Anda di halaman 1dari 21

TUGAS 4

DRILLING PROCESS

DOSEN PENGAMPU : HENDRI YANDA, PhD

DISUSUN OLEH :

NAMA : SHINTYA YUSIAMENA

NIM : 2110912017

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya saya
tidak akan dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tidak lupa pula saya ucapkan terima
kasih kepada Bapak Hendri Yanda, PhD selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik
Manufaktur I yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Teknik Manufaktur I. Dalam makalah
ini membahas tentang “Drilling Process”.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya ketahui.
Sebagai manusia biasa, saya terbuka dari saran dan kritikan dosen maupun pembaca. Demi
tercapainya makalah yang lebih baik di masa mendatang.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan pembaca.

Padang, 7 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

Bab II Pembahasan

A. Sejarah Perkembangan Drilling Process


B. Defenisi Drilling Process
C. Kelebihan dan Kekurangan Drilling Process
D. Jenis-Jenis Mesin Drilling
E. Jenis-Jenis Pahatan Drilling Process
F. Jenis-Jenis Peralatan Bantu Drilling Process
G. Jenis-Jenis Operasi Pada Drilling Process
H. Elemen-Elemen Dasar Drilling Process
I. Contoh Soal dan Pembahasan
J. Produk yang Dihasilkan Drilling Process

Bab III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mesin perkakas biasanya berhubungan dengan suatu industri yang pada dasarnya
alata tersebut sangat membantu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan industri terutama pada logam atau plat. Mesin perkakas pada
dunia industri sangat banyak antara lain mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda, dan
sebagainya terutama pada bengkel industri dan pabrik.
Proses drilling adalah proses permesinan untuk membuat lubang bulat pada benda
kerja. Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung
potong yang disebut drill. Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan pada benda
kerja yang yang diam sehingga menghasilkan lubang berdiameter sama dengan
diameter pahat. Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin lain dapat juga
digunakan untuk proses ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu drilling process?
2. Apa saja jenis-jenis mesin drilling?
3. Apa saja jenis pahatan dan alat bantu mesin drilling?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses drilling
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis mesin drilling
3. Untuk mengetahui jenis pahatan dan alat bantu mesin drilling

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Drilling Process

Awalnya mesin drilling hanya ditujukan pada benda kerja berupa logam yang
keras seperti besi dan stainless steel. Drilling process dapat bertujuan untuk mengasah
benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk
benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk
lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin drilling didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000-15000


rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi alumunium
oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan
logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut,
mesin drilling juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan
menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Kemampuan
menajamkan alat potong dengan mengasahnya dengan pasir atau batu telah ditemukan
oleh manusia primitive sejak beberapa abad yang lalu.

Alat pengikis digunakan untuk membuat batu grinda pertama kali pada zaman besi
dan pada perkembangannya dibuat lebih bagus untuk proses penajaman. Di awal
tahun 1900-an, penggerindian mengalami perkembangan yang sangat cepat seiring
dengan kemampuan manusia membuat butiran abrasive seperti silicon karbida dan
alumunium karbida. Selanjutnya dikembangkan mesin pengasah yang lebih efektif
yang disebut mesin gerinda atau mesin drilling. Mesin ini dapat mengikiis permukaan
logam dengan cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Mesin drilling adalah salah satu mesin perkakas yang digunkan
untuk mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.

B. Defenisi Drilling Process


Proses drilling atau sering disebut dengan proses drill merupakan proses
pemesinan yang paling sederhana di antara proses pemesinan yang lain. Biasanya di
bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini
sebenarnya kurang tepat. Proses drill dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang
bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring)
adalah proses meluaskan/ memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang
bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada Mesin Drill, tetapi bisa juga dengan
Mesin Bubut, Mesin Freis, atau Mesin Bor. Proses drill digunakan untuk pembuatan
lubang bulat.
Pembuatan lubang dengan bor spiral di dalam benda kerja yang pejal merupakan
suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar. Jika terhadap benda
kerja itu dituntut kepresisian yang tinggi (ketepatan ukuran atau mutu permukaan)
pada dinding lubang, maka diperlukan pengerjaan lanjutan dengan pembenam atau
gerek.

