Disusun Oleh:
Frizzy Alazzi Dezein (211010300160)
Faishal Pamungkas (211010300183)
Daniel Gihon Naibaho (211010300178)
Hanif Yusrian (211010300167)
Ananda Yesky (211010300200)
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun
makalah yang berjudul “Proses Pengetapan Dan Pengeboran Pada Besi ST37”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kerja Bangku
khususnya yaitu Pengetapan Dan Pengeboran, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
terimakasih.
Jakarta, 29 September 2022
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................................3
BAB II ISI
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan efisien
maka timbulah beberapa rumusan masalah yang diantaraya:
1. Apa itu pengertian Pengeboran Dan Pengetapan ?
2. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam proses pengeboran dan pengetapan serta
bagian-bagian dan fungsi dari alat tersebut?
3. Apa saja proses pengeboran dan pengetapan pada besi ST37?
1
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Agar kita dapat memahami tentang pengertian Pengeboran Dan Pengetapan.
2. Agar kita dapat memahami Alat-Alat Yang digunakan dalam proses pengeboran dan
pengetapan
3. Agar kita bisa Proses pengeboran dan pengetapan pada besi ST37
1
1
BAB II
ISI
Prinsip kerja pengeboran yaitu mata bor berputar lalu diarahkan ke benda kerja
untuk membentuk lubang yang diameternya sama dengan diameter mata bor. Pengeboran
biasanya dilakukan dengan drill press, meskipun peralatan mesin lain juga dapat
melakukan proses ini.
Sedangkan pengetapan adalah proses pembuatan ulir dalam menggunakan alat
yang bernama tap. Pembuatan ulir dalam pekerjaan pengetapan dibagi dalam dua jenis
yaitu proses pengerjaan secara internal (tap) dan eksternal (snei), pengerjaan internal
dikerjakan dengan menggunakan alat tap kedalam lubang yang telah di bor dengan ukuran
diameter tertentu sesuai ukuran ulir dan kisar yang akan di buat. Pengerjaan eksternal
dikerjakan dengan menggunakan snei atau alat die terhadap batang as dengan ukuran
diameter tertentu sesuai ukuran ulir dan kisar yang akan di buat.
1
B. Alat-Alat yang Digunakan dalam Proses Pengeboran dan
Pengetapan
1. Kikir
Kikir merupakan alat yang berfungsi untuk meratakan produk yang telah dibuat
agar didapatkan bentuk halus dan memiliki kerataan yang baik secara visual. Jenis
pekerjaan ini dilakukan secara manual. Kikir juga dapat digunakan pada pekerjaan
penyayatan logam yang memerlukan pengikisan sedikit, sedangkan untuk pengikisan
yang lebih banyak dan tebal tentu diperlukan mesin gerinda tangan terlebih dahulu.
Terdapat beberapa jenis kikir yang digunakan untuk berbagai pengaplikasian yang
berbeda-beda dalam proses pengeboran dan pengetapan, diantaranya yaitu:
- Kikir pipih
- Kikir kotak/square
- Kikir segitiga/triangle
- Kikir rata cembung
- Kikir lingkaran
2. Ragum Baja
Ragum merupakan alat kerja yang secara garis besarnya berfungsi untuk menjepit
atau mengpress benda kerja , ragum baja ini umum dimiliki oleh bengkel-bengkel dan
pabrik-pabrik secara khususnya, bahkan toko besi/matrial juga memiliki alat seperti
dibawah ini karena memiliki manfaat yang banyak dalam pekerjaan.
Terdapat berbagai jenis komponen yang terdapat pada ragum baja yang masing-
masing memiliki fungsinya tersendiri, berikut adalah penjelasannya:
1
1. Tangkai Pemutar
Tangkai pemutar berfungsi untuk media dalam mengencangkan dan
mengendurkan rahang penjepit, dapat diputar baik searah jarum jam maupun
sebaliknya.
2. Batang Berulir
Fungsi dari batang berulir yakni untuk memindahkan posisi rahang penjepit
dengan arah maju-mundur secara linear yang secara langsung merubah gaya rotasi
menjadi gaya linear.
3. Rahang Penjepit
Rahang penjepit memiliki fungsi utama untuk menahan benda kerja yang dijepit
dengan ragum baja yang pengencangannya bergantung pada putaran tangkai
pemutar.
Penempatan posisi ragum baja tidak boleh dipasang sembarangan karena
ini sangat membahayakan pekerja, selain dapat menyebabkan rasa pegal pada
pinggang apabila posisi peletakan tidak pas dengan orang yang melakukan
pengerjaannya. Jadi tentu posisi ragum ini harus disesuaikan dengan ketinggian
pengguna ragum baja agar terasa nyaman pada saat melakukan pekerjaan.
