Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Rolling mesin

Mata kuliah : Material Tehnik

Nama Dosen : Efrata Tarigan,S.T,M.T

Disusun Oleh:

Abdul Rasyiddin Nasution

2205052052

En-1F

PRODI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nimat serta hidayahnya,
terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis bisa menyelaisaikan
makalah, dengan judul “Rolling Mesin”. Tidak lupa shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat manusia di
dunia ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Material Tehnik di program
studi Tehnik Konversi Energi Politeknik Negeri Medan. Sealnjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapak Eftrata
Tarigan,S.T,M.T. Selaku dosen mata kuliah material tehnik dan keapada semua
pihak yang sudah memberikan arahan selama penulisan makalah ini.

Medan,15 september 2022

Penulis
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Material...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2
2.1 Pengertian Proses Rolling.........................................................................2
2.2 Jenis jenis proses pengeloran....................................................................3
2.3 Tujuan Proses Pengerolan.........................................................................4
2.4 Bentuk bentuk benda kerja yang dikerjakan dengan rolling.....................4
2.5 Konfigurasi mesin rolling..........................................................................5
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menggunakan atau pun


melihat hal-hal seperti mobil, jembatan, pipa, tabung gas, rel kereta api. Semua itu
merupakan benda-benda yang biasa kita temui di dalam kehidupan kita.
Semua benda tersebut dibentuk sesuai dengan kegunaannaa masing-masing.
untuk  membentuk material menjadi produk sesuai dengan kebutuhannya seperti
contoh diatas, bisa dilakukan dengan beberapa proses. Diantaranya bisa dilakukan
dengan  proses rolling. Proses rolling banyak digunakan untuk membuat berbagai
macam  profil. karena banyaknya kegunaan dari proses rolling ini, untuk itulah di
dalam makalah ini saya akan mencoba menjelaskan tentang proses rolling.

1.2 Ruang Lingkup Material


Di dalam makalah ini, saya akan mencoba memberikan rincian tentang apa
itu proses rolling, mulai dari pengertian tentang proses rolling, jenis-jenis proses
rolling beserta keuntungan dan kekurangannya, dan aplikasi dari produk rolling
tersebut.

1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian proses rolling.
 Mengetahui jenis-jenis proses rolling.
 Mengetahui tujuan proses rolling.
 Mengetahui bentuk bentuk benda kerja yang dikerjakan dengan rolling.
 Mengetahui contoh produk dan aplikasi dari proses rolling.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Proses Rolling


Rolling atau pengerolan logam adalah sebuah proses untuk mengurangi
ketebalan atau luas penampang dari suatu logam atau benda kerja, dengan
meletatkan benda kerja pada sepasang roll yang berputar dengan arah yang
berlawanan.

Celah atau gap diantara dua roll yang berputar lebih kecil dari ketebalan
logam yang akan masuk. benda kerja terjepit diantara dua roll, sehingga muncul
gaya gesek yang diperlukan untuk menggigit dan menarik benda kerja agar dapat
melewati roll. benda kerja yang melewati roll berputar akan mengalami tegangan
tekan dan tegangan geser permukaan. Deformasi dari proses ini akan
menbebabkan benda kerja bertambah panjang, sedangkan luas penampang atau
ketebalannya akan berkurang. Proses rolling ini banyak digunakan pada proses
pengerjaan logam, karena memberikan kemungkinan untuk memproduksi produk
akhir yang berkualitas tinggi dan mudah dikontrol.

Proses pengerolan ini biasanya merupakan proses pertama yang


digunakan untuk mengubah material menjadi produk kasar. Material yang tebal di
roll menjadi blooms, billets atau slab, atau bentuk-bentuk ini dapat dibuat
langsung dari continous casting. Produk seperti bloom, billet, dan slab ini
merupakan  produk setengah jadi dan harus dibentuk lagi pada proses selanjutnya.

 Bloom : mempunyai penampang melintang segiempat atau busur sangkar 


dengan ketebalan lebih besar dari 6 inchi dan < 2x lebarnya tebal.

 Bilet : biasanya lebih kecil dari bloom, penampang lintangnya berupa


busur  sangkar atau lingkaran. Dibuat dengan beberapa kali forming seperti
rolling atau ekstrusi.
 Slab : segiempat utuh dengan lebar penampang > 2x tebal. Slab dapat
diproses lebih lanjut menjadi plate, sheet, atau strip.
Berikut ini beberapa contoh pruksi dari proses pengerolan:

Gambar1. Proses pengerolan

2.2 Jenis jenis proses pengeloran


a).Proses pengeloran panas (Hot Rolling)

Hot rolling merupakan tahap awal dari proses pengerolan material. Hot


rolling dilakukan di atas suhu rekristalisasi. Material yang akan dirol biasanya
berupa ingot atau logam hasil penuangan (pengecoran). Material tuang memiliki
struktur yang kasar dan butir-butirnya tidak seragam. Karena struktur di dalamnya
kasar dan tidak seragam, material tuang memiliki sifat yang getas dan ada
kemungkinan memiliki lubang kecil (pori-pori). Dengan dilakukannya proses hot
rolling, struktur material tuang dapat dikonversi menjadi struktur material tempa
(wrought structure). Wrought structure memiliki butir-butir yang lebih halus dan
rapi. Kondisi butir tersebut menjadikan material bersifat lebih ductile. Di samping
itu, proses hot rolling juga dapat menutup lubang-lubang kecil di dalam material.
Setiap material memiliki suhu pengerolan panas yang berbeda-beda. Pada
aluminium paduan, suhu yang digunakan sekitar 450 °C. Baja paduan
menggunakan suhu pengerolan sekitar 1250 °C. Sedangkan material tahan panas
menggunakan suhu pengerolan hingga 1650 °C.

