(PKL)
SMK NEGERI 2 KOTA SERANG
TAHUN PEMBELAJARAN
2018-2019
Disusun oleh :
Nama : Asep Saepudin
Nomor Induk Siswa : 11719579
Jurusan : Teknik Instalasi Listrik
SMK NEGERI 2 KOTA SERANG
Jln. Kh. Abdul Fatah Hasan, No.89, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang, Banten
Telp. (0254)200029
Email : smkn2kotaserang@ymail.com
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PT. DAEKYUNG INDAH HEAVY NDUSTRY
CILEGON
Disusun Oleh :
ASEP SAEPUDIN
NIS : 11719579
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Kepala Divisi Fabrikasi 1
BERESMAN PURBA
ii
IDENTITAS SISWA
1. Nama Siswa : Asep Saepudin
5. Agama : Islam
a. Status : NEGERI
b. Alamat Sekolah : Jl. Kh. Abdul Fatah Hasan No. 89, Cipare, Kec. Serang,
a. Ayah : Aliudin
b. Ibu : Jumelah
Pekerjaan
a. Ayah : Buruh
iii
IDENTITAS PERUSAHAAN
Pembimbing,
Beresman Purba
iv
TATA TERTIB SISWA
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan Rahmat,
Hidayah dan Inayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. DAEKYUNG INDAH HEAVY INDUSTRY. Maksud dan
tujuan menyusun laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang dimaksudkan untuk memenuhi
nilai dan kelengkapan bukti belajar.
Dengan bantuan dari berbagai pihak baik berupa molar, arahan yang mendorong semangat
penyusun sehingga laporan ini terwujud dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pennyusun
menyampaikan terimakasih, kepada :
1. Bapak Lilik Hidayatulloh, S.Pd M.M selaku Kepala sekolah SMK Negeri 2 Kota Serang
2. Ibu Entin, S.Pd selaku Wali Kelas dan Pembimbing I
3. Bapak Edi Muhlis, S.Pd selaku Guru Pembimbing II
4. Bapak Beresman Purba selaku Pembimbing I
5. Bapak Medi Suharman selaku Pembimbing II
6. Teknisi Fabrikasi 1 di PT. DAEKYUNG INDAH HEAVY INDUSTRY
7. Seluruh Karyawan PT. DAEKYUNG INDAH HEAVY INDUSTRY
8. Orang Tua penyusun yang selalu memberikan segalanya baik doa, moril maupun materi.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, penyusun berharap
laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. Terimakasih.
Penyusun
vi
Asep Saepudin
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 1
4.1 Saran-saran........................................................................................ 15
4.2 Kesimpulan ....................................................................................... 16
4.3 Lampiran ............................................................................................ 17
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi, khususnya dalam tatanan perekonomian dunia, telah mendorong
lahirnya organisasi-organisasi pasar bersama (pasar bebas) artinya setiap negara akan menjadi ajang
persaingan bangsa-bangsa lain. Untuk dapat bersaing diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang memiliki keahlian profesional. Keahlian profesional yang harus diakui pada dasarnya
mengandung unsur ilmu pengetahun, teknik dan kiat (arts). Unsur kiat yang menjadi faktor utama
penentu kadar keprofesinalan seseorang hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung
pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah tumbuh suatu ukuran keahlian profesional
berdasarkan jumlah pengalaman kerja.
Mengikuti garis kebijaksanaan serta memperhatikan kondisi yang ada sekarang dan prinsip-
prinsip penguasaan keahlian profesi, nampaknya harus sudah dipikirkan suatu penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan kejuruan yang dapat memadukan secara dinamis dan serasi program
pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan program pengembangan keahlian lapangan
kerja. Pendekatan dimaksud harus menggambarkan adanya “Sistem Ganda” yang merupakan
perpaduan saling mengisi dan melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan dan
program pelatihan untuk peningkatan keahlian profesi di lapangan kerja.