Ada prosedur untuk mengatur posisi ketinggian ragum baja ini agar sesuai
dengan kenyamanan pengguna saat menjepit. Prosedur tersebut antara lain:
1) Sesuaikan letak ragum baja dengan kebutuhan benda yang akan dikerjakan dan
harus bisa di setel ketinggiannya.
2) Posisikan ragum baja sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan,
apakah pekerjaan tersebut memerlukan tenaga yang besar, atau hanya diperlukan
sedikit tenaga.
3) Pahami terlebih dahulu karakteristik dari ragum baja yang menyangkut cara
pemakaian, jenis material, serta bentuk dari material yang hendak dijepit untuk
dikerjakan.
3. Sigmat
Sigmat atau disebut juga dengan jangka sorong ada 2 model, yaitu model
1
manual, dan model digital, dan keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Pengukuran menggunakan sigmat manual lebih sulit buat yang pemula,
dikarenakan akurasi hasil ukur masih kasar sehingga harus dibuat skala, sementara
bila menggunakan sigmat model digital sangat mudah dalam pembacaannya.
Tetapi untuk perbedaan harga tentu sigmal model digital sangat mahal, sementara
sigmat manual harga terjangkau.
Meski demikian, kekurangan dari sigmat model digital ini tentu dibutuhkan
baterai, sementara sigmat manual tidak diperlukan arus sama sekali. Sigmat
seringkali disebut jangka sorong, prestasi alat ini mampu mengukur dimensi benda
diameter dalam, diameter luar, dan dapat pula mengukur kedalaman benda yang
berlobang.
4. Meja Desain
Meja desain dibuat serata mungkin agar pada saat digunakan didapatkan gambar
desain yang akurat. Meja ini disebut juga surface table. Meja ini sebaiknya diusahakan
agar permukaannya dijaga selalu rata/datar supaya tidak menyebabkan kerusakan pada
bentuk desain yang telah digambar. Material untuk pembuatan alat ini sebaiknya
menggunakan logam yang keras, agar tidak mudah rusak ketika dipakai. karena altar
ini juga diharapkan dapat dijadikan tumpuan yang serbaguna.
1
5. Scratch Tool/ Alat Gores
Scratch merupakan sejenis alat/tool yang dapat dipergunakan untuk keperluan
pembuatan goresan. Goresan yang dibuat oleh scratch dimaksudkan sebagai penanda
agar saat pengerjaan pembuatan produk tidak keliru. Agar pegangan scratch tidak licin
dan nyaman dipegang maka sebaiknya dikarter, selain itu ujung dari alat ini sebaiknya
dibuat lancip dan tajam agar lebih presisi saat digunakan.
6. Penggaris Ukur
Penggaris ukur untuk pekerjaan perkakas atau manufaktur ini materialnya dibuat
dari baja stainless stell, alat ukur ini di desain agar dapat digunakan dalam kondisi
apapun baik kondisi basah, kondisi kering (berbagai kondisi), sehingga awet digunakan
dikarenakan baja stainless stell ini tahan terhadap korosi. Alat ukur ini menyerupai
meteran hanya saja bentuknya pipih dan tipis. Dimensinya pun tidak berbeda dengan
alat ukur meteran yang kita kenal selama ini.
Penggaris ukur ini dapat digunakan juga untuk berbagai situasi pengukuran,
diantaranya:
- Pengukuran kelebaran
- Pengukuran ketebalan serta,
- Pengukuran tampilan muka material yang akan dibuat produk
1
7. Gergaji
Gergaji adalah baja tipis yang bergerigi dan memiliki mata yang tajam. Semua
orang mengenali bahkan telah biasa menggunakan alat gergaji ini. Jadi tentunya sudah
tidak asing lagi bagi kita. Dalam pekerjaan bidang teknik tentu alat seperti ini selalu
digunakan, baik untuk memotong material ataupun untuk membelah dan mengikis
material. Secara umum gergaji sangat dibutuhkan dalam dunia teknik dan permesinan
karena merupakan salah satu alat penunjang utama dalam setiap pekerjaan untuk
pembuatan produk.
8. Siku-Siku
Siku-siku adalah bagian tool/alat yang tidak dapat terpisahkan dari peralatan
perkakas lainnya, kelebihan dari siku-siku ini tentu saja tidak dimiliki oleh alat perkakas
lain sehingga sangat penting keberadaannya di dalam dunia teknik. Kemampuan alat
siku-siku dapat mengukur kepresisian produk yang dibuat terutama bila produk yang
dibuat berbentuk kotak ataupun persegi panjang, maka bila produk yang dibuat ada
ketimpangan sudut, siku-siku ini tentu dapat mengetahuinya.