b).Proses pengerolan dingin (cold rolling)

Cold rolling atau pengerolan dingin merupakan proses akhir dari


rangkaian proses pengerolan. Cold rolling dilakukan pada suhu ruang. Karena
dilakukan pada suhu ruang, cold rolling memerlukan energi yang besar (karena
material dengan suhu ruang memiliki kekuatan yang lebih besar) dan akan
menghasilkan produk dengan sifat anisotropic.

Cold rolling bisa dibilang merupakan tahap finishing. Proses pengerolan


ini menghasilkan permukaan akhir yang lebih baik. Selain itu, cold rolling juga
menghasilkan produk dengan dimensi yang lebih baik dan menghasilkan produk
dengan kekuatan serta kekerasan yang lebih tinggi.

2.3 Tujuan Proses Pengerolan


Proses rolling bertujuan untuk:
 Mengurangi ukuran penampang benda kerja.
 Memperoleh bentuk yang diinginkan.
 Memperhalus ukuran butir benda kerja.
 Mengurangi kegetasan benda kerja.
 Menghilangkan lubang-lubang kecil di dalam benda kerja.
 Meningkatkan kekuatan benda kerja.
 Meningkatkan kekerasan benda kerja.
 Memperhalus permukaan benda kerja.

2.4 Bentuk bentuk benda kerja yang dikerjakan dengan rolling


Proses rolling dapat digunakan untuk membentuk:
 Sheet.
 Pelat.
 Strip.
 Pipa.
 Bar.
 Rod.
 Kawat.
 Rel kereta.
 Bentuk struktural (seperti I-beam, profil siku, dll).

2.5 Konfigurasi mesin rolling


A). Mesin roll dua tingkat (two-high roll mill)

Mesin roll ini mempunyai diameter sekitar 0,6-1,4 meter. Roll ini dapat
bekerja bolak-balik (reversing) ataupun searah (nonreversing). Roll yang searah
selalu berputar pada arah yang sama, dan benda kerja selalu dimasukkan dari sisi
yang sama. roll yang bekerja bolak-balik, arah putaran roll dapat dibalik sehingga
benda kerja bisa dimasukkan dari sisi yang lain.

Gambar 2. Mesin roll dua tingkat


B). Mesin roll tiga tingkat (three-high- roll mil)
Gambar 3. Mesin roll tiga tingkat

Keuntungan mesin roll dua tingkat antara lain:

 Tidak diperlukan pembalikan arah putaran roll, sehingga tidak ada gaya
kelembaman yang harus diatasi.
 Biaya lebih murah, dan mempunyai keluasan yang lebih tinggi dari pada
mesin roll bolak-balik

Sedangkan kekurangan mesin tiga roll antara lain:

 Diperlukan adanya mekanisme elevasi.


 Terdapat sedikit kesulitan dalam mengatasi kecepatan roll.

C). Mesin roll empat tingkat (four -high-roll mill)

Mesin ini menggunakan dua roll dengan diameter lebih kecil yang
langsung bersentulum dengan benda kerja dan dua roll pendukung untuk menahan
roll yang berdiameter lebih kecil. Biasa digunakan untuk lembaran yang lebih
besar.

Gambar4.mesin roll empat tingkat

D).Mesin roll kluster (Cluster roll mill)


Mesin ini menggunakan empat roll pendukung dengan dua roll yang
berhubungan langsung dengan benda kerja, dimana diameternya lebih kecil
dibandingkan dengan mesin roll empat tingkat. Penggunaan mesin roll cluster ini
sama

dengan mesin roll empat tingkat.

Gambar 5. Mesin roll kluster


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Rolling atau pengerolan logam adalah sebuah proses untuk mengurangi
ketebalan atau luas penampang dari suatu logam atau benda kerja, dengan
melewatkan benda kerja pada sepasang roll yang berputar dengan arah
yang berlawanan.
 Proses rolling bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Hot rolling dan Cold
rolling.
 aktor yang mempengaruhi proses rolling adalah temperature benda kerja
Untuk mendapatkan hasil pengrolan yang baik, benda kerja haruslah
mempunyai temperature yang seragam.
DAFTAR PUSTAKA

365-Article Text-735-1-10-20191220.pdf
faraland.wordpress.com/2011/06/09/metal-forming-part-1/
Grote dan Antonsson, 2008, Springer Handbook of Mechanical Engineering.
Grote dan Antonsson, 2008, Springer Handbook of Mechanical Engineering.)
http://blogriyani.blogspot.com/2012/07/rolling-mill-machine-a.html
http://id.wikipedia.org/wiki/
M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials,
Processes, and Systems, edisi 4.

Anda mungkin juga menyukai