Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi, mangan
dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan semakin keras,
namun mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon maka baja akan mudah
bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan dengan kekuatan struktur
ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam pekerjaan yang dilakukan dalam
bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda, tulang beton, kerangka jembatan dan masih
banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang berbeda
pula sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif, tentulah kita
harus membuat sambungan-sambungan untuk mendapatkan bentuk yang kita
inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan cara
yang sangat sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin berkembang,
begitu juga dalam bidang teknologi. Manusia berusaha menganalisa dan menggali
serta memproduksi bahan-bahan yang diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu.
Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk dapat melakukan penyambungan
yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat menyambung baja
tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung dengan
cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat atau logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan
menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah
sehingga menyatu.

Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi


temperaturnya untuk mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau
dilapisi.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 1


Panas untuk pengelasan dapat diperoleh antara lain dari :
a) Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda kerja,
seperti las listrik.
b) Tahan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung seperti pada
proses las titik, las tekan dan las roll.
c) Nyala api gas adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan
zat asam, seperti pada proses asitelin.

II. Perumusan Masalah


Pada survey bengkel konstruksi baja ini, perumusan masalahnya meliputi :
1. Apa saja spesifikasi alat yang digunakan?
2. Apa saja yang digunakan dalam proses penyambungan?
3. Apa saja produk baja konstruksi yang dihasilkan?

III. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah :
1. Agar kita mengetahui prinsip-prinsip pekerjaan baja dengan baik.
2. Agar kita mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam suatu pekerjaan
sambungan.

IV. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari, tanggal : Kamis, 24 Desember 2014
Waktu : 13.00 – 14.30 WIB
Tempat : Proyek Showroom Harpindo Jalan Raden Patah Semarang
(Gombel Jaya Konstruksi)

BAB II

PEMBAHASAN

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 2


I. Identitas Bengkel

Nama : UD. Gombel Jaya Konstruksi

Alamat : Jalan Gombel Lama Semarang

II. Curriculum Vitae ( CV Perusahaan)


UD Gombel Jaya Konstruksi merupakan usaha perseorangan yang berdiri sekitar
tahun 2009. Dalam lima tahun terakhir ini banyak pengalaman konstruksi yang
dilakukan di dalam dan diluar bengkel. Beberapa pengalaman tersebut antara lain :
1. Pembangunan Pabrik Chimory di Karangjati Ungaran yang menghabiskan
baja sekitar 120 ton.
2. Pembangunan gudang di Godong Purwodadi.
3. Pembangunan pabrik Kaltim Prima Colt di Balaraja Kalimantan Timur
mencapai 3000 ton
4. Pembangunan Showroom Harpindo di Jalan Raden Patah Semarang (sedang
berlangsung sekarang) yang merupakan pindahan dari Harpindo Terboyo.
Luas bangunan 25 x 30 m2 kapasitas motor bisa mencapai 600 kendaraan.
Showroom tersebut menggunakan baja IWF 250 dan cat baja Polibest.
5. Pembuatan pintu, tralis, pagar depan, kanopi, dll.

Dalam satu tahun UD Gombel Jaya Konstruksi dapat mengerjakan 3-4 proyek.
Kapasitas produksi mencapai 30 ton per tahun. Baja tersebut didatangkan dari
Jakarta. Produksi dihitung per m2 bukan per kilogram. Harga baja mengikuti harga
dollar.

III. Luas Area Bengkel

UD Gombel Jaya Konstruksi mempunyai luas bengkel 1800 m2 .

IV. Jumlah Tenaga Kerja


Untuk menjalankan kegiatannya dibidang konstruksi baja, UD Gombel Jaya
Konstruksi mempunyai tenaga kerja sebanyak 10 orang. Jumlah tersebut masih
tergolong sedikit dikarenakan UD ini berdiri kurang lebih 5 tahun terakhir.

V. Berbagai Merk dan Spesifikasi Alat


MESIN UTAMA

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 3


A. Gerinda
Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja
mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda.kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan.

Jenis- jenis Mesin Gerinda:

1. Mesin Gerinda Permukaan

a. Pengertian
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang mengacu
pada pembuatan bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah
benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin
surface grinding bisa kita jumpai di ATMI pada mesin Brand dan
Magerle. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk
penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 4


bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja magnetik, digerakkan
maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar
dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada
bagian tuasnya.

b. Klasifikasi
Mesin surface grinding berdasarkan pergerakan meja dan
spindlenya dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik
Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan
permukaan rata dan menyudut. Mengenai panjang langkah pada meja dan
gerakan melintang batu gerinda dapat disetting pada tuas dimeja mesin
gerinda sesuai dengan sifat dan karakter benda kerja yang akan
dikerjakan.
2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar
Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata pada
benda kerja silindris. Tepatnya dibagian sisi permukaan rata benda kerja
tersebut dengan gerakan berputarnya meja mesin surface grinding.
3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan
rata, lebar, dan menyudut. Penggerindaan berlangsung pada sisi samping
roda gerinda sehingga ketika proses harus berhati-hati dalam pemakanan
(DOC) dengan cara lebih sedikit-sedikit. Cara ini dilakukan agar benda
kerja tidak gosong ketika menerima beban dan luas penampang yang
terlalu besar pada sisi potong batu gerinda.
4. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar
Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
dan lubang. Bisa juga untuk membuat lubang yang presisi bila memang
tidak ada mesin universal grinding dalam bengkel Anda saat
diperlukannya penggerindaan lubang dalam seperti gambar disebaliknya.
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua
macam, yaitu:

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 5


1. Surface grinding semi otomatis, proses pemotongan dapat
dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
2. Surface grinding otomatis, proses pemotongan diatur melalui
program (NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically
Control).