9. Tap
Dalam proses pembuatan ulir dalam (mur) alat yang harus digunakan yaitu “hand
tap”. (Tap tangan). Dan tentu saja produk yang akan dibuatkan ulir dalam terlebih
dahulu harus dibuatkan lobang disesuaikan dimensi ulir yang akan digunakan.
selanjutnya hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan ulir bagian dalam (penyeneian)
1
adalah:
a. Posisikan tubuh agar lurus dengan catok dan produk yang akan dikerjakan.
b. Masukkan mata tap nomor 1 kedalam lobang yang akan dibuatkan ulir.
c. Pastikan posisi tap lurus dengan lobang, untuk menghindari agar mata tap
tidak patah.
d. Kemudian putarlah gagang tap ke kanan (bila membuat ulir kanan) secara
perlahan dan penuh konsentrasi.
e. Bila sudah terasa berat saat diputar kekanan, ada kemungkinan pengetapan
miring atau mungkin juga adanya beram yang tidak keluar, solusinya putar
gagang tap kekiri satu putaran agar beraman bisa keluar, selanjutnya putar
kembali ke kanan untuk menyelesaikannya.
f. Lanjutkan menggunakan tap nomor 2 atau nomor 3 agar ulir dalam penuh
hingga kedasar lobang.
g. Berikan cairan kimia untuk pengetapan, tetapi jika tidak ada bisa dengan
menggunakan minyak pelumas (oli) agar Tap dan Snei tidak cepat panas.
Berikut ini tampilan gambar – gambar Tap serta pegangannya dibawah ini :
1
yang sering kita jumpai pada pengaplikasian DIY (Do It Yourself). Fungsi mesin bor
sangat beragam tergantung dari tipe mesin bor itu sendiri. Pada dasarnya mesin bor tangan
hadir dalam berbagai bentuk, jenis dan ukuran. Oleh karena itu terdapat berbagai macam
macam mesin bor yang tersedia dipasaran.
Jenis-Jenis Bor
1. Bor Tangan
Mesin bor listrik merupakan jenis bor tangan yang banyak dipakai untuk
pengaplikasian DIY (Do It Yourself). Dikarnakan jenis mesin bor ini memiliki ukuran
yang kecil sehingga mudah digunakan. Bor tangan biasanya digunakan untuk
mengebor besi maupun kayu.
2. Bor Duduk
Mesin bor duduk atau mesin bor tegak pada dasarnya merupakan mesin bor yang
digunakan untuk membuat lubang persisi. Drill press ini menggunakan poros utama
yang digerakan naik turun dan umumnya penggunaannya disesuaikan dengan
kebutuhan.
Jenis- Jenis Mata Bor
1. Twist Bits
2. Auger Bit
3. Hole saw Bits
4. Hinge Borring Bit
5. Standard Metal
6. Flat Bit
7. Spur Bits
8. Chisel Bit
9. Masonry Bits
10. Forster Bit
11. Gerinda
Gerinda itu sendiri merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melakukan
pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan pada sebuah benda kerja
sehingga menghasilkan permukaan yang sangat halus dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi. Gerindra sendiri tentunya mendatangkan banyak manfaat dan fungsi
diantaranya adalah :
1
1. Digunakan untuk memotong benda kerja sehingga ketebalannya menjadi relatif
tidak tebal.
2. Digunakan untuk mengikis dengan tujuan untuk meratakan dan menghaluskan
permukaan benda kerja.
3. Digunakan untuk melakukan pekerjaan finishing pada benda alat kerja.
4. Digunakan untuk mengikis dan menghilangkan sisi tajam dari benda kerja.
5. Digunakan untuk membentuk suatu profil pada benda kerja baik itu elips,
bulat, siku, dan lain – lain.
Gerinda sendiri terdapat bermacam – macam jenis diantaranya :
1. Mesin gerinda permukaan (Surface Grinding)
yaitu mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda atau menghaluskan
permukaan menjadi rata dan memperoleh hasil permukaan yang datar, halus, dan
rata tentunya.Pada waktu pengasahan batu, grinder menjalankan mesin gerinda ini
akan digerakkan dengan tangan melalui kemampuan handelnya secara bolak-balik
dan benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
Pencekaman pada benda kerja yaitu diikat pada kotak meja magnetik.
1
5. Gerinda duduk
merupakan jenis mesin gerinda yang hanya dapat digunakan untuk memotong
benda yang berukuran kecil seperti mata bor, pahat tangan, pahat bubut, dan lain –
lain. Sehingga pekerjaan grinder menjadi ringan.
.
