Anda di halaman 1dari 13

ROLLING

Pengertian Rolling (Pengerolan)


Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses pembentukan
pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan dengan satu set rol yang berputar
dan menekan benda kerja supaya terjadi perubahan bentuk. Rolling pertama kali
dikembangkan pada tahun 1500an.

Rolling dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan pada suhu yang tinggi atau disebut hot
rolling. Hot rollingdilakukan untuk mengurangi dimensi bahan baku (ingot) secara besar-
besaran. Setelah hot rolling selanjutnya dilakukancold rolling, yaitu pengerolan pada suhu
ruang. Pada cold rolling pengurangan dimensi tidak dilakukan secara besar-besaran karena
proses ini memerlukan tenaga yang sangat besar. Cold rolling dilaksanakan
sebagai finishing untuk mencapai dimensi yang sesuai, memperhalus permukaan benda
kerja, dan meningkatkan sifat mekanis benda kerja.

Pada proses manufaktur modern, rolling biasanya diawali dengan proses pengecoran
kontinu. Kombinasi antara pengecoran kontinu dan rolling bisa meningkatkan produktivitas.
Di samping itu, kombinasi ini juga dapat mengurangi ongkos produksi.

Gambar 1. Rolling

Hot Rolling
Hot rolling merupakan tahap awal dari proses pengerolan material. Hot rolling dilakukan di
atas suhu rekristalisasi. Material yang akan dirol biasanya berupa ingot atau logam hasil
penuangan (pengecoran). Material tuang memiliki struktur yang kasar dan butir-butirnya tidak
seragam. Karena struktur di dalamnya kasar dan tidak seragam, material tuang memiliki sifat
yang getas dan ada kemungkinan memiliki lubang kecil (pori-pori). Dengan dilakukannya
proses hot rolling, struktur material tuang dapat dikonversi menjadi struktur material tempa
(wrought structure). Wrought structure memiliki butir-butir yang lebih halus dan rapi. Kondisi
butir tersebut menjadikan material bersifat lebih ductile. Di samping itu proses hot rolling juga
dapat menutup lubang-lubang kecil di dalam material.

Setiap material memiliki suhu pengerolan panas yang berbeda-beda. Pada aluminium paduan
suhu yang digunakan sekitar 450 °C. Baja paduan menggunakan suhu pengerolan sekitar
1250 °C. Sedangkan material tahan panas menggunakan suhu pengerolan hingga 1650 °C.
Pengerolan panas atau hot rolling awal menghasilkan beberapa produk yang disebut
sebagai bloom, slab, danbillet. Bloom biasanya memiliki penampang persegi dengan sisi
paling tidak sebesar 150 mm. Slab biasanya memiliki penampang persegi panjang.
Sedangkan billet memiliki penampang persegi namun berukuran lebih kecil dibanding
dengan bloom. Bloom dapat diproses lebih lanjut dengan proses pengerolan bentuk,
sehingga menghasilkan bentuk-bentuk struktur seperti I-beam dan rel kereta. Slab dapat dirol
menjadi plat dan lembaran material. Billet dirol dengan proses pengerolan bentuk menjadi
batang persegi dan batang lingkaran.

Cold Rolling
Cold rolling atau pengerolan dingin merupakan proses akhir dari rangkaian proses
pengerolan. Cold rollingdilakukan pada suhu ruang. Karena dilakukan pada suhu ruang, cold
rolling memerlukan energi yang besar (karena material dengan suhu ruang memiliki kekuatan
yang lebih besar) dan akan menghasilkan produk dengan sifat anisotropic.

Cold rolling bisa dibilang merupakan tahap finishing. Proses pengerolan ini menghasilkan
permukaan akhir yang lebih baik. Selain itu cold rolling juga menghasilkan produk dengan
dimensi yang lebih baik dan menghasilkan produk dengan kekuatan serta kekerasan yang
lebih tinggi.

Secara kinematika, pengerolan diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pertama disebut


pengerolan longitudinal, kedua pengerolan transversal, dan pengerolan oblique.

