Di susun oleh :
1. M.Rahman Wahyudi
2. Satria Wibowo
3. Martinus
4. Laras Prameswari (D1C017064 )
5. Puspa Sekar Arum
6. Jeriza
7. Yeli Floramita
8. Sindy Nasution
Dosen :
JURUSAN S1 JURNALISTIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca
TEAM PENULIS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana keanekaragaman etnis yang ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Sosial Masyarakat di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mendengar bahwa status hanya merupakan kehormatan
atau prestise. Tapi dalam hal ini, status bukan merupakan suatu kehormatan atau prestise
semata. Status meliputi beragam posisi atau kedudukan seseorang yang dijalankan di
masyarakat. Terdapat dua macam status yang ada di masyarakat yaitu achieved statuess dan
ascribed statuses. Achieved statuses merupakan status social yang diperoleh karena usaha
orang tersebut atau dapat dikatakan peraihan suatu posisi yang didapat dari prestasi.
Sedangkan Ascribed statuses merupakan status social yang diperoleh sejak lahir, artinya
status social ini tidak dapat dipilih atau si individu tidak bisa memilih suatu status yang akan
ia peroleh.
4. Identitas Kelompok Etnis
Ada beberapa alasan yang orang tertentu dapat dikaitkan dengan kelompok etnis
tertentu.Perlu dicatat bahwa karakteristik ini sendiri anggota masyarakat menganggap mereka
penting, mereka adalah dasar dari identitas mereka. Berikut adalah kelompok etnis utama:
a. hubungan darah dan perkawinan (fitur ini sudah dianggap agak ketinggalan jaman)
b. sejarah umum asal dan pengembangan
c. dasar teritorial, yang mengikat area spesifik, wilayah
d. bahasa umum
e. karakteristik budaya dan tradisi.
e. Kedudukan-peranan
Status dapat didefinisikan sebagai kedudukan di dalam sistem sosial yang tidak tergantung
pada para pelaku tersebut. Sedangkan peranan dapat dikatakan sebagai suatu bagian dari satu
status yang terdiri dari sekumpulan norma-norma sosial. Norma-norma tersebut, sedikit
banyak terintegrasi di dalam membentuk suatu peranan.
Semua sistem sosial, di dalamnya mesti terdapat berbagai macam kedudukan atau status,
seperti misalnya suami, istri, anak laki-laki atau perempuan. Hal ini merupakan akibat wajar
dari adanya dua orang atau lebih di dalam setiap sistem sosial.
f. Kekuasaan
Kekuasaan sosial sebagai suatu konsep tidak mudah dirumuskan definisinya oleh para
sosiolog. Dewasa ini, terdapat konsensus yang agak luas bahwa istilah tersebut harus
digunakan untuk menunjuk pada “kapasitas untuk atau dalam menguasai orang lain”
Kekuasaan seringkali dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu otoritatip dan non-
otoritatip. Kekuasaan otoritatipselalu bersandar pada posisi status, sedangkan non-otoritatip
seperti pemaksaan dan kemampuan mempengaruhi orang lain tidaklah implisit dikarenakan
posisi-posisi status.
g. Tingkatan atau pangkat
Pangkat atau tingkat sebagai unsur dari sistem sosial dapat dipandang sebagai kepangkatan
sosial (social standing). Pangkat tersebut bergantung pada posisi-posisi status dan hubungan-
hubungan peranan. Ada kemungkinan ditemukan orang-orang yang mempunyai pangkat
bermiripan. Akan tetapi tidak ada sistem sosial manapun yang semua orang-orangnya
brpangkat sama untuk selama-lamanya.
Setiap pelaku di dalam suatu sistem sosial secara terus-menerus menilai pelaku-pelaku lain
untuk bisa menentukan pangkat antar mereka masing-masing. Jadi penilaian terhadap pelaku-
pelaku merupakan proses elemental yang mendorong terjadinya keterlibatan tindakan di
dalam unsur struktural dari kepangkatan. Sesudah diadakan penilaian oleh seseama pelaku,
seorang individu tertentu diberi sutu status. Penilaian terhadap pemangku tindakan tersebut
dapat dilakukan berdasarkan keterampilan, pengalaman, pendidikan atau menggunakan
kriteria lain baik penting maupun sepele.