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional
Bab. II Pasal 3 ayat 2 “Pendidikan Menengah Kejuruan Mengutamakan Penyiapan Calon
Peserta Untuk Memasuki Lapangan Kerja Serta Pengembangan Sikap Profesional”.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
Bab. XI Pasal 29 ayat 1 “Penyelenggaraan Sekolah Menengah dapat bekerjasama dengan
masyarakat terutama dunia dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya
dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1992 Tentang Peran Serta Masyarakat
dalam Pendidikan Nasional Bab. III pasal 4 ayat 8 “Peran serta masyarakat dapat berbentuk
pemberian kesempatan untuk magang atau latihan kerja”.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0490/U/1992 pasal
33 “Kerja sama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian
program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan asas saling
menguntungkan”.
e. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 323/U/1997 tentang
penyelenggaraan Pendidikan Sistim Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan bab. VI pasal 12
1
“Setiap calon peserta SMK yang telah mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan
produktif yang berupa teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktek kerja di
industri pasangan.
Praktek Kerja dan Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
kejuruan, yang memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan bekerja langsung di
industri/dunia usaha, untuk mencapai standar kompetensi pada profesi kejuruan tertentu.
Dari pengertian di atas perlu ditegaskan :
a. PKL jangan diartikan hanya ada pada saat ada pelatihan siswa di instansi pasangan, tetapi
mencakup semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik di sekolah maupun di dunia kerja, mulai
dari PSB sampai dengan pelulusan siswa di tingkat terakhir SMK.
b. Praktek Kerja Lapangan adalah jenis kegiatan pelatihan dan merupakan rangkaian
pelaksanaan program yang direncanakan oleh SMK bersama-sama dengan instansi pasangan dan
dilaksanakan di dunia kerja.
a) Mengutamakan keterampilan pekerjaan yang meliputi : pekerjaan, keterampilan , dan sikap atau
etos kerja yang baik untuk pekerjaan tingkat awal maupun lanjut.
b) Memperkokoh keterkaitkan antara sekolah, dunia kerja atau industri dan prospek dan peserta
didik untuk mencapai pengembangan kemampuan pribadi yang utuh, terpadu dan sinkron.
c) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas
d) Memudahkan pengembangan dan pendewasaan peserta didik melalui pengalaman kerja di
industri atau duina kerja.
e) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
2
1.5 MANFAAT PKL
a) Mengenalkan siswa pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha sehingga pada saatnya
mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
b) Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah.
c) Memperoleh wawasan luas mengenai dunia kerja.
d) Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.
e) Menghasilkan sumber daya manusia yang memilki keahlian professional dengan keterampilan,
pengetahuan, serta etos kerja.
3
BAB II
BIOGRAFI PERUSAHAAN
PT. Daekyung Indah Heavy Industry bergerak dalam produksi peralatan kimia. Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1992 dan berbasis di DKI Jakarta dan Cilegon, Banten, Indonesia. P.T
Daekyung Indah Heavy Industry beroperasi sebagai anak perusahaan dari Daekyung Machinery &
Engineering Co, Ltd (DKME).
PT.Daekyung Indah Heavy Industry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufakur. Perusahaan ini menghasillkan produk antara lain heat exchanger, preasure vessel, tower
& columm, reaktor, storage tank, boiler dan lain lain. Perusahaan ini berstatus perusahaan investasi
asing dengan pemilik saham terbesar yaitu Daekyung Machinery & Engineering Co,.Ltd.Kore
sebesar 60% dan NamKwang Engineering & Contruction sebesar 40% kedua perusahaan tersebut
merupakan perusahaan korea.
PT. Daekyung Indah Heavy Industry didirikan pada 22 Oktober 1992. Pada November
1994, perusahaan ini resmi menggunakan standar ASME U,S dan PP sebagai kualifikasi dalam
pembuatan produk produknya. Heat exchanger meruapakan produk pertama yang di ekspor oleh
PT. Daekyung melalui Indonseia Suplier, sebanyak 28 buah pada Desember 1995. Kemudiam pada
Oktober 1997 PT. Daekyung melakukan kualifikasi untuk penggunaan ASME U2. Pada mei 1999
PT. Daekyung kembali melakukan kualifikasi untuk mendapatkan ISO9001. ASME U2 pertama
kali di aplikasikan pada pembuatan vessel untuk PT. GSB Indonesia pada Agustus 2000.
