Anda di halaman 1dari 1

Klasifikasi ASTM C494-82

(7 Jenis Admixture)

Tipe A : Water Reducer (WR) atau plasticizer,


Bahan kimia tambahan untuk mengurangi jumlah air yang digunakan. Dengan pemakaian bahan ini diperoleh
adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang sama, atau diperoleh kekentalan
adukan lebih encer pada faktor air semen yang sama.

Tipe B : Retarder,
Bahan kimia untuk memperlambat proses ikatan beton. Bahan ini diperlukan apabila dibutuhkan waktu yang
cukup lama antara pencampuran/pengadukan beton dengan penuangan adukan. Atau dimana jarak antara tempat
pengadukan betondan tempat penuangan adukan cukup jauh.

Tipe C : Accelerator,
Bahan kimia untuk mempercepat proses ikatan dan pengerasan beton. Bahan ini digunakan jika penuangan
adukan dilakukan dibawah permukaan air, atau pada struktur beton yang memerlukan pengerasan segera.

Tipe D : Water Reducer Retarder (WRR),


Bahan kimia tambahn berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air dan memperlambat proses ikatan.

Tipe E : Water Reducer Accelerator,


Bahan kimia tambahan berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air dan mempercepat proses ikatan.

Tipe F : High Range Water Reducer (Superplasticizer),


Bahan kimia yang berfungsi mengurangi air sampai 12 % atau bahkan lebih.

Tipe G : High Range Water Reducer (HRWR),


Bahan kimia tambahan berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air dan mempercepat proses ikatan dan
pengerasan beton. Bahan kimia tambahan biasanya dimasukkan dalam campuran beton dalam jumlah yang relatif
kecil dibandingkan dengan bahan-bahan utama, maka tingkatan kontrolnya harus lebih besar daripada pekerjaan
beton biasa. Hal ini untuk menjamin agar tidak terjadi kelebihan dosis, karena dosis yang berlebihan akan bisa
mengakibatkan menurunnya kinerja beton bahkan lebih ekstrem lagi bisa menimbulkan kerusakan pada beton.

Efek superpasticizer pada beton segar yang dimanfaatkan adalah kemampuannya untuk :
- meningkatkan slump dan workability (slump hingga 23 cm)
- mengurangi pemakaian air
- mengurangi pemakaian semen

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan superplasticizer adalah untuk :
- mencapai posisi pengecoran yang sulit melakukan pemadatan dengan vibrator -- karena dapat menghasilkan beton segar yang dapat
mengalir dengan lebih baik dengan slump hingga 23 cm
- menghasilkan beton mutu tinggi -- dengan mengurangi air sehingga faktor air semen yang merupakan faktor utama penentu mutu beton
dapat diminimalkan sekecil mungkin, sehingga hanya air yang diperlukan untuk reaksi hidrasi semen saja yang digunakan
- menghasilkan beton dengan permeabilitas yang lebih rendah (lebih kedap air) -- dengan pengurangan pemakaian air dan kemampuan
menyebarkan partikel semen dalam adukan beton segar, dapat menghasilkan kepadatan beton yang lebih baik sehingga lebih kedap air
- menghasilkan beton yang setara mutunya dengan faktor air semen yang lebih kecil, sehingga pemakaian semen menjadi lebih sedikit --
namun pemakaian untuk tujuan ini tidak terlalu sering digunakan, karena jumlah semen minimum yang disyaratkan untuk beton tertentu
harus dipenuhi

Efek negatif dari penggunaan superplasitcizer adalah:


- kehilangan slump yang relatif cepat, sehingga walaupun workability meningkat cukup besar, waktu pengerjaannya menjadi lebih singkat,
dalam waktu sekitar satu jam setelah penambahan superplasticizer, workability-nya akan relatif hilang karena slump loss (kehilangan
slump) yang sangat cepat)

- Slump loss atau kehilangan slump berbeda dengan setting beton, walaupun dalam bahasa praktis di lapangan sering dikatakan bahwa jika
ditambah superplasticizer maka waktu setting menjadi lebih cepat -- sebenarnya waktu settingnya tidak menjadi lebih cepat namun karena
penurunan nilai slump (kehilangan slump) yang relatif cepat, secara visual dan pengerjaannya menimbulkan kesan bahwa beton sudah
mengeras dalam arti memasuki masa setting.

- Untuk mengakali efek negatif ini, penambahan superplasticizer dapat dicampurkan sesaat sebelum beton segar dituang di lapangan --
namun perlu sangat diperhatikan takaran/dosis penggunaannya terutama jika penambahan superplasticizer dilakukan setelah beton segar
dituang sebagian yang mengakibatkan kesulitan mengetahui sisa beton segar yang masih ada di dalam mobile mixer.

Anda mungkin juga menyukai