Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PADA BENGKEL MAHKOTA STEEL
SIMPANG PEUT – NAGAN RAYA

PEMBUATAN PINTU LIPAT

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN


PERSYARATAN UNTUK KELULUSAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZONNA RAHIM


NISN : 0044317462
KELAS/JURUSAN : XII / TP
GURU PEMBIMBING : ZULHAMDAN, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN ACEH


SMK NEGERI 1 NAGAN RAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Zonna Rahim
NISN : 0044317462
Program Studi : Teknik Pengelasan
Judul laporan : Pembuatan Pintu Lipat

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 23 November 2021 oleh :

Koordinator Prakerin, Guru Pembimbing,

Ir. Agus Suryansyah, S.Pd, M.Pd Zulhamadan, S.Pd


Nip. 198308282009041003 Nip. 197605052014121003

Kepala Sekolah, Pimpinan Perusahaan,

Bahtiar Rasyid, S.Pd Zubir


Nip. 19650424 199903 1009
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia Nya, yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis
dapat mengikuti Praktek Kerja Industri serta menyelesaikan laporannya.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu kegiatan kurikuler sekolah
menengah kejuruan diluar sekolah. Lamanya program Prakerin ini berkisar antara tiga
sampai empat bulan, yang dilaksanakan pada semester empat.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah salah satu syarat untuk
kenaikan kelas dan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester, dan laporan ini juga
sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja
Industri.
Dalam upaya menyelesaikan laporan ini penulis banyak menemui kendala,
tapi berkat dorongan pembimbing yang telah memberikan fasilitas yang penulis
butuhkan, akhirnya laporan ini dapat diselesaikan.
Sebelum penulis meneruskan laporan ini, terlebih dahulu izinkan penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Industri dan penyelesaian laporan ini, antara lain :
1. Bapak Bahtiar Rasyid, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Nagan
Raya.
2. Bapak Zubir, selaku Pembimbing serta pimpinan pada Bengkel Mahkota Steel.
3. Bapak Ir. Agus Suryansyah, S. Pd, M.Pd selaku Koordinator Prakerin.
4. Bapak Diermanto, S.Pd, selaku Ketua Program Studi Keahlian Teknik
Pengelasan SMK Negeri 1 Nagan Raya.
5. Bapak Zulhamdan, S.Pd, selaku Wali Kelas XII TP
6. Bapak Zulhamdan, S.Pd, selaku Guru Pembimbing.
7. Segenap karyawan/karyawati Bengkel Mahkota Steel.
8. Majelis Guru SMK Negeri 1 Nagan Raya.
9. Segenap karyawan SMK Negeri 1 Nagan Raya.
Dalam penulisan laporan ini tentu masih banyak kekurangannya, baik
mengenai materi maupun penyajiannya, Oleh karena itu saran dan kritik yang sehat
dari semua pihak sangat penulis harapkan.
Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Tujuan Kegiatan Prakerin............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin............................................................... 1
1.3 Kerangka Laporan Prakerin............................................................................ 1

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 2


1. Pengertian Pengelasan ................................................................................... 2
2. Macam – Macam Proses Pengelasan ............................................................ 2
3. Macam – Macam Sambungan ....................................................................... 2
4. Peralatan Las ................................................................................................. 3
5. Perlengkapan Las .......................................................................................... 4
BAB III PROSES KERJA ...................................................................................... 5
1. Sejarah Industri ............................................................................................. 5
2. Daftar Fasilitas Industri ................................................................................. 6
3. Proses Kerja .................................................................................................. 7
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 11
1. Kesimpulan ................................................................................................... 11
2. Saran .............................................................................................................. 11

