Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TEORI PERMESINAN

( MESIN BOR )

OLEH :
 AHDA SABILA
 HOLAN PARAPAT
 MHD.FAIZ ZAKI
 M.RICKY PANTERA
 ROIHANSYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN (A)


JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa
hidayah dan kelapangan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Permesinan Bor (Drilling)” dengan baik. Sholawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dan
keluarganya. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.Selamet
Riadi,M.T.selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan
dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini membahas topik tentang “Mesin Bor” yang mana merupakan
pokok bahasan penting dalam memahami kinerja alat bor untuk kegiatan
pengeboran di pertambangan. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat menambah wawasan bagi penyusun dan mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah Teori Permesinan.
Tentu makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Maka kritik dan saran dari
Dosen maupun mahasiswa sangat kami harapkan.

Medan, 03 Maret 2020

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................2

Daftar isi...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................................................4
B. Tujuan..................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengenalan Pemboran......................................................................................... 5
B. Sistem Klasifikasi Metode Pengeboran...............................................................6
C. Bagian-Bagian Mesin Bor..................................................................................10
D. Jenis-Jenis Mesin Bor........................................................................................10
E. Jenis-jenis Mata Bor...........................................................................................12
F. Kecepatan Potongan............................................................................................18
G.. Klasifikasi,Cara kerja dan Kelebihan/Kekurangan Mesin Bor..........................19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................23
B. Saran..................................................................................................................23
C. Daftar Pustaka...................................................................................................24

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas pengeboran merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.


Pengeboran berperan sebagai salah satu metode pengambilan sample pada kegiatan
eksplorasi dan pembuatan lubang tembak dalam kegiatan operasi produksi.
Agar kegiatan itu berhasil; baik eksplorasi maupun operasi produksi, alat bor harus
memenuhi kriteria sesuai dengan keadaan di lapangan seperti metode pengeboran, mesin bor
yang digunakan, pemilihan mata bor(bit) dan beberapa faktor penting lainnya.

Dengan mempelajari klasifikasi mesin bor diharapkan mahasiswa dapat memahami


perbedaan setiap jenis mesin bor, cara kerja mesin bor serta kelebihan/kekurangan pada
masing-masing mesin bor.

B. Tujuan

 Mengenal pemboran
 Memahami sistem klasifikasi metode pemboran
 Mengerti klasifikasi dan cara kerja dari masing-masing mesin bor serta
kelebihan/kekurangannya

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGENALAN PEMBORAN
Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun bengkel
sederhana, karena sering sekali dijumpai untuk membuat lubang pada komponen alat dan mesin,
pembuatan konstruksi logam, maupun pada pengerjaan alat dan mesin. Mesin bor (drilling)
merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda.
Cara kerja mesin bor adalah dengan cara memutar mata pisau dengan kecepatan
tertentu dan ditekan ke suatu benda kerja. Fungsi utama dari mesin bor adalah untuk
melubangi benda kerja dengan ukuran-ukuran tertentu.

Ada beberapa kegunaan mesin bor, diantaranya digunakan untuk :

a. Membuat lubang untuk penyambungan bagian mesin, baik untuk mur dan baut maupun
untuk keling atau rivet.

b. Membuat sisa baut yang tertinggal di dalam lubangnya jika terjadi kepala baut patah.

Sebelum dipaparkan lebih jauh tentang metode dan peralatan pengeboran, akan
diperkenalkan beberapa istilah yang dijumpai dalam operasi pengeboran:

1. Tipe pengeboran, adalah jenis-jenis proses pengeboran dimana masing-masing tipe


pengeboran bisa menerapkan berbagai macam metode pembuatan lubang dan
pembersihan lubang.
2. Teknik pengeboran, adalah segala sesuatu yang berhubungan pada sebuah tipe
pengeboran sehingga proses pengeboran menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagai
contoh seorang ahli bor jika menggunakan metode pengeboran putar dengan fluida
lumpur, maka harus selalu mengatur berat jenis lumpur untuk mengontrol
keseimbangan terhadap tekanan formasi.
3. Metode pembuatan lubang, adalah prosedur untuk memberaikan material
terkonsolidasi maupun tak terkonsolidasi dalam proses pengeboran.
4. Metode pembersihan lubang, adalah prosedur untuk membersihkan cutting dari
lubang bor.
5. Metode penyetabilan lubang, adalah prosedur untuk menjaga lubang bor tetap
terbuka, mencegah terjadinya gua-gua, atau terjadinya runtuhan dinding lubang bor.

