Anda di halaman 1dari 2

Sebaik-Baik Do’a, Do’a Hari Arafah

rumaysho.com/2911-sebaik-baik-doa-doa-hari-arafah.html

October 24, 2012

Sebaik-baik do’a adalah do’a hari Arafah -9 Dzulhijjah-. Maksudnya, do’a ini paling cepat
diijabahi. Sehingga kita diperintahkan untuk konsen melakukan ibadah yang satu ini di
pada hari Arafah, apalagi untuk orang yang sedang wukuf di Arafah.

Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ﺔ‬ َ ْ ‫ﻢ اﻟ‬
َ َ ‫ﻤﻼ َﺋ ِﻜ‬ ُ ِ‫ﻪ ﻟ َﻴ َﺪ ْﻧ ُﻮ ﺛ ُﻢ ﻳ ُﺒ َﺎﻫ ِﻰ ﺑ ِﻬ‬ َ َ‫ﻦ ﻳ َﻮْم ِ ﻋ ََﺮﻓ‬
ُ ‫ﺔ وَإ ِﻧ‬ ْ ‫ﻣ‬ ِ
َ‫ﻣﺎ أ ََراد َ ﻫَﺆ ُﻻِء‬ ُ ‫ﻓَﻴ َُﻘﻮ‬
َ ‫ل‬

“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah.
Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para
malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no.
1348).

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

َ َ‫ﺧﻴ ُْﺮ اﻟﺪﻋ َﺎِء د ُﻋ َﺎُء ﻳ َﻮْم ِ ﻋ ََﺮﻓ‬


‫ﺔ‬ َ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah .” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan). Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi
atau terkabulkan (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 10: 33).

Apakah keutamaan do’a ini hanya khusus bagi yang wukuf di Arafah? Apakah berlaku juga
keutamaan ini bagi orang yang tidak menunaikan ibadah haji?

Yang tepat, mustajabnya do’a tersebut adalah umum, baik bagi yang berhaji maupun yang
tidak berhaji karena keutamaan yang ada adalah keutamaan pada hari. Sedangkan yang
berada di Arafah (yang sedang wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah), ia berarti
menggabungkan antara keutamaan waktu dan tempat. Demikian kata Syaikh Sholih Al
Munajjid dalam fatawanya no. 70282.

Tanda bahwasanya do’a pada hari Arafah karena dilihat dari kemuliaan hari tersebut dapat
kita lihat dari sebagian salaf yang membolehkan ta’rif. Ta’rif adalah berkumpul di masjid
untuk berdo’a dan dzikir pada hari Arafah. Yang melakukan seperti ini adalah sahabat Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Imam Ahmad masih membolehkannya walau beliau sendiri
tidak melakukannya.

Syaikh Sholih Al Munajjid -semoga Allah berkahi umur beliau- menerangkan, “Hal ini
menunjukkan bahwa mereka menilai keutamaan hari Arafah tidaklah khusus bagi orang
yang berhaji saja. Walau memang berkumpul-kumpul seperti ini untuk dzikir dan do’a pada
hari Arafah tidaklah pernah ada dasarnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam . Oleh
karena itu Imam Ahmad tidak melakukannya. Namun beliau beri keringanan dan tidak
melarang karena ada sebagian sahabat yang melakukannya seperti Ibnu ‘Abbas dan ‘Amr
1/2
bin Harits radhiyallahu ‘anhum.” (Fatawa Al Islam Sual wal Jawab no. 70282)

Para salaf dahulu saling memperingatkan pada hari Arafah untuk sibuk dengan ibadah
dan memperbanyak do’a serta tidak banyak bergaul dengan manusia. ‘Atho’ bin Abi
Robbah mengatakan pada ‘Umar bin Al Warod, “Jika engkau mampu mengasingkan diri di
siang hari Arafah, maka lakukanlah.” (Ahwalus Salaf fil Hajj, hal. 44)

Do’a ini bagi yang wukuf dimulai dari siang hari selepas matahari tergelincir ke barat
(masuk shalat Zhuhur) hingga terbenamnya matahari.

Semoga Allah memudahkan kita untuk menyibukkan diri dengan do’a pada hari Arafah.

@ Sakan 27 Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh-KSA, 4 Dzulhijjah 1433 H

www.rumaysho.com

2/2

Anda mungkin juga menyukai