Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANTROPOLOGI (NILAI DAN BANGSA)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi

Dosen Pengampu: Mohammad Miftahusyaian,M.Sos

Oleh:

MILADI MUHAMMAD (210102110102)

NAZIFA LAILA GAYATRI (210102110116)

WINDA AISYAH HARDIJANTI (210102110059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberi kami nikmat
sehat sehingga diberi kelancaran dalam mengerjakan makalah ini. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Yang telah
membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Miftahusyaian,M.Sos selaku
dosen pengampu mata kuliah Antropologi dan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pengerjaan makalah ini sehingga dapat tersusun dengan baik dan benar.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca.

Malang, 28 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Konsep Keanekaragaman Suku.............................................................................................5
B. Daerah Kebudayaan................................................................................................................6
C. Nilai...........................................................................................................................................7
D. Kebudayaan di Indonesia........................................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai tradisi, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi
bersama secara turun-temurun oleh suatu kelompok masyarakat tertentu dalam suatu
bangsa, kebudayaan dapat dimaknai sebagai identitas kolektif atau jati diri suatu
bangsa. Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai
landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena suatu
bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar (deep-rooted)
dalam sendi kehidupan masyarakat.
Nilai budaya adalah sebagai konsepsi umum yang terorganisasi,
mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dengan
alam, hubungan manusia tentang hal yang diinginkan dengan hal yang tidak
diinginkan berkaitan dengan lingkungan dan sesama manusia. Masyarakat Indonesia
diwarnai oleh berbagai macam perbedaan sebagai akibat dari kondisi kewilayahan,
suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Perbedaan dalam masyarakat
merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika. Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan ragamnya
adat - istiadat dan kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan adanya
adat istiadat tersebut, masyarakat mengembangkan beragam keyakinan dan
kepercayaan yang dianutnya.

B. Rumusan Masalah
Penulis telah Menyusun materi yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya
sebagai berikut.
1. Bagaimana konsep keanekaragaman suku?
2. Bagaimana factor-faktor penyebab keanekaragam masyarakat di Indonesia?
3. Bagaimana pengertian daerah kebudayaan?
4. Bagaimana pengertian dari nilai?
5. Bagaimana kebudayaan yang ada di Indonesia?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas makan tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui konsep keanekaragaman suku
2. Untuk mengetahui factor penyebab keanekaragam masyarakat di Indonesia
3. Untuk mengetahui definisi daerah kebudayaan
4. Untuk mengetahui definisi dari nilai
5. Untuk mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Keanekaragaman Suku


Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat -
istiadat dan kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan adanya adat
istiadat tersebut, masyarakat mengembangkan beragam keyakinan dan kepercayaan
yang dianutnya. Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan
sebagai akibat dari kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat
istiadat. Perbedaan dalam masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat
dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Makna Bhinneka Tunggal Ika
adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu
kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan
kepercayaan, ras maupun antargolongan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebut bahwa suku bangsa adalah kesatuan
sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain, berdasarkan kesadaran akan
identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Sementara itu mengutip dari hasil
sensus penduduk 2010 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik atau BPS,
pengertian suku bangsa dijelaskan oleh Koentjaraningrat, dalam bukunya berjudul
Pengantar Ilmu Antropologi.
Menurut Koentjaraningrat suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang
terikat oleh kesadaran dan identitas dalam kesatuan kebudayaan. Kesadaran identitas
ini juga dikuatkan biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Setiap kebudayaan yang
hidup dalam suatu masyarakat, baik berwujud sebagai komunitas desa, kota, sebagai
kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang
terutama terlihat oleh orang di luar warga masyarakat bersangkutan. Seorang warga
dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari hari ke hari di dalam lingkungan
kebudayaannya biasanya tidak melihat lagi corak khas itu. Sebaliknya, terhadap
kebudayaannya biasanya tidak terlihat corak khasnya, terutama mengenai unsur-unsur
yang berbeda mencolok dengan kebudayaan sendiri.
Factor penyebab keanekaragaman masyarakat Indonesia dipengaruhi berbagai
factor diantaranya yakni:
1. Letak strategis wilayah Indonesia
2. Perbedaan kondisi alam
3. Kondisi negara kepulauan
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010,
Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa. Suku Jawa yang berasal dari Pulau
Jawa bagian tengah hingga timur sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi
sebanyak 85,2 juta jiwa atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia.
Suku bangsa terbesar kedua adalah Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian
barat dengan jumlah mencapai 36,7 juta juwa atau 15,5 persen. Suku Batak menyusul