Gambar Kerja ............................................................................................................ 13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Industri
1. Membekali siswa dengan pengalaman yang nyata dalam dunia kerja dan
masyarakat.
2. Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dalam latihan/praktek di
sekolah.
3. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas.
4. Meluaskan pandangan siswa terhadap jenis-jenis kerja yang ada pada bidang
bersangkutan.
5. Mendorong siswa berjiwa wirausaha.
6. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan
pengembangan program pendidikan.
7. Khusus untuk sekolah dapat untuk menjajaki kerja sama dan penempatan
lulusan.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
1. Siswa mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran
yang didapat di sekolah, serta penerapan nya di didalam usaha.
2. Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan
program studi yang dipilihnya secara luas dan mendalam, yang terungkap
dari laporan yang ditulisnya.
3. Mengumpulkan data untuk kepentingan sekolah dan dirinya.
4. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
pengetahuan siswa angkatan selanjutnya.
1.3 Kerangka Laporan Prakerin
1. Urutan halaman pada bagian persiapan, terdiri dari :
a. Halaman Judul
b. Halaman Pengesahan
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
2. Pendahuluan, terdiri dari :
a. Uraian tujuan Prakerin
b. Uraian Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
c. Kerangka Laporan
3. Pengenalan Perusahaan, terdiri dari :
a. Sejarah Perusahaan
b. Struktur Organisasi
c. Disiplin Kerja
d. Pemeliharaan Tempat dan Lingkungan
4. Kegiatan Praktek Kerja di Industri, terdiri dari :
a. Uraian Teori
b. Pembongkaran, Penyetelan, dan Pemasangan Kembali
c. Beberapa Gangguan Yang Sering Terjadi
d. Perawatan
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pengelasan 
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam secara permanen dengan
menggunakan tenaga panas. Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan
dasar yang akan disambung dan kawat sebagai pengisi.

2. Macam – Macam Proses Pengelasan


Proses pengelasan digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
a. Las Lumer (Cair)
Proses las cair dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan
terpadu satu sama lain, cara pengelasan yang termasuk las cair adalah sebagai
berikut :
 Las Gas.
Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk
pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran gas oksigen (Zat
Asam). Bahan bakar yang digunakan adalah gas astelin (Gas Karbit).
b. Las Tahanan Listrik.
Las Tahan Listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan
(hambatan) listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan
disambungkan. Cara pengelasan ini dipergunakan pada las listrik, las tekan,
atau las rol.
c. Solder atau Brazing
Penyolderan adalah penyambungan logam dibawah pengaruh penyeluruhan
panas dengan bantuan logam Penyambung (solder) yang mempunyai titik
lebur logam yang akan disambungkan.

3. Macam – Macam Sambungan


 Sambungan Sudut
 Sambungan Pipa
 Sambungan Tumpul
 Sambungan T

Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul terdiri


dari 4 posisi pengelasan yaitu :
1. Posisi bawah tengah (down head)
2. Posisi mendatar (horizontal)
3. Posisi tegak (vertikal) dan
4. Posisi diatas kepala (over head)

4. Peralatan Las
Mesin Las
a. Mesin Las Arus AC
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin
las AC memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah
transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi arus. Output sekitar
36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200– 500 A.
b. Mesin Las Arus DC.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan
bantuan rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus
tunggal untuk menyetel arus yang keluar.
c. Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan
arus searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya
karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah
posisi handle pada mesin tersebut.

5. Perlengkapan Las
a. Kabel Las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel
ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
b. Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit
dan pegangan yang di bungkus.
c. Klem Masa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda kerja.
d. Palu Las dan Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja.
e. Tang Penjepit
Digunakan untuk m enjepit atau memindahkan benda panas.
f. Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.
g. Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja
sebelum dan sesudah pengelasan.
h. Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai
dengan alat keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
i. Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu
dari cahaya las.
j. Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus
fluks.
BAB III
PROSES KERJA

1. Sejarah Industri
Bengkel las “MAHKOTA STEEL” yang terletak di Jalan Simpang peut-
Jeuram Kec Kuala. Berdiri sejak tahun 2012, pada awal berdiri tempatnya tidak
seperti sekarang ini, bengkel las berdiri tepat di bahu jalan Simpang Peut.
Bengkel tersebut dipimpin Bapak Zubir dan mempunyai modal yang cukup untuk
membangun bengkel dan membeli alat dan mesin las, dan berdirilah seperti saat
ini. Bidang usaha yang dikerjakan yaitu meliputi pembuatan pintu lipat, rolling
door, tralis pagar, tralis besi, dan masih banyak jenis dan macam produk yang
dibuat di bengkel las “MAHKOTA STEEL”. Bengkel ini mempunyai karyawan
sebanyak 5 orang, yang bekerja sebagai “tukang” atau juru las.