Gambar 2. Klasifikasi Pengerolan Secara Kinematika

Selain secara kinematika, pengerolan juga diklasifikasikan menurut geometri dari die atau rol
yang digunakan. Ada bermacam-macam proses pengerolan berdasarkan geometri die yang
digunakan. Masing-masing geometri die atau rol ini akan menghasilkan bentuk-bentuk produk
yang berbeda-beda. Berikut beberapa macam proses pengerolan berdasarkan geometri die:
 Flat rolling,  Roll piercing,
 Pack rolling,  Shape rolling,
 Thread rolling,  Cross rolling,
 Gear rolling,  Skew rolling,
 Ring rolling,  Tube rolling.

Bentuk-bentuk Benda Kerja yang Dikerjakan dengan Rolling


Proses rolling dapat digunakan untuk membentuk:
 Sheet,  Rod,
 Plat,  Kawat,
 Strip,  Rel kereta,
 Pipa,  Bentuk struktural (seperti I-beam,
 Bar, profil siku, dll).

Jenis Material yang Mampu Dikerjakan dengan Rolling


Material yang dapat dikerjakan dengan rolling antara lain:
 Logam ferro,  Logam paduan,
 Logam non ferro,  Plastik,
 Serbuk logam,  Hot glass.
 Keramik,

Material Rol (Komponen Pengerol)


Karakter dasar material yang dibutuhkan untuk membuat rol yakni memiliki kekuatan tinggi
dan ketahanan aus yang tinggi. Material yang biasa digunakan untuk membuat rol antara lain:
besi tuang, baja tuang, dan baja tempa. Rol dengan diameter kecil biasanya menggunakan
material tungsten carbide. Rol untuk cold rolling umumnya memiliki permukaan yang halus.
Pada beberapa aplikasi khusus, rol-rol tersebut juga harus dipoles.

Pelumasan
Pada hot rolling biasanya tidak menggunakan pelumasan. Hot rolling menggunakan larutan
berbasis air untuk mendinginkan rol dan memecah kerak pada benda kerja. Pada logam
non ferro biasanya diberi tambahan minyak,emulsion, dan fatty acid. Sedangkan pada cold
rolling biasanya menggunakan campuran minyak dan air, atau pelumas dengan kekentalan
rendah seperti paraffin, fatty oil, dan emulsion.

Tujuan Proses Rolling


Proses rolling bertujuan untuk:
 Mengurangi ukuran penampang benda kerja.
 Memperoleh bentuk yang diinginkan.
 Memperhalus ukuran butir benda kerja (struktur butir lebih halus).
 Mengurangi kegetasan benda kerja (benda kerja awal biasanya berupa ingot hasil
pengecoran yang bersifat getas).
 Menghilangkan lubang-lubang kecil di dalam benda kerja (pada proses pengecoran
biasanya ada gas yang terjebak di dalam benda kerja dan menyebabkan lubang-lubang
kecil).
 Meningkatkan kekuatan benda kerja.
 Meningkatkan kekerasan benda kerja.
 Memperhalus permukaan benda kerja.

KARAKTERISTIK LOGAM HASIL PENGEROLAN


Berikut beberapa karakteristik dari logam hasil pengerolan:
Memiliki tegangan sisa
Tegangan sisa dapat timbul akibat proses deformasi yang tidak seragam, khususnya selama
proses cold rolling. Tegangan sisa biasanya terjadi pada plat dan sheet. Diameter rol yang
kecil serta pengurangan ketebalan yang sedikit memiliki kecenderungan untuk mengalami
deformasi plastis di permukaan plat atau sheet. Kondisi ini menyebabkan tegangan tekan sisa
di permukaan dan menyebabkan tegangan tarik di tengah (dalam) plat. Sebaliknya bila
diameter rol yang digunakan besar serta pengurangan ketebalan yang dilakukan besar, akan
memiliki kecenderungan terjadi deformasi di tengah plat. Hal tersebut terjadi karena gesekan
yang lebih tinggi akibat bidang kontak yang lebih besar pada rol yang besar. Gesekan yang
lebih tinggi menyebabkan distribusi tegangan sisa pada rol besar berlawanan dengan
distribusi tegangan sisa pada rol kecil.
Gambar 1. Tegangan Sisa: (a) Tegangan sisa akibat rol berdiameter kecil, (b) Tegangan
sisa akibat rol berdiameter besar.

