untuk 3 4
memotong bentuk berkontur yang lebih besar. Ini
menghilangkan kebutuhan akan pukulan dan mati
khusus tetapi akan membutuhkan operasi sekunder
untuk meningkatkan akurasi dan penyelesaian fitur.
6) Lancing - Membuat potongan sebagian pada lembaran,
sehingga tidak ada bahan yang hilang. Bahan dibiarkan 5 6
menempel untuk ditekuk dan membentuk suatu bentuk,
seperti tab, lubang angin, atau kisi-kisi.
7) Slitting - Memotong garis lurus pada lembaran. Tidak
ada bahan bekas yang diproduksi.
8) Parting - Memisahkan bagian dari lembar yang tersisa,
dengan meninju material di antara bagian-bagian.
7 8
• Sheet yg akan dibentuk Shearing (potong)
biasanya berasal dari
gulungan (coil) sheet metal.
• Untuk memotong gulungan
sheet metal menjadi bagian yg
lebih kecil, biasanya dilakukan
dgn proses shearing
menggunakan punch dan dies.
• Disebut shearing karena
pemotongan dilakukan dgn
prinsip pemberian gaya geser
(shear) pada sheet metal
melalui punch dan dies.
• Skema proses shearing bisa Aluminum Sheet Metal
dilihat pada gambar slide
berikut.
21
Shearing with
a Punch and
Die
Punch force, F 0.7TLUTS
22
Shearing
(a) Pengaruh jarak bebas, c, antara punch dan cetakan pada zona deformasi dalam
geseran. Saat jarak bebas meningkat, material cenderung ditarik ke dalam cetakan
daripada dipotong. Dalam praktiknya, jarak bebas biasanya berkisar antara 2 dan 10% dari
ketebalan lembaran. (b) Kontur kekerasan mikro (HV) untuk baja hot-rolled AISI 1020
setebal 6,4 mm (0,25 in.) di daerah yang dipotong. Sumber: Setelah H.P Weaver dan K.J.
Weinmann. 23
Die-Cutting Operations
Figure 16.5 (a) Comparison of sheared edges produced by conventional (left) and
by fine-blanking (right) techniques. (b) Schematic illustration of one setup for fine
blanking. Source: Courtesy of Feintool U.S. Operations.
25
Fine Blanking
• Hasil potong akurat, dengan clearance sekitar
1% dari ketebalan plat yg dipotong (tebal plat
0,5 – 13 mm).
• Menggunakan V-shaped stinger untuk menjepit
plat agar tidak bergeser selama proses blanking.
• Toleransi yg dicapai berkisar 0,05 mm.
• Cocok u/ plat dgn kekerasan 50-90 HRB
(kekerasan Rockwell dgn 1/16 in steel ball
diameter)
26
Slitting with Rotary Knives
Figure 16.6 Slitting with rotary knives. This process is similar to opening cans.
27
Deep Drawing
Deep drawing dalam proses pengerjaan
logam yang digunakan untuk membentuk
lembaran datar menjadi bentuk mangkok.
Contoh barangnya adalah panel mobil,
selongsong peluru bak mandi.
Bahan baku yang digunakan agar efesien
biasanya berukuran tepat
Untuk menghindari pengkerutan biasanya
digunakan pemegang bahan atau cincin
penekan.
Deep-Drawing
D
Fmax DpT UTS 0.7
o
Dp
Figure 16.32 (a) Schematic illustration of the deep-drawing process on a circular sheet-
metal blank. The stripper ring facilitates the removal of the formed cup from the punch.
(b) Process variables in deep drawing. Except for the punch force, F, all the parameters
indicated on the figure are independent variables. 30
Deep drawing :
Figure 16.33 Strains on a
tensile-test specimen
removed form a piece of
sheet metal. These strains
are used in determining the
normal and planar
anisotropy of the sheet
metal.
Optimize bulge
Optimize blank
and draw bead
R10
55
Sheet Metal
Figure 16.12 (a) Yield-point elongation in a sheet-metal specimen. (b) Luder’s bands
in a low-carbon steel sheet. (c) Stretcher strains at the bottom of a steel can for
household products. Source: (b) Courtesy of Caterpillar Inc.
56
Formability dari sheet metal
• Formability sheet metal menunjukkan
kemampuan dari sheet metal untuk bisa
dibentuk tanpa mengalami kerusakan (retak
atau sobek).
• Salah satu cara mengukur formability adalah
dengan cupping test (Erichsen test), dengan
cara menekan steel ball pada sheet metal
sampai terjadi retak (crack).
• Semakin besar nilai d, semakin baik
formabilitasnya.
57
Cupping Test and Bulge-Test
Figure 16.13 (a) A cupping test (the Erichsen test) to determine the formability of sheet
metals. (b) Bulge-test results on steel sheets of various widths. The specimen farthest
left is subjected to, basically, simple tension. The specimen farthest right is subjected to
equal biaxial stretching. Source: Courtesy of Inland Steel Company.
58
Stretch forming
Angle Bending
Bar folder
Bending
Roll Bending
Bending pada pelat, lembaran dan bentuk rolled bisa
ditekuk ke kelengkungan yang diinginkan
Alat Roll bending bisa membengkoka sampai tebal
diatas 6 inches thick
Bending
Drawing and Compression
Figure 16.19 Springback in bending. The part tends to recover elastically after bending,
and its bend radius becomes larger. Under certain conditions, it is possible for the final
bend angle to be smaller than the original angle (negative springback).
76
Mengkompensasi Spring Back
• Karena semua material memiliki modulus elastisitas
tertentu, setelah proses bending berakhir, material akan
mengalami elastic recovery (kecenderungan kembali ke
posisi semula).
79
Deformation and Tearing in Sheet Metal
During Forming
Figure 16.15 The deformation of the grid pattern and the tearing of sheet metal during
forming. The major and minor axes of the circles are used to determine the coordinates
on the forming-limit diagram in Fig. 16.14b. Source: After S. P. Keeler.
80
Bending sheet & plate
81
Bending Terminology
82
Effect of Elongated Inclusions
Figure 16.17 (a) and (b) The effect of elongated inclusions stringers) on
cracking as a function of the direction of bending with respect to the original
rolling direction of the sheet. (c) Cracks on the outer surface of an aluminum
strip bent to an angle of 90 degrees. Note also the narrowing of the top surface
in the bend area (due to Poisson effect).
83
Minimum Bend Radius
Figure 16.18 Relationship between R/T ratio and tensile reduction of area for sheet metals.
Note that sheet metal with 50% tensile reduction of area can be bent over itself in a process
like the folding of a piece of paper without cracking. Source: After J. Datsko and C. T.
Yang.
84
Common Die-Bending Operations
86
Bead Forming
Figure 16.24 (a) Bead forming with a single die. (b) and (c) Bead
forming with two dies in a press brake.
87
Stretch-Forming Process
89
Aluminum Beverage Cans
(a)
Figure 16.38 (a) Aluminum beverage cans. Note the excellent surface finish.
(b) Detail of the can lid showing integral rivet and scored edges for the pop-top.
90