5
sebagai terbesar ketiga dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa atau 3,6 persen yang
berasal dari Pulau Sumatra bagian tengah utara. Terbesar ke empat adalah Suku asal
Sulawesi selain Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan Gorontalo. Jumlah terbesar
keempat ini sendiri merupakan gabungan dari 208 jenis suku bangsa Sulawesi, Untuk
terbesar kelima adalah Suku Madura. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya
terlihat dari beragamnya jenis suku bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya
agama yang dianut penduduk.

B. Daerah Kebudayaan
Daerah Kebudayaan merupakan suatu penggolongan yang dilakukan oleh para
ahli antropologi dari berbagai macam suku bangsa yang beragam kebudayaannya.
Konsep daerah kebudayaan sebenarnya merupakan bentuk penggolongan yang
mengkelaskan beragam suku bangsa yang tersebar di daerah atau benua besar
kedalam suatu golongan-golongan bedasarkan persamaan unsur kebudayaan.
Suatu daerah kebudayaan adalah suatu daerah pada peta dunia yang oleh par
ahli antropologi disatukan berdasarkan persamaan unsur-unsur atau ciri-ciri
kebudayaan yang mencolok. Dengan pengolongan seperti itu, berbagai suku bangsa
yang tersebar di suatu daerah di muka bumi diklasifikasikan berdasarkan unsu-unsur
kebudayaan yang menunjukkan persamaaan, untuk memudahkan para ahli
antropologi melakukan penelitian analisa komparatif.
Suatu daerah kebudayaan atau culture area merupakan suatu penggabungan
atau penggolongan (oleh ahli antropologi) dari suku-suku bangsa yang dalam masing-
masing kebudayaan yang beranaeka warna mempunyai beberapa unsur dari ciri
mencolok serupa. A.L. Kroeber membagi benua asia ke dalam daerah-daerah
kebudayaan dimana pembagian itu sebenarnya masih bersifat kasar dan perbandingan
dengan unsur-unsur kebudayaan secara mendalam dan luas. Pada hakikatnya suatu
benua besar seperti asia terlamapau besar perbedaan-perbedaan sifat-sifatnya untuk
dapat dibagi secara keseluruhan ke dalam daerah-daerah kebudayaan.
Dalam hal ini kawasan Asia menurut Kroeber dengan beberapa perubahan,
kedalam tujuh bagian yaitu:
1. Daerah kebudayaan asia tenggara
2. Daerah kebudayaan Asia selatan
3. Daerah kebudayaan Asia barat daya
4. Daerah kebudayaan China
5. Daerah kebudayaan Stepa
6. Daerah kebudayaan Siberia asia tengah
7. Daerah kebudayaan Asia timur laut
8. Suku-suku bangsa di Indonesia
Seorang ahli antropologi indonesia wajib untuk mengenal bentuk-bentuk
masyarakat dan kebudayaan di indonesia sendiri, dan wajib mengetahui dengan cukup
mendalam masyarakat dan kebudayaan di wilayah negara tetangga, yaitu malaysia,
brunei, filipina, papua nugini dan asia tenggara pada umumnya.
Klasifikasi dari aneka warna suku bangsa di indonesia biasanya masih
berdasarkan sistem lingkaran hukum adat yang mula-mula disusun oleh Van

6
Vallenhoven. Sistem yang tergambar dalam peta 7 benua membagi indonesia ke
dalam 19 daerah yaitu:
1. Aceh
2. Ambon maluku
3. Ternate
4. Minagkabau
5. Sulawesi selatan
6. Nias dan batu
7. Gayo-alas batak
8. Kepulauan barat daya
9. Timor
10. Papua (irian)
11. Sumatera selatan
12. Mentawai
13. Enggano
14. Bali dan Lombok
15. Jawa tengah dan jawa timur
16. Jawa barat
17. Kalimantan
18. Toraja
19. Gorontalo
20. Melayu
21. Bangka dan Belitung
22. Surakarta dan Yogyakarta
23. Sangir-talaud

