Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

“MASYARAKAT MAJEMUK YANG BERKEADABAN”

Diajukan untuk Memenuhi


Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Fisika Dasa
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Fisika Dasa
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Fisika Dasa
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Fisika Dasa
Diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Kristen
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Fisika Dasa

DISUSUN OLEH

Nama : Flona Jonalis Titahena

NIM : 202077001

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PATTIMURA

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat Rahmat-Nya
saya dapat menyusun makalah “MASYARAKAT MAJEMUK YANG BERKEADABAN”.
Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama
Kristen.

Penyusun makalah ini disesuaikan dengan kemampuan dasar yang saya miliki dan disajikan secara
sistematis, ringkas, dan mudah dipahami.. Dengan demikan, diharapkan makalah ini tidak hanya
sebagai tugas bagi kami, namun akan tetapi lebih bersifat aplikatif yang dilandasi sikap kritis dan
analitis.

Saya sebagai penulis dalam laporan ini masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan
laporan yang baik maupun dalam memahami dengan baik dalam menyajikan laporan. sehingga saya
penyusunan laporan ini sangat mengharapkan saran-saran yang membangun sehingga menghasilkan
isi laporan yang dapat mendidik serta dapat dipertanggungjawabkan.

Ouw,2 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................................1

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................5

A. Pengertian Masyarakat Majemuk...............................................................................................5


B. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk...................................................................................................5
C. Jenis-Jenis Masyarakat Majemuk...............................................................................................5
D. Struktur Masyarakat Sebagai Masyarakat Majemuk...........................................................6
E. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Majemuk...................................................................6
F. Karakteristik Masyarakat Majemuk............................................................................................6
G. Arah Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk.................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................9

A. Kesimpulan.................................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia secara demografis maupun sosiologis merupakan wujud dari bangsa yang
majemuk. Ciri yang menandai sifat kemajemukan ini adalah adanya keragaman budaya yang terlihat
dari perbedaan bahasa, suku bangsa, budaya, ras dan agama serta kebiasaankebiasaan kultural lainnya.
kemajemukan masyarakat dapat menimbulkankonflik sosial, tetapi jika berjalan secara selaras, serasi,
dan harmonis akan tercipta integrasi social . Indonesia dikenal dengan kemajemukan masyarakat, baik
dari sisi etnisitas maupun budaya serta agama dan kepercayaannya. Kemajemukan juga menjangkau
pada tingkat kesejahteraan ekonomi, pandangan
politik serta kewilayahan, yang semua itu sesungguhnya memiliki arti dan peran strategis bagimasyar
akat Indonesia. meski demikian, secara bersamaan kemajemukan masyarakat itu juga bersifat
dilematis dalam kerangka penggalian, pengelolaan, serta pengembangan potensi bagi
bangsa Indonesia untuk menapaki jenjang masa depannya. 
Kemajemukan masyarakatIndonesia dapat berpotensi membantu bangsa Indonesia untuk maju dan ber
kembang bersama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Masyarakat Majemuk?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk?
3. Jelaskan jenis-jenis Masyarakat Majemuk
4. Jelaskan Struktur Masyarakat Sebagai Masyarakat Majemuk
5. Apa saja faktor penyebab timbulnya Masyarakat Majemuk?
6. Bagaimana Karakteristik Masyarakat Majemuk?
7. Apa saja Arah Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Masyarakat Majemuk
2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk
3. Untuk Mengetahui jenis-jenis Masyarakat Majemuk
4. Untuk Mengetahui Struktur Masyarakat Sebagai Masyarakat Majemuk
5. Untuk Mengetahui penyebab timbulnya Masyarakat Majemuk
6. Untuk Mengetahui Karakteristik Masyarakat Majemuk
7. Untuk Mengetahui Arah Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat Majemuk


Masyarakat Majemuk merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur
kebudayaan.Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang memilik struktur budaya
sendiri yang berbeda dengan budaya suku bangsa yang lainnya. Pendapat dari beberapa ahli tentang
pengertian masyarakat majemuk yaitu:
  J.S.Furnivall
menyatakan bahwa masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih
elemen yang hidup sendiri- sendiri,
tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan politik.
  Clifford Geertz
menyatakan bawah masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi ke dalam subsistem-
subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-masing subsistem terikat oleh ikatan-ikatan
primordial.
  J.Nasikun
menyatakan bahwa suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural
memiliki subkebudayaan-subkebudayaan yang bersifat deverse yang di tandai oleh kurang
berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai
dari kesatuan-kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik-konflik sosial.

B. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk


Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk,antara lain :
1. Mempunyai struktur budaya lebih dari satu.
2. Nilai-nilai dasar yang merupakan kesepakatan bersama sulit berkembang.
3. Sering terjadi konflik-konflik sosial yang berbau SARA.
4. Struktur sosialnya lebih bersifat nonkomplementer.
5. Proses integrasi yg terjadi berlangsung secara lambat.
6. Sering terjadi dominasi ekonomi, politik, dan sosial budaya.

C. Jenis-Jenis Masyarakat Majemuk


Menurut konfigurasi dari komunitas etnisnya, masyarakat majemuk dapat dibedakan menjadi
empat katagori sebagai berikut :
1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, yaitu masyarakat majemuk yang terdiri
atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang.
2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat majemuk yang terdiri
atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitip tidak seimbang.
3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, yaitu masyarakat yang antara
komunitas atau kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan
kompetitip di atas yang lain, sehingga mendominasi politik dan ekonomi.
4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi, yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah
besar komunitas atau kelompok etnis, dan tidak ada satu kelompok pun yang mempunyai
posisi politik atau ekonomi yang dominan.

5
D. Struktur Masyarakat Sebagai Masyarakat Majemuk
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik.
1. Horizontal
Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku-
bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.
2. Vertical
Strktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan
atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.
Perbedaan-perbedaan sukubangsa, agama, adat, dan kedaerahan seringkali disebut sebagai ciri
masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk,

E. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Majemuk


Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Majemuk,antara lain :
 Keadaan geografi Indonesia yang merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari lima pulau
besar dan lebih dari 13.000 pulau kecil sehingga hal tersebut menyebabkan penduduk yang
menempati satu pulau atau sebagian dari satu pulau tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa,
dimana setiap suku bangsa memandang dirinya sebagai suku jenis tersendiri.
 Letak Indonesia diantara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik serta diantara Benua Asia
dan Australia, maka Indonesia berada di tengah-tengah lalu lintas perdagangan. Hal ini
mempengaruhi terciptanya pluralitas/kemajemujkan agama.
 Iklim yang berbeda serta struktur tanah di berbagai daerah kepulauan Nusantara ini
merupakan faktor yang menciptakan kemajemukan regional. Seperti yang telah dijelaskan
bahwa kemajemukan Indonesia tampak pada perbedaan warga maryarakat secara horizontal
yang terdiri atas berbagai ras, suku bangsa, agama, adat dan perbedaan-berbedaan
kedaerahan.