Berdasarkan prinsip pendingin (coolant) mesin gerinda datar dibagi


menjadi dua macam, yaitu:
1. Penggerindaan kering

Sesuai dengan tujuannya, penggerindaan kering dilakukan


tanpa menggunakan cairan pendingin. Agar debu yang timbul dari
penggerindaan tidak beterbangan dan terhisap oleh orang yang bekerja,
maka mesin dilengkapi dengan penyedot debu. Karena apabila tidak
disedot, maka debu akan mengendap pada bagian-bagian mesin.
2. Penggerindaan basah

Pada penggerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk


mencegah debu yang timbul dari penggerindaan. Hal ini perlu dijaga
agar tidak sampai mengenai operator, dan tidak pula berserakan keluar
mesin maupun kena lantai. Untuk itu mesin ini operlu dilengkapi
perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada penggerindaan basah,
kita dapat mempertahankan sifat logam, karena tidak mengalami
kenaikan suhu akibat gesesekan pada proses pemotongan.
Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan
bolak-balik benda kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip
kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar
mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:
1) Gerak putar batu gerinda.
2) Gerak meja memanjang dan melintang.
3) Gerak Pemakanan.

2. Mesin Gerinda tangan

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 6


Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan
untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless
steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk
benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan
permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan
sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda,
yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta
kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut
juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda
logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk
memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang
sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu
gerinda.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk
menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu
atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda
pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu
alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda
tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda
tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang
lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan
kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung
Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 7
tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya
disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan
menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan
handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda
kerja non-logam.
Untuk memotong kayu kita dapat menggunakan mata gergaji
circular ukuran 4″ seperti yang disediakan oleh merk eye brand dan
GMT. Untuk memotong bahan bangunan seperti bata, genteng, beton,
keramik, atau batu alam kita dapat menggunakan mata potong seperti
yang disediakan oleh merk Bosch atau Makita. Untuk membentuk atau
menggerinda bahan bangunan juga dapat menggunakan mata gerinda
beton seperti yang disediakan oleh merk Benz. Untuk menggerinda
kaca kita juga dapat menggunakan batu gerinda yang dikhususkan
untuk kaca. Tetapi selain menggunakan batu atau mata yang tepat kita
juga harus dapat menggunakan mesin gerinda tangan yang tepat pula.
Dari beberapa pilihan merk dan tipe mesin gerinda tangan, mesin
gerinda tangan ukuran 4″ adalah mesin gerinda yang banyak
disediakan di pasaran. Mesin gerinda tangan ukuran ini banyak
digunakan untuk hobby dan usaha kecil dan menengah, sedangkan
ukuran yang lebih besar biasanya lebih banyak digunakan untuk
industri-industri besar.

Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merk terkenal (seperti :


Makita, Bosch, Dewalt) memberikan minimal 2 pilihan yaitu yang
standard dan yang bertenaga lebih besar. Tipe standard biasanya
memiliki daya listrik berikisar antara 500 - 700 watt (Makita 9500N /
9553B, Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkan yang
bertenaga lebih besar memiliki daya lebih besar dari 800 watt (Makita
9556NB, Bosch GWS8-100C / CE, Dewalt D28111). Pada dasarnya
semua keperluan cukup menggunakan tipe standard, penggunaan
mesin dengan tenaga yang lebih besar diperlukan untuk benda kerja
yang lebih keras, seperti stainless steel, logam yang lebih keras,
keramik, batu alam atau beton. Mesin tipe standar yang digunakan

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 8


untuk material-material tersebut umumnya lebih cepat panas dan
berumur lebih pendek, karena pada material yang lebih keras, mesin
bekerja lebih keras sehingga membutuhkan torsi yang lebih besar dan
ketahanan panas yang lebih tinggi.
Khusus untuk benda kerja berupa kaca, karena sifat
materialnya, kita membutuhkan mesin gerinda dengan kecepatan lebih
rendah. Dan yang menyediakan mesin untuk keperluan ini adalah merk
Bosch dengan tipe GWS 8-100CE, mesin ini memiliki fitur berupa
pengaturan akecepatan, yang tidak dimiliki merk lainnya. Dengan
demikian kita dapat mengatur mesin pada kecepatan rendah sehingga
mengurangi resiko rusak pada benda kerja. Selain itu karena fitur ini,
mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE ini juga dapat digunakan untuk
memoles mobil. Cukup dengan menggunakan piringan karet dan wol
poles yang sesuai.
Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serba guna, dapat
digunakan untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu,
bahan bangunan, kaca dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan
mesin dan mata yang tepat maka kita dapat menggunakan mesin
gerinda dengan optimal. Tetapi tak lupa kita juga perlu memperhatikan
keselamatan kerja.

3. Mesin Gerinda Duduk

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 9


Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor,
tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti
mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas
pisau lainnya.
Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk
membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau
khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit,
membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan
mesin lainnya.

4. Mesin Gerinda Silindris

Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi


untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan
sebagainya. Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris
dibedakan mejadi menjadi empat macam:

a. Gerinda silindris luar


Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda
diameter luar benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
b. Mesin gerinda silindris
Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda
benda-benda dengan diameter dalam yang berbentuk silindris
dan tirus.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 10


c. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless)
Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda
diameter luar dalam jumlah yang banyak/massal baik panjang
maupun pendek.
d. Mesin gerinda silindris universal
Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk
menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan dalam baik
bentuk silinder

Cara mengoperasikan gerinda :

Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan
dalam proses produksi metalworking. Mesin gerinda tangan akan sangat
bermanfaat bila digunakan sesuai dengan prosedur yang aman. Bila cara
aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan muncul sangat
besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang tinggi. Nah,
untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat mengoperasikan
mesin gerinda tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur pemakaian
mesin gerinda tangan.

Perlengkapan Keamanan Pribadi

Sebelum menggunakan mesin gerinda tangan, pakailah


perlengkapan pengaman pribadi. Hampir semua cedera akibat kecelakaan
penggunaan mesin gerinda tangan adalah mengenai kepala. Karena itu
gunakanlah pelindung kepala yang full-face dan transparan untuk
meminimalisir risiko cedera parah. Usahakan sebaiknya rambut tidak
panjang, bila memang panjang, ikat kebelakan dan dimasukkan ke dalam
topi.
Pakai alat penutup telinga untuk mengurangi suara bising saat
pengerjaan menggunakan mesin gerinda tangan. Usahakan menggunakan
alat penutup telinga yang sudah terstandarisasi secara teknis dan medis
untuk mengurangi suara bising yang dapat didengar telinga manusia.
Pakai sepatu pengaman saat proses grinding berlangsung. Sepatu
yang dipakai adalah sepatu yang tidak mudah terbakar dan pada bagian
jemari kaki dilindungi oleh lapisan sepatu yang lebih kuat.
Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 11
Kenakan pakaian operator yang benar. Pakaian yang digunakan
adalah pakaian yang cukup tebal dan menutupi semua bagian tubuh.
Hindari pakaian yang longgar karena dapat mengakibatkan baru gerinda
yang lepas atau pecah masuk ke dalam kolong baju.
Gunakan sarung tangan yang menutupi semua bagian tangan.
Pastikan sarung tangan yang dipakai nyaman dan Anda tetap dapat dengan
cepat menyentuh tombol OFF disaat yang diperlukan.