Memiliki toleransi ukuran


Toleransi ketebalan pada lembaran (sheet) yang dirol dingin biasanya berkisar antara 0,1-
0,35 mm, tergantung pada ketebalan lembaran (semakin tebal ukuran suatu benda maka nilai
toleransinya semakin besar). Toleransi lebih tinggi biasanya diberikan pada plat yang dirol
panas. Hal ini karena efek-efek panas. Toleransi kedataran biasanya berkisar antara 15 mm/m
pada pengerolan dingin dan 55 mm/m pada pengerolan panas.

Memiliki kekasaran permukaan


Pengerolan dingin bisa menghasilkan permukaan yang sangat halus. Oleh karena itu,
lembaran hasil pengerolan dingin tidak memerlukan finishing tambahan kecuali kalau ada
aplikasi-aplikasi khusus. Sebaliknya pengerolan panas memiliki permukaan yang kasar.
Tingkat kekasaran plat hasil pengerolan panas biasanya sama dengan tingkat kekasaran
permukaan produk hasil pengecoran.

Memiliki penomoran
Ketebalan lembaran biasanya diidentifikasikan dengan sebuah gage number. Beberapa
sistem penomoran digunakan di industri, tergantung pada jenis sheet metal yang diklasifikasi.
Contoh penomoran seperti ¼ hard, ½hard, dan lain-lain.

CACAT PADA PLAT DAN SHEET PRODUK PENGEROLAN (ROLLING)


Cacat atau defect bisa terlihat pada permukaan plat dan sheet produk pengerolan. Cacat juga
bisa terjadi di dalam struktur produk pengerolan. Cacat-cacat tersebut tidak hanya merugikan
secara penampilan, namun juga merugikan secara mekanis.

Ada beberapa cacat permukaan yang bisa dijumpai pada sheet metal. Cacat permukaan
tersebut seperti kerak, karat, goresan, cungkilan, lubang, dan sobekan. Cacat permukaan bisa
disebabkan karena inclusion dan ketidakbersihan pada material tuang atau bahan baku
(ingot). Selain itu cacat permukaan juga bisa diakibatkan karena kondisi sejenis yang
berkaitan dengan persiapan material dan proses pengerolan.
Di samping cacat permukaan seperti di atas, ada cacat lain yang bisa terjadi pada plat
dan sheet produk pengerolan. Cacat-cacat lain tersebut seperti:

Wavy edge
Wavy edge atau edge wrinkling terjadi karena rol yang melengkung. Rol yang melengkung
menyebabkan plat menjadi lebih tipis pada bagian tepinya. Bagian tepi plat yang lebih tipis
akan bertambah panjang, sedangkan bagian tengah plat yang masih tebal tidak akan
bertambah panjang. Konsekuensinya bagian yang tipis pada plat akan melengkung akibat
keinginannya bertambah panjang terhalang oleh bagian tebal yang tidak bertambah panjang.

Gambar 1. Perbandingan antara Dua Bentuk Rol


Sebenarnya pada flat rolling selalu terjadi lengkungan pada rol yang digunakan. Untuk
mengatasi hal tersebut, rol didesain dengan diameter yang tidak seragam. Diameter bagian
tengah rol didesain lebih besar dibanding dengan diameter bagian tepi rol. Namun apabila
selisih antara diameter bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol kurang besar,
maka wavy edge juga masih bisa terjadi.

