Novrianti1
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Rida Respati2
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Anwar Muda3
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Kementerian Pekerjaan Umum
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
ABSTRAK
Beton adalah suatu bahan yang paling sering digunakan dalam pembangunan sarana dan prasarana untuk
kepentingan masyarakat, seperti jalan, jembatan, gedung-gedung, irigasi, dermaga, bandara dan sebagainya.
Untuk itu, beton harus memenuhi persyaratan teknis kekuatan agar tidak membahayakan bangunan bahkan
untuk masyarakat itu sendiri. Sedangkan beton merupakan campuran antara semen, agregat kasar, agregat
halus, air dan dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture) dengan perbandingan tertentu yang akan
membentuk beton segar. Bahan tambah seperti aditif dapat membantu mempercepat pengerasan, dan
memperlambat pengerasan namun kuat tekan betonnya masih memenuhi persyaratan teknis. Salah satunya
aditif sikaCim produk PT. Sika Indonesia dapat membantu mempercepat pengerasan beton.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aditif sikaCim terhadap campuran beton
K350 ditinjau dari kuat tekan..
Metode penelitian yang digunakan adalah pertama-tama membuat campuran beton tanpa aditif.
Kemudian dilanjutkan dengan menambah aditif sikaCim 0,3, 0,5 dan 1% terhadap berat semen dan melakukan
pengujian kuat tekan beton pada umur 3, 7 dan 14 hari.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kuat tekan beton K350 tanpa aditif paling tertinggi adalah 356,57
kg/cm2 pada umur 3 hari diikuti 352,14 kg/cm2 pada umur 7 hari dan 351,01 kg/cm2 pada umur 14 hari.
Setelah penambahan aditif sikaCim 0,3% terjadi pengaruh kenaikan kuat tekan 361,62 kg/cm2 pada umur 3
hari diikuti 358,97 kg/cm2 pada umur 7 hari dan 353,54 kg/cm2 pada umur 14 hari. Pada penambahan aditif
sikaCim 0,5% kuat tekan naik 363,64 kg/cm2 pada umur 3 hari diikuti 362,39 kg/cm2 pada umur 7 hari dan
358,59 kg/cm2 pada umur 14 hari. Namun, penambahan aditif sikaCim 1% terjadi penurunan kuat tekan
356,57 kg/cm2 pada umur 3 hari diikuti 352,14 kg/cm2 pada umur 7 hari dan 351,01 kg/cm2. Berdasarkan hasil
penelitian ini, bahwa penggunaan aditif sikaCim 1% kuat tekan mulai menurun sehingga pemakaian aditif
sikaCm efektif disarankan 0,5% <sikaCim<1% dari berat semen.
64
Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 2, Nomor 2, Juni 2014
PENDAHULUAN pada peningkatan kuat tekan beton apabia
ditambahkan bahan aditif SikaCim, bahan
aditif ini meripakan bahan aditif yang
Latar Belakang bertujuan untuk mempercepat pengerasan
beton. Namun perlu dilakukan penelitian
Beton merupakan bahan campuran seberapa besar kadar aditif optimum untuk
antara semen, agregat kasar, agregat halus, mencapai kuat tekan beton yang
air dan dengan atau tanpa bahan tambahan maksimum. Untuk itu prosentase aditif
(admixture) dengan perbandingan tertentu sikaCim yang digunakan 0,3, 0,5 dan 1%
yang akan membentuk beton segar. Dalam dari berat semen.
pembuatan beton pemilihan akan bahan-
bahan yang digunakan sangat penting Pada penelitian ini akan digunakan
terutama untuk memperoleh mutu beton bahan aditif SikaCim dari produk PT. Sika
dengan sifat-sifat khusus yang diinginkan Indonesia, batu pecah berasal dari daerah
untuk tujuan tertentu dengan cara yang Tangkiling Kalimantan Tengah, pasir dari
paling ekonomis. Dewasa ini dalam sungai kahayan, Kalimanatan Tengah dan
praktek pembuatan beton bahan tambahan air menggunakan dari PDAM.
baik additive maupun admixture
Alasan Melakukan Penelitian
merupakan bahan yang dianggap penting.
Alasan melakukan penenlitian ini adalah
Penggunaan bahan tersebut mencari salah satu solusi terhadap beton yang
dimaksud untuk memperbaiki dan memiliki permasalahan pengerasan beton
menambah sifat beton sesuai dengan sifat cukup lama dan mengetahui kuat tekan beton
yang diinginkan. Bahan tambahan tersebut pada penambahan aditif sikaCim.
ditambahkan kedalam campuran beton
atau mortar, dan dengan adanya bahan Tujuan Dilakukan Penelitian
tambahan ini diharapkan beton yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dihasilkan memiliki sifat yang lebih baik. mengetahui pengaruh aditif sikaCim terhadap
Adapun zat aditif yang akan digunakan campuran beton K350 ditinjau dari kuat tekan.
adalah SikaCim Concrete Aditive,
admixture ini merupakan produk dari PT Kajian Pustaka Yang Relevan
Sika Indonesia yang biasa digunakan
Richard G, dkk (1996) menyatakan
untuk campuran pembuatan beton.
dalam hasil penelitiannya bahwa penambahan
SikaCim Concrete Aditive ini merupakan Superplasticizer antara 0,9% - 1,14% berat
suatu zat aditif yang fungsinya untuk semen berpengaruh pada peningkatan nilai
mempercepat pengerasan beton. slump antara 80-240 mm dan dapat
meningkatkan workabilitas, kuat tekan yang
Untuk itu, penulis mengadakan dihasilkan mencapai 60-100 MPa atau setara
pengujian mempergunakan zat aditif dengan 600-1000 kg/cm2.