Inspeksi Mesin Gerinda Tangan

Selain persiapan pengamanan pribadi, hal yang perlu dilakukan


adalah pemeriksaan mesin itu sendiri. Pastikan jack cable terpasang
dengan sempurna pada stop kontak. Bila menggunakan terminal stop
kontak pakailah stop kontak dengan dudukan berbentuk lingkaran pada
masing-masing stop kontaknya.
Sama seperti alat listrik lainnya, mesin gerinda juga berisiko
mengalami korsleting bila arus listrik mengalir dengan tidak sempurna.
Sesuaikan batu gerinda yang akan dipakai. Penggunaan batu gerinda yang
salah juga dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin. Dan bukan hanya
mesin rusak, risiko cedera juga akan meningkat.
Batu gerinda yang digunakan juga harus dalam kondisi baik atau
prima. Periksa kondisi gerinda harus dalam bentuk yang simetris. Bila batu
gerinda asimetris akan mengakibatkan pecah pada putaran tinggi.
Perhatikan posisi kabel saat mengerjakan proses menggerinda.
Karena bila tidak bisa mengakibatkan kabel terpotong dan mengalami
korsleting sehingga akan menghambat pekerjaan Anda.

Cara Menggerinda dengan Aman

Saat proses menggerinda, posisikan badan dengan nyaman dan


aman. Selalu gunakan kedua tangan untuk memegang mesin. Jangan
menekan mesin terlalu keras ke benda kerja, karena akan mengakibatkan
mesin bekerja dengan berat. Biasanya ini dikarenakan batu gerinda yang

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 12


tidak tajam. Dengan begitu daya listrik yang dipakai akan lebih besar. Ini
akan menjadi sebuah kerugian bagi Anda sebagai pengusaha.
Gunakanlah batu gerinda yang tajam, berkualitas prima dan anti
selip. Maka proses pengerjaan akan menjadi lebih efisien, hemat listrik,
dan hemat waktu.
Perhatikan jarak aman material yang digerinda dengan tanah. Jadi
saat material dipotong tidak jatuh terlalu tinggi dari posisi pemotongan
yang dapat mengakibatkan cedera kaki. Arahkan percikan api dengan
benar dan jauh dari orang di sekitar Anda. Beberapa material mungkin
tidak menghasilkan percikan api saat proses menggerinda, namun sisa
potongan kecilnya tetap berbahaya karena panas dan dapat mencederai
orang disekitar Anda. Setiap mesin gerinda pasti terdapat petunjuk arah
berupa tanda panah yang menunjukkan kemana arah buang percikan api.
Jangan ambil risiko menggunakan batu gerinda yang asal murah.
Perhatikan kualitasnya, karena ini sangat berpengaruh terhadap hasil kerja
dan efisiensi waktu dan daya.

Penyimpanan dan Perawatan Mesin Gerinda

Setelah selesai menggerinda, tunggu sampai batu gerinda berhenti


total. Kemudian letakkan mesin gerinda di permukaan yang datar dengan
batu gerinda berada diatas (mengarah ke atas). Ini untuk mengantisipasi
bila mesin tidak sengaja menyala, maka batu gerinda yang berputar tidak
mengenai benda apapun.
Cabut kabel mesin dari stop kontak bila sudah tidak akan
digunakan lagi dalam jangka waktu lama atau saat sedang mengganti batu
gerinda.

B. Brander

Bagian-bagian utama brander potong manual

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 13


Nozzle atau Tip

Nozzle atau Tip adalah suatu komponen pada ujung brander potong
yang berfungsi sebagai torch (obor) dimana pada nozzle ini terdapat
lubang-lubang gas yang terdiri dari lubang gas untuk pemanasan awal dan
lubang gas oksigen potong.

Nozzle ini memiliki ukuran yakni dilihat dari besarnya diameter


lubang gas pada nozzle. Penggunaan nozzle tersebut disesuaikan dengan
tebal bahan yang akan dipotong. Ukuran nozzle diberi penomoran sesuai
besarnya yaitu nomor 1, nomor 2 dan nomor 3. Makin tebal bahan makin
besar pula nozzle yang digunakan. Berikut adalah table pemilihan ukuran
nozzle sesuai tebal bahan yang akan dipotong.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 14


Brander Potong Oxy-acetylene

Gambar Brander potong tekanan rendah dan tinggi

Brander potong memiliki konstruksi yang berbeda dengan


brander las Oxy-acetylene. Pada brander potong selain terdapat saluran
untuk gas acetylene dan oksigen yang dicampur untuk menghasil-kan
nyala api pemanas, terdapat pipa saluran oksigen potong tersendiri,
yang berfungsi untuk meniup lelehan logam yang terbentuk oleh
pemanasan dari nyala api pemanas.

Dengan terlepasnya cairan dari benda kerja, terjadilah proses


pemotongan. Pemotongan logam menggunakan alat pemotong Oxy-
acetylene akan menimbulkan percikan api yang cukup besar, sehingga
pemotongan harus dilakukan pada meja potong khusus.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 15


Gambar proses pemotongan

Tekanan Kerja

Tekanan kerja pemotongan lebih besar daripada tekanan kerja


pengelasan. Tekanan kerja oksigen untuk pemotongan misalnya, untuk
memotong pelat setebal 15 cm dibutuhkan tekanan 70 psi. Tekanan yang
lebih besar dibutuhkan untuk memotong benda kerja yang lebih tebal.