Wilayah pabrik PT. Daekyung Indah Heavy Industry berada di Kota Cilegon, Provinsi
Banten, sedangkan kantor pusat perusahaan ini terletak di jln.Jendral Sudirman,S Widjoyo lantai 7
Jakarta.
PT. Daekyung Indah Heavy Industry memiliki kapasitas produksi total sebesar 6000 ton,
yang terdiri atas 1600 ton untuk produk heat exchanger, 3000 ton untuk preasure vessel, 600 ton
untuk tower & columm, 200 ton untuk reactor , 200 ton storage tank dan 200 ton boiler.
4
2.3 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Alat pelindung disingat dengan APD harus digunakan saat bekerja dilapangan. Adapun
APD minimal yang harus digunakan adalah safety shoes, safety glasses, sarung tangan dan helm.
Sedangkan pakaian yang harus dikenakan harus berlengan panjang dan sebaiknya menggunakan
pakaian yang tidak membatasi ruang gerak yang dapat mengganggu aktivitas.
1. Kewajiban Pengurus (Pimpinan Tempat Kerja)
Kewajiban memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja yang meliputi mencegah dan
mengurangi kecelakaan, mencegah dan mengurangi kebakaran, mencegah dan mengurangi dan
mengurangi bahaya ledakan, memberi rambu-rambu atau jalan saat menyelamatkan diri pada waktu
saat kebakaran dan kejadian lain yang berbahaya memberikan pertolongan pada kecelakaan
menyediakan alat-alat pelindung diri (APD) untuk pekerja baik di lapangan ataupun di ruangan.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya bahaya akibat suhu kelembapan
debu, kotoran, asap, uap, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran. Mencegah
dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik psikis, keracunan, infeksi atau penularan.
Dapat memperoleh penerangan yang cukup, memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
dalam keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja mengamankan dan
memperlancar pekerjaan bongkar muatan, perlakuan dan penyimpanan barang dalam mencegah
terkena aliran listrik yang berbahaya, menyesuaikan dan menyempurnakan pengaman pada
pekerjaan yang berbahaya agar kecelakaan tidak menjadi bertambah tnggi. Kewajiban melakukan
pemerisaan kesehatan tubuh, kondisi mental, dan kemampuan fisik bekerja yang baru diterima
bekerja maupun yang akan dipindahkan ketemat kerja yang baru sesuai dengan sifat-sifat pekerja
yang diberikan, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.kewajiban dan menjelaskan kepada
setiap ekerja baru tentang kondisi-kondsi dan bahaya-bahaya yang dapat terjadi ditempat kerja.
Kewajiban menetapkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan dibaca oleh pekerja. Memakai APD dengan tepat dan benar memenuhi dan
mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan meminta kepada
pimpinan agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan dimana syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan dan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan
lain oleh pengawas.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 LANDASAN TEORI
Definisi Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian teori kerjaan dari beberapa komponen material baik berupa plat,
pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap demi setahap berdasarkan item-item
tertentu sampai menjadi suatu bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi
maupun konstruksi.
6
Overhead Crane, Material Carriage, Instalasi Pipa, Gas Co2, Air Compressor, Water
Line Dan Instalasi Listrik, Instalasi Instrument Mesin-Mesin, Instalasi Jaringan
Network Lokal Dan Lain-Lain.
RANGKAIAN PEKERJAAN FABRIKASI
Proses fabrikasi meliputi beberapa tahap yaitu:
Proses marking, yaitu proses pengukuran dan pembentukan sketsa langsung di
material dari semua item berdasarkan shop drawing.
Proses cutting, yaitu proses pemotongan material menggunakan cutting torch atau
mesin potong yang ada.
Proses drilling, yaitu proses pengeboran dan pembuatan lubang baut sesuai ukuran.
Proses assembling, yaitu proses penyetelan dan perakitan material menjadi bentuk
jadi.
Proses welding, yaitu proses pengelasan semua item berdasarkan prosedur
Proses finishing, yaitu proses pembersihan dan penggrindaan semua permukaan
material dari bekas tagweld dan lain-lain.
Proses blasting, yaitu proses penyemprotan pasir menggunakan tekanan udara ke
semua bagian permukaan material untuk menghilangkan kotoran,krak dan lapisan
logam tertentu.
