BA = 2π/4 ( BR + 0,5T)
Perhitungan Manual:
Dik: MT= 0.8 mm BR = 1.2 mm
SB = Set Back
= MT + BR
= 0.8 + 1.2 = 3 mm
BA = Bending allowence
BA = 2π/4 ( BR + 0,5T)
= 2π/4 ( 1.2 + 0,5(0.8))
= 2.512 mm
SB = Set Back
= MT + BR
= 0.8 + 1.2 = 3 mm
BA = Bending allowence
BA = 2π/4 ( BR + 0,5T)
= 2π/4 ( 1.2 + 0,5(0.8))
= 2.512 mm
Drawing
Drawing Defects
Dn = Dd + t
Dd = Diameter dalam
T = Tebal Plat
Jadi
Bentangan plat = π.Dn
Langkah proses pengerjaan plat manual
Bukaan perubahan\
penampang duct
Metode Penekukan
Penekukan dengan Palu dan Landasan
Penekukan dengan Mesin Tekuk
PENYAMBUNGAN PELAT
sambungan lipat
Sambungan Las Titik
Mesin Las Titik Standar
Mesin las titik standar ( pedestal spot welding ) mempunyai ukuran dan
kapasitas lebih besar dari mesin las titik portabel, sehingga perlu
diperhatikan beberapa hal bila menggunakan mesin las titik standar, yaitu :
Diameter penampang elektroda = 4 x tebal pengelasan
Permukaan elektroda harus bersih dan tidak ada lapisan yang
memungkinkan tidak mengalirnya arus listrik.
Lama pengelasan harus disesuaikan dengan tebal bahan yang disambung.
Sirkulasi air pendingin harus berjalan selama proses pengelasan.
Proses Pengelasan las titik
Keterangan :
Pelat dijepit antara dua elektroda ( atas dan bawah )
Saat jepitan sempurna terjadi pengelasan yang lamanya
diatur oleh timer
Pelat telah tersambung
Elektroda kembali pada posisi semula.