h. Sanksi
Istilah sanksi digunakan oleh sosiolog untuk menyatakan tentang sistem ganjaran atau
imbalan (reward) dan hukuman (punishment). Ganjaran dan hukuman tersebut ditetapkan
oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku mereka supaya sesuai dengan norma-norma
yang berlaku. Sanksi positf mungkin meliputi hal-hal kecil seperti misalnya sepatah kata
pujian dan mungkin juga berbentuk besar seperti pemberian hadiah uang jumlah yang
banyak. Sebaliknya, sanksi negatif (hukuman), antara lain bisa berbentuk penurunan pangkat
atau yang paling ekstrim, seseorang dihukum buang atau dihukum mati.
Penerapan sanksi dimaksudkan untuk menimbulkan perubahan tingkah laku. Diberikan
sanksi atau tidak terhadap seseorang yang melakukan pelanggaran norma bergantung pada
banyak faktor. Faktor paling penting adalah diketahui atau tidaknya pelanggaran itu sendiri
oleh masyarakat. Bagaimanapun juga, setiap orang mesti terlibat di dalam penggunaan
sanksi-sanksi pada sistem sosial tempat ia berada.
i. Sarana (facility)
Secara luas, sarana itu dapat dikatakan sebagai semua cara atau jalan yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan sistem itu sendiri. Sarana itu mungkin berbentuk gedung, alat teknik
apapun bentuknya, atau boleh jadi merupakan jangka waktu dilakukan pengawasan terhadap
suatu pekerjaan, misalnya kapan, sesuatu pekerjaan itu harus selesai.
Bukan sifat dari sarana itu yang penting di dalam sistem sosial. Pusat perhatian para sosiolog
terletak pada masalah penggunaan dari sarana-sarana itu sendiri. Penggunaan sarana itu
dipandang sebagi suatu proses yang erat hubungannya dengan sistem-sistem sosial. Sebagai
contoh , dalam dunia dewasa ini terdapat orang-orang yang tidak mau memakan daging babi,
sapi atau kuda, padahal babi, sapi atau kuda hanya merupakan sarana, yaitu makan bagi
banyak orang. Hal tersebut terjadi karena perbedaan nilai.
j. Tekanan-ketegangan
Dalam sistem sosial akan terdapat unsur-unsur tekanan dan ketegangan. Hal ini muncul
karena tidak akan ada dua orang sekalipun yang mempunyai interprestasi persis sama
mengenai peranan dan posisi status, di dalam suatu sistem sosial manapun. Sistem sosial akan
mengalami tekanan apabila terjadi perbedaan interprestasi dan bila perbedaan itu berubah
menjadi pola-pola tindakan.
Ketegangan merupakan wujud tingkah laku yang tidak bisa dipisahkan dengan tekanan.
Sebab tekanan merupakan sumber timbulnya kekangan. Ketegangan tersebut erat dengan
taraf kekangan yang diterima oleh seseorang dari seorang individu atau kelompok. Kekangan
tersebut oleh pihak penekan dimaksudkan untuk menghindari kecenderungan menyimpang
terhadap norma. Pihak yang ditekan atau dikekang tentu saja menerimanya dengan
ketegangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok etnis adalah kelompok yang diakui oleh masyarakat dan oleh kelompok etnis
sebagai suatu kelompok tersendiri, namun ciri pengenalannya dapat berupa bahasa, agama,
wilayah kediaman dan kebangsaan. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa diartikan sebagai
kesatuan- kesatuan manusia atau kolektifitas yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan
kebudayaan, sedangkan kesadaran itu sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Sistem sosial itu sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen sosial.
Elemen tersebut terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang
berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan
hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat
yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut. dipisahkan satu sama lain itulah
yang kita sebut sebagai sistem.
B. Saran
Kami selaku penulis mengharapakan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata
dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan kami lebih
baik ke depannya dalam penulisan makalah.harapan kami dengan ditulisnya makalah ini bisa
berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang Sosiologi dan
Antropologi. kurang dan lebihnya tentang makalah ini kami selaku penulis meminta maaf
yang sebesar besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://14april92.blogspot.com/2012/01/makalah-individu-dan masyarakat.html.
http://yohanasariikippgriptk.blogspot.co.id/2017/04/makalah-kelompok-etnis-dan-sistem.html