F. Karakteristik Masyarakat Majemuk


Pierre van de Berghe , mengemukakan beberapa karakteristik masyarakat majemuk sebagai
berikut :
1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan, tepatnya
subkebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-
komplementer.
3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai
sosial yang bersifat dasar.
4. Secara relatif, sering terjadi konflik antarkelompok.
5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan ketergantungan
ekonomi.
6. dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain.
6
G. Arah Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk
arah yang dituju dalam PAK yaitu :
A. Belajar Hidup dalam Perbedaan
Pengembangan sikap toleran, empati, dan simpati haruslah terus di bangun sebagai prasyarat
eksistensi keragaman agama yang ada.Selama ini pola pendidikan di Indonesia bersandar pada tiga
pilar utama yaitu, learning to know, learning to do, dan learning to be. Dalam kaitan dengan
heterogenitas agama-agama di Indonesia maka sangat penting dibangun pilar yang ke empat yaitu,
learning to life together. Dengan demikian peserta didik lewat proses belajarnya dimampukan hidup
bersama dengan orang lain yang memiliki latar belakang hidup yang berbeda. Toleransi adalah
kesiapan dan kemampuan batin untuk kerasan bersama dengan orang lain yang berbeda secara hakiki,
meskipun dalam cara hidup dan keyakinan terdapat 147 konflik dalam hidup tentang apa yang baik
dan buruk. Toleransi memerlukan dialog untuk mengomunikasikan dan menjelaskan perbedaan,
menuntut keterbukaan, dan menerima perbedaan itu sebagai realitas hidup. Toleransi juga diartikan
untuk rela menerima realitas keaneka ragaman adalah untuk menanamkan sikap toleransi sejak dini
dari perbedaan yang kecil hingga perbedaan yang besar tanpa mengkompromikan apa yang tidak bisa
dikompromikan. Dalam konteks Indonesia sekarang ini, menerima perbedaan harus ditanamkan lewat
berbagai jalur kehidupan seperti jalur pendidikan formal dan nonformal. Di semua jalur itu,
hendaknya agama-agama haruslah dapat duduk bersama untuk berdialog tentang apa yang dapat
dilakukan bersama.Disitu juga diajarkan haruslah menghindari perdebatan-perdebatan yang bersikap
dogmatis yang cenderung menimbulkan konflik dan memperluas jarak.Sebaliknya, makin
diperkuatnya nilainilai sosial yang sifatnya diperlukan dan diterima oleh semua agama-agama perlu
dibangun secara bersama-sama.
B. Membangun Saling Percaya
Membangun saling percaya adalah modal penting dalam membangun suatu masyarakat yang
heterogenitas. Jika tidak maka akan terjadi berbagai konflik dalam masyarakat: Saling percaya juga
sebagai modal untuk bisa saling memberikan sumbangan sosial dari masing-masing kelompok untuk
kebaikan bersama; menyampaikan kebaikan-kebaikan dan kebenaran; mempertemukan apa yang
menjadi kewajiban dan beban sosial bersama. Hendaknya disadari bahwa adanya pergumulan yang
terdapat di lingkungan masyarakat adalah merupakan tanggung jawab bersama, mengatasi bersama-
sama tanpa membicarakan apa latar belakang kita masing-masing. Saling percaya adalah fondasi bagi
terbangun sikap rasional, tidak mudah curiga, bebas dari prasangka buruk. Agama haruslah menjadi
pondasi utama untuk membangun saling percaya terus-menerus bagi masyarakat.Mengapa jalur
agama menjadi fondasi yang amat penting? Hampir seluruh proses kehidupan baik batin maupun
perbuatan selalu diwarnai oleh keyakinan agama.
C. Memelihara Saling Pengertian
Saling pengertian adalah kesadaran bahwa nilai-nilai yang dianut oleh orang lain memang berbeda,
tetapi mungkin dapat saling melengkapi dengan nilai-nilai yang kita anut serta memberi kontribusi
terhadap hubungan yang harmonis. Saling pengertian dapat saling melengkapi dan memungkinkan
dibangunnya kerja sama yang baik. Membangun saling pengertian memerlukan kedewasaan berpikir
dan kedewasaan emosional. Saling pengertian adalah rasa percaya bahwa penganut agama lain tidak
akan melakukan usaha-usaha yang tidak baik, untuk mempengaruhi, mengajak atau memberi
dorongan agar ia berpindah pada apa yang kita yakini. Sikap Saling pengertian juga melibatkan
tindakan saling menghargai. Sikap saling menghargai adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat
kesetaraan.Saling menghargai adalah sifat dasariah manusia. Saling menghargai akan membawa pada
sikap saling berbagi di antara semua individu.
7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat Majemuk merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur
kebudayaan.Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang memilik struktur budaya
sendiri yang berbeda dengan budaya suku bangsa yang lainnya.
Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk,antara lain:
 mempunyai struktur budaya lebih dari satu
 Nilai-nilai dasar yang merupakan kesepakatan bersama sulit berkembang
 Sering terjadi konflik-konflik sosial yang berbau SARA
 Struktur sosialnya lebih bersifat nonkomplementer
 Proses integrasi yg terjadi berlangsung secara lambat
 Sering terjadi dominasi ekonomi, politik, dan sosial budaya.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik,yaitu Horizontal dan
Vertikal.
Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Majemuk,yaitu keadaan geografis,leta Indonesia dan
iklim.
Pierre van de Berghe , mengemukakan beberapa karakteristik masyarakat majemuk sebagai
berikut :
 Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan,
tepatnya subkebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya
 Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-
komplementer.
 Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai
sosial yang bersifat dasar.
 Secara relatif, sering terjadi konflik antarkelompok.
 Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan ketergantungan
ekonomi.
 dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain.
arah yang dituju dalam PAK yaitu :
 Hidup dalam Perbedaan
 Membangun Saling Percaya
 Memelihara Saling Pengertian

B. Saran
Walaupun masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang mempunyai banyak perbedaan
dalam kebudayaan,bahasa,adat-istiadat,maupun agama,tetapibkita tetap bangsa Indonesia yang
dipersatukan oleh bahasa persatuan yaitu,bahasa Indonesia,landasan hukum yaitu UUD 1945 dan
dipersatukan oleh semboyan kebangsaab kita Bhineka Tunggal Ika yang mempunyai arti walaupun
berbeda-beda tetapi tetap satu.
Ini berarti walaupun kita berada dalam ras/etnis apapun dan memeluk agama yang kita yakini sendiri-
sendiri,kita tetap satu bangsa sebagai bangsa Indonesia dan kita harus bangga akan bangsa kita.
Bangsa kita adalah bangsa yang unik yang dipersatukan oleh Bhineka Tunggal Ika

Anda mungkin juga menyukai