Sobek atau retak pada bagian tepi


Sobek atau retak pada bagian tepi terjadi karena sifat ductile dari material yang digunakan
buruk. Sobek pada tepi plat atau sheet bisa berdampak buruk pada proses pembentukan
(forming) selanjutnya. Untuk mencegah hal tersebut, biasanya tepian yang sobek dipotong
terlebih dahulu.

Sobek pada bagian tepi plat juga bisa terjadi karena desain dari rol yang kurang tepat. Selisih
antara diameter bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol yang terlalu besar
menyebabkan terjadinya sobekan atau retakan di bagian tepi plat.

Gambar 2. Macam-macam Cacat pada Produk Pengerolan

Sobek atau retak pada bagian tengah


Sobek atau retak pada bagian tengah terjadi karena sifat ductile dari material yang digunakan
buruk. Cacat ini juga bisa terjadi karena desain rol yang kurang tepat. Selisih antara diameter
bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol yang terlalu kecil menyebabkan terjadinya
sobekan atau retakan di bagian tengah plat.

Alligatoring
Alligatoring merupakan fenomena kompleks dan biasanya disebabkan oleh perubahan
bentuk yang tidak seragam pada billet selama proses rolling. Alligatoring juga bisa
disebabkan oleh kualitas material tuang (bahan baku) yang buruk. Cacat ini bentuknya
menyerupai buaya yang sedang membuka mulutnya. Oleh karena itu cacat ini diberi
istilahalligatoring.

Warping
Warping disebabkan karena diameter bagian tengah rol kurang besar. Bagian tengah rol
pada flat rolling harus memiliki diameter yang lebih besar daripada bagian tepi rol. Sehingga
apabila selisih diameter bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol tidak cukup besar,
maka bisa terjadi warping.

Timbul tegangan sisa di mana bagian tepi mengalami tekan dan bagian tengah
mengalami tarik
Tegangan sisa di mana bagian tepi mengalami tekan dan bagian tengah mengalami tarik
terjadi karena desain rol yang kurang tepat. Ketidaktepatan desain rol tersebut berupa selisih
antara diameter bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol yang kurang besar.

Timbul tegangan sisa di mana bagian tepi mengalami tarik dan bagian tengah
mengalami tekan
Tegangan sisa di mana bagian tepi mengalami tarik dan bagian tengah mengalami tekan
disebabkan karena selisih antara diameter bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol
terlalu besar.

Wrinkling di bagian tengah


Seperti yang telah diuraikan di atas, bagian tengah rol pada flat rolling harus memiliki diameter
yang lebih besar daripada bagian tepi rol. Namun apabila diameter bagian tengah rol terlalu
besar (atau selisih antara diameter bagian tengah dengan diameter bagian tepi terlalu besar),
hal itu bisa menyebabkan wrinkling di bagian tengah.

Splitting
Splitting terjadi karena selisih antara diameter bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi
rol terlalu besar.

FLAT ROLLING
Flat rolling merupakan pengerolan yang dilakukan untuk menipiskan suatu material. Flat
rolling digunakan untuk mengerol slab agar menjadi plat dan strip. Proses pengerolan ini
merupakan proses pengerolan yang paling sederhana di mana hanya menghasilkan bentuk
benda yang datar atau rata.

Gambar 1. Flat Rolling

Aplikasi Flat Rolling


Flat rolling digunakan untuk membuat plat, sheet (lembaran), dan strip.
PENGEROLAN BENTUK (SHAPE ROLLING)
Pengerolan bentuk atau shape rolling merupakan proses pengerolan yang dilakukan untuk
membuat bentuk-bentuk struktur yang panjang dan lurus. Pengerolan ini juga dikenal dengan
istilah profile rolling. Agar dapat menghasilkan aneka bentuk struktur, roll yang digunakan
memiliki desain atau bentuk yang beragam.

Gambar 1. Tahap-tahap Proses Pengerolan Bentuk pada Pembuatan I-beam.


Pengerolan bentuk biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Perubahan bentuk besar-
besaran dari bahan baku menjadi bentuk struktur tidak dapat dilakukan dalam setahap.
Proses perubahan bentuk harus dilakukan atau dicicil sedikit demi sedikit.