Karena tekanan kerja yang tinggi tersebut, maka regulator oksigen


potong berbeda dengan regulator oksigen yang digunakan pada proses
pengelasan. Regulator oksigen potong harus mampu bekerja pada tekanan
kerja mencapai 200 psi.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 16


Tekanan kerja acetylene yang digunakan untuk memotong
mencapai 30psi. Regulator acetylene yang digunakan pada proses
pengelasan masih mampu digunakan untuk melayani tekanan kerja
pekerjaan pemotongan, sehingga regulator acetylene potong dapat
menggunakan regulator acetylene yang digunakan untuk mengelas.

Prosedur Pemotongan

Prosedur umum yang harus dilakukan pada tahap persiapan dan


mengakhiri pekerjaan pemotongan dengan Oxy-acetylene hampir sama
dengan prosedur persiapan dan mengakhiri pada pengelasan.

1. Menyalakan dan mengatur nyala api pemanas, dengan cara


menutup semua kran yang terdapat pada brander potong.
2. Mengatur tekanan kerja gas acetylene dengan cara sebagai
berikut :

a. Membuka katup tabung acetylene sepenuhnya agar gas


acetylene dalam tabung mengisi regulator

b. Membuka katup regulator acetylene dan mengatur


tekanan kerjagas acetylene sesuai dengan ukuran
brander potong yang digunakan.

c. Membuka kran acetylene pada brander, hingga gas


acetylene mengalir keluar melalui ujung moncong
brander. Atur kembalitekanan kerja gas acetylene pada
regulator hingga stabil sesuaitekanan kerja yang
diijinkan. Tutup kembali kran acetylene pada brander.

3. Mengatur tekanan kerja gas oksigen dengan cara sebagai


berikut :

a. Membuka katup tabung oksigen sepenuhnya agar gas


acetylene dalam tabung mengisi regulator.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 17


b. Membuka katup regulator oksigen dan mengatur
tekanan kerja gasoksigen sesuai dengan ukuran brander
yang digunakan

c. Membuka kran oksigen pemanas pada brander, hingga


gas oksigen mengalir keluar melalui ujung moncong
brander. Atur kembali tekanan kerja gas oksigen pada
regulator hingga stabil sesuai tekanan kerja yang
diijinkan. Tutup kembali kran oksigen pemanas pada
brander

4. Memulai menyalakan api pemanas, dengan membuka sedikit


kran acetylene pada brander (± 1/8 putaran) hingga terdengar
gas acetylene mengalir keluar dari ujung moncong brander.

5. Arahkan moncong brander ke area yang aman, kemudian


gunakan korek api las untuk menyalakan api acetylene. Atur
nyala api acetylene hingga terbentuk nyala yang tidak
berjelaga dan tidak terlalu besar.

Gambar menyalakan nyala api pemanas acetylene

6. Membuka kran oksigen pemanas sedikit demi sedikit,


perhatikan perubahan api las pada ujung moncong
brander. Atur pembukaan kran acetylene dan oksigen hingga
diperoleh api las yang diinginkan. Apabila api las mati,
nyalakan dan atur kembali dengan cara menutup terlebih
Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 18
dahulu kran oksigen pemanas sebelum menyalakan api
acetylene. Tekan tuas potong sesaat untuk mengalirkan oksigen
potong,lepaskan tuas potong dan atur kembali nyala api
pemanas sampai didapatkan nyala api netral.

Gambar Nyala Api Potong Netral dan Carburizing

Teknik Pemotongan

Langkah Pemotongan :

1. Pemotongan dimulai dengan cara memanaskan tepi benda kerja


yangakan dipotong. Tuas potong dalam keadaan bebas (tidak
ditekan)sehingga oksigen potong tidak mengalir keluar melalui nozzle.
Jarak ujung nozzle ke permukaan benda kerja diatur ± 10 mm, nozzle
diposisikantegak lurus terhadap benda kerja.
2. Setelah benda kerja dipanaskan hingga berwarna merah kekuningan,
tuas potong pada brander ditekan untuk mengalirkan oksigen
potong.Keluarnya oksigen potong bertekanan tinggi melalui nozzle
akan mengeluarkan suara yang cukup keras. Pemotongan benda kerja
segera dimulai, tekan nozzle ke bawah dan gerakkan perlahan dengan
kecepatan yang konstan mengikuti garis potong.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 19


Gambar Pemanasan Awal dan Pemotongan

Pemotongan pada Logam Tebal

Apabila akan melakukan pemotongan benda kerja yang tebalnya


lebihdari 50 mm, maka pemotongan diawali dengan melakukan
pemotongan pada sudut bawah dari benda kerja.

Gambar Pemotongan Logam Tebal

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 20


Pemotongan Pada Besi Tuang

Pada saat melakukan pemotongan benda kerja yang terbuat dari


bahan besi tuang, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.

• Nyala api pemanas disetel carburizing (kelebihan acetylene).


• Disamping itu pergunakan nozzle dengan ukuran yang lebih
besar daripada ukuran nozzle yang digunakan untuk memotong benda
kerja dari bahan baja pada ketebalan yang sama

• Misalnya : Untuk pemotongan benda kerja dari bahan baja dengan


ketebalan 12mm, digunakan nozzle dengan ukuran 1,2 mm. Pada saat
kita akan melakukan pemotongan benda kerja dari bahan besi tuang
dengan ketebalan 12 mm, maka digunakan nozzle dengan ukuran 2
mm.

• Pada saat melakukan pemotongan sepanjang garis potong, nozzle harus


digerakkan sambil diayunkan

Gambar Pemotongan Besi Tuang

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 21


Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 22
C. Bor

Definisi Dan Fungsi Mesin Bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat


pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut bor dan memiliki fungsi
untuk Membuat lubang, Membuat lobang bertingkat, membesarkan
lobang, chamfer.

Jenis-Jenis Mesin Bor


1. Mesin Bor Meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja.
Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter
kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor
meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga
poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai
pemegang mata bor dapat digerakkan naik

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 23


turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur
tekanan pemakanan saat pengeboran.
2. Mesin Bor Lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai.
Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai
ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung.
Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda
kerja yang besar dan berat.

3. Mesin Bor Radial


Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda
kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai,
sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan
atau alas mesin.
4. Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin
bor sebelumnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi
pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat atau
membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara
masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk
mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja
kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang
dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan
sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.

