Various configurations of rolling mills: (a) 2-high, (b) 3-high, (c) 4-high, (d) cluster mill, and
(e) tandem rolling mill.
Pengerolan Logam
Pada umumnya industri proses pengerolan sangat padat
modal, karena membutuhkan peralatan yang berukuran
besar, yang disebut rolling mills.
Sebagian besar proses pengerolan dilakukan dengan
proses pengerjaan panas, yang disebut pengerolan panas.
Logam hasil pengerolan panas pada umumnya bebas dari
tegangan sisa, dan sifat-sifatnya hampir merata.
Kekurangan pengerolan panas adalah bahwa produk
tersebut tidak dapat menghasilkan produk dengan
toleransi dimensi yang ketat dan permukaan produk tidak
halus.
Pelat hasil pengerolan panas digunakan dalam pembuatan
kapal, jembatan, boiler, struktur yang dilas, alat-alat berat
dan banyak produk lainnya.
Pengerolan Logam
Pelat-pelat hasil pengerolan panas selanjutnya
diproses pengerolan dingin dalam rangka
mempersiapkan logam untuk proses sheet
metal berikutnya.
Pengerolan dingin akan memperkuat logam
dan toleransi dimensi yang ketat dapat
dicapai dengan mudah dan permukaan yang
bebas dari kerak sehingga mempunyai
permukaan akhir yang halus.
Karakteristik ini membuat lembaran, strip, dan
gulungan pelat hasil pengerolan dingin ideal
untuk stamping, panel eksterior, mobil
maupun peralatan perkantoran dan rumah
Analisis Pengerolan Rata (Flat Rolling)
Analisis Pengerolan Rata (Flat Rolling)
Flat rolling termasuk untuk pengerolan slab, strip, sheet,
dan pelat (benda kerja penampang persegi panjang dengan
dimensi lebar lebih besar dari ketebalannya).
Pada proses pengerolan datar, benda kerja terjepit di antara
dua rol sehingga ketebalannya berkurang.
Besarnya pengurangan ketebalan tersebut biasanya disebut
sebagai draft (d) dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
d = draft, mm (in);
to = ketebalan awal, mm (in),
tf = ketebalan akhir, mm (in).
Analisis Pengerolan Rata (Flat Rolling)
Draft (d) kadang-kadang juga dinyatakan
sebagai sebagian kecil dari ketebalan material
awal, yang disebut sebagai reduction (r):
Keterangan :
P = daya pengerolan (W)
F = gaya pengerolan (N)
N = kecepatan putar rol (rpm)
L = panjang area kontak rol-benda kerja (m)
Studi Kasus
Sebuah plat strip dengan lebar (w) 300 mm dan
tebal awal adalah (to) 25 mm akan dirol melalui
rolling mill dengan dua rol yang masing-masing
digerakkan oleh motor listik tersendiri, radius rol (R)
= 250 mm. Ketebalan benda kerja akan dikurangi
menjadi (tf) 22 mm dalam satu tahap, kecepatan
putar rol (N) = 50 rpm. Benda kerja memiliki kurva
aliran yg didefinisikan sebagai K = 275MPa dan n =
0,15, dan koefisien gesekan (m) antara rol dan
benda kerja diasumsikan sebesar 0,12.
Tentukan berapa besar pengurangan tebal
maksimum yang masih bisa dicapai, menghitung
besar gaya pengerolan, torsi, dan daya pengerolan ?
Studi Kasus
Besarnya pengurangan ketebalan (d) dapat
dihitung sebagai berikut :
= 19.796 Nm
Studi Kasus
Daya yang diperlukan untuk pengerolan
sebesar :