Gambar bagian-bagian mesin drilling

Pada proses drill, geram (chips) harus keluar melalui alur helix pahat drill keluar
lubang. Ujung pahat menempel pada benda kerja yang terpotong, sehingga proses
pendinginan menjadi relatif sulit. Proses pendinginan biasanya dilakukan dengan
menyiram benda kerja yang dilubangi dengan cairan pendingin, disemprot dengan
cairan pendingin, atau cairan pendingin dimasukkan melalui lubang di tengah mata
bor.
Gambar skema drilling process

Penggerak mesin berupa motor listrik yang dapat memutarkan poros dengansabuk
pemutar (belt). Poros berputar di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang manadapat
digerakkan ke atas dan kebawah dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi.
Roda gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakan bagi
alat potongnya.

Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel
utama(n) dan gerakan/laju pemakanan (F).

1. Putaran mata bor (n)Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya
spindel mesin bor.

2. Laju pemakanan (F)Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor menuju
benda kerja tiapsatuan waktu.

C. Kelebihan dan Kekurangan Drilling Process


1. Kelebihan Mesin Drilling
1) Dapat bekerja pada benda kerja yang telah dikeraskan
2) Dapat menghaluskan permukaan benda hingga N6
3) Dapat memberikan tuntutan ukuran yang presisi pada benda kerja
2. Kekurangan Mesin Drilling
1) Skala pengikisan (depth of cut) harus kecil
2) Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pekerjaan
3) Membutuhkan biaya yang mahal untuk menyelesaikan pekerjaan

D. Jenis-Jenis Mesin Drilling


1. Mesin Drilling Portable
Mesin drilling portable adalah mesin drilling kecil yang digunakan untuk
operasi drilling yang tidak dapat dilakukan dengan mudah pada mesin drilling
biasa. Yang paling sederhana adalah drilling yang dioperasikan dengan tangan.
Mesin ini mudah dijinjing, dilengkapi dengan motor listrik kecil, beroperasi pada
kecepatan cukup tinggi, dan mampu mendrilling sampai diametwr 13 mm. Mesin
ini terdiri atas sebuah stanndar tegak, sebuah meja horizontal dan sebuah spindle
vertikal untuk memegang dan memutar drilling. Mesin jenis ini memiliki kendali
hantaran tangan, biasanya dengan penggerak batang gigi dan pinyon pada
selongsong yang memgang spindle putar. Mesin ini dapat digerakkan langsung
dengan motor, dengan sabuk atau dengan piring gesek. Penggerakan piring gesek
yang mempunyai pengaturan kecepatan pengaturan sangat luas, tidak sesuai
kecepatang rendah dan pemotongan berat.

Gambar mesin drilling portable


2. Mesin Drilling Vertikal
Mesin drilling vertikal, mirip dengan mesin drilling portable, memiliki
mekanisme hantaran daya untuk mendrilling putar dan dirancang untuk kerja yang
lebih berat. Mesin gurdi semacam ini dapat dipakai untuk mengetap maupun
mendrilling.

Gambar mesin drilling vertikal


3. Mesin Drilling Radial
Mesin drilling radial dirancang untuk pekerjaan besar, untuk pekerjaan dengan
benda kerja tidak memungkinkan berputar, dan untuk pekerjaan mendrilling
beberapa lubang. Mesin ini terdiri atas sebuah tiang vertikal yang menyangga
sebuah lengan yang membawa kepala gurdi. Lengannya dapat berputar
berkeliling ke sembarang kedudukan di atas bangku kerja dan kepala gurdi
memiliki penyetelan di sepanjang lengan ini. Penyetalan ini memungkinkan
operator untuk menempatkan drilling dengan cepat di sembarang titik di tas benda
kerja. Mesin jenis ini hanya dapat mendrilling dalam bidang vertikal. Pada mesin
semi-vertikal kepalanya dapat diputar pada lengan untuk mendrilling lubang pada
berbagai sudut dalam bidang vertikal. Mesin universal memiliki tambahan
penyetelan putar pada kepala maupun lengan dan dapat mendrilling kubang pada
sembarang sudut.
Gambar mesin drilling radial
4. Mesin Drilling Turret
Mesin drilling turret biasa dipakai untuk mengatasi keterbatasan ruang lantai
yang ditimbulkan oleh kempa drilling kelompok. Sebuah mesin drilling dapat
berisi beberapa stasiun turret yang dapat diisi berbagai jenis ukuran mata bor.
Stasiunnya dapat disetel dengen berbegai perkakas.