Nama bengkel : “MAHKOTA STEEL”


Nama pemilik : Zubir
Alamat : Gampong Simpang Peut, Kec Kuala Kab. Nagan Raya
Tahun pendirian : Tahun 2012
Bidang usaha : Las listrik, Las stenles, Las kuningan, las gas dan las
alumunium
Luas Bengkel : ± 20 x 10 meter²

2. Daftar Fasilitas Industri


No Nama Alat Satuan Jumlah

1 Mesin Las Unit 4


2 Gerinda Tangan Unit 8
3 Kacamata Las Buah 6
4 Penggaris Siku Buah 4
5 Palu Buah 5
6 Rol Meter Buah 3
7 Mesin Bor Unit 4
8 Mesin Jenset Unit 2
9 Gerinda Potong Unit 4
10 Tang Buah 5
11 Kunci Inggris Buah 3
12 Batu Gerinda Buah -
13 Pahat Buah 2
14 Bor Tembak Unit 3
15 Kuas Cat Buah 5
16 Kunci Pas Set 1
17 Kunci Ring Set 1

3. 18 Kunci Shock Set 1

Proses 19 Kunci T Set 1


20 Kunci Palang Set 1

Kerja
Dalam proses kerja, hal halnya meliputi :
a. Jenis Pekerjaan :
Pembuatan Teralis Jendela

b. Peralatan Yang Digunakan :


a) Mesin bor (untuk melubangi)
b) Mesin pemotong (digunakan untuk memotong bahan)
c) Alat ukur (untuk mengukur bahan yang akan dipotong)
d) Penggores (digunakan untuk memberi tanda bahan yang akan dipotong)
e) Tang (digunakan untuk memindahkan benda yang panas)
f) Palu (digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel)
g) Mesin las (digunakan untuk mengelas/menyambung benda)
h) Gerinda (berguna untuk merapihkan lasan)
i) Kuas (digunakan untuk mengecat benda kerja)
j) Besi baja (digunakan untuk menjepit benda kerja supaya persegi)
k) Amplas.

c. Bahan :
1. Besi beton persegi
2. Plat strip
3. Dempul plastik
4. Cat besi dan tiner
5. Elektroda

d. Langkah Kerja
1. Memotong benda kerja yang terlebih dahulu sudah diukur.
2. Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda.
3. Buatlah rangka luar untuk acuan dengan menggunakan plat baja.
4. Rangkailah benda kerja dengan teliti.
5. Sambung benda kerja dengan cara di las.
6. Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu.
7. Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati – hati di saat
penggerindaan.
8. Lakukan pendempulan pada lasan yang cacat kemudian di amplas.
9. Benda kerja di cat dengan warna sesuai keinginan pemesan dan di bor.

e. Hasil Kerja
1. Membuat tralis jendela sesuai dengan tepat waktu.
2. Membuat satu pagar / tralis membutuhkan waktu yang lama.
3. Tralis jendela juga berfungsi sebagai aksesoris rumah.

f. Keselamatan Kerja.
1. Memakai Wear pack
2. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3. Memakai sepatu
4. Memakai sepatu las
5. Berhati – hati pada benda panas.
Pengelasan menggunakan las listrik
a. Menentukan kuat arus yang digunakan
Arus yang digunakan dalam pengelasan harusnya tepat, karena akan
mempengaruhi hasil pengelasan. dalam menentukan kuat arus harus
memperhatikan bebrapa hal penting, diantaranya :
 Diametr elektroda
 Tebal bahan yang dilas
 Jenis elektroda yang digunakan
 Posisi pengelasan
  polaritas (sifat) pengutuban

Cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las.
besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada
pesawat las. Pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan mencair
terlalu cepat, akibatnya : permukaan las akan lebih besar penembusan yang
dalam akan terjadi under cut pengaruh besar arus terlalu kecil, maka akan
menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala, sehingga busur listrik yang
terjadi tidak stabil. panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda
dan bahan dasar, akibatya : rigi-rigi lasnya kecil dan tidak rata penembusannya
dangkal.

