Disusun Oleh:
Kelompok 1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Dzat Pemberi Rahmat
diseluruh alam untuk semua hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wasallam yang telah
membawa kita semua dari zaman yang dipenuhi gelap gulita sampai zaman terang
benderang seperti sekarang.
Penyusunan tugas makalah yang berjudul “Kemajemukan Agama, Ras dan
Etnik” ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang telah
diamatkan oleh Dosen Pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS. Makalah ini
tidak akan selesai tanpa adanya kerja sama dari banyak pihak, terkhusus Dosen
Pengampu yang memberikan amanat dalam bentuk penugasan makalah, juga
seluruh anggota kelompok yang sudah saling membantu dalam penyelesaian tugas
makalah ini.
Penulis menyadari akan kekurangan pada makalah ini, namun dengannya
semoga tetap dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun masyarakat.
Penulis berharap besar pada kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun
dan memperbaiki penulisan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................3
D. Manfaat................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. Kesimpulan..........................................................................................27
B. Saran....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya raya. Kaya akan
sumber daya alam yang berlimpah. Pengetahuan yang bisa didapatkan
dimana saja sehingga bisa menyokong sumber daya manusia baik untuk
Indonesia maupun bagi dunia.
Sudah sejak lama Indonesia dikenal sebagai negara yang sejahtera,
diberkahi dengan tanah yang subur, sumbe air yang melimpah bahkan
masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah, baik
kepada sesama masyarakat Indonesia maupun terhadap turis asing yang
datang berkunjung atau berwisata di wilayah Indonesia.
Dengan keaneka ragaman flora dan fauna Indonesia yang ikut
menjadi pemikat dan menjadi daya tarik mancanegara untuk berkunjung
ke Indonesia, menjadikan negara Indonesia menjadi negara wisata yang
menawarkan banyak hal untuk bisa dinikmati dan dijadikan moment yang
akan menjadi ingatan manis dalam memory setiap orang.
Indonesia dikatakan sebagai syurga dunia dengan seluruh kekayaan
yang melimpah yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Indonesia
diberkahi dengan tanah syurga, dikatakan bahwa tanaman apapun yang
ditanam di tanah Indoesia akan tumbuh subur, karena tanah Indonesia
yang subur dan kandungan di dalam tanah di Indonesia yang bisa
membantu proses pertumbuhan tanaman.
Selain dikenal dengan sumber kekayaan alam yang melimpah,
Indonesia juga dikenal dengan negara yang memiliki jumlah pulau
terbanyak, suku bangsa dan bahasa yang beragam, serta agama, ras dan
etnik budaya yang bermacam-macam. Semua itu bersatu dalam sebuah
kesatuan menjunjung tinggi satu tujuan bersama yaitu negara Indonesia.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah
dalam beberapa hal, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan Agama?
2. Apakah yang dimaksud dengan Ras?
3. Apakah yang dimaksud dengan Etnik?
4. Bagaimanakah Kemajemukan Agama, Ras dan Etnik di Indonesia?
C. Tujuan
Berdasar pada rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk :
4
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya:
1. Memenuhi salah satu tugas makalah yang diberikan dosen pengampu
mata kuliah Hakikat dan Konsep Dasar IPS.
2. Mendapat wawasan dan ilmu baru mengenai agama, ras dan etnik yang
ada di Indonesia.
3. Meningkatkan softskill dalam penulisan KTI dalam bentuk makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pemahaman pada al Qur'an dan as Sunnah seharusnya tercermin dalam
6
7
1
M. Yunus Nasuha, Pendorong Perdamaian Ataukah Kerusuhan ?, dalam Toleransi Jurnal
Dialog Lintas Agama, Vol. 1, N0. 2 (Juli, 2000), 46.
2
A.S Hornby, Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Corrent English, (London: Oxford
University Press, 1983, Cet. XI), 889.