Perubahan bentuk secara besar-besaran dilakukan dengan temperatur yang tinggi. Namun
ada pula proses pengerolan bentuk yang dilakukan dengan temperatur rendah. Pengerolan
bentuk dengan temperatur rendah dikenal dengan istilahcold shape rolling. Pengerolan
bentuk pada suhu rendah menghasilkan dimensi yang lebih akurat.

Seperti apa yang telah disebutkan di awal, proses pengerolan bentuk digunakan untuk
membuat bentuk struktur yang lurus. Contoh bentuk struktur yang dapat dihasilkan dari proses
ini antara lain: channel, I-beam, rel kereta, dan batang pejal.

Roll Forging
Roll forging adalah proses pembentukan bahan yang digunakan untuk mengurangi dimensi
penampang benda kerja silindris atau persegi. Pengurangan dimensi penampang dilakukan
dengan melewatkan benda kerja melalui satu set rol yang berlawanan atau berpasangan. Rol
tersebut biasanya memiliki alur yang berbentuk sesuai bentuk benda akhir yang diharapkan.

Proses roll forging dapat digolongkan sebagai proses penempaan (forging) maupun proses
pengerolan (rolling). Akan tetapi secara umum roll forging diklasifikasikan sebagai proses
penempaan meskipun menggunakan rol. Hal tersebut karena rol pada roll forging tidak
berputar terus-menerus, namun hanya berputar di bagian-bagian tertentu pada benda kerja
sesuai perubahan bentuk yang diinginkan.
Aplikasi Roll Forging
Roll forging secara umum digunakan untuk membuat komponen-komponen yang butuh
kekuatan tinggi. Hal ini karena produk-produk roll forging memiliki kekuatan dan struktur butir
yang lebih baik dibandingkan dengan produk permesinan (pada geometri benda kerja yang
sama).

SKEW ROLLING
Skew rolling merupakan proses pengerolan yang mirip dengan roll forging. Perbedaannya,
secara khusus skew rollingdigunakan untuk membuat bola. Pengerolan diawali dengan
memasukkan kawat atau batang berpenampang lingkaran ke dalam celah antara dua buah
rol. Selanjutnya kawat atau batang tersebut termakan rol dan membentuk bola secara kontinu
selama rol masih berputar.

Gambar 1. Skew Rolling untuk Membuat Bola Baja

RING ROLLING (PENGEROLAN CINCIN)


Ring rolling atau pengerolan cincin adalah proses deformasi di mana cincin berdiameter kecil
dengan dinding yang tebal dirol menjadi cincin berdiameter besar dan berdinding tipis. Cincin
yang tebal apabila ditekan akan terjadi deformasi, sehingga menyebabkan diameter cincin
tersebut membesar. Ring rolling biasanya dilakukan pada suhu kerja yang tinggi untuk cincin-
cincin berukuran besar dan suhu kerja rendah untuk cincin-cincin berukuran kecil. Bentuk
penampang cincin bervariasi, tidak hanya persegi atau persegi panjang saja.

Gambar 1. Ring Rolling. (1) Kondisi Awal. (2) Kondisi Ketika Proses Berjalan.
Aplikasi Ring Rolling
Ring rolling dapat digunakan untuk membuat ban baja pada roda kereta api, cincin pada
sistem pemipaan, cincin padapressure vessel, dan cincin pada mesin-mesin yang berputar.
Kelebihan ring rolling yaitu menghemat bahan baku, struktur butir ideal, dan lebih kuat.

THREAD ROLLING (PENGEROLAN ULIR)


Proses thread rolling digunakan untuk membuat ulir pada benda silindris dengan mengerol
benda tersebut antara duadie. Thread rolling sangat cocok untuk membuat baut dan sekrup
secara masal. Pembuatan ulir dengan thread rollinglebih cepat dibandingkan dengan
pembubutan (turning). Sebagian besar proses thread rolling dilakukan dengan pengerjaan
dingin.