b. Cara menyalakan busur


Untuk menyalakan busur harus liat dulu jenis pesawat las yang
digunakan :
a) Pesawat Las AC
Dengan cara menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda
kerja yang akan dilas. seperti menyalakan batang korek, bila busur sudah
jadi, pertahankan nyala tersebut untuk pengelasan.
b) Pesawat Las DC
Dengan cara menyentuhkan ujung elektroda pada permukaan benda
kerja secara tegak lurus. bila sudah menyala angkat setinggi elektroda
(diameter elektroda/lingkaran). bila pengelasan belum selesai, sementara
elektroda sudah habis, maka elektroda harus diganti dan busur dinyalakan
lagi dengan cara sebagai berikut : jalur las harus dibersihkan dari terak las
nyala busur las +10mm dari jalur las tadi
setelah busur las terjadi cepat-cepatlah busur las di tarik kebelakang di
tempat busur las terhenti lanjutkan pengelasan sampai panjang yang di
tentukan.

c. Pengaruh panjang busur


Panjang busur juga akan mempengaruhi hasil pengelasan :
a) Bila panjang busur tepat L=D, maka cairan elektroda akan mengalir dan
mengendap dengan baik. Sehingga akan menghasilkan rigi-rigi las yang
halus dan baik, serta percikan teraknya halus.
b) Bila busur terlalu panjang L>D, maka cairan elektroda akan mengalir dan
menyebar. Sehingga akan menghasilkan rigi-rigi las yang kasar,
tembusannya dangkal dan percikan teraknya kasar serta keluar dari jalur
las.
c) Bila busur terlalu pendek L<D, busur yang terjadi sukar dipelihara
sehingga sering terjadi pembekuan pada ujung elektroda yang
mengakibatkan rigi-rigi las tidak rata, tembusan las tidak baik dan
percikan teraknya kasar serta berbentuk bola.

d. Gerakan dan pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las


a) Gerakan elektroda
Pada waktu mengelas elektroda harus digerakkan agar memperoleh
dampak yang diinginkan, gerakan elektroda itu diantaranya adalah :
gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan
untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap. Gerakan ayunan elektroda,
gerakan ini fungsinya untuk mengatur lebar jalur las yang
dikehendaki.Gerakan ayunan segitiga/zigzag, gerakan ini fungsinya untuk
mendapatkan penembusan yang baik diantara dua celah plat.
b) Pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las
kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda pada waktu mengelas
harus stabil, sehingga akan memperoleh rigi-rigi las yang rata dan halus
dengan penembusan yang baik jika elektroda digerakkan trlalu cepat, maka
pemanasan bahan dasar kurang, sehigga akan diperoleh rigi-rigi las yang
kecil dengan penembusan dangkal. jika elektroda digerakkan terlalu
lambat, maka akan diperoleh rigi-rigi las yang lebar dan kuat dengan
penembusan yang dalam.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah melakukan proses kerja, kita dapat mengetahui bagaimana cara
pembuatan tralis jendela maka dapat disimpulkan :
1. Membuat tralis jendela memerlukan biaya yang lumayan besar.
2. Pembuatan tralis jendela membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Kesulitan pada pembuatan tralis adalah membuat tralis yang siku dan biasanya
sukar pada proses pengamplasan.
4. Tralis jendela diciptakan untuk memberikan rasa aman kepada pemilik rumah,
dan juga sebagai aksesoris rumah.

2. Saran
Berdasarkan Laporan Prakerin dan Proses Kerja, ada beberapa saran yang
harus di perhatikan sebagai dasar untuk melakukan suatu pekerjaan supaya dalam
kegiatan Prakerin kita tidak canggung. Yang meliputi :
1. Kepada pembimbing dimohon monitoring tidak hanya 1 bulan sekali.
2. Kepada bengkel las cobalah lebih baik dalam bidang pengelasan.
3. Kepada karyawan bengkel las di harapkan lebih menerima dan memandu para
murid prakerin.
4. Murid diharapkan mematuhi peraturan kerja yang ada di dunia industri.
Bekerja sama dalam bekerja lebih mudah daripada kerja sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Sufiana. Firman. 2013. http://firman-sufiana.blogspot.co.id/2013/01/autocad.html.


Diakses 28 Agustus 2016.
Handi. 2008. http://darikami.perkakasku.com/2008/02/28/mesin-gerinda-tangan-
mesin-yang-serba-guna/. Diakses 28 Agustus 2016.

Anda mungkin juga menyukai