Disusun oleh :
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini dengan judul
“TERBENTUKNYA SUKU BANGSA” dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman yg kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................
1.3 TUJUAN................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................
2.1 PENGERTIAN SUKU BANGSA......................................................................................
2.2 PENGERTIAN SUKU BANGSA MENURUT PARA AHLI.........................................
2.3 HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN SUKU BANGSA........................................
2.4 KONSEP TERBENTUKNYA SUKU BANGSA..............................................................
1. Sistem Garis Keturunan.....................................................................................................
2. Percampuran Suku Bangsa................................................................................................
2.5 CIRI-CIRI SUKU BANGSA...............................................................................................
2.6 PEMBENTUKAN HUBUNGAN KEKERABATAN........................................................
1. Evolusi Keluarga..............................................................................................................
2. Perkawinan.......................................................................................................................
2.7 BENTUK-BENTUK KELOMPOK KEKERABATAN...................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................
3.2 SARAN..................................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di dunia khususnya di Indonesia banyak terdapat suku bangsa bangsa yang unik dan
menarik untuk di bahas. Di Indonesia sendiri terdapat puluhan mungkin ratusan suku bangsa,
dimana suku bangsa itu menenpati daerahnya masing-masing, ada yang masih utuh keasliannya
da nada pula yang sudah punah keaslian atau karakter dari suku bangsa tersebut.
Suku bangsa atau kelompok etnik adalah suatu golongan manusia yang anggota-
anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan
yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas
kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis. Itu
sekilas tentang arti suku bangsa. akan tetapi bagaimana asal usul terbentuknya, ciri-cirinya, dan
bagaimana suku bangsa di Indonesia dalam perspektif sejarah, hal itu yang masih menjadi
pertanyaan bagi kita, maka dalam makalah ini kami membahas tentang asal mula suku bangsa dan
yang berkaitan denganya.
Pada konsep ini melibatkan beberapa faktor, termasuk sistem garis keturunan dan
percampuran suku bangsa.
1. Sistem Garis Keturunan:
Sistem garis keturunan adalah cara di mana suku bangsa terbentuk berdasarkan warisan
genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sistem ini melibatkan identifikasi individu
dengan kelompok etnis atau suku tertentu berdasarkan hubungan darah atau ikatan keluarga.
Sistem garis keturunan dapat mencakup keturunan patrilineal (melacak garis keturunan dari pihak
ayah) atau matrilineal (melacak garis keturunan dari pihak ibu).
Misalnya, dalam beberapa budaya, seseorang dianggap sebagai anggota suku bangsa
tertentu jika mereka memiliki ikatan darah dengan anggota suku tersebut melalui garis keturunan
ayah atau ibu. Sistem garis keturunan ini dapat mempengaruhi identitas etnis dan keanggotaan
suku bangsa seseorang.
Percampuran suku bangsa dapat menghasilkan identitas etnis yang kompleks dan beragam
dalam masyarakat. Misalnya, individu yang memiliki keturunan campuran dapat mengidentifikasi
diri mereka dengan lebih dari satu suku bangsa atau dengan identitas etnis yang baru terbentuk.
Kedua faktor ini, sistem garis keturunan dan percampuran suku bangsa, dapat berperan
dalam pembentukan dan perkembangan suku bangsa. Namun, penting untuk diingat bahwa konsep
suku bangsa sangat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya, termasuk faktor
budaya, sejarah, geografis, dan sosial.
1. Evolusi keluarga:
Evolusi keluarga merujuk pada perubahan dan perkembangan struktur keluarga dari waktu
ke waktu. Keluarga telah mengalami perubahan signifikan sepanjang sejarah manusia. Beberapa
tahapan evolusi keluarga yang signifikan meliputi:
Keluarga primitif: Pada awal sejarah manusia, keluarga terdiri dari pasangan dan anak-
anak mereka. Keluarga ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dan bertahan
hidup.
Keluarga patriarki: Dalam masyarakat agraris, keluarga menjadi lebih kompleks
dengan adanya kepala keluarga yang dominan, biasanya seorang pria. Keluarga ini
didasarkan pada struktur hierarki dan peran gender yang jelas.
Keluarga nuklir: Dalam masyarakat modern, keluarga nuklir menjadi lebih umum, di
mana keluarga terdiri dari pasangan suami istri dan anak-anak mereka. Keluarga ini
lebih fokus pada kebahagiaan dan perkembangan individu.