Bagian-Bagian Mesin Bor


1. Cekam Bor
Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai
silindris. Biasanya cekam ini mempunyai 2 atau 3 rahang penjepit.
Ukuran cekam bor ditunjukkan oleh diameter terbesar dari mata bor
yang dapat dijepit.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 24


2. Sarung Pengurung atau Sarung Tirus
Mata bor yang bertangkai tirus dapat dipegang oleh sarung
pengurung yang berlobang tirus. Oleh karena tangkai dan sarung
berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan, ia akan saling
mengunci. Lobang dan tangkai tirus dibuat menurut tirus morse, yaitu
ketrirusan menurut standar internasional.

Tabel Ukuran tirus

Pemegang dan Penjepit Benda Kerja

1. Ragum Tangan
Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan
tangan. Benda kerja yang dapat dijepit oleh ragum tangan harus
berukuran kecil dan terbatas sampai pada diameter ± 6 mm.
2. Ragum Mesin
Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan
karena gaya pemotongannya semakin besar, maka digunakan ragum
mesin.
3. Meja Mesin
Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan
apabila benda kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum. Teknik
penjepitan benda kerja menggunakan baut pengunci T yang mana baut
ini dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 25


3. Tangan
Pemegangan benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk
benda kerja yang kecil dan panjang serta lobang yang dibuat tidak
dalam dan berdiameter kecil.

Jenis-jenis Mata Bor

Disebut mata bor spiral karena mata bor ini mempunyai alur potong
melingkar yang berbentuk spiral sepanjang badan. Mata bor spiral mempunyai
dua bagian utama yaitu mata potong dan sudut pemotong.
Mata bor spiral dibuat dari bahan baja karbon, baja campuran, baja
kecepatan tinggi dan karbida. Bentuk badan mata bor ini tidak silindris tetapi
berbentuk tirus dari ujung sampai batas tangkai dengan kenaikan 0,05 mm setiap
kenaikan panjang 100 mm.
Mata bor spiral terdapat dua macam bentuk tangkai, yaitu tangkai
berbentuk silindris dan tangkai yang berbentuk tirus. Alur spiral mempunyai
sudut tatal dan dapat mempercepat keluarnya bram selama pengeboran. Mata
potong terdiri dari dua buah bibir pemotong. Tebal bor merupakan
tulang/punggung yang berbentuk spiral , bagian ini terdapat di kedua alur
pemotong. Sisi pemotong terdapat sepanjang alur pemotong dan ini dapat
menentukan ukuran bor.

Mata Pemotong

Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi
pemotong. Bibir pemotong mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua
sisi pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga
membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 26


Kecepatan Potong Pengeboran

Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung


berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan
bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan
waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan
berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan
kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat
panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 27


Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan
berdasarkan keliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan
potong dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit dengan
perkalian 1000. Akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam
harga milimeter per menit. Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan
menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U). Oleh karena itu, maka
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
P = 3.1
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata
bor. Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena
itu jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan
kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir
pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan
rumus:
U=pxdxn
Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 28
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam
satuan meter per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama
dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per
satuan waktu. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh
mata potong bor (U) sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan
meter per menit. Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling
pemotongan mata bor.
Maka:
V=U
V= p x d x n (m/menit)

Pemakanan Pengeboran

Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam


lobang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan
dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu
putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada
bahan yang akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang
ditentukan berdasarkan diameter mata bor.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 29


MESIN PENDUKUNG
Crane

Alat pengangkat yang biasa digunakan UD Gombel Jaya


Konstruksi didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane
adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan
secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang
diinginkan. Salah satu tipe crane yang digunakan adalah tower crane
merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical
dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas.
Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane
yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail
mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower
crane) dan crane panjat (climbing crane).

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 30


Bagian Crane

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang
berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang
panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

Kriteria pemilihan Tower Crane

Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material


didasarkan pada kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak
terjangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkanya pergerakan alat.
Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan
situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal baik
pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi,
dan daya jangkau pada beban terberat, ketinggian maksimum alat,
perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya,

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 31


ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan
kecepatan alat untuk memindahkan material.

Kapasitas Tower Crane

Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan


adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi
kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material
yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :
1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat
Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat
adalah :
1). Kekuatan angina terhadapa alat
2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya

PERALATAN LAS

A. Trafo

Mesin Las Arus Bolak Balik (Mesin Las AC)

Mesin las arus bolak balik memperoleh busur nyala dari transformator,
dimana dalam pesawat las ini arus dari jaring–jaring listrik dirubah
menjadi arus bolak–balik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang
digunakan untuk mengelas, sehingga mesin las ini disebut juga mesin las
transformator. Karena langsung menggunakan arus listrik AC dari PLN
yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan kebutuhan
pengelasan yang hanya membutuhkan tegangan berkisar 55 Volt sampai
dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator (Trafo)
step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 32


Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya
yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda
dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal
kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang
besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10
ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai
dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang
lebih besar pula, dan sebaliknya. Arus pada transformator dapat disetel
sesuai kebutuhan dengan memutar ulir penyetel arus. Pada transformator
las AC, terdapat dua kabel yaitu kabel busur dan kabel masa, dimana jika
kedua kabel tersebut tertukar, tidak akan mempengaruhi perubahan
temperature yang timbul.

Kelebihan dari mesin las arus searah (AC) :

1. Perlengkapan dan perawatan lebih murah


2. Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi
yang dihasilkan

3. Nyala busur kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-


rigi las

Kekurangan dari mesin las arus searah AC :

1. Tidak dapat dipergunakan untuk semua jenis elektroda


2. Tidak dapat digunakan untuk mengelas semua jenis logam

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 33


Mesin Las Arus Searah (Mesin Las DC)

Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik


adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo
motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor
bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang
menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan
peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau
rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses
pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

1. Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil


2. Setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC

3. Tingkat kebisingan lebih rendah

4. Mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau
arus searah

5. Dapat dipergunakan untuk mengelas plat yang tipis

Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las
portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel
yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. Adapun
mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan
untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau
jaringan listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin
las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh
prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. Sering kali
gangguan-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak
mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 34


Mesin las DC mempunyai polaritas yang berbeda – beda, tidak seperti
mesin las AC yang dapat digunakan dengan kutub sembarang (terbalik –
balik). Berikut ini adalah polaritas mesin las DC.