3
The New International Webster’s Comprehensive Dictionary of The English Language,
(Chicago: Trident Press International, 1996), (pluralism), 972.
8
yang memandang bahwa tidak ada kebenaran atau semua agama sama
benarnya4. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa inti dari pluralisme
adalah semua agama sama.
Jika melihat pengertian pluralisme dalam konteks ke-Indonesian
yang mana terdapat beanekaragam suku dan agama, nilai-nilai pluralitas
menjadi tonggak utama dalam menggambarkan kondisi keberagamaan di
indonesia. Pluralisme di Indonesia tidak bisa dlepaskan dari tokoh
cendekiawan Jaringan Islam Liberal Indonesia, seperti Nurcholis Madjid,
yaitu dengan meluncurkan gagasan sekularisme dan ide-ide teologi
inklusif-pluralis kemudian disebarkan melalui media seperti Kompas,
Koran Tempo, Republika, dan majalah majalah lainnya5. Salah satu
cendekiawan Muslim, seperti Ulil Absar Abdallah juga mengekpresikan
hal yang sama seperti Nurcholish Madjid dengan pemikiran bahwa semua
agama sama, semuanya menuju jalan kebenaran, jadi, Islam bukan yang
paling benar6.
Budy Munawar Rahman juga menegaskan bahwa pluralisme agama
sebagai paham yang menyatakan semua agama mempunyai peluang untuk
memperoleh keselamatan pada hari akhirat, dengan kata lain, pluralisme
agama mengindikasikan bahwa selain agama Islam, yaitu pemeluk agama
lain mempunyai peluang untuk memperoleh keselamatan 7. Perihal gagasan
inti terkait dengan pluralisme di indonesia, Abdul Munir Mulkhan juga
menambahkan bahwa “Jika semua agama memang benar sendiri, penting
diyakini bahwa surga Tuhan yang satu itu sendiri yang terdiri banyak pintu
dan kamar. Tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap agama memasuki kamar
surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia
4
Khaerurrozikin Ahmad. Problem Sosiologis Pluralisme Agama di Indonesia, Mahasiswa
Pascasarjana Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, (Jurnal Kalimah, Vol. 13, No. 1, Maret
2015), 85-102. Islam Liberal Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan dan Jawabannya. (Jakarta: Gema
Insani Press, Cet. I, Juni, 2002), 4.
5
Adian Husaini, Islam Liberal Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan dan Jawabannya, (Jakarta:
Gema Insani Press, Cet. I, Juni, 2002), 4.
6
Wawancara di Majalah GATRA, 21 april 2016
7
Budhy Munawar Rachman, Reorientasi Pembaruan Islam: Sekulerisme, Liberalisme dan
Pluralisme, Paradigma Baru Islam Indonesia, (Jakarta: LSAF dan Paramadina, Cet. I, 2010),
553.
9
8
Abdul Munir Mulkhan, Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar, (Yogyakarta: Kreasi
Wacana, 2002), 44.
9
H. A.Kadir Sobur, Tauhid Teologis, (Jakarta: Gaung Persada Press Group 2013), hlm. 5
10
Manifestasi disini adalah perwujudan suatu pernyataan perasaan atau tindakan dari suatu yang
tidak kelihatan menjadi ujud yang dapat dilihat dari sifatnya
11
Kadir Sobur, Op.Cit., hlm. 5
10
12
H. Ali Abri M.A, Dasar-dasar Ilmu Tauhid dan Ilmu Kalam, (Pekanbaru: Unri Press 2011),
hlm.1
13
Dalil Naqli adalah dalil yang bersumber dari Al- Qur'an dan Al-Hadits sedangkan Dalil
Aqli
adalah dalil yang bersumber dari akal pikiran contohnya ijma' dan Qiyas para ulama dan sahabat
Nabi. Dan wijdan adalah perasaan yang halus.