Die yang digunakan pada mesin thread rolling memiliki ukuran dan bentuk ulir sesuai
standar. Die tersebut terdiri dari dua jenis. Kedua jenis die tersebut yaitu:
Flat die, dengan gerakan bolak-balik untuk menghasilkan pengerolan.
Round die, dengan gerakan putar relatif satu sama lain untuk mengerol benda kerja.

Kelebihan Thread Rolling :


 Kualitas material menjadi baik.
 Ulir lebih kuat karena pengerjaan hardening.
 Permukaan ulir lebih halus.
 Lebih tahan lama (misal: baut lebih awet).

Gambar 1. Thread Rolling dengan Flat Die.

ROLL PIERCING
Roll piercing adalah proses pengerjaan panas yang khusus untuk membuat pipa tanpa
sambungan berdinding tebal. Proses ini masih tergolong rolling karena dilengkapi dengan dua
buah rol yang berlawanan. Dasar dari proses roll piercing berprinsip pada silinder pejal yang
ditekan pada kelilingnya sehingga menghasilkan tegangan tarik di titik pusat silinder tersebut.
Apabila tekanan yang diberikan cukup tinggi, maka akan terjadi retakan di dalam silinder.
Retakan tersebut menjadi cikal bakal pembuatan lubang pipa.

Pada gambar berikut dapat anda lihat rol berputar dan menekan billet (benda kerja mentah).
Putaran rol tersebut menarik billet ke arah mandrel. Penarikan terjadi karena sumbu rol
memiliki kemiringan kurang lebih 6° terhadap sumbubillet. Mandrel sendiri digunakan untuk
mengontrol lubang dan ukuran benda kerja. Proses pembuatan ini juga dikenal sebagai
proses rotary tube piercing dan proses Mannesmann.

Gambar 1. Roll Piercing.

TUBE ROLLING
Tube rolling merupakan proses pengerolan yang dilakukan untuk mengurangi diameter dan
ketebalan pipa. Rol padatube rolling memiliki alur yang berbentuk setengah lingkaran.
Sehingga apabila sepasang rol beralur setengah lingkaran tersebut dipertemukan, akan
terbentuk lubang berbentuk lingkaran.

Pipa yang ingin dikurangi diameternya dapat dimasukkan atau dimakankan pada rol beralur
setengah lingkaran. Setelah melewati rol, terbentuklah pipa dengan diameter yang lebih kecil.
Proses pengerolan ini bisa menggunakan internal mandrel maupun tidak.

Gambar 1.Tube Rolling: (a) Denganmandrel, (b) Tanpamandrel.


PACK ROLLING
PACK ROLLING
Pack rolling merupakan jenis flat rolling di mana dua atau lebih lapisan logam dirol secara
bersamaan. Pengerolan beberapa lapis logam secara bersamaan akan meningkatkan
produktivitas pengerolan.

Gambar 1. Pack Rolling

Aplikasi Pack Rolling


Salah satu aplikasi pack rolling yakni untuk membuat aluminium foil. Dua lapis aluminium
foil dirol secara bersamaan. Sisi luar lapisan atas dan sisi luar lapisan bawah aluminium
foil bersentuhan langsung dengan rol. Pada sisi luar kedua lapisan yang bersentuhan
langsung dengan rol akan terlihat berkilauan. Sedangkan sisi dalam kedua lapisan aluminium
foil yang saling bersentuhan akan terlihat lebih gelap. Itulah alasan mengapa aluminium
foil memiliki satu permukaan terang dan permukaan lainnya (permukaan di baliknya) gelap.
Permukaan terang atau berkilau tersebut diakibatkan karena terjadi tegangan kontak yang
besar antara rol dan aluminium foil (aluminium foil yang bersentuhan dengan rol akan nampak
berkilau, sedangkan aluminium foil yang bersentuhan dengan aluminium foil lain akan
nampak gelap)

Anda mungkin juga menyukai