Gambar mesin drilling turret


5. Mesin Drilling Spindle Jamak
Mesin drilling spindel jamak biasa digunakan menggurdi beberapa lubang
secara serempak. Mesin gurdi ini mampu mendrilling banyak suku cadang dengan
ketepatan sedemikian rupa sehingga semua suku cadang mampu tukar. Biasanya,
sebuah plat yang dilengkapi dengan selongsong yang dikeraskan sangat
dibutuhkan untuk memandu mata gurdi/mata bor secara tepat ke benda kerja.
Disain yang umum dari mesin ini memiliki konstruksi kepala dengan sejumlah
spindel atas tetap yang digerakkan dari pinion yang mengelilingi roda gigi pusat.

Gambar mesin drilling spindle jamak


Mesin drilling spindel jamak sering menggunakan sebuah hantaran meja untuk
membantu gerakan dari mekanisme kepala beroda gigi yang berat ketika memutar
panggurdi. Ini dapat dilakukan dengan beberapa cara: dengan penggerak batang
gigi dan pinion, dengan ulir pengarah, atau dengan nok plat putar. Metode yang
tersebut terakhir memberikan gerakan bervariasi yang menghasilkan hantaran
yang mendekat dengan cepat dan seragam, serta pengembalian cepat ke
kedudukan awal.
6. Mesin Drilling Produksi
Mesin drilling standar dan khusus yang dirancang dan dibangun atau mesin
Pengeboran & Penyadapan. Mesin ini memperkirakan konfigrasi yang akan
memenuhi kebutuhan produksi.
Gambar mesin drilling produksi
7. Mesin Drilling Deep Hole
Beberapa masalah yang tidak ditemui dalam operasi pengeboran normal, dapat
muncul dalam pengeboran lubang panjang / dalam. Ketika panjang lubang
meningkat, menjadi semakin sulit untuk mendukung benda kerja dan mata bor
dengan benar.

Gambar mesin drilling deep hole


8. Mesin Drilling Sensitive
Mesin drilling sensitive adalah mesin kecil berkecepatan tinggi dengan
konstruksi sederhana yang mirip dengan mesin bor vertikal biasa.
Gambar mesin drilling sensitive

E. Jenis-Jenis Pahatan Drilling Process


1. Pahat Spiral
Pahat spiral digunakan untuk pembuatan lubang yang diameternya sama
dengan diameter mata bor.
2. Pahat Gurdi Pemotong Lurus
Pahat gurdi pemotong lurus digunakan untuk material yang lunak seperti
kuningan, tembaga, perunggu dan plastik.
3. Pahat Gurdi Untuk Lubang yang Dalam (Deep Hole Drill)
Pahat gurdi untuk lubang yang dalam digunkan untuk membuat lubang yang
relative dalam.
4. Pahat Gurdi Skop (Spade Drill)
Pahat gurdi skop digunkan untuk material yang keras tapi rapuh. Mata potong
dapat diganti-ganti.
5. Pahat Gurdi Stelite
Pahat gurdi stelite digunakan untuk membuat lubang pada material yang telah
dikeraskan. Mata pahatnya mempunyai bentuk segitiga dan terbuat dari baja
campuran yang tahan panas.
Gambar jenis-jenis pahatan drilling

F. Jenis-Jenis Peralatan Bantu Drilling Process


1. Ragum
Ragum adalah alat genggam yang dipasang pada meja kerja dengan dua rahang
penjepit untuk menahan objek kerja tetap di tempat. Nama lain dari ragum adalah
tanggem, perkakas ini digunakan pada beberapa jenis pekerjaan mekanik baik
untuk pengerjaan logam maupun kayu.
Ragum berfungsi sebagai perkakas yang digunakan untuk mencengkam objek
kerja agar tidak bergeser atau terlepas Ketika proses pengerjaan berlangsung.
Proses memotong, mingikir dan mengerinda akan memberikan hasil kerja yang
maksimal, jika daya cengkam dari tenggem tergolong kuat.
.Gambar ragum
2. Klem Set
Klem set digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris.
Pencekam mata bora da dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam
tiga rahang.

Gambar klem set


3. Landasan (Blok Paralel)
Blok paralel, digunakan sebagai alas benda kerja yang dicekam pada ragum
agar permukaan benda kerja yang disekrap sejajar dengan permukaan meja mesin.
Blok paralel memiliki ukuran yang presisi dan ukuran yang bermacam-macam,
sehingga dapat dipilih sesuai dengan ketebalan alas yang diperlukan. Untuk
pencekaman benda kerja yang baik serta kuatnya blok paralel menahan benda
kerja, maka pada saat pencekaman, pukulan benda kerja dengan palu plastic.
Apabila blok paralel sudah tidak bergeser maka kencangkan pengikatan pada
ragum.