1. Hubungan arus polaritas terbalik (DCRP)

DCRP (Direct Current Reverse Polarity) adalah jika kabel masa


dipasang pada benda kerja dengan kutub anoda dan kabel elektroda
dihubungkan dengan kutub anoda. Pada hubungan DCRP, panas yang
diberikan oleh mesin las didistribusikan 1/3 ke benda kerja dan 2/3 nya ke
elektroda sehingga panas yang diberikan mesin las ke elektroda lebih
banyak daripada panas yang diberikan ke benda kerja.

2. Hubungan arus polaritas lurus (DCSP)

DCSP (Direct Current Straight Polarity) adalah pemasangan kabel


las dengan menghubungkan antara kabel masa (benda kerja) dengan kabel
anoda (positif) dan kabel elektroda dengan kutub katoda (negatif).
Pada hubungan DCSP, panas yang diterima benda kerja lebih banyak
daripada panas yang diterima elektroda dengan perbandingan 2/3 banding
1/3.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 35


Mesin Las Ganda (Mesin Las AC-DC)

Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah


(DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda
mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit
mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder
transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari
keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolakbalik atau arus
searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat
pengatur arus dari mesin las.

Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua


kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las
AC. Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang
mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak
perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan berbeda. Mesin las arus ganda
dapat menyuplai arus antara 25 ampere sampai 140 ampere yang
digunakan untuk mengelas plat – plat tipis, baja anti karat (stainless steel)
dan alumunium. Untuk mengelas benda kerja yang tebal ,arus dapat disetel
60 – 300 ampere.

B. Kawat Las

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 36


Elektroda atau kawat las ialah suatu benda yang dipergunakan
untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang
akan menimbulkan busur nyala.

Elektroda pada prinsipnya terbagi tiga kelompok yaitu :

1. Elektroda tanpa salutan (fluks).

Elektroda jenis ini sudah tidak digunakan lagi dalam proses las
SMAW, karena elektroda jenis ini sulit digunakan untuk mengelas
begitu pula dilihat dari hasilnya kurang baik.

2. Elektoda dengan salutan tipis


3. Elektroda dengan saluran tebal

Elektroda dengan salutan tipis dan tebal umum digunakan dilapangan,


pada saat proses penyalaan busur las, salutan yang terdapat pada elektroda
akan berubah menjadi gas yang fungsinya untuk menetralkan atau
mengurangi gas Carbon mono oksida (CO) atau gas Hydrogen (H2).
Salutan (Fluks) untuk elektroda baja dan baja paduan mempunyai
beberapa campuran diantaranya:

• Ferro Manganese dan Ferro Silicon

• Titanium Dioxide

• Metal Carbonates

• Cellulose

• Iron Powder

• Mineral Sicates

• Calsium Flouride

Syarat bahan salutan :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 37


a. Bahan salutan harus dapat berpijar teratur bersamaan dengan inti elektroda,
sehingga dapat melekat dengan baik dan terbagi sama tebal disekeliling lasan.

b. Terak harus mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari pada cairan
logamnya, sehingga mudah terapung dalam cairan logam dan akan terjadi
padatan terak dipermukaan las-lasan.

c. Terak harus menutupi rigi-rigilas yang merata, sehingga oksidasi dapat


terhindar dan setelah dingin dapat dengan mudah untuk dibersihkan

Fungsi salutan :

• Untuk melindungi cairan logam dari udara luar

• Menstabilkan dan mengarahkan busur nyala, sehingga memungkinkan untuk


menggunakan mesin las yang arusnya bolak-balik (transformer).

• Memperbaiki sifat-sifat las seperti bentuk dari rigi-rigi las, kecepatan


menetes cairan dan

• menjaga kwalitas las yang dicapai.

• Memperlambat proses pendinginan daerah yang di las, sehingga bahan induk


tetap terjaga kwalitasnya.

Ø Standar klasifikasi dari elektroda yang terdapat dipasaran diantaranya


sebagai berikut :

• AWS : American Welding Society

• ASTM : American Society for Testing Material

• API : American Petrolium Institute

• AISI : American Iron and Steel Institute

• BS : British Standart

• DIN : Deutche Industrie Nourmen

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 38


• JIS : Japan Industrial Standart

• BKI : Biro Klasifikasi Indonesia

• SII : Standart Industri Indonesia dll.

Contoh code elektroda yang dibelakang :

E.6013
a bc

Arti dari huruf E disini menandakan Jenis batang elektroda dengan proses las
SMAW.

Arti dari dua angka terdepan (a) : menunjukkan kekuatan tarik minimum dari
deposit inti elektroda dalam satuan Psi.

Angka 60 = kekuatan tarik minimum → 60 x 1000 Psi = 60.000 Psi.

E 7048

Angka pertama dari dua angka terakhir (b) :

Code : 1 = untuk mengelas semua posisi

2 = hanya untuk posisi dibawah tangan

3 = untuk mengelas posisi dibawah tangan dengan permukaan rata

Angka terakhir (c), menunjukkan :

~ Jenis arus las yang digunakan

~ Kekuatan busur las

~ Dalamnya penetrasi (tembusan)

~ Prosentase serbuk logam yang terkandung dalam salutan (Fluks)

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 39


Angka Jenis salutan/ Fluks Daya busur/Arus las Serbuk besi
terakhir penetrasi (1%)

0 Natrium-Cellulose tinggi Dalam DC+ 0 - 10

1 Kalium-Cellulose tinggi Dalam AC;DC+ 0

2 Natrium-Titania tinggi Sedang AC;DC- 0 - 10

3 Kalium-Titania tinggi Dangkal AC;DC+;DC- 0 - 10

4 Titania-serbuk besi Dangkal AC;DC+;DC- 25 - 40

5 Natrium-Hydrogen rendah Sedang DC+ 0

6 Kalium-Hydrogen rendah Sedang AC;DC+ 0

7 Serbuk besi-Oksida besi Sedang AC;DC+;DC- 25 - 40

8 Serbuk besi-HydrogenSedang AC;DC+ 25 - 40


rendah
Sifat-sifat dan karKarakter dari beberapa jenis elektroda dalam
penggunaanya

• Elektroda E. 6010 & E. 6011

Elektroda jenis ini bahan lasnya mempunyai sifat mekanik yang baik
dan hasil las-lasannya bila diuji dengan radiografi mempunyai grade 2 dalam
klasifikasi AWS. Elektroda ini menghasilkan tembusan yang dalam dan dapat
mengelas pada semua posisi. Selaputnya tipis dan menghasilkan terak yang
tipis pula dan teraknya mudah dilepas. Jenis selaputnya adalah selulose dan
akan menghasilkan gas pada saat proses pengelasan berjalan. Untuk elektroda
E.6010 sangat baik untuk mengelas vertical turun (Down Hill).