Proses painting, yaitu proses pengecatan material sesuai prosedur yang ditentukan.
BAHAN-BAHAN DAN HASIL FABRIKASI
Bahan-bahan yang dipakai di untuk fabrikasi antara lain :
Plat Carbon Steel, Baja Steinless, Aluminium, Pipa Dan Jenis-Jenis Logam Lain.
HASIL PRODUK FABRIKASI
Heat Exchanger, Pressure Vessel, Tower, Drum, Dan Tanki.
7
3.2 URAIAN KEGIATAN SISWA SECARA BERKALA
SENIN,
Pengenalan alat dan mesin yang ada di workshop.
27 Agustus
2018
SELASA,
Belajar dasar mengelas dan menggerinda.
28 Agustus
2018
RABU,
Mendengar penjelasan jenis dan macam las lalu mempraktekkannya.
29 Agustus
2018
8
TANGGAL JENIS KEGIATAN
9
TANGGAL JENIS KEGIATAN
SELASA,
11 September LIBUR (Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H).
2018
RABU,
12 September Mempelajari lebih dalam tentang las stick.
2018
10
SENIN,
Membersihkan Tube Sheit (bagian dari komponen Excharger).
17 September
2018
Cek material yang baru datang import dari Korea yaitu Jack Bold dan
KAMIS, Stunt Bold.
20 September
2018
Cek dan mendata material stunt golp yang baru datang import dari
JUM’AT, Korea.
21 September Memperhatikan proses pembakaran shell dan pengelasan automatik
2018 pada shell yang ketebalannya 88mm.
11
TANGGAL JENIS KEGIATAN
Cek material Tube Sheit yang baru datang import dari Korea.
RABU,
Pemasangan pressure gas argon dan CO.
26 September
2018
12
DAFTAR NILAI
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Jurusan / Prog. Keahlian : Teknik Listrik
Nama Siswa : Asep Saepudin
Tempat/Tgl Lahir : Serang, 19 Oktober 2001
Nomor Induk Siswa : 11719579
Waktu Pelaksanaan PKL : 27 Agustus – 26 September 2018
Nama Industri / Instansi : PT. DAEKYUNG INDAH HEAVY INDUSTRY
1. Disiplin
2. Kerja Sama
3. Jujur
4. Santun
I
5. Inisiatif
6. Kerajinan
7. Tanggung Jawab
8. Prestasi Kerja
9. Taqwa
10. Mematuhi SOP
NILAI RATA-RATA
13
PENILAIAN KOMPETENSI NILAI NILAI
NO
( KEMAMPUAN ) ANGKA HURUF
1.
2.
3.
4.
II 5.
6.
7.
8.
9.
10.
NILAI RATA-RATA
Industri/Instansi/Dunia Usaha
Beresman Purba
BAB IV
14
PENUTUP
Dengan selalu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL ini
dengan lancar. Penyusun berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing dalam menyusun laporan PKL.
4.1 KESIMPULAN
Mengetahui aplikasi sebenarnya dari teori yang telah didapat dari sekolah.
Penyusun dapat mengetahui langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Penyusun mendapat banyak pengetahuan tentang teori, praktek, dan bahan-
bahan yang tidak terdapat di sekolah.
Melatih diri untuk disiplin dan teliti dalam bekerja.
Memudahkan pengembangan dan pendewasaan pribadi peserta didik melalui
pengalaman kerja.
Selalu memperhatikan K3 sebelum mengerjakan pekerjaan agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.
4.2 SARAN
15
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL), maka penyusun dapat
mengajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Perusahaan
2. Untuk Sekolah
Lebih ditingkatkan dalam pembekalan mental dan fisik agar siswa selalu dalam
keadaan siap dan semangat.
Memperkokoh keterkaitan antara sekolah, dunia kerja dan prospek peserta
didik untuk mencapai pengembangan kemampuan pribadi yang utuh, terpadu
dan sinkron dan berjalan secara morfogenesis.
3. Untuk Pemerintah
Selama proses pendidikan melalui kerja industri peserta didik lebih mudah
diatur dalam disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena
sikap peserta didik dapat dibentuk sesuai ciri khas perusahaan.
4.3 LAMPIRAN
16
17
18
19
20