Gambar blok paralel


4. Pencekam Mata Bor
Pencekam mata bor digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk
silindris. Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan
pencekam tiga rahang.

Gambar pencekam mata bor


5. Sarung Pengurang (drill socket, drill sleeve)
Sarung pengurang digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai
konis.

Gambar sarung pengurang


6. Pasak Pembuka
Pasak pembuka digunakan untuk melepas sarang pengurang dari spindel bora
tau melepas mata bor dari sarung pengurang.

Gambar pasak pembuka


7. Boring Head
Boring head digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus maupun
yang tidak tembus.

Gambar boring head

G. Jenis-Jenis Opearasi Pada Drilling Process


1. Reaming
Reaming untuk menghasilkan diameter lubang bor yang sesuai dengan hasil
dari penggalian mata bor (bit). Alat untuk proses reaming ini disebut reamer,
itulah fungsi reamer. Hal ini disebabkan karena sepanjang aktivitas pemboran
mungkin akan terjalin penyempitan lubang bor akibat sweeling formation dan juga
berkurangnya ukuran mata bor (bit) akibat adanya formasi yang keras.
2. Taping
Taping adalah proses pembentukan ulir dalam pada lubang yang telah
mengalami proses drilling maupun boring dengan menggunakan alat iris yang
disebut TAP. Proses ini diterapkan pada benda kerja yang berbahan kayu, kaca,
dan plastik.
3. Counterboring
Counterbore memang dirancang untuk berbagai aplikasi seperti deburring atau
menghaluskan permukaan tajam hasil potong dengan bor, chamfering atau
menumpulkan sudut tajam jadi cembung, dan counterboring atau melebarkan
diameter lubang dnegan kedalaman terbatas. Counterbore ini tidak seperti reamer
yang memperlebar diameter sampai sedalam lubang bor, sehingga sangat ideal
untuk logam ringan dan plastik selain dari deburring dan talang kecil. Counterbore
juga dapat digunakan untuk menghilangkan serpihan material yang tersisa dari
operasi pengeboran atau tapping atau proses deburring seperti reamer dengan
demikian meningkatkan hasil akhir produk dan menghilangkan ujung tajam yang
berbahaya.
4. Countersinking
Countersinking adalah proses di mana countersink menembusi lubang ke
kedalaman penuh, maka countersinking dipanggil memproses bahagian atasnya.
Ini adalah perlu bagi pembentukan ceruk-ceruk di bawah kepala rahsia unsur-
unsur pengikat (bolt, rivet, skru). Countersink adalah alat countersinking, berbeza
dari penghitung dalam bentuk bahagian kerja.
5. Centering (Center Drilling)
Centering melibatkan agregasi sebanyak mungkin langkah kerja berturut-turut
di sekitar satu orang. Melakukannya dapat secara besar-besaran merampingkan
proses dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Salah satu
kelemahan organisasi utama di banyak organisasi adalah jumlah waktu yang
sangat banyak yang diperlukan untuk menyelesaikan proses apa pun.
6. Spot Facing
Proses ini digunakan untuk membuat permukaan datar pada benda kerja di area
lokal.
Gambar operasi drilling
H. Elemen-Elemen Dasar Drilling Process
1. Kecepatan potong v dalam m/menit
πdn
v=
1000

Dengan d,
do+ di
d=
2

d = diameter rata-rata pahat gurdi; mm

do = diameter pahat gurdi; mm

di = diameter di ujung pahat gurdi; mm

n = putaran poros utama (spindle); rpm atau putaran/menit

2. Kecepatan pemakanan vf dalam mm/menit


v f =f z z n ; mm/menit
fz = gerak pemakanan; mm/putaran/mata potong
z = jumlah mata potong; buah
pahat gurdi z = 2
3. Kedalaman potong a dalam mm
d o−di
a= ; mm
2
4. Waktu pemotongan sesungguhnya tc dalam menit
Lt i
t c= ; mm
vt
Lt =Lv + Lw + Ln ; mm
i = banyaknya pemotongan ; kali
Lt = panjang pemotongan total ; mm
Lv = panjang pengawalan ; mm
Lv > 0
Lw = panjang pemotongan sesungguhnya ; mm
Ln = panjang pengakhiran ; mm
( d o−d i) /2
Ln >
tan k t
5. Kecepatan penghasilan geram (MRR) Z dalam cm3/menit
vt π d2 vt 3
Z=A = ; cm /menit
1000 4 1000
π d2 a
A= ; h=f z sin k t dan b=
4 sin k t

Anda mungkin juga menyukai