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 40


• Elektroda E. 6012 & E. 6013

Elektroda jenis ini menghasilkan fluiditas cairan semi globural yang


akan membantu dan memudahkan proses pengelasaan.

1. Untuk elektroda E. 6012, dapat menggunakan arus yang relatif lebih tinggi
karena selaputnya hanya mengandung sedikit sellulose.
2. Keuntungan dari elektroda E. 6013, dapat menggunakan jenis mesin las
yang tegangan rendah (low open circuit voltage) dan baik untuk pekerjaan
plat yang tipis.

• Elektroda E. 6020

Cairan las elektroda jenis ini sangat encer, sehingga hanya dipakai
mengelas dengan posisi dibawah tangan; horizontal dan mengelas sudut-sudut.
Busur las yang dihasilkan bersifat mengorek, sehingga hasil penembusannya
agak dalam. Timbunan teraknya agak tebal tapi mudah untuk dibuka, ini akan
banyak membantu sebagai pelindung cairan las dari pengaruh atsmosfer.
Deposit lasnya lebih tinggi dibandingkan elektroda yang lain dengan hasil las
yang sama.

Menyimpam elektroda

Ø semua elektroda yang bersalut apabila tidak kita simpan dengan


baik, maka salutannya akan rusak dan akan terjadi penyerapan uap air, apa bila
digunakan untuk mengelas akan menjadi kurang baik kwalitasnya. Hal yang
perlu diperhatikan dalam menyimpan elektroda:

1. Elektroda harus dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi dan ukurannya.


2. Harus disimpan pada tempat yang kering.

3. Tidak boleh ditumpuk dengan benda yang keras sehingga bisa merusak
salutannya.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 41


Simbol Las Alur

Simbol untuk las alur pada dasarnya dibagi menjadi 3 kelompok yang
berurutan yang menunjukkan proses pengelasan, jenis sambungan dan bentuk
alur serta jenis setrip pembantu

Contoh :

SC – BV – B1

SC = las Busur Rendam ... Penetrasi Penuh

B = Sambungan Sudut

V = Alur V Tunggal

B = Setrip pembantu dari Baja

1 = Pengelasan satu sisi

PERALATAN KESELAMATAN KERJA

Sepatu Kerja

Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap


pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya
bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam
atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu
harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.

Kacamata Kerja

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 42


Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu,
batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-
partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh
mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya
pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.

Sarung Tangan

Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan


utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-
benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu
kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi
tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong
gerobag cor secara terus-meerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan
yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.

Helm

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 43


Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan
sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk
mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk
melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada
barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas.
Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri
sendiri.

Sabuk Pengaman

Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada


ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib
mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai penganman

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 44


ini dalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja,
misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower.

Penutup Telinga

Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang


dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan
bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar
suara bising tanpa penutup telinga ini.

Masker

Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi


mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi
berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu
kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong,
mengampelas, mengerut kayu.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 45


PENYAMBUNGAN

Tujuan Sambungan :
1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan
konstruksi sesuai kebutuhan.

2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar,


tebal, dan sebagainya).

3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.

4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi


mengalami rusak.

5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi


yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan
suhu.

Alat Sambung Baja :

1. Paku Keling
Paku keling adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat
dari batang baja berpenampang bulat dengan bentuk sebagai berikut :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 46


Keuntungan: tidak ada perubahan struktur dari logam disambung.
Oleh karena itu banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan
dinamis.
Kelemahan: ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku
kelingnya, dan kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi
selama paku keling dipasang.
Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3 (tiga) macam :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 47


Paku keling untuk konstruksi baja terdapat beberapa macam ukuran
diameter yaitu : 11 mm, 14 mm, ˘17 mm, 20 mm, 23 mm, 26 mm, 29
mm, dan 32 mm.

2. Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu
ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam )
dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di
lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan
tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 48


dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja
bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya
yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir
tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga
misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.
Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :
Baut Hitam
Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi
ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan
diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm.
Baut Pass
Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( ‡ St-42 ) dipakai untuk konstruksi
berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang
dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran 0,1 mm.
Macam-macam ukuran diameter baut untuk konstruksi baja antara lain

Bentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalah dengan
bentuk kepala atau mur segi enam sebagai berikut :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 49


Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :
1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d
(tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d).
4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk
konstruksi berat /jembatan.

3. Las
Menyambung baja dengan las adalah menyambung dengan cara
memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan
ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan
menyatu dengan baik.
Untuk menyambung baja bangunan kita mengenal 2 jenis las yaitu :
1) Las Karbid ( Las OTOGEN )
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas
oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi
baja las ini hanya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi
sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dan sebagainya.

2) Las Listrik ( Las LUMER )


Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk
pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua
buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 50


satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las /
elektrode las. Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja
maka terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan
baja ,dan elektrode (batang las) tersebut juga ikut melebur ujungnya
yang sekaligus menjadi pengisi pada celah sambungan las. Karena
elektrode / batang las ikut melebur maka lama-lama habis dan harus
diganti dengan elektrode yang lain. Dalam perdagangan elektrode /
batang las terdapat berbagai ukuran diameter yaitu 21/2 mm, 31/4 mm,
4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7 mm.
Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban
konstruksi)) maka sambungan las tidak diijinkan menggunakan las
Otogen, tetapi harus dikerjakan dengan las listrik dan harus dikerjakan
oleh tenaga kerja ahli yang profesional.

Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling


atau Baut :
1) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode
las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
2) Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi. 3) Konstruksi
baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las
berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang
dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
4) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat
lubanglubang pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat
penyambung, dan sebagainya ).
5) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi,
sehingga kekuatannya utuh.