11
14
Bustanuddin Agus, Islam dan Pembangunan: Islam dan Muslim, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada), hlm. 15
15
Rafael Raga Maran, Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar,
(Jakarta: PT RINEKA CIPTA 2007), hlm. 15
16
Ismail Hussein, Tamadun Melayu: Menyongsong Abad Kedua Puluh Satu, (Bangi: Universiti
Kebangsaan Malaysia 2001), hlm. 18-19
17
Abu Bakar, Agama dan Kemiskinan Budaya Kerja Masyarakat Petani di Pekelurahanan di
Provinsi Riau, (Pekanbaru: ISSN), hlm. 155
12
B. Ras
Secara umum pengertian dari ras adalah klasifikasi manusia yang
berdasarkan dari ciri biologis yang dimiliki dan bukan berdasarkan ciri
yang terstruktur sosial.
Ras juga dapat diartikan sebagai golongan masyarakat dari suatu
daerah yang terdapat beberapa sifat keturunan yang berbeda dengan
masyarakat yang ada di daerah lainnya.
Muhammad s.a.w.
20
Mukhlis Paeni, Sejarah Kebudayaan Indonesia: Sistem Tekhnologi, (Jakarta: PT RajaGrafindo),
hlm. 38
21
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta, Cet, VII 1985, hlm. 155.
14
Selain itu, kelompok ras ini seringkali memiliki postur tubuh yang
lebih kecil dan pendek dibandingkan dengan ras kaukasoid. Contohnya
adalah penduduk asli yang berada di wilayah eropa, sebagian wilayah
Afrika serta Asia.
Mereka digolongkan kembali menjadi, American Mongoloid,
Asiatic Mongoloid, dan Malayan Mongoloid Dimana ras American
Mongoloid meliputi penduduk asli Amerika, Asiatic Mongoloid
meliputi Asia Utara, Asia Timur dan Asia Tengah, serta Malayan
Mongoloid meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, dan penduduk asli
Taiwan
Salah satu keturunan dari ras Mongoloid yang terkenal adalah
bangsa mongol, dimana dalam sejarahnya bangsa ini pernah menguasai
dan menaklukan dunia pada era kepemimpinan Jengis Khan.
2. Ras Negroid ( Berkulit Hitam)
Jenis ras ini biasanya berada di benua Afrika bagian selatan gurun
sahara. Selain itu keturunan dari kelompok ras ini banyak berada di
kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Eropa.
Ciri khas dari kelompok ras negroid adalah memiliki rambut ikal
berwarna hitam atau coklat dan kulit yang berwarna hitam. Walaupun
begitu kelompok dari ras Australoid dan ras Khoisan yang memiliki ciri
yang sama memiliki rambut ikal dan kulit berwarna hitam tidak
termasuk dalam kelompok ras ini.
Selain itu, kelompok ras ini memiliki karakteristik yang khas
seperti bibir tebal, hidung yang lebar, serta dahi yang menurun. Postur
tubuh kelompok ras ini cenderung lebih pendek, walaupun ada juga
yang memiliki postur tubuh yang tinggi. Tengkorak dari kelompok ras
ini cenderung relatif lebih pendek serta rahang bagian bawahnya lebih
maju ke depan.
Contoh dari kelompok ras ini yaitu penduduk asli wilayah Afrika
dan sebagian dari Asia. Mereka juga digolongkan menjadi Negrito,
Melanesian, dan African Negroid, Ras Negrito biasanya terdapat di
17
C. Etnik
22
Chandra, 2006, What is Ethnic Identity adn Does it Matter?, Annual Review of Political Science
23
H. Tajfel, 1981, Human Groups and Spcial Categories: Studies in Social Psychology,
Cambridge, Cambridge University Press.
24
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008
22
25
Ernest Gellner, 1983, Nation and Nationalism, New York, Cornell University Press, hlm. 1
26
Cornelis Lay, 2006, Nasionalisme dan Bangsa, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 10, No.
2, November 2006, hlm. 169.
27
Ibid, hlm.170.