(Gambar kita buat menggunakan aplikasi solidworks sesuai data yang kita dapatkan sebelumnya)
1
Benda kerja berbahan ST37 dengan ukuran 40mmx40mmx20mm akan di bor di
bagian tengah dengan diameter bor 9,5mm dan kedalaman bor nya 20mm, bisa dilihat
gambar diatas.
kita menganalisis data ini dengan perhitungan elemen dasar proses gurdi (bor), elemen
dasar dalam proses gurdi (bor) dibagi menjadi 5 yaitu:
Keterangan:
V= kecepatan potong dalam (m/menit)
D= diameter bor dalam (meter)
n = putaran bor dalam rotary permenit (rpm)
Dimana:
D=9,5 mm
N=910 rpm
V?
V=phi.d.n/1000=…….m/menit
V=3,14x9,5x910/1000
V=27.145,3/1000
V=27,1453
2. Kecepatan Pemakanan
3. Kedalaman pemotongan
1
Keterangan:
a= kedalaman pemotongan
d= diameter bor
dimana:
d= 9,5 mm
a?
a=9,5/2
a=4,75 mm
4. Waktu Pemotongan
Keterangan :
l = panjang pengeboran
L = panjang total pengeboran
d = diameter mata bor
n = putaran mata bor (Rpm)
f = pemakanan (mm/putaran)
dimana:
l=20mm
d=9,5
n=910 rpm
f=0,17
1
L?
F?
F= f.n
L=l + (0,3x9,5) tm= L/F
F= 0,17x910
L=20+2,85 F=154,7 tm=22,85/154,7
L=22,85mm tm=0,147 menit
Dimana:
Z= (3,14x9,53 /4)x(2x0,17x910/1000)
Z=673,039375x0,3094
Z=208,238mm= 20,8238cm3/menit
1. Siapkan benda kerja berupa Besi ST37 yang akan dipotong dengan menitik
logamnya dengan dimensi sebesar 40x40x20mm (Panjang x Lebar x Tebal dalam
milimeter)
2. Potong besi menggunakan gergaji dengan pemotongannya dilakukan tepat sesuai
dengan garis tepi yang telah dilukis dengan penitik.
3. Setelah besi selesai dipotong, ukur benda kerja dengan jangka sorong untuk
memastikan ketepatan dan margin dimensi benda kerja dan gunakan siku untuk
mengecek tingkat leveling pada benda kerja
4. Jika benda kerja memiliki dimensi yang melebihi spesifikasi yang telah
ditentukan dan juga tidak memiliki tingkat leveling permukaan yang rata, maka
ratakan bagian-bagian pada permukaan bidang kerja yang tidak rata
menggunakan kikir hingga rata
5. Lalu haluskan sudut bidang kerja dengan gerinda hingga sudut
1
6. Setelah memastikan ketepatan dan leveling dari benda kerja, gunakan penitik
untuk melukis garis-garis dengan pola simetris pada bidang kerja untuk
menentukan koordinat tengah dari bidang kerja tersebut (Koordinat tengah dicari
untuk tujuan pengeboran dan pengetapan yang presisi dan akurat sesuai dengan
aplikasi):
• Buatlah 2 garis dengan awalannya dimulai dari sisi atas ke bawah lalu dari
sisi kiri ke kanan.
1
• Setelah memastikan titik tengah pada bidang kerja, pengeboran dapat
dilakukan.
7. Taruh benda kerja pada ragum untuk melakukan proses pengeboran
8. Gunakan mata bor berukuran 9,5mm pada spindle head dari mesin bor, lalu
kemudian bor benda kerja pada lukisan koordinat tengah dari benda kerja pada
kedalaman 20mm (sesuai dengan ketebalan benda kerja)
1
11. Tempatkan mata tap dengan posisi tegak lurus pada lubang dari bidang kerja
12. Tekan dengan lurus hingga masuk ke dalam lubang, kemudian putar tangkai
tap ke kanan searah dengan arah jarum jam
13. Pemutaran dilakukan dengan sudut sekitar 90degree, kemudian putar Kembali
ke arah kiri untuk memotong beram yang belum terpotong dan memberikan
kesempatan beram-beram hasil pemotongan keluar dari lubang.
14. Berikan pelumasan selama proses pengetapan, kecuali untuk pengetapan
bahan
15. Lakukan pengetapan hingga selesai, kemudian ulangi Langkah pengetapan
dengan menggunakan tap antara. Setelah selesai mengulangi Langkah
pengetapan dengan tap rata/finishing.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, proses
pengeboran dan pengetapan memiliki banyak sekali korelasi terutama dengan berbagai
peralatan teknik dan juga metode dalam penggunaan alat-alat tersebut.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan membantu teman – teman, Guru dan
Dosen untuk menambah wawasan kita mengenai apa itu Pengeboran dan pengetapan.
Terutama Untuk mengetahui Langkah Langkah dalam proses pengeboran dan
pengetapan.
1
DAFTAR PUSTAKA