5
B. SISTEM KLASIFIKASI METODE PENGEBORAN
Klasifikasi pengeboran dapat didasarkan pada beberapa bagian proses pengeboran,
diantaranya berdasarkan:

1. Metode pembuatan lubang

Proses pembuatan lubang meliputi pemberaian batuan dari batuan yang tak
terkonsolidasi. Pembuatan lubang juga termasuk pembersihan pecahan dan material tak
terkonsolidasi dari bawah mata bor sehingga pemberaian dapat terus berlangsung.Metode-
metode pembuatan lubang berdasarkan pemberaian mekanik adalah:

a. Pengeboran cable tool


b. Pengeboran putar auger
c. Pengeboran putar
d. Pengeboran top hole hammer
e. Pengeboran putar down hole hammer
f. Pengeboran putar slim hole

Gambar 1. Contoh tipe pengeboran berdasarkan pembuatan lubang.

6
2. Metode pembersihan dan penyetabilan lubang

Karena lubang bor telah dibuat dan cutting dibersihkan dari muka mata bor, maka
cutting harus dibersihkan semuanya dari lubang bor dan dilakukan penyetabilan dinding
lubang bor. Jika lubang bor tidak terbuka dan bersih maka proses pengeboran tidak bisa terus
berlangsung. Penyetabilan lubang bisa dilakukan dengan casing, tekanan hidrostatik, atau
dengan pembuatan dinding. Metode-metode pembersihan lubang dapat diklasifikasikan:

a. Pembersihan mekanik, pada metode ini peralatan pengeboran dalam lubang akan
melakukan pembersihan dengan sendirinya.
Metode pembersihan mekanik di antaranya:
1) Bailing, dimana proses penyetabilan dengan casing atau tekanan hidrostatik
2) Bucket auger, dimana proses penyetabilan dengan casing atau tekanan hidrostatik
3) Plate auger
4) Continuous flight auger, Plate dan continuous flight auger lebih cocok digunakan untuk
formasi yang stabil.
b. Pembersihan dengan fluida (sirkulasi langsung atau normal), pada metode ini digunakan
fluida untuk membersihkan lubang bor. Sirkulasi normal adalah dimana fluida (udara, air,
atau lumpur) dipompa dengan tekanan ke bawah melalui stang bor, mata bor, dan kemudian
membawa cutting ke permukaan di antara dinding lubang bor dan stang bor.
c. Pembersihan dengan fluida (sirkulasi terbalik), pada metode ini fluida dipompa ke bawah
melalui lubang di antara dinding lubang bor dan stang bor, kemudian melewati mata bor, dan
naik ke atas melalui lubang di dalam stang bor.

Gambar 2. Contoh tipe pengeboran berdasarkan pembersihan lubang.

7
3. Kedalaman dan ukuran lubang

Tipe pengeboran harus sesuai dengan kedalaman dan ukuran lubang bor yang
diinginkan. Sebagai contoh bor auger tangan hanya dapat melakukan pengeboran pada
beberapa meter kedalaman dan ukuran lubang yang kecil. Beberapa tipe pengeboran dapat
diaplikasikan pada rentang ukuran lubang bor tertentu,

a. Cable tool, ukuran lubang 100 mm s/d 400 mm (4-16 in) dan sampai kedalaman 1.500 m
(5.000 ft)
b. Slim rotary (diamond), ukuran lubang 30 mm s/d 100 mm (1-4 in) dan sampai kedalaman
1.500 m (5.000 ft)

Gambar 3. Contoh tipe pengeboran berdasarkan kedalaman dan ukuran lubang.