23
30
Sujarwanto, Imam. 2012. Interaksi Sosial Antar Umat Beragama (Studi Kasus Pada
Masyarakat Karangmalang Kedungbanteng Kabupaten Tegal). Journal Of Education Social
Studies, ISSN 2252-6390. Universitas Negri Semarang. h. 63.
31
Setiawan, Deka. 2012. Interaksi Sosial Antar Etnis Di Pasar Gang Baru Pecinan Semarang
Dalam Perspektif Multikultural. Journal Of Education Social Studies, ISSN 2252-6390.
Universitas Negri Semarang. h. 44.
25
analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ini proses interaksi sosial di Pasar
Gang Baru Pecinan Semarang dipengaruhi oleh etnis, agama, dan tempat
tinggal. Pranata-pranata tradisional cukup fungsional dalam membangun
jaringan integrasi antar komunitas yang heterogen. Adapun dari realitas
pemahaman multikultural telah terkonsepkan baik dengan adanya sifat
saling memahami, menjaga kebersamaan dalam satu wilayah, dan
keterlibatan dalam beberapa kegiatan kerja bakti, arisan, kenduru, acara
keagamaan serta pembaruan hidup secara turun-temurun. Secara
konseptual implementasi pemahaman multikultural dalam kerukunan antar
umat beragama yakni menolak perbedaan, mampu hidup saling
menghargai menghormati secara tulus, komunikatif dan terbuka tidak
saling curiga, tradisi, adat maupun budaya adalah berkembang kerja sama
sosial dan tolong-menolong sebagai perwujudan rasa kemanusiaan dan
toleransi agama.
Penelitian Yusuf Hidayat32, Tujuan penelitian ini adalah untuk
memahami integrasi sosial antara etnis Banjar dan Madura di Kota
Banjarmasin. Berbeda dengan kota lain di Kalimantan, di kota
Banjarmasin, etnis Banjar dan Madura dapat hidup bersama tanpa ada
konflik keras meskipun kedua etnis tersebut sama-sama dikenal sebagai
etnis pedagang. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif yang berfokus
pada keunikan setiap individu sebagai produsen realitas.
Penelitian ini telah dilakukan di kota Banjarmasin dan telah
mewawancarai sembilan informan. Hasil penelitian ini mengungkapkan
beberapa fakta. Pertama, agama dan aktivitas ritual merupakan media
integrasi bagi etnis Banjar dan Madura. Kedua, penegakan hukum dalam
masyarakat telah menimbulkan rasa hormat masyarakat terhadap hak
orang lain. Ketiga, sikap etnis Madura yang menghormati budaya lokal
menumbuhkan pemahaman yang baik pada masyarakat etnis Madura
terhadap etnis Banjar
32
Hidayat, Yusuf. 2013. Hubungan Sosial Antara Etnis Banjar Dan Etnis Madura Di Kota
Banjarmasin. Jurnal komunitas 5 (1), ISSN 2086-5465. Universitas Negeri Semarang. h. : 87-92
26
33
Muslim, asrul. 2013. Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal Diskursus Islam
Volume 1 Nomor 3, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar Jalan Sultan
Alauddin No. 36 Samata-Gowa. h. 48
34
Abdullah, Irwan. 2001. Penggunaan dan Penyalahgunaan Kebudayaan di Indonesia: Kebijakan
Negara dalam Pemecahan Konflik Etnis. Jurnal antropologi indonesia ke-2: „Globalisasi dan
Kebudayaan Lokal: Suatu Dialektika Menuju Indonesia Baru‟, Kampus Universitas Andalas,
Padang. h. 34.
27
PENUTUP
A. Kesimpulan
29
Pemahaman pada al Qur'an dan as Sunnah seharusnya tercermin dalam
30
31
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, terbitan Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008
Tim Dosen PAI UNY, Din Al-Islam, Universitas Negeri Yogyakarta, 2002
32
33