Kerugian / kelemahan sambungan las :


1) Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas
pengelasan. Jika pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 51


baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan
konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat
fatal. Salah satu sambungan las cacat lambat laun akan merembet
rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh
yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga
korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti
jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan
menggunakan sambungan las.
2) Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

Ketentuan Penempatan Paku Keling atau Baut Pada

Sambungan Baja

Ketentuan Umum :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 52


Secara umum penempatan paku keling / baut pada sambungan
konstruksi baja dipasang dengan jarak-jarak sebagai berikut :

Ketentuan Khusus Penempatan Paku Keling /Baut Pada Baja


Profil :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 53


Ketentuan banyaknya paku keling / baut dalam satu deret :

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 54


Menurut penelitian di laboratorium untuk pemasangan satu
deret paku keling yang menahan gaya normal ( tarik / tekan ) dimana
deretan paku keling berada pada garis gerja gaya, ternyata untuk satu
deret yang terdiri £ 5 buah paku keling masing-masing paku menahan
gaya relatif sama. Jadi gaya normal yang harus ditahan dibagi sama
rata oleh kelima paku keling tersebut. Namun jika banyaknya paku
keling dalam satu deret lebih dari 5 buah maka masing-masing paku
keling menahan gaya yang besarnya mulai tidak sama rata. Oleh
karena itu jika dalam perhitungan paku keling / baut dalam konstruksi
sambungan ketemunya memerlukan lebih dari 5 buah paku/baut, maka
harus dipasang dalam susunan 2 deret atau lebih. 1 2 3 4 5

Las Sudut adalah bentuk las sambungan menyudut.

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 55


BAJA KONSTRUKSI
Baja konstruksi yang dihasilkan UD Gombel Jaya Konstruksi adalah
sebagai berikut :

1. Teralis Jendela

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 56


2. Pagar Rumah

3. Kanopi

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 57


4. Pintu

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 58


5. Kuda-kuda baja

BAB III

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 59


PENUTUP

I. Kesimpulan
UD Gombel Jaya Konstruksi adalah sebuah bengkel baja yang berdiri sekitar
tahun 2009 dengan berbagai pengalaman konstruksi yang telah dilaksanakan
antara lain :
1. Pembangunan Pabrik Chimory di Karangjati Ungaran yang menghabiskan
baja sekitar 120 ton.
2. Pembangunan gudang di Godong Purwodadi.
3. Pembangunan pabrik Kaltim Prima Colt di Balaraja Kalimantan Timur
mencapai 3000 ton
4. Pembangunan Showroom Harpindo di Jalan Raden Patah Semarang (sedang
berlangsung sekarang) yang merupakan pindahan dari Harpindo Terboyo.
Luas bangunan 25 x 30 m2 kapasitas motor bisa mencapai 600 kendaraan.
Showroom tersebut menggunakan baja IWF 250 dan cat baja Polibest.
5. Pembuatan pintu gtralis pagar depan, kanopi, dll.

II. Saran
1. Untuk meningkatkan produktivitas UD Gombel Jaya Konstruksi sebaiknya
mlakukan penambahan peralatan mesin produksi.
2. Menjadikan UD Gombel Jaya Konstruksi menjadi perusahaan (CV) atau PT
yang mempunyai badan hukum sehingga pelayanan konstruksinya semakin
besar dan luas.

LAMPIRAN

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 60


Showroom Harpindo Jalan Raden Patah (tampak depan)

Konstruksi Baja Harpindo

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 61


Peralatan Las (Trafo) dan Bor

Brander (alat untuk memotong)

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 62


Gerinda tangan (alat untuk memotong)

Kawat Las

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 63


Potongan baja yang akan di las

Proses pengelasan baja

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 64


Contoh sambungan Las

Contoh sambungan baut

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 65


Proses tanya jawab dengan narasumber dan pengamatan langsung di lapangan

Salah satu mahasiswa mempraktekkan penggunaan kacamata las

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 66


Penjelasan oleh mandor Gombel Jaya Konstruksi

Kuda-kuda baja pada showroom Harpindo

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 67


Baja Konstruksi.2012.Produk dan Jasa.http://baja-konstruksi.com/artikel/. 07 Desember
2014

Bengkel Las Al-Fath.2012. Konstruksi Baja.http://bengkellasalfath.blogspot.com/. 07


Desember 2014

budisantoso.ucoz.com/PENGERTIAN_CRANE.doc.07 Desember 2014

doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27224/Mesin+Bor.pdf.07 Desember 2014

Dyah Ayu Krahmawati. 2013. Macam-macam Mesin Las Listrik.


http://dyahayukrahmawati.wordpress.com/2013/06/28/macam-macam-mesin-las-listrik/.07
Desember 2014

file.upi.edu/...Baja.../macam_macam_alat_penyambung_baja.pdf.07 Desember 2014

Infota. 2011. Laporan Praktek Kerja Bengkel “Kerja Baja”.


http://kodokebonceng.blogspot.com/2011/06/laporan-praktek-kerja-bengkel-kerja.html. 07
Desember 2014.

Karya Abadi Teknik. 2014. Cara Mengoperasikan Gerinda Tangan. 2014.


http://karyaabadinews.blogspot.com/2013/07/cara-aman-mengoperasikan-gerinda-
tangan.html. 07 Desember 2014

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). 2012. Alat Pelindung Diri.


http://ridwanrudy.blogspot.com/2012/10/alat-pelindung-diri.html.07 Desember 2014

Mesin Industri. 2013.Mesin Gerinda. http://blogkegalih.blogspot.com/p/kemampuan-


menajamkan-alat-potong-dengan.html.07 Desember 2014

oto.teknik.ummgl.ac.id/wp-content/.../Pemotongan dengan-asetilin.ppt. 07 Desember 2014

Pengelasan Togik. 2010. Elektroda. http://pengelasantogik.blogspot.com/2010/06/elektroda-


atau-kawat-las-ialah-suatu.html.07 Desember 2014

Technopress80. 2012. Memotong Dengan Gas Oxy Acetylene.


http://technopress80.wordpress.com/2012/06/11/memotong-dengan-gas-oxy-acetylene/.07
Desember 2014

Laporan Survey Bengkel Konstruksi Baja 68

Anda mungkin juga menyukai