TENTANG
KEBUDAYAAN INDONESIA
DISUSUN OLEH :
UMU FAJRIATUL JANAH
KELAS : XII
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Makalah Kebudayaan
Indonesia”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang proses belajar mengajar yang
mengunakan media Komputer.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Diah Sadi’ah, S.pd selaku Guru mata
pelajaran Bahasa Indnesia Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang banyak memiliki pulau yang disatukan oleh lautan. Indonesia
memiliki banyak obat-obatan tradisional, bahkan jika dibandingkan Negeri Gingseng
Indonesialah yang paling banyak jenis tumbuhan herbal. Tidak hanya itu saja bahkan para
manusia Indonesia pun bisa meneliti dan mengolahnya. Kebudayaan indonesia bukan hanya
dari alat music, lagu-lagu dan pakaian saja. Bisa dikatakan semua materi yang Allah SWT
berikan di bumi ini dimiliki oleh Indonesia. Antara lain :
ii
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
Adapun metode pengumpulan data yang penyusun gunakan dalam menyusun makalah ini
adalah menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan meminjam buku di
perpustakaan. Selain itu, penyusun juga mengunduh materi dari internet.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai – nilai penting dan fundamental
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisanii tersebut harus dijaga agar tidak luntur
atauhilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya. Budaya secara
umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
Budaya Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Selain itu,
budaya nasional juga diartikan sebagai gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara
tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan
dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan
dari Negara tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu
Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh
seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan
Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap
daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka
tunggal ika”.
Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan
secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup
daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola
pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang
membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah sendiri mulai
terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu.
1. Negara kesatuan
2. Ekonomi nasional
3. Hukum nasional
ii
4. Bahasa nasional
2.3.2 Wujud Kebudayaan Daerah
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah
di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah
wujud-wujud dari kebudayaan daerah, yaitu :
1. Rumah Adat
2. Provinsi DI Aceh
Rumah adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu
( Serambi depan ), Rumah Inong ( serambi tengah ) dan Seurarnoe Likot ( serambi
belakang ). Selain itu, ada rumah berupa lumnbung padi yang dinamakan Krong Pade atau
Berandang.
Rumah adat Sumatera Utara adalah Jahu Balon, sebuah rumah pertemuan keluarga besar.
Berbentuk panggung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-
kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi daripada
dapur.
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatera Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut
dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.
4. Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari
ruangan besar untuk tempat tidur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat .
6. Provinsi Jawa
7. Papua
Rumah adatnya adalah Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla
Lompoa(Makassar Gowa). ii
9. Sulawesi Tenggara
Rumah adatnya adalah Istana buton.
Model rumah adat Kalimantan Barat berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak
dipergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar
dan ditengahnya merupakan ruang upacara dan pertenunan.
Rumah adatnya adalah Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai
teras yang dinamakan Pelataran. Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya
untuk menyimpan padi dan sebagainya.
Rumah adatnya adalah Rumah Lamin. Rumah itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan
dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halamnan rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang,
yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.
16. Maluku
1. Tarian
1. Lagu
1. Musik
1. Patung
1. Pakaian
Berikut ini adalah beberapa pakaian daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Batik.
2. Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
3. Sumatra Barat/ Minang: Anak Daro & Marapule.
4. Riau/ Melayu: Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh,Cekak Musang, Teluk Belanga
5. Sumatra Selatan : Songket
6. Lampung: Tapis
7. Kalimantan Selatan : Sasirangan
8. Nusa Tenggara Timur : Tenun Ikat
9. Bugis / Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup, Baju La’bu
10. Papua Timur : Manawou
11. Papua Barat : Ewer
1. Suara
Berikut ini adalah beberapa suara daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Sinden.
ii
2. Sumatra: Tukang cerita.
3. Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
4. Gorontalo: (Dikili)
1. Sastra/tulisan
Berikut ini adalah beberapa sastra / tulisan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Makanan
Berikut ini adalah beberapa makanan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku,
Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun
sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi
di antara masyarakat Maluku.
Rasa terambilnya desain grafis perak asli Bali ini muncul ketika seorang warga bali yang
menjaul hasil karyanya ke konsumen luar negeri. Namun tanpa diketahui, konsumen tersebut
malah mematenkan hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri, sehingga ketika
warga Bali ini hendak mengekspor hasil karyanya ternyata dia harus beurusan dengan WTO
karena dianggap telah melanggar Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs).
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi pertempuran antara Raja
Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah
membangunkan dan membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari
hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan sebagai mas kawin
pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom
dan singa penjaga hutan Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda
pada rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-orang
Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.
Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan badan yang
mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para penari dipercaya berada dalam
keadaaan kesurupan meskipun yang sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog
dengan ritual puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng besar
berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak adalah salah satu contoh
kuatnya aroma magis tersebut.
Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari
Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya
terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak
pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai
dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika
dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran
ii
Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.
1. Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
Tercatat ada 19 paten tentang tempe, di mana 13 buah paten adalah milik AS, yaitu: 8 paten
dimiliki oleh Z-L Limited Partnership; 2 paten oleh Gyorgy mengenai minyak tempe; 2 paten
oleh Pfaff mengenai alat inkubator dan cara membuat bahan makanan; dan 1 paten oleh Yueh
mengenai pembuatan makanan ringan dengan campuran tempe. Sedangkan 6 buah milik
Jepang adalah 4 paten mengenai pembuatan tempe; 1 paten mengenai antioksidan; dan 1
paten mengenai kosmetik menggunakan bahan tempe yang diisolasi. Paten lain untuk Jepang,
disebut Tempeh, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin Co. Ltd) diberikan pada 10 Juli
1986. Tempe tersebut terbuat dari limbah susu kedelai dicampur tepung kedele, tepung
terigu, tepung beras, tepung jagung, dekstrin, Na-kaseinat dan putih telur.
Sekarang ini banyak sekali makanan daerah yang tergantikan terutama didaerah pariwisata.
Sebenarnya tidak ada kerugian yang akan dialami oleh negara, namun jika dilaihat dari segi
lain maka akan merugikan karena para penerus bangsa mendatang mungkin tidak akan tahu
apa makanan daerah yang mereka miliki. Penyebab utamanya yaitu danya investor asing
yang ingin memajukan perekonomian daerah pariwisata dengan membangun restoran cepat
saji ataupun sejenis kedai junkfood. Masyarakat sekarang ini khususnya anak – anak muda,
berpikir makanan daerah sudah ketinggalan jaman sehingga mereka berusaha untuk
mengikuti tren yang ada. Semua itu tak lain juga akibat dari globalisasi apalagi sarana dan
prasarana telah memadai bahkan terpenuhi.
ii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
Kebudayaan Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Budaya Nasional, wujudnya berupa Negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum
nasional, dan bahasa nasional.
2. Budaya daerah, wujudnya berupa rumah adat, tarian, lagu, musik, alat musik, patung,
pakaian, suara, sastra, pakaian, makanan, dan lain sebagainya.
Adapun budaya Indonesia yang hilang, yaitu :
1. Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia.
2. Desain Grafis Perak Asli Bali
3. Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
4. Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
5. Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada pembaca adalah agar makalah ini
dapat menambah pengetahuan lagi mengenai kebudayaan Indonesia. Selain itu, diharapkan
juga agar para pembaca dapat mengenal atau mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia.
Sehingga, kita dapat bersama-sama melestarikan budaya Indonesia yang ada. Agar kita tidak
lebih banyak lagi kehilangan budaya kita.
ii