SikaCim Concrete Additive sebagai bahan
tambah dalam campuran beton untuk dapat Fitria dan Asna (2000) dalam
mengetahui sejauh mana kuat tekan beton penelitiannya pengujian beton mutu tinggi
yang dihasilkan dengan bahan tambah zat dengan kuat desak rencana 50 MPa, dengan
benda uji kubus 15 x 15 cm, dengan jumlah
aditif tersebut. Penelitian ini didasarkan
sampel sebanyak 10 sampel, setiap variasi
65
Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 2, Nomor 2, Juni 2014
menggunakan campuran Superplasticizer Riduwan (2004), penelitian eksprimen adalah
sebagai bahan tambah kimia dengan penelitian yang berusaha mencari pengaruh
persentase antara 0,4% - 1,6%. Untuk nilai variabel tertentu terhadap variabel yang lain
slump sebesar 7-10 cm dan pengujian beton dalam kondisi yang terkontrol dan biasanya
dilakukan pada umur 7 dan 28 hari dengan dilakukan dilaboratorium. Adapun proses
hasil kuat desak optimum sebesar 70-72 MPa penelitian ini dilakukan di Laboratorium
yaitu penambahan Superplasticizer sebanyak Struktur Universitas Muhammadiyah
1,4% dan pada umur 20 hari. Palangkaraya, Jl. RTA Milono Km 1,5
Palangka Raya.
Arif dan Anton (2000) menyampaikan
hasil test percobaan di laboratorium atas Proses penelitian ini dilakukan dengan
sampel beton mutu 55 MPa dengan tahapan – tahapan seperti pada Gambar 3.1
Superplasticizer untuk bahan tambah kimia, berikut :
Silica Fume dan Fly Ash sebagai bahan
tambah material, percobaan ini dilakukan Mulai
dengan sampel berbentuk silinder dengan
jumlah sampel 140 buah, menghasilkan kuat
tekan yang diperoleh melebihi 55 MPa. Tetapi Persiapan bahan dan alat
penelitian ini terbatas pada penambahan
kosentrasi Silica Fume dan Fly Ash dengan
penambahan Superplasticizer yang tidak
ditentukan dosisnya (coba-coba). Pengujian
Kesimpulan
METODE PENELITIAN
Proses Penelitian
Gambar. 3.1 Bagan Alir Tahapan Penelitian
Proses penelitian dilakukan
menggunakan metode eksprimen. Menurut 66
Beton K350 sebelum ditambah aditif Beton K350 Setelah ditambah aditif
sikaCim sikaCim
Adapun kuat tekan beton K350 sebelum Adapun kuat tekan beton K350 setelah
ditambah aditif sikaCim dapat dilihat pada ditambah SikaCim dapat dilihat pada Gambar
Gambar 4.1 berikut: 4.2, 4.3, dan 4.4 berikut.
300
Kuiat Tekan
250
(kg/cm2)
250
(kg/cm2)
200
200
150
150
100
100
50
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0
Umur (hari) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Umur (hari)
Gambar 4.1 Grafik kuat tekan tanpa SikaCim Gambar 4.2 Grafik kuat tekan 1% SikaCim
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa nilai Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa nilai
kuat tekan mengalami peningkatan seiring kuat tekan naik seiring bertambahnya aditif
bertambahnya umur beton. Namun setelah SikaCim. Pada saat umur 3 hari mampu
umur 14 hari adanya penurunan kuat tekan memberikan nilai kuat tekan beton tertinggi
dari 358,59kg/cm2 menjadi 351,01kg/cm2, 361,62 kg/cm2 kemudian mengalami
namun masih memenuhi kuat tekan beton penurunan umur 14 hari hingga 353,54
K350 karena kuat tekan hasil uji 351,01kg/cm2 kg/cm2. Besarnya penurunan kuat tekan namun
> 350 kg/cm2. Secara umum, menurut aditif sikaCim masih memberikan pengaruh
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dibandingka kuat tekan kondisi asli 351,01
bahwa kekuatan beton yang dihasilkan kg/cm2. Dengan nilai kuat tekan ini, menurut
termasuk beton kelas III yaitu kelompok Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
pekerjaan strukturil karena kekuatan tekan bahwa kekuatan beton yang dihasilkan
karakteristik beton diatas 300 kg/cm2. termasuk beton kelas III yaitu kelompok
pekerjaan strukturil karena kekuatan tekan
Adanya penurunan kuat tekan beton karakteristik beton lebih dari 300 kg/cm2.
disebabkan adanya pengaruh porositas karena
makin besar porositas maka kekuatan tekan Secara umum, menurut Peraturan
beton makin berkurang. Untuk mengatasi Beton Bertulang Indonesia 1971 bahwa
permasalahan ini diperlukan bahan aditif yang kekuatan beton yang dihasilkan termasuk
sifatnya dapat mengurangi air (dengan beton kelas III yaitu kelompok pekerjaan
menggunakan faktor air semen kecil) tetapi strukturil karena kekuatan tekan karakteristik
200
150
(kg/cm2)
100
Grafik Kuat Tekan Beton
50 1%…
0 400
0 1 2 3 4 5 U6mu7r (8har9i) 10 11 12 13 14 350
15 300
250
Kuiat Tekan
200
150
(kg/cm2)
100
50
0
Gambar 4.3 Grafik kuat tekan 0,5% SikaCim 0 1 2 3 4 5 U6mu7r (8har9i) 10 11 12 13 14
15