C. Nilai
Nilai merupakan kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia
perorangan, masyarakat, bangsa, dan negara. Kehadiran nilai dalam kehidupan
manusia dapat menimbulkan aksi dan reaksi, sehingga manusia akan menerima atau
menolak kehadirannya. Nilai budaya adalah sebagai konsepsi umum yang
terorganisasi, mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan
manusia dengan alam, hubungan manusia tentang hal yang diinginkan dengan hal
yang tidak diinginkan
berkaitan dengan lingkungan dan sesama manusia.
Menurut Supartono Widyosiswoyo, fungsi nilai-nilai budaya sebagai berikut:
1. Sebagai rencana umum dalam menyelesaikan konflik dan pengambilan keputusan
2. Berfungsi penyesuaian, isi nilai tertentu diarahkan secara langsung kepada cara
bertingkah laku serta tujuan akhir yang berorientasi ada penyesuaian
3. Nilai budaya berfungsi sebagai ego defensiv. Didalam prosesnya nilai mewakili
konsep-konsep yang telah tersedia sehingga dapat mengurangi ketegangan dengan
lancar dan mudah
4. Nilai budaya berfungsi sebagai standar, yaitu standar yang menunjukan tingkah
laku dari berbagai cara, yaitu:
a. Membawa individu untuk mengambil posisi khusus dalam masalah sosial
b. Mempengaruhi individu dalam memilih ideologi atau agama

7
c. Menilai dan menentukan kebenaran dan kesalahan atas diri sendiri dan orang
lain
d. Merupakan pusat pengkajian tentang proses-proses pembandingan untuk
menentukan individu bermoral dan kompeten
e. Nilai digunakan untuk mempengaruhi orang lain atau mengubahnya.

D. Kebudayaan di Indonesia
Budaya merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat, unsur-unsur pembentukan tingkah laku didukung dan diteruskan oleh
anggota dari masyarakat.
Kebudayaan adalah keseluruhan perilaku dan hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia. Semua itu tersusun dalam tata kehidupan masyarakat. Unsur-unsur
kebudayaan terlihat dalam kehidupan sehari-hari tiap suku bangsa. Unsur-unsur itu
diantaranya yakni:
1. Sistem keagamaan
2. Sistem kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem Bahasa
5. Sistem kesenian
6. Sistem ekonomi
7. Sistem teknologi
Jumlah suku bangsa di Indonesia kurang lebih 300 suku bangsa. Hal ini
membuat bangsa kita kaya beraneka budaya. Wujud kebudayaan yang beraneka
ragam itu mewakili semua unsur budaya di masyarakat. Misalnya, kepercayaan,
bahasa, kesenian, dan teknologi. Kebudayaan daerah sering disebut kebudayaan suku
bangsa. Kebudayaan daerah mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri.
Keanekaragaman budaya suku bangsa di Indonesia diantaranya ada tarian
daerah dan lagu daerah. Tarian daerah merupakan kebudayaan yang dapat kita
nikmati di beberapa acara. Tarian biasanya dilakukan dengan tujuan tertentu.
Misalnya untuk menyambut tamu kehormatan, upacara penikahan, hari besar
keagamaan, dan peringatan beberapa acara penting. Contoh tarian daerah adalah
Saman, Seudati, dan Pukat (NAD), Manduda, Tortor, Serampang Dua Belas (Sumatra
Utara), Ngremo dan Reog (Jawa Timur) serta Janger, Pendet, Kecak, dan Legong
(Bali). Kebudayaan daerah yang bisa kita banggakan yaitu lagu daerah. Misalnya:
Jamuran dari Jawa Tengah, Tanduk Majeng dari Madura, Injit-injit Semut dari Jambi,
Soleram dari Riau, Butet dari Sumatra Utara, dan Angin Mamiri dari Sumatra Selatan.
Budaya daerah juga tercermin dalam keanekaragaman bahasa daerah diantaranya
sebagai berikut.
No. Provinsi Bahasa Daerah
1 Jawa timur Jawa, madura
2 Jawa tengah Jawa
3 Jawa barat Sunda, jawa, Betawi
4 DKI Jakarta Betawi, jawa, sunda

8
5 D.I. Yogyakarta Jawa
6 Banten Sunda, Betawi
7 NAD Aceh, alas, gayo
8 Sumatera utara Batak, nias, melayu
9 Sumatera barat Minangkabau, mandailing, Mentawai
10 Bengkulu Melayu, kerinci, muko-muko, rejang, seraway,
enggano
11 Riau Melayu, sakai, talang, mamak, bunai, kubu

Keragaman lain dalam kebudayaan bangsa kita yaitu bangunan rumah adat.
Misalnya, gadang di Sumatra Barat, panggung di Jambi, joglo di Jawa Tengah, nuwo
sesat di Lampung, dan kasepuhan di Jawa Barat.
Ada tiga hal yang harus dilakukan oleh negeri ini untuk memajukan budaya
dan membangun karakter bangsa diantaranya:
1. Dari segi modal, selain memiliki keanekaragaman budaya, Indonesia mewarisi
banyak nilai luhur nenek moyang yang dapat dijadikan rujukan untuk membentuk
karakter bangsa yang berbudaya
2. Kolaborasi, menjadikan kebudayaan sebagai pondasi karakter bangsa tidak bisa
dilakukan oleh satu pihak saja melainkan kerja sama berbagai kalangan
3. Membangun komitmen dari semua pihak untuk menerapkan dan berpegang teguh
pada nilai-nilai luhur bangsa untuk memajukan negeri ini tanpa harus terbawa
oleh pengaruh budaya asing yang berpotensi mengikis nilai-nilai budaya bangsa.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai merupakan kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia
perorangan, masyarakat, bangsa, dan negara. Kehadiran nilai dalam kehidupan
manusia dapat menimbulkan aksi dan reaksi, sehingga manusia akan menerima atau
menolak kehadirannya. Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan
ragamnya adat - istiadat dan kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan
adanya adat istiadat tersebut, masyarakat mengembangkan beragam keyakinan dan
kepercayaan yang dianutnya. Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam
perbedaan sebagai akibat dari kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan
adat istiadat.
Budaya merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat, unsur-unsur pembentukan tingkah laku didukung dan diteruskan oleh
anggota dari masyarakat. Daerah Kebudayaan merupakan suatu penggolongan yang
dilakukan oleh para ahli antropologi dari berbagai macam suku bangsa yang beragam
kebudayaannya serta disatukan berdasarkan persamaan unsur-unsur atau ciri-ciri
kebudayaan yang mencolok.

B. Saran
Setelah Menyusun makalah antropologi ini diharapkan seluruh pembaca untuk
bisa menerapkan isi yang terkandung di dalam kehidupan sehari-hari. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga perlu ada
masukan-masukan yang mendukung agar makalah ini bisa dikatakan sempurna.

10
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, U. (2021). Mengenal Ilmu Antropologi. Jakarta: Penerbit Wawasan Ilmu.


Harnia. (2020). Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia. ayo guru berbagi.
Hutabarat, R. (2011). Pancasila: Nilai Budaya Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia.
M. Si, I. (2020). PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI. 2-12.
Mandala, A. (n.d.). Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Nama-nama suku bangsa di
Indonesia. Academia.
Tashadi. (2006). Nilai-Nilai Kesatuan Dalam Keragaman Sukubangsa. Jantra, 28-30.
Zulaihah, S. (2021). Pengantar Ilmu Antropologi. Jember: UIN KH. Achmad Shiddiq
Jember.
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414143105.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-suku-bangsa/
https://fisib.unpak.ac.id/berita/pentingnya-kebudayaan-sebagai-pondasi-karakter-bangsa
https://id.scribd.com/doc/261291858/Konsep-Daerah-Kebudayaan

11

Anda mungkin juga menyukai