Keluarga terfragmentasi: Dalam beberapa masyarakat modern, keluarga menjadi lebih
terfragmentasi dengan adanya perceraian, keluarga samar, atau keluarga tunggal. Ini
mencerminkan perubahan sosial dan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat.
2. Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan resmi antara dua individu yang diakui oleh hukum atau budaya
tertentu. Beberapa jenis perkawinan yang umum meliputi:
Keluarga inti: Ini adalah kelompok kekerabatan terkecil yang terdiri dari pasangan
suami-istri dan anak-anak mereka.
Keluarga diperluas : Kelompok ini melibatkan keluarga inti ditambah dengan anggota
keluarga lainnya seperti orang tua, saudara kandung, paman, bibi, sepupu, dan kerabat
dekat lainnya.
Kelompok suku : Ini adalah kelompok kekerabatan yang lebih besar yang terdiri dari
beberapa keluarga yang memiliki ikatan darah atau ikatan kekerabatan lainnya.
Kelompok suku dapat memiliki struktur sosial yang kompleks dan sering kali berbagi
wilayah geografis yang sama.
Klan : Klan adalah kelompok kekerabatan yang lebih besar daripada kelompok suku.
Mereka sering memiliki ikatan kekerabatan yang kuat dan dapat melacak garis
keturunan mereka kembali ke nenek moyang yang sama.
Masyarakat adat : Beberapa kelompok kekerabatan hidup dalam masyarakat adat yang
memiliki struktur sosial yang kompleks dan aturan-aturan yang diwariskan dari
generasi ke generasi. Masyarakat adat sering kali memiliki sistem kekerabatan yang
unik dan berbeda dari masyarakat modern.
Kelompok etnis : Kelompok etnis adalah kelompok kekerabatan yang berbagi latar
belakang budaya, bahasa, dan sejarah yang sama. Mereka dapat terdiri dari keluarga,
suku, atau klan yang memiliki ikatan kekerabatan yang kuat.
3.1 KESIMPULAN
Setiap suku bangsa, memiliki kebudayaan yang menjadi identitas serta jati diri mereka
sebagai sebuah kelompok suku bangsa. Maka dari pada itu, penting bagi mereka untuk
mempertahankan budaya tersebut, agar tidak hilangkanya identitas serta jati diri mereka tersebut.
Perkembangan zaman sekarang, telah menjadi penyumbang terbesar dalam kebertahanan atau
kemunduran sebuah kebudayaan suatu suku bangsa.kebudayaan sebagai sebuah identitas dan jati
diri dari suatu suku bangsa yang mesti dijaga dan dipertahankan oleh pemiliknya mendapat banyak
tantangan akibat perkembangan zaman yang sulit untuk dihindari. Ketika perkembangan zaman
yang semakin maju terus menyelimuti kehidupan banyak masyarakat dari suku bangsa yang ada,
yang terkadang selalu memberikan pengaruh yaitunya perubahan dari tatanan kehidupan mereka.
Namun, ketika masyarakat tersebut memiliki keyakinan serta keinginan yang besar, untuk menjaga
keutuhan mereka sebagai sebuah suku bangsa, terkadang perkembangan zaman yang menuntut
sebuh perubahan sulit untuk tercapai. Akan tetapi, ketika pemilik dari kebudayaan tersebut sendiri
yaitu masyarakat tersebut yang tidak lagi paham dan menginginkan keutuhan mereka sebagai
sebuah suku bangsa yang memiliki budaya, tanpa butuh waktu yang panjang maka perubahan akan
cepat terjadi, tanpa terkecuali kebudayaan yang mereka miliki dulu akan memudar bahkan
menghilang.
3.2 SARAN
Kebudayaan dalam suatu kelompok suku bangsa dapat bertahan, apabila adanya upaya
pewarisan nilai budaya dari leluhur kepada generasi yang akan datang. Ketika nilai-nilai budaya
yang diwariskan tersebut, bernilai positif bagi kehidupan generasi barunya, maka pantas
kebudayaan tersebut untuk dipertahankan. Namun, jika nilai budaya yang diwariskan itu tidak
memiliki kontribusi yang baik dalam kehidupan generasinya, maka tidak menjadi masalah ketika
nilai budaya tersebut ditinggalkan.
DAFTAR PUSTAKA