4. Aplikasi

Tipe pengeboran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan aplikasinya seperti cable


tool untuk pengeboran air, rotary untuk pengeboran minyak, hammer untuk pengeboran pada
kuari, dll. Dalam hal ini klasifikasi lebih banyak ditentukan oleh sifat formasi seperti
ditunjukkan dalam daftar berikut:

a. Pengeboran pada formasi yang terkonsolidasi

Cable - Sampel bagus


Rotary mud - Tingkat penetrasi cepat
Rotary air - Sangat cepat pada formasi yang kering dan kohesif
Rotary mud reverse - Sampel bagus, penetrasi cepat, menjaga kondisi dinding
Auger - Murah dan cepat pada formasi kering

8
Jetting - Murah pada kondisi air yang melimpah

b. Pengeboran pada formasi yang stabil (high drillability)

Rotary - Semua fluida memberikan hasil yang bagus


Cable tool - Bagus tetapi lebih lambat
Hammer - Sampling chip dan air, penetrasi cepat
Diamond coring - Lebih lambat dari hammer, sampel lebih sempurna

c. Pengeboran pada formasi yang stabil (low drillability)

Hammer - Penetrasi cepat


(Top hole untuk pengeboran dangkal dan down hole untuk pengeboran dalam)
Diamond drills - Informasi lengkap dan inti lebih bagus
Heavy rotary drills - Murah dan cepat

d. Pengeboran pada formasi boulder dan breksi keras Beberapa tipe pengeboran dapat
dilakukan dalam berbagai teknik pengeboran, dalam hal ini aplikasi akan menentukan teknik
pengeboran yang digunakan. Dalam hal aplikasi untuk mendapatkan informasi bawah
permukaan maka sistem kontrol yang cermat dan interpretasi semua indikator pengeboran
adalah parameter yang diutamakan.

Dalam aplikasi untuk lingkungan maka metode pengeboran harus tidak memberikan dampak
terhadap kualitas sampel kimia maupun biologi. Kondisi seperti ini memerlukan modifikasi
dalam teknik pengeboran.

Dalam aplikasi yang membutuhkan sampel inti maka metode pengeboran dipilih terhadap
proses penetrasi yang stabil sehingga akan memberikan inti yang lebih sempurna yang
tertampung dalam core barrel.
Untuk aplikasi yang hanya menginginkan lubang bor maka digunakan metode dengan
penetrasi yang cepat dimana cutting dan proses pembersihannya dilakukan secara cepat tetapi
efektif sehingga tetap dapat menjaga stabilitas dinding lubang bor

9
C. BAGIAN-BAGIAN MESIN BOR

Bagian-bagian mesin bor yaitu :


· Dasar Mesin digunakan sebagai dudukan mesin pada penempatannya di atas meja kerja
atau lantai kerja.
· Rumah Mata Bor merupaka tempat yang digunakan untuk memasang
mata bor
· Meja Kerja digunakan untuk meletakkan benda kerja. Meja kerja bisa dirubah posisi
ketinggiannya untuk menyesuaikan kedalaman lubang dengan menggunakan pengunci meja
kerja.
· Tuas Penggerak. Tuas ini untuk menggerakkan mata bor ke arah benda kerja. Panjang
dan kedalaman bisa diatur dari tuas ini dengan cara menentukan ukuran penghenti.
· Pengunci Meja Kerja digunakan untuk mengunci meja kerja setelah dilakukan
pengaturan letak pembuatan bor yang diinginkan

D. JENIS-JENIS MESIN BOR

· Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan
untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter
16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin
sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata
bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat
mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.

Gambar 1. Mesin Bor Meja

10
· Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut
juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya
disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk
pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

Gambar 2. Mesin Bor Lantai

· Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan
berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara
permanen pada landasan atau alas mesin.

Gambar 3. Mesin Bor Radial

. Mesin Bor Tangan

11
· Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor sebelumnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
digunakan untuk membuat atau membesarkan lubang dengan jarak titik pusat dan diameter
lubang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk
mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat
diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian
dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.

E. JENIS-JENIS MATA BOR

Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapi dan presisi. Bisa
digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang
bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang
dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor yang tepat. Selain itupun jenis bahan
pembuat mata bor juga menentukan kualitas hasil pelubangan.

Jenis-jenis mata bor diantaranya adalah :

· Twist Bits

Twist Bits merupakan jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara
horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu,
plastik atau logam. Biasanya tersedia dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik
pusat menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan
mesin bor tangan.

Gambar 4. Mata Bor Twist Bits


12
· Masonry Bits

Masonry Bits dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan
dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bor bergetar seperti ketukan martil) dan pada
ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-15mm
dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 - 400mm).

Gambar 5. Mata Bor Masonry Bits

· Spur Bits

Spur Bits dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian
tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi
untuk menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan
∅ yang sama. Ukuran ∅ yang tersedia sekitar 6-15 mm.

Gambar 6. Mata Bor Spur Bits

· Countersink Bits

Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45° terhadap
permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala sekrup agar
permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang
terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.

Gambar 7. Mata Bor Countersink Bits

13
· Forster Bits

Forster Bits merupakan mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok.
Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila
menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata bor
dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti standar
diameter engsel sendok, dari 15 atau 35 mm.

Gambar 8. Mata Bor Forster Bits

· Hole Saw Bits

Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang seperti
gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara 25 – 60
m

Gambar 9. Mata Bor Hole Saw Bits

Mata-Bor-Metal-Standar

Mata bor ini digunakan untuk mengebor plat besi, kuningan, alumunium, dan akrilik.
Terdapat dua jenis yang tersedia di pasaran yaitu High Speed Steel (HSS) dan HSS-Co (
Cobalt ). HSS-Co lebih keras dari HSS, sehingga dalam penggunaannya lebih awet, dari segi
harga tentu lebih mahal dari HSS.

14
Auger-Bit

Mata bor ini digunakan untuk mengebor aneka jenis kayu ataupun material lunak lainnya.
Diameternya lebih besar dari mata bor kayu standar. Mata bor ini berbentuk ulir tunggal atau
single flute dan digunakan untuk mesin bor dengan putaran rendah.

Flat-Bit

Mata bor ini sama seperti Mata Bor Auger Bit digunakan untuk pengeboran aneka jenis kayu
dan material lunak lainnya. Hanya saja mata bor ini berbentuk pipih rata (flat). Mata bor Flat
Bit biasa dioperasikan dengan bor tangan manual dengan putaran mesin sangat rendah, tidak
disarankan menggunakan bor tangan listrik.

Hinge-Borring-Bit

Digunakan untuk membuat lubang pada kayu atau material lunak lainnya. digunakan untuk
membuat lubang dengan diameter cukup besar yang mana sudah tidak ada lagi kurang
diameter pada mata bor kayu standar.

15
Chisel-Bit

Mata bor Chisel Bit digunakan untuk membuat lubang berbentuk kotak pada material kayu.
dioperasikan pada mesin Hollow Chisel Mortiser.

Mortiser-Bit

Mata bor Mortiser Bit digunakan untuk membuat lubang geser pada kayu, dioperasikan pada
mesin Mortising.

Router-Bit

Mata bor Router Bit digunakan untuk membuat aneka bentuk profile pada kayu atau material
lunak lainnya, mata bor ini dioperasikan pada mesin Router atau Trimmer.

Mata Bor Kaca

Mata bor ini digunakan untuk melubangi kaca. Bentuknya seperti tombak sehingga mata bor
ini sering disebut sebagai mata bor tombak.

16
Hole-Saw-Metal

Mata bor Hole Saw Metal digunakan untuk membuat lubang pada metal dengan diameter
tertentu, biasanya untuk diameter yang cukup besar.

Core-Drill-Bit

Mata bor Core Drill Bit serupa dengan mata bor Core Drill Bit, hanya saja digunakan untuk
membuat lubang pada beton, dinding, marmer, granit dan jenis batuan lainnya dengan
diameter tertentu, biasanya untuk diameter yang cukup besar.

17
F. KECEPATAN POTONG PENGEBORAN

Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin
per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya
bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan
potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan
dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas
dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.

Tabel 1. Harga kecepatan mata bor dari bahan HSS

Bahan Kecepatan Potong


(m/menit)
Alumunium Campuran 60 – 100
Kuningan Campuran 30 – 100
Perunggu Tegangan Tinggi 25 – 30
Besi Tuang Lunak 30 – 50
Besi Tuang Menengah 25 – 30
Besi Tuang Keras 10 – 20
Tembaga 20 – 30
Baja Karbon Rendah 30 – 50
Baja Karbon Sedang 20 – 30
Baja Karbon Tinggi 15 – 20
Baja Perkakas 10 – 30
Baja Campuran 15 – 25

Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan


keliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit
dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. Akhirnya akan diperoleh
kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter per menit.

18
G. KLASIFIKASI,CARA KERJA DAN KELEBIHAN/KEKURANGAN
MESIN BOR
1. Mesin Bor

Mesin bor merupakan peralatan penting dalam operasi pengeboran sebagai tenaga
penggerak dari rangkaian bor. Dalam setiap metode pengeboran maka akan digunakan jenis
mesin bor yang berbeda pula tergantung dari mekanisme metode pengeboran.
Pada pengeboran cable tool, mesin bor berperan sebagai sumber tenaga yang
menggerakkan rangkaian bor naik dan turun secara terus-menerus. Pada pengeboran putar,
mesin bor berperan sebagai sumber tenaga yang memutar rangkaian bor. Pada sistem
pengeboran putar hidrolik maka mesin bor sekaligus akan menjadi sumber tenaga sehingga
pompa hidrolik akan bekerja memberikan tekanan pada rangkaian bor.
Seorang ahli bor harus mampu memilih mesin bor sesuai dengan kebutuhan dari
kegiatan pengeboran yang akan dilakukan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan dalam pemilihan mesin bor yang akan digunakan antara lain:

a. Tipe dan model mesin bor, aspek ini berhubungan dengan jenis metode pengeboran
yang akan dilakukan.
b. Kemampuan rotasi (rpm) atau tumbuk per satuan waktu

c. Momen puntir (torque) maksimum, yaitu kekuatan maksimum mesin untuk bisa
memutar stang bor, (kg.m)
d. Rentang diameter lubang bor yang bisa dibuat, (mm)
e. Total kedalaman yang bisa dicapai, (m)
f. Hoisting capacity, yaitu kapasitas pengerekan terhadap rangkaian bor dari mata bor
sampai ke hoisting swivel, termasuk di sini adalah sirkulasi fluida bor yang berada di
dalamnya, (kg).
g. Sliding stroke, yaitu mobilisasi mesin bor tanpa memindahkan bantalan mesin atau
tanpa kehilangan posisi titik lubang bor. Ada kalanya unit pemutar pada mesin bor
harus digeser misalnya untuk melakukan pengangkatan rangkaian bor, (mm).
h. Dimensi (panjang x lebar x tinggi), (mm)
i. Berat mesin bor, (kg)
j. Power unit, yaitu tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin bor, (kW.P)

Ketepatan dalam pemilihan mesin bor sangat berpengaruh terhadap efektivitas operasi
pengeboran. Sebagai contoh pemilihan mesin yang kurang tepat, misalnya akan melakukan
pengeboran dengan kedalaman 200 m, jika memilih mesin bor dengan kapasitas kedalaman
yang kurang dari 200 m maka pengeboran tidak akan bisa mencapai target kedalaman yang
diinginkan. Jika memilih mesin bor dengan kapasitas kedalaman yang lebih tinggi misalnya
1.000 m maka penetrasi pengeboran akan cepat tetapi tidak efisien karena biaya mobilisasi
alat yang tinggi, biaya depresiasi yang besar, dll.

19
Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mesin Bor Tumbuk

Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan
dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam
lubang bor.
Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan
melepaskan butiran – butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan
campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak
dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan
volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan
mengurangi daya tumbuk bor.

Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat lambat, slurry
diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau sand pump. Beberapa factor
yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk
diantaranya adalah:

1) Kekerasan lapisan batuan


2) Diameter kedalam lubang bor
3) Jenis mata bor
4) Kecepatan dan jarak tumbuk
5) Beban pada alat bor

Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk yang
merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drill-stemnya. Adapun
beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin bor
putar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kelebihannya:

1) Ekonomis
2) Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
3) Biaya transportasi lebih murah
4) Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
5) Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
6) Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
7) Tanpa sistem sirkulasi.
8) Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer

9) Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil

20
Kekurangannya:

1) Kecepatan laju pemboran rendah


2) Sering terjadi sling putusTidak bisa mendapatkan core
3) Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
4) Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
5) Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan

b. Mesin Bor Putar

Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling
sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan
putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan
yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan
batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan
fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.
Pada jenis meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah
menjadi putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat
alur – alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang
digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang
dihubungkan pada sebuah elektro motor.

Komponen – komponen utama dari mesin bor putar adalah:

1) Swivel
2) Kelly bar
3) Stabilizer
4) Mata bor
5) Stang bor
6) Stang pemberat

c. Mesin Bor- Hidrolik

Pada mesin bor putar – hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh
sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat
stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan
hidrolik, stang bo dan putaran mata bor di atas formasi batuan.
Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui
rongga anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor
yang digunakan.

21
Adapun contoh mesin bor putar – hidrolik adalah:

1) Top Drive

Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara, tenaganya
berasal dari unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa. Penetrasinya dapat langsung
sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya sepanjang 3,6m – 9 m), sehingga jenis
mempuyai kinerja yang paling baik.

2) Spindle

Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat dipengaruhi
oleh panjang spindle (umumnya antara 60 m – 100 m), dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan.
Adapun spesifikasi mesin bor yang digunakan adalah:

a) Merk
b) Kapasitas
c) Berat
d) Kemampuan rotasi
e) Dimensi
f) Diameter lubang
g) Tipe/ model

22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pengeboran ini mempunyai tujuan yang bermacam-macam dan tidak
hanya dilakukan dalam industri pertambangan saja namun juga untuk bidang-bidang yang
lain.
Dalam kegiatan pemboran, diperlukan banyak peralatan antara lain : pipa pemboran,
casing, mata bor dan lain lain. Pemilihan peralatan pemboran harus menyesuaikan dengan
sistem pemboran yang kita lakukan agar kinerja dari rangkaian peralatan pemboran itu dapat
berjalan dengan maksimal.

B. SARAN
Setelah membaca makalah tentang peralatan pemboran, tentunya penulis
mengaharapkan agar pembaca dapat memahami apa itu pemboran, apa saja peralatan yang
diperlukan dalam pemboran dan bagaimana fungsi dari peralatan tersebut. Selain itu, dalam
penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan.
Untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
dapat disempurnakan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2012. Jenis-jenis bor. Dwibagus.doc. Diakses pada hari sabtu, 18 Mei 2013 pukul
16.00 WITA.

Anonimb, 2011. jenis-jenis mata bor. Diakses pada hari sabtu, 18 Mei 2013
pukul 16.10 WITA.

Daniel,dkk, 2012, Buku Ajar MK : Perbengkelan Pertanian, Universitas Hasanuddin : Makassar.

Rahdiyanta, Dwi, 2010. Proses